Anda di halaman 1dari 23

I.

Definisi
Tumor wilms adalah tumor padat intraabdomen yang paling sering
dijumpai pada anak. Tumor ini merupakan neoplasma embrional dari ginjal,
biasanyamuncul sebagai massa asimtomatik di abdomen atas atau pinggang. Tumor
sering ditemukan saat orang tua memandikan atau mengenakan baju anaknya atau saat
dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap anak yang tampak sehat. Tumor inisering
timbul pada usia antara 1 dan 3 tahun. Insiden tumor wilms adalah 1 dalam 250.000,
dan biasanya unilateral. Walaupun dapat timbul di kedua ginjal (bilateral).Tumor
Wilms adalah tumor ganas embrional ginjal yang berasal darimetanefros. Nama lain
tumor ini adalah nefroblastoma atau embrioma renal.Tumor ini pertama kali dilaporkan
oleh Runce pada tahun 1814, tetapi namatumor "Wilms" berasal dari seorang ahli
bedah (Max Wilms) yang mengungkapkan gambaran klasik secara lengkap penyakit
tersebut dalam tahun1899.Tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang
tumbuh dengan cepat,terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak
sebelum usia limatahun (kamus kedokteran dorland). Tumor Wilms (Nefroblastoma)
adalah tumor ginjal yang tumbuh dari selembrional primitive diginjal.Tumor Wilms
biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang
ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor Wilms merupakan
tumor ganas intra abdomenyang tersering pada anak-anak.

II. Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik. Tumor wilms
berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti :
a) Etiologi tumor ini pada dasarnya belum diketahui
b) Kelainan saluran kemih
c) Aniridia (tidak memiliki iris)
d) Hemihipertrofi ( pembesaran separuh bagian tubuh )Tumor bisa tumbuh cukup
besar, tetapi biasanya tetap berada dalam kapsulnya.Tumor bisa menyebar ke
bagian tubuh lainnya.Tumor Wilms bersifat kongenital. Satu persen dari tumor
wilms ditemukanfamilial dan diturunkan secara dominan autosomal. Onkogen
tumor wilms telah berlokasi pada kromosom 11 p13.
Timbul dalam parenkim ginjal, mungkin darisisa-sisa blastoma nefrogen dan
biasanya dari fokus tunggal, kadang-kadang lebihdari 1 area.
Tumor Wilms dapat muncul dalam 3 gambaran klinik.
Gambaran klinik tersebut antara lain :
a) Sporadic
b) Berhubungan dengan sindrom genetic
c) Familial.Tumor Wilms berasal dari proliferasi patologik blastema metanefron
akibattidak adanya stimulasi yang normal dari duktus metanefron untuk
menghasilkan tubuli dan glomeruli yang berdiferensiasi baik. Perkembangan
blastema renalisuntuk membentuk struktur ginjal terjadi pada umur
kehamilan 8-34 minggu.Sehinga diperkirakan bahwa kemampuan blastema
primitif untuk merintis jalan kearah pembentukan tumor Wilms, apakah
sebagai mutasi germinal atau somatik, ituterjadi pada usia kehamilan 8-34
minggu.Sekitar 1,5% pasien mempunyai saudara atau anggota keluarga lain
yang jugamenderita tumor Wilms. Hampir semua kasus unilateral tidak
bersifat keturunanyang berbeda dengan kasus tumor bilateral. Sekitar 7-10%
kasus Tumor Wilmsditurunkan secara autosomal dominan. Mekanisme
genetik yang berkaitan dengan penyakit ini, belum sepenuhnya diketahui.
Pada pasien sindrom WAGR (tumor Wilms, aniridia, malformasi genital dan
retardasi mental) memperlihatkan adanyadelesi sitogenetik pada kromosom
11. Pada beberapa pasien, ditemukan gen WT1 pada lengan pendek
kromosom 11, daerah pl3. Gen WT1 secara spesifik berekspresi di ginjal dan
dikenal sebagai faktor transkripsi yang diduga bertanggung jawab untuk
berkembangnya tumor Wilms.

III. Patofisiologi
Tumor Wilms (Nefroblastoma) merupakan tumor ginjal yang tumbuh dari
selembrional primitif diginjal, makroskapis ginjal akan tampak membesar dan
kerassedangkan gambaran histo-patologisnya menunjukan gabungan dari
pembentukanabortif glomerulus dan gambaran otot polos, otot serat lintang, tulang
rawan dantulang. Biasanya unilateral dan hanya 3-10% ditemukan bilateral.
Tumor bermetastase ke paru, hati, ginjal, dan jarang sekali ke tulang.Komponen
klasik dari tumor Wilms terdiri dari tiga komponen yang tampak pada diferensiasi
ginjal normal: blastema, tubulus,dan stroma. Terdapat gambaranyang heterogen dari
proporsi komponen tersebut dan juga adanya diferensiasiyang aberan, seperti jaringan
lemak, otot lurik, kartilago, dan tulang. Adanyagambaran komponen yang monofasik
juga ditemukan. Tumor ginjal lain yang ditemukan pada anak berupa mesoblastik
nefroma, clear cell sarkoma, dan renalrhabdoid tumor dapat
membingungkan.Gambaran anaplasia merupakan indikator penting dalam prognosis
tumor Wilms. Gambaran anaplastik ditandai oleh pembesaran inti sel 2-3 kali
lipat,hiperkromatisasi, dan gambaran mitosis yang abnormal.

IV. Manifestasi Klinik


1. Adanya massa dalam perut (tumor abdomen)
2. Hematuri akibat infiltrasi tumor ke dalam sistem kaliks
3. Hipertensi diduga karena penekanan tumor atau hematom pada pembuluh-
pembuluh darah yang mensuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi iskemi jaringan
yang akan merangsang pelepasan renin atau tumor sendirimengeluarkan renin
4. Anemia
5. Penurunan berat badan
6. Infeksi saluran kencing
7. Demam
8. Malaise
9. Anoreksia
10. Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalamsaluran
kencing
11. Tumor Wilms tidak jarang dijumpai bersama kelainan kongenital lainnya,seperti
aniridia, hemihiperttofi, anomali saluran kemih atau genitalia danretardasi mental

V. Klasifikasi Tumor Wilms :


Penyebaran tumor wilms menurut TNM sebagai berikut :T : Tumor primer
T1 : Unilateral permukaan ( termasuk ginjal ) < 80 cm
T2 : Unilateral permukaan > 80 cm
T3 : Unilateral ruptur sebelum penanganan
T4 : Bilateral N : Metastasis limfa
No : Tidak ditemukan metastasis
N1 : Ada metastasis limfaM : Metastasis jauh
Mo : Tidak ditemukan
M+ : Ada metastasis jauh2.
The National Wilms Tumor study (NWTS) membagi lima stadiumtumor Wilms, yaitu
1. Stadium I : tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembuskapsul.
Tumor ini dapat direseksi dengan lengkap.
2. Stadium II : Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan
ginjal dan sekitar ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis,vena renalis dan
kelenjar limfe para-aortal. Tumor masih dapat di reseksidengan lengkap.
3. Stadium III : Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum),misalnya
ke hepar, peritoneum, dll.
4. Stadium IV : Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-
paru, otak, tulang.Cara penyebaran tumor wilms yaitu setelah keluar dari kapsul
ginjal, tumor akan mengadakan invasi ke organ di sekitarnya dan menyebar
secara limfogenmelalui kelenjar limfe para aorta. Penyebaran secara hematogen
melalui venarenalis ke vena kava kemudian mengadakan metastasis ke paru
(85%), hati (10%)dan bahkan pada stadium lanjut menyebar ke ginjal
kontralateral.

VI. Komplikasi
a) Tumor Bilateral
b) Ekstensi Intracaval dan atrium
c) Tumor lokal yang lanjut
d) Obstruksi usus halus
e) Tumor maligna sekunder
f) Perkontinuitatum Penyebaran langsung melalui jaringan lemak perirenal lalu ke
peritoneum dan organ-organ abdomen (ginjal kontralateral, hepar, dan lain-lain)
g) Hematogen Terjadi setelah pertumbuhan tumor masuk ke dalam vasa renalis,
selanjutnya menyebar melalui aliran darah ke paru-paru (90%), otak, dantulang-
tulang
h) Limfogen Penyebaran limfogen terjadi pada kelenjar regional sekitar vasa para
aortal atau dalam mediastinum

VII. Pemeriksaan Diagnostik


Tumor Wilms harus dicurigai pada setiap anak kecil dengan massa di abdomen.
Pada 10-25% kasus, hematuria mikroskopik atau makroskopik memberi kesan tumor
ginjal.
a. IVP
Dengan pemeriksaan IVP tampak distorsi sistem pielokalises(perubahan bentuk
sistem pielokalises) dan sekaligus pemeriksaan ini bergunauntuk mengetahui
fungsi ginjal.
b. Foto thoraks
merupakan pemeriksaan untuk mengevaluasi ada tidaknya metastasis ke paru-
paru. Arteriografi khusus hanya di indikasikan untuk pasien dengan tumor
Wilms bilateral atau termasuk horseshoe kidney.
c. Ultrasonografi
USG merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat membedakan tumor solid
dengan tumor yang mengandung cairan. Dengan pemeriksaan USG, tumor
Wilms nampak sebagai tumor padat di daerah ginjal.USG juga dapat digunakan
sebagai pemandu pada biopsi. Pada potongansagital USG bagian ginjal yang
terdapat tumor akan tampak mengalami pembesaran, lebih predominan
digambarkan sebagai massa hiperechoic dan menampakkan area yang
echotekstur heterogenus.
d. CT-Scan
memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor Wilms. Ini meliputi
konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal yang biasanya menyingkirkan
neuroblastoma; deteksi massa multipel; penentuan perluasantumor, termasuk
keterlibatan pembuluh darah besar dan evaluasi dari ginjalyang lain. Pada
gambar CT-Scan Tumor Wilms pada anak laki-laki usia 4 tahun dengan massa
di abdomen.
o CT scan memperlihatkan massa heterogenus di ginjal kiri dan metastasis
hepar multiple.
o CT scan dengan level yang lebih tinggi lagi menunjukkan metastasis hepar
multipel dengan thrombus tumor di dalam vena porta.10
e. Magnetic resonance imaging (MRI)
MRI dapat menunjukkan informasi penting untuk menentukan perluasan tumor
di dalam vena cava inferior termasuk perluasan ke daerah intarkardial. Pada
MRI tumor Wilms akan memperlihatkan hipointensitas (low density intensity)
dan hiperintensitas (high density intensity)
f. Laboratorium
g. Hasil pemeriksaan laboratorium yang penting yang menunjang untuk tumor
Wilms adalah kadar lactic dehydrogenase (LDH) meninggi dan Vinyl mandelic
acid (VMA) dalam batas normal. Urinalisis juga dapat menunjukkan bukti
hematuria, LED meningkat, dan anemia dapat juga terjadi, terlebih pada pasien
dengan perdarahan subkapsuler. Pasien dengan metastasis di hepar dapat
menunjukkan abnormalitas pada analisa serum.

VIII. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan tumor Wilms adalah mengusahakan penyembuhan dengan
komplikasi dan morbiditas serendah mungkin. Biasanya dianjurkan
kombinasi pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Dengan terapi kombinasi ini
dapat diharapkan hasil yang memuaskan. Jika secara klinis tumor masih berada
dalam stadium dini dan ginjal di sebelah kontra lateral normal, dilakukan
nefrektomiradikal. Ukuran tumor pada saat datang menentukan cara pengobatan.
masing-masing jenis ditangani secara berbeda, tetapi tujuannya adalah
menyingkirkan tumor danmemberikan kemoterapi atau terapi radiasi yang sesuai.
Apabila tumor besar maka pembedahan definitive mungkin harus di tunda sampai
kemoterapi atau radiasiselesai. Kemoterapi dapat memperkecil tumor dan
memungkinkan reaksi yanglebih akurat dan aman.
1. Farmakologi
a) KemoterapiTumor Wilms termasuk tumor yang paling peka terhadap obat
kemoterapi. Prinsip dasar kemoterpai adalah suatu cara penggunaan obat
sitostatika yang berkhasiat sitotoksik tinggi terhadap sel ganas dan mempunyai
efek samping yang rendah terhadap sel yang normal. Terapi sitostatika dapat
diberikan pra maupun pasca bedah didasarkan penelitian sekitar 16-32% dari
tumor yang mudah ruptur. Biasanya, jikadiberikan prabedah selama 4 – 8
minggu. Jadi tujuan pemberian terapiadalah untuk menurunkan resiko ruptur
intraoperatif dan mengecilkan massa tumor sehingga lebih midah direseksi
total.Ada lima macam obat sitostatika yang terbukti efektif dalam pengobatan
tumor Wilms, yaitu Aktinomisin D, Vinkristin, Adriamisin,Cisplatin dan
siklofosfamid. Mekanisme kerja obat tersebut adalah menghambat sintesa
DNA sehingga pembentukan protein tidak terjadiakibat tidak terbentuknya
sintesa RNA di sitoplasma kanker, sehingga pembelahan sel-sel kanker tidak
terjadi.
b) Aktinomisin D Golongan antibiotika yang berasal dari spesies Streptomyces,
diberikanlima hari berturut-turut dengan dosis 15 mg/KgBB/hari secara
intravena.Dosis total tidak melebihi 500 mikrogram. Aktinomisin D bersama
denganvinkristin selalu digunakan sebagai terapi prabedah.
c) VinkristinGolongan alkaloid murni dari tanaman Vina rossa, biasanya
diberikandalam satu dosis 1,5 mg/m2 setiap minggu secara intravena (tidak
lebihdari 2 mg/m2). Bila melebihi dosis dapat menimbulkan
neurotoksis, bersifat iritatif, hindarkan agar tidak terjadi ekstravasasi pada
waktu pemberian secara intravena. Vinkristin dapat dikombinasi dengan obat
lainkarena jarang menyebabkan depresi hematologi, sedangkan bila
digunakansebagai obat tunggal dapat menyebab relaps.
d) Adriamisin12
Golongan antibiotika antrasiklin diisolasi dari streptomyces
pencetius,diberikan secara intravena dengan dosis 20 mg/m2/hari selama tiga
hari berturut-turut. Dosis maksimal 250 mg/m2. obat ini tidak dapat
melewatisawar otak dapat menimbulkan toksisitas pada miokard bila melebihi
dosis. Dapat dikombinasi dengan Aktinomisin D.
e) CisplatinDosis yang umum digunakan adalah 2-3 mg/KgBB/hari atau
20mg/m2/hari selama lima hari berturut-turut.
f) Siklofosfamid Dari nitrogen mustard golongan alkilator. Dosis 250 – 1800
mg/m2/harisecara intravena dengan interval 3-4 mg. Dosis peroral 1 0 0 -
3 0 0 mg/m2/hari.

2. Non Farmakologi
a) Pembedahan keperawatan perioperatif
Karena banyak anak dengan tumor wilms mungkin mendapat obatkemoterapi
kardiotoksik, maka mereka harus diperiksa oleh ahli onkologidan di izinkan
untuk menjalani operasi. Mereka perlu menjalani pemeriksaan jantung yang
menyeluruh untuk menentukan status fungsi jantung. Tumor wilms jangan di
palpasi untuk menghindari rupture dan pecahnya sel-sel tumor. Pasien di
letakkan dalam posisi telentang dengansebuah gulungan di bawah sisi yang
terkena. Seluruh abdomen dan dada di bersihkan. Pasien tumor wilms
menerima kemoterapi dan terapi radiasi yangsesuai dengan lesi. Gambaran
histologik lesi merupakan suatu indicator penting untuk prognosis,
karena gambaran tersebut menentukan derajat anaplasia. Anak yan
histologiknya relative baik. Maka memiliki prognosis baik. Sedangkan anak
yang gambaran histologiknya buruk, maka memilii prognosis buruk.
Terapi dibuat sespesifik mungkinuntuk masing-masinganak, karena
terapi yang lebih sedikit menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik
dengan lebih sedikit efek sampingnya. Nefrektomi radikal dilakukan bila
tumor belum melewati garis tengahdan belum menginfiltrasi jaringan lain.
Pengeluaran kelenjar limferetroperitoneal total tidak perlu dilakukan tetapi
biopsi kelenjar di daerahhilus dan paraaorta sebaiknya dilakukan. Pada
pembedahan perludiperhatikan ginjal kontralateral karena
kemungkinan lesi bilateral cukuptinggi. Apabila ditemukan
penjalaran tumor ke vena kava, tumor tersebut harus diangkat
b) Radioterapi Tumor Wilms dikenal sebagai tumor yang radiosensitif,
tapiradioterapi dapat mengganggu pertumbuhan anak dan
m e n i m b u l k a n penyulit jantung, hati dan paru. Karena itu
radioterapi hanya diberikan pada penderita dengan tumor yang termasuk
golongan patologi prognosis buruk atau stadium III dan IV. Jika ada sisa
tumor pasca bedah jugadiberikan radioterapi. Radioterapi dapat juga
digunakan untuk metastaseke paru, otak, hepar serta tulang.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
Menanyakan nama, jenis kelamin ,alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi
b. Riwayat Kesehatan
−Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar perut.
Tidak nafsu makan, mual , muntah dan diare. Badan panas hanyasutu hari pertama
sakit.
−Riwayat Kesehatan Dahulu
Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya, ataugejala-gejala
tumor wilms
−Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah ada riwayat keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor sebelumnya
c. Pola Aktivitas
−Pola nutrisi dan metabolik :Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit.
Dapat terjadikelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air,
edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksikarena
adanya depresi sistem imun. Adanya mual , muntah dan anoreksiamenyebabkan
intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karenaadanya edema. Perlukaan
pada kulit dapat terjadi karena uremia.
−Pola eliminasi :
Eliminasi fekal tidak ada gangguan, sedangkan eliminasi urin : gangguan pada
glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresidan terjadi
penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak mengalami gangguan
yang menyebabkan oliguria sampai anuria,proteinuri, hematuria.
−Pola Aktifitas dan latihan :
Pada klien dengan kelemahan, malaise, kelemahan otot dan kehilangantonus karena
adanya hiperkalemia. Dalam proses perawatan klien perluistirahat selama 2 minggu
dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan darahsudah normal selama 1 minggu.
−Pola tidur dan istirahat :
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanyauremia.
keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangantonus.
−Persepsi diri :
Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah, edema, dan perawatan yang
lama. Anak berharap dapat sembuh kembali sepertisemula
−Hubungan peran :
Lingkungan perawatann yang baru dan kondisi penyakit yang kritismenyebabkan
anak banyak diam.
d. Pada penderita tumor wilm pengkajian dilakukan dengan melihat adanya :
- Massa tumor pada abdomen
- Kaji manifestasi tumor wilm
- Kaji hasil pemeriksaan laboratorium

II. Pemeriksaan Fisik


a) Inspeksi
massa di daerah abdomen, Ballottement
b) Palpasi
massa intra abdominal : ukuran, letak massa, konsistensi, tepi ataukonfigurasi,
permukaan pulsasi, fluktuasi, nyeri tekan, mobilitas serta hubungannya dengan
alat sekitarnya
Tumor Wilms : tekanan darah, berat badan, tinggi badan, hepar, lien, pembesaran
kelenjar getah bening, massa abdomen (tempat dan ukuran).

III. Diagnosa keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
2. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunanintake
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
IV. Analisa Data
Data-data Masalah keperawatan
Data subjektif : Nyeri akut
Anak mengatakan nyeri di daerah perutnya
Data objektif :
a. Anak tampak memegangdaerah perutnya
b. Tekanan darah 140/110mmHg
c. Takikardi dan takipnea

Data subjektif : Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan


Anak mengatakan tidak mau makan
Data objektif :
a. Terjadi penurunan berat badan
b. Makanan tidak di habiskan
Data subjektif : intoleransi aktivitas
Anak mengatakan lemas dan lelah
Data objektif :
a. Terbaring lemas di tempat tidur
b. Anak kurang bersemangatdalam
beraktivitas
c. Malaise
D i a g n o s a T u j u a n d a n I n t e r v e n s i
c r i t e r i a
h a s i l
Nyeri akut NOC NIC
 Pain Level, Pain Management
Definisi : Pengalaman sensori dan Pain control 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
emosional yang tidak  Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
menyenangkan yang muncul karakteristik, durasi frekuensi,
akibat kerusakan jaringan yang Kriteria Hasil : kualitas dan faktor presipitasi
aktual atau potensial atau 1. Mampu mengontrol nyeri 2. Observasi reaksi nonverbal dan
digambarkan dalam hal kerusakan (tahu penyebab nyeri, ketidaknyamanan
sedemikian rupa (International mampu menggunakan 3. Gunakan teknik komunikasi
Association for the study of Pain): tehnik nonfarmakologi terapeutik untuk mengetahui
awitan yang tiba-tiba atau lambat untuk mengurangi nyeri, pengalaman nyeri pasien
dan intensitas ringan hingga berat mencari bantuan) 4. Kaji kultur yang mempengaruhi
dengan akhir yang dapat 2. Melaporkan bahwa nyeri respon nyeri
diantisipasi atau diprediksi dan berkurang dengan 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
berlangsung <6 bulan. menggunakan manajemen lampau
nyeri 6. Evaluasi bersama pasien dan tim
Batasan Karakteristik : 3. Mampu mengenali nyeri kesehatan lain tentang
a. Perubahan selera makan (skala, intensitas, frekuensi ketidakefektifan kontrol nyeri masa
b. Perubahan tekanan darah dan tanda nyeri) lampau
c. Perubahan frekwensi jantung 4. Menyatakan rasa nyaman 7. Bantu pasierl dan keluarga untuk
d. Perubahan frekwensi setelah nyeri berkurang mencari dan menemukan dukungan
pernapasan 8. Kontrol lingkungan yang dapat
e. Laporan isyarat mempengaruhi nyeri seperti suhu
f. Diaforesis ruangan, pencahayaan dan
g. Perilaku distraksi kebisingan
(mis,berjaIan mondar-mandir 9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
mencari orang lain dan atau 10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
aktivitas lain, aktivitas yang (farmakologi, non farmakologi dan
berulang) inter personal)
h. Mengekspresikan perilaku 11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
(mis, gelisah, merengek, menentukan intervensi
menangis) 12. Ajarkan tentang teknik non
i. Masker wajah (mis, mata farmakologi
kurang bercahaya, tampak 13. Berikan anaIgetik untuk mengurangi
kacau, gerakan mata nyeri
berpencar atau tetap pada 14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
satu fokus meringis) 15. Tingkatkan istirahat
j. Sikap melindungi area nyeri 16. Kolaborasikan dengan dokter jika
k. Fokus menyempit (mis, ada keluhan dan tindakan nyeri tidak
gangguan persepsi nyeri, berhasil
hambatan proses berfikir, 17. Monitor penerimaan pasien tentang
penurunan interaksi dengan manajemen nyeri
orang dan lingkungan)
l. Indikasi nyeri yang dapat Analgesic Administration
diamati 1. Tentukan lokasi, karakteristik,
m. Perubahan posisi untuk kualitas, dan derajat nyeri sebelum
menghindari nyeri pemberian obat
n. Sikap tubuh melindungi 2. Cek instruksi dokter tentang jenis
o. Dilatasi pupil obat, dosis, dan frekuensi
p. Melaporkan nyeri secara 3. Cek riwayat alergi
verbal 4. Pilih analgesik yang diperlukan atau
q. Gangguan tidur kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
Faktor Yang Berhubungan : 5. Tentukan pilihan analgesik
 Agen cedera (mis, biologis, zat tergantung tipe dan beratnya nyeri
kimia, fisik, psikologis) 6. Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
7. Pilih rute pemberian secara IV, IM
untuk pengobatan nyeri secara
teratur
8. Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
9. Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
10. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda
dan gejala

Ketidakseimbangan nutrisi NOC NIC


kurang dari kebutuhan tubuh  Nutritional Status : Nutrition Management
 Nutritional Status : food and 1. Kaji adanya alergi makanan
Definisi : Asupan nutrisi tidak Fluid Intake 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
cukup untuk memenuhi kebutuhan  Nutritional Status: nutrient Intake menentukan jumlah kalori dan nutrisi
metabolik  Weight control yang dibutuhkan pasien.
3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
Batasan Karakteristik : Kriteria Hasil : intake Fe
a. Kram abdomen 1. Adanya peningkatan berat 4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
b. Nyeri abdomen badan sesuai dengan tujuan protein dan vitamin C
c. Menghindari makanan 2. Berat badan ideal sesuai 5. Berikan substansi gula
d. Berat badan 20% atau lebih dengan tinggi badan 6. Yakinkan diet yang dimakan
dibawah berat badan ideal 3. Mampu mengidentifikasi mengandung tinggi serat untuk
e. Kerapuhan kapiler kebutuhan nutrisi mencegah konstipasi
f. Diare 4. Tidak ada tanda-tanda 7. Berikan makanan yang terpilih (sudah
g. Kehilangan rambut malnutrisi dikonsultasikan dengan ahli gizi)
berlebihan 5. Menunjukkan peningkatan 8. Ajarkan pasien bagaimana membuat
h. Bising usus hiperaktif fungsi pengecapan dan catatan makanan harian.
i. Kurang makanan menelan 9. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
j. Kurang informasi 6. Tidak terjadi penurunan berat kalori
k. Kurang minat pada makanan badan yang berarti 10. Berikan informasi tentang kebutuhan
l. Penurunan berat badan nutrisi
dengan asupan makanan 11. Kaji kemampuan pasien untuk
adekuat mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
m. Kesalahan konsepsi
n. Kesalahan informasi Nutrition Monitoring
o. Mambran mukosa pucat 1. BB pasien dalam batas normal
p. Ketidakmampuan memakan 2. Monitor adanya penurunan berat
makanan badan
q. Tonus otot menurun 3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
r. Mengeluh gangguan sensasi biasa dilakukan
rasa 4. Monitor interaksi anak atau orangtua
s. Mengeluh asupan makanan selama makan
kurang dan RDA 5. Monitor lingkungan selama makan
(recommended daily 6. Jadwalkan pengobatan dan perubahan
allowance) pigmentasi
t. Cepat kenyang setelah makan 7. Monitor turgor kulit
u. Sariawan rongga mulut 8. Monitor kekeringan, rambut kusam,
v. Steatorea dan mudah patah
w. Kelemahan otot pengunyah 9. Monitor mual dan muntah
x. Kelemahan otot untuk 10. Monitor kadar albumin, total protein,
menelan Hb, dan kadar Ht
11. Monitor pertumbuhan dan
Faktor Yang Berhubungan : perkembangan
a. Faktor biologis 12. Monitor pucat, kemerahan, dan
b. Faktor ekonomi kekeringan jaringan konjungtiva
c. Ketidakmampuan untuk 13. Monitor kalori dan intake nutrisi
mengabsorbsi nutrien 14. Catat adanya edema, hiperemik,
d. Ketidakmampuan untuk hipertonik papila lidah dan cavitas
mencerna makanan oral.
e. Ketidakmampuan menelan 15. Catat jika lidah berwarna magenta,
makanan scarlet
f. Faktor psikologis
Intoleransi aktivitas NOC NIC
Definisi : Ketidakcukupan energi Energy conservation Activity Therapy
psikologis atau fisiologis untuk  Activity tolerance 1. Kolaborasikan dengan tenaga
melanjutkan atau menyelesaikan  Self Care : ADLs rehabilitasi medik dalam
aktifitas kehidupan sehari-hari merencanakan program terapi yang
yang harus atau yang ingin Kriteria Hasil : tepat
dilakukan. 1. Berpartisipasi dalam aktivitas 2. Bantu klien untuk mengidentifikasi
fisik tanpa disertai aktivitas yang mampu dilakukan
Batasan Karakteristik : peningkatan tekanan darah, 3. Bantu untuk memilih aktivitas
a. Respon tekanan darah nadi dan RR konsisten yang sesuai dengan
abnormal terhadap aktivitas 2. Mampu melakukan aktivitas kemampuan fisik, psikologi dan social
b. Respon frekwensi jantung sehari-hari (ADLs) secara 4. Bantu untuk mengidentifikasi dan
abnormal terhadap aktivitas mandiri mendapatkan sumber yang diperlukan
c. Perubahan EKG yang 3. Tanda-tanda vital normal untuk aktivitas yang diinginkan
mencerminkan aritmia 4. Energy psikomotor 5. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
d. Perubahan EKG yang 5. Level kelemahan aktivitas seperti kursi roda, krek
mencerminkan iskemia 6. Mampu berpindah: dengan 6. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas
e. Ketidaknyamanan setelah atau tanpa bantuan alat yang disukai
beraktivitas 7. Status kardiopulmunari 7. Bantu klien untuk membuat jadwal
f. Dipsnea setelah beraktivitas adekuat latihan diwaktu luang
g. Menyatakan merasa letih 8. Sirkulasi status baik 8. Bantu pasien/keluarga untuk
h. Menyatakan merasa lemah 9. Status respirasi : pertukaran mengidentifikasi kekurangan dalam
gas dan ventilasi adekuat beraktivitas
Faktor Yang Berhubungan : 9. Sediakan penguatan positif bagi yang
a. Tirah Baring atau imobilisasi aktif beraktivitas
b. Kelemahan umum 10. Bantu pasien untuk mengembangkan
c. Ketidakseimbangan antara motivasi diri dan penguatan
suplai dan kebutuhan oksigen 11. Monitor respon fisik, emosi, social
d. Imobilitas dan spiritual
e. Gaya hidup monoton
LAPORAN PENDAHULUAN
NEFROBLASTOMA
DI RUANG ANAK / 7A
RSU SAIFUL ANWAR
MALANG

OLEH :
RACHMAWATI FAJRIN
2015.01.029

PROGAM DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN NEFROBLASTOMA


DI RUANG ANAK / 7A
DI RSU SAIFUL ANWAR MALANG

Malang, Agustus 2018

Mahasiswa

( )

Mengetahui

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

( ) ( )

Kepala Ruangan

( )
LEMBAR KONSUL

Tanggal Revisi Paraf


LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN NEFROBLASTOMA


DI RUANG ANAK / 7A
DI RSU SAIFUL ANWAR MALANG

Malang, Agustus 2018

Mahasiswa

( )

Mengetahui

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

( ) ( )

Kepala Ruangan

( )

Anda mungkin juga menyukai