Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Diare


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Penyakit Diare dengan Pembuatan Larutan
Gula Garam (Oralit)
Sasaran : Warga yang memiliki Balita di RW 06 Kel.
Meruyung, Depok
Penyaji : Reima Albary
Sekar Novianti
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 19 Juli 2018
Waktu : 13.00 WIB sampai selesai
Tempat : POSYANDU Kenari Rw 06 Kel
Meruyung, Kec. Limo, Depok

A. LATAR BELAKANG
Sebanyak 6 juta anak di dunia meninggal setiap tahunnya karena diare. Sebagian
kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Berdasarkan laporan WHO, kematian karena
diare di Indonesia sudah menurun tajam, namun walaupun angka kematian diare menurun,
angka kesakitan karena diare tetap tinggi. Situasi diare di Indonesia berdasarkan survei
morbiditas yang dilakukan oleh Subdit diare Departemen Kesehatan tahun 2000-2010 terlihat
kecenderungan insiden meningkat.
Menurut laporan hasil survei morbiditas dan perilaku tatalaksana diare oleh Depkes
tahun 2000-2006 hingga 2010 diketahui bahwa perilaku masyarakat dalam penatalaksanaan
diare belum menunjukkan perbaikan dan belum sesuai dengan harapan. Walaupun lebih dari
90% ibu mengetahui tentang paket oralit, hanya 1 dari 3 (35%) anak yang menderita diare
diberi oralit dan hanya 22% yang diberi LGG (SDKI, 2007). Data juga menunjukkan bahwa
penatalaksanaan diare dengan cairan rumah tangga mengalami penurunan dari 50% pada
tahun 2006 menjadi 27% pada tahun 2010 (Laporan hasil survei morbiditas dan perilaku
tatalaksana diare oleh Departemen Kesehatan tahun 2000-2006 dan 2010).
Peran obat-obatan tidak begitu penting dalam menangani anak dengan diare. Penanganan
Balita diare harus dimulai di tingkat rumah tangga yang diantaranya adalah dengan
pemberian Oralit atau LGG serta suplemen Zinc. WHO dan Departemen Kesehatan RI telah
menggalakkan penggunaan oralit formula baru dan suplemen Zinc dalam tata laksana diare
sejak tahun 2004. Namun demikian, penatalaksanaan Diare dengan Oralit dan Zinc ini belum
menunjukkan perbaikan dan belum sesuai dengan harapan.
Dan dari 125 respond ibu dengan balita di RW 06 Kelurahan Meruyung, Kecamatan
Limo, Kota Depok, didapatkan hasil 80 % pendidikan ibu dengan balita tentang diare adalah
cukup, 10 % kurang, dan 10 % baik. Sedangkan sikap ibu untuk mencegah dan mengatasi
diare adalah 4 % beresiko tinggi diare, 16 % beresiko sedang, dan 80 % beresiko rendah
diare. Berdasarkan tindakan, didapatkan hasil 3 % beresiko tinggi, 7 % beresiko rendah, dan
90 % beresiko rendah diare.
B. TUJUAN
a) Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi selama ±15 menit, diharapkan Warga
RW 06 Kel. Meruyung, Depok mampu memahami dan mengerti tentang Pembuatan
Larutan Gula Garam pada keluarga dengan balita yang mengalami diare.
b) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan sasaran dapat :
1. Setelah dilakukan penyuluhan warga mengerti tentang pembuatan larutan gula
garam.
2. Setelah dilakukan penyuluhan warga mengerti tentang bahan-bahan pembuatan
larutan gula garam.
3. Setelah dilakukan penyuluhan warga mengerti tentang pembuatan larutan gula
garam bagi penderita diare.
4. Setelah dilakukan penyuluhan warga dengan balita mengerti tentang manfaat
pembuatan gula garam dengan tepat
5. Setelah dilakukan demonsttrasi pembuatan larutan gula garam diharapkan warga
mampu me re- demonstrasikan pembuatan larutan gula garam secara mandiri
6. Setelah dilakukan penyuluhan warga dengan balita mengerti tentang penyajian
larutan gula garam sesuai usia

C. SASARAN
Warga yang memiliki Balita di RW 06 Kelurahan Meruyung Kecamatan Limo, Depok
D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 19 Juli 2018
Waktu : 13.00 WIB sampai selesai
Tempat : POSYANDU Kenari RW 06 Kel. Meruyung, Kec.
Limo, Kota Depok

E. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


NO. KEGIATAN MAHASISWA AUDIENCE WAKTU
1. Pembukaan  Memberikan salam  Menjawab 2 menit
 Memeperkenalkan diri salam
 Melakukan persepsi  Memperhatikan
 Menyampaikan maksud
dan tujuan penyuluhan
2. Materi Menjelaskan:  Menyimak 8 menit
 Menjelaskan manfaat penjelasan
pembuatan larutan gula  Re-demonstrasi
garam pembuatan
 Menjelaskan bahan-bahan larutan gula
pembuatan larutan gula garam
garam  Bertanya jika
 Demonstrasi pembuatan ada penjelasan
larutan gula garam yang kurang
 Menjelaskan penyajian mengerti
larutan gula garam
berdasarkan usia
3 Evaluasi  Evaluasi tentang materi  Menjawab 5 menit
yang telah diberikan pertanyaan
 Membuat kesimpulan  Menjawab
materi yang telah salam
diberikan
 Mengucapkan salam
F. METODA
Metoda yang digunakan adalah :
a) Ceramah
b) Demonstrasi
c) Diskusi
d) Tanya Jawab

G. MEDIA
Media yang digunakan adalah
a) Leaflet
b) Gula
c) Garam
d) Air

H. MATERI (TERLAMPIR)

I. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
 Keluarga dengan balita di RW 06 Kel. Meruyung hadir dalam acara penyuluhan
 Kesiapan materi penyaji
 Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi proses
 Keluarga dengan balita hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditemukan
 Keluarga dengan balita antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
3. Mahasiswa
 Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
 Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
4. Evaluasi hasil
 Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
 Adanya kesepakatan antara keluarga dengan individu dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya
 Adanya tambahan pengetahuan tentang penanganan masalah diare dengan pembuatan
larutan gula garam yang diterima oleh audiencfe dengan melakukan evaluasi melalui tes
lisan dan re- demonstrasi pembuatan gula garam di akhir ceramah
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai