Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi Remaja


Sub Bahasan : Menstruasi
Sasaran : SISWI
Waktu : 30 menit
Tanggal : 30 Agustus 2018
Tempat : SMP N XX BANJARMASIN

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, remaja diharapkan dapat mengetahui
hal-hal menstruasi (haid), fisiologi haid dan reproduksi wanita, kelainan masa
haid, perilaku yang sehat berkaitan dengan masa haid.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan remaja dapat:
a. Memahami tentang Pengertian Menstruasi
b. Memahami tentang Waktu Menstruasi
c. Memahami tentang Proses Menstruasi
d. Memahami tentang Siklus menstruasi
e. Memahami tentang Kelainan yang Muncul saat Menstruasi
f. Memahami tentang Pengertian Higiene
g. Memahami tentang Pengertian Hygiene Menstruasi
h. Memahami tentang Tujuan, Manfaat, dan Pentingnya Perawatan Diri
bagi Perempuan saat Menstruasi
i. Memahami dan menerapkan tentang Manajemen hygiene menstruasi
j. Memahami tentang Dampak jika Perempuan tidak Merawat Diri
dengan Baik saat Menstruasi
B. MATERI

1. Pengertian Menstruasi
2. Waktu Menstruasi
3. Proses Menstruasi
4. Siklus menstruasi
5. Kelainan yang Muncul saat Menstruasi
6. Pengertian Higiene
7. Pengertian Hygiene Menstruasi
8. Tujuan, Manfaat, dan Pentingnya Perawatan Diri bagi Perempuan saat
Menstruasi
9. Manajemen hygiene menstruasi
10. Dampak jika Perempuan tidak Merawat Diri dengan Baik saat
Menstruasi

C. KEGIATAN PENYULUHAN

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 3 Menit Pembukaan : 1. Menyambut
1. Mengucapkan salam salam dan
1. Memperkenalkan mendengarkan
Diri 2. Mendengarkan
2. Mengingatkan 3. Mendengarkan
Kontrak 4. Mendengarkan
3. Menjelaskan 5. Keluarga Bersedia
Maksud Dan Tujuan
4. Menanyakan
Katersediaan
2. 15 Menit Pelaksanaan :
1. Pemgertian 1. Memperhatikan
Menstruasi 2. Memperhatikan
2. Waktu Menstruasi 3. Memperhatikan
3. Proses Menstruasi 4. Memperhatikan
4. Siklus Menstruasi 5. Memperhatikan
5. Kelainan Yang 6. Memperhatikan
Muncul Saat 7. Memperhatikan
Menstruasi 8. Memperhatikan
6. Pengertian Hygine 9. Memperhatikan
7. Tujuan, Manfaat 10.Memperhatikan
dan Pentingnya
Perawatan diri bagi
Perempuan saat
Menstruasi
8. Dampak jika
perempuan tidak
merawat diri dengan
baik saat mentruasi
9. Managemen hygine
saat Menstruasi
10.Dampak jika wanita
tidak merawat diri
saat mentruasi
3. 10 Menit Menanyakan pada peserta Menjawab dan
tentang materi diberikan menjelaskan pertanyaan
dan reinforcemen kepada
audiens bila dapat
menjawab dan
menjelaskan kembali
tentang pertanyaan atau
materi.

4. 2 Menit Terminasi: 1. Mengucapkan


1. Mengucapkan terimakasih
terimakasih kepada 2. Menjawab salam
audien
2. Mengucapkan salam

D. MEDIA
1. Leaflet
2. PPT/LBB

E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

F. EVALUASI
Audien mampu menjawab dan mengulangi kembali tentang :
1. Pengertian Menstruasi
2. Waktu Menstruasi
3. Proses Menstruasi
4. Siklus menstruasi
5. Kelainan yang Muncul saat Menstruasi
6. Pengertian Higiene
7. Pengertian Hygiene Menstruasi
8. Tujuan, Manfaat, dan Pentingnya Perawatan Diri bagi Perempuan saat
Menstruasi
9. Manajemen hygiene menstruasi
10. Dampak jika Perempuan tidak Merawat Diri dengan Baik saat Menstruasi

LAMPIRAN MATERI
MENSTRUASI

A. Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus,
disertai pelepasan deskuamasi endometrium. Menstruasi adalah siklus alami
yang terjadi secara regular untuk mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya
terhadap kehamilan. Menstruasi merupakan ciri kedewasaan wanita, terjadi
pertama kali pada usia 9-12 tahun. Cepat atau lambatnya usia untuk mulai
menstruasi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya kesehatan remaja,
nutrisi, gizi, berat badan, kondisi psikologis remaja.

B. Waktu Menstruasi
Menstruasi biasa terjadi pertama kali sejak usia 12-13 tahun. Menstruasi
berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45-50 tahun.
Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21
hingga 40 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat
yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada
berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi dan
nutrisi wanita tersebut.

C. Proses Menstruasi
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan
tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa
tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh
hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan
daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan
sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil.
Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai
berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur
wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak
dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan),
lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan
dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai periode
menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga
tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan
berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda
(walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil. Kehamilan dapat
di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.

D. Siklus menstruasi
Siklus menstruasi adalah jaraj antara tanggal mulainya menstruasi yang
lalu sampai menstruasi berikutnya. Hari pertama mulainya perdarahan adalah
hari mulainya siklus haid. Hari terakhir menstruasi adalah waktu berakhir
sebelum mulai siklus menstruasi. Siklus menstruasi terdiri dari empat fase, yaitu
:
1. Fase Menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma sehingga
terjadilah penurunan kadar esptrogen dan progesterone yang menyebabkan
robek atau luruhnya endometrium dan terjadilah perdarahan. Darah yag keluar
selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase Pra-ovulasi
Fase pra ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Hormon pembebas
gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mengeluarkan FSH (folikel stimulating hormone) FSH memacu pematangan
folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan estrogen. Adanya estrogen
menyebabkan pembentukan kembali dindig endometrium. Peningkatan kadar
estrogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat
basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasan asam pada vagina sehingga
mendukung kehidupan sperma
3. Fase Ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi
pada hari ke 14. Peningkatan kadar estrogen menghambat pengeluaran FSH
kemudian hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormone). Peningkatan kadar
LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut
ovulasi.
4. Fase Pasca ovulasi
Fase pasca ovulasi yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel
de graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut
dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormone
progesterone dan masih mengeluarkan estrogen namun tidak sebanyak ketika
berpentuk folikel. Progesteron mendukung kesrja estrogen untuk mempertebal
dan mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan
embrio jika terjadi kehamilan. Ika tidak terjadi pembuahan korpus luteum akan
berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormone,
sehingga kadar estrogen dan progesterone menjadi rendah. Keadaan ini
menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

E. Kelainan yang Muncul saat Menstruasi


1. Amenore/ Tidak ada haid sama sekali
Amenorea bukan suatu penyakit tetapi merupakan suatu gejala. Amenorea
adalah tidak adanya menstruasi selama 3 bulan atau lebih. Penyebab amenorea
antara lain:
a. Selaput dara yang buntu/ tidak berlubang
b. Kelainan fungsi dari kelenjar-kelenjar penghasil hormon dalam tubuh
c. Kelainan fungsi dari indung telur akibat kelainan kongenital, maupun
akibat adanya tumor di indung telur
d. Penyakit kronis seperti TBC, kurang gizi, kelainan hati dan ginjal
serta kelainan metabolik

2. Menoragia
Perdarahan yang berlebihan

3. Polimenore
Polimenorea yaitu siklus menstruasi lebih pendek dari biasanya (kurang
dari 21 hari). Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari biasanya.
Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan
gangguan ovulasi, atau terjadi pendeknya masa luteal

4. Oligomenore
Oligomenorea adalah siklus menstruasi lebih panjang, lebih dari 35 hari.
Pada kebanyakan kasus oligomenorea, kesehatan wanita tidak terganggu dan
fertilitas cukup baik. Siklus menstruasi biasanya juga ovulatoar dengan
proliferasi lebih banyak dari biasanya

5. Dismenore
Nyeri yang terjadi saat haid, nyeri diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak
menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf
dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh fisik, psikologis maupun emosional.

F. Pengertian Higiene
Higiene adalah ilmu kesehatan tentang bagaimana cara perawatan diri
pada individu agar dapat memelihara kesehatannya dengan baik atau disebut
juga dengan higiene perorangan (personal higiene). Personal higiene berasal
dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan higiene berarti
sehat. Personal higiene (kebersihan perorangan) adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Pemeliharaan higiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi
kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik
memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin.

G. Pengertian Hygiene Menstruasi


Higiene menstruasi adalah komponen higiene perorangan yang
memegang peranan penting dalam perilaku kesehatan seorang perempuan
khususnya kebersihan alat reproduksinya saat mengalami menstruasi.
Manajemen higiene menstruasi adalah dasar pengelolaan saat menstruasi agar
dapat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari dengan nyaman seperti pergi ke
sekolah, bekerja, dan lain-lain.
H. Tujuan, Manfaat, dan Pentingnya Perawatan Diri bagi Perempuan saat
Menstruasi
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal higiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
Jika remaja putri melakukan perilaku higienis pada saat menstruasi maka
akan terhindar dari kanker rahim, merasa nyaman beraktivitas seharihari,
percaya diri, bersemangat dan tidak malas-malasan lagi, tidak dijauhi teman-
teman karena bau badan amis dan tidak mempercayai mitos-mitos yang beredar
di masyarakat karena sudah memahami kebenarannya.

I. Manajemen hygiene menstruasi


Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, idealnya penggunaan pembalut
selama menstruasi harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali sehari atau setiap
3-4 jam sekali apalagi jika sedang banyak-banyaknya pada 2-3 hari pertama
menstruasi. Setelah mandi atau buang air, vagina harus dikeringkan dengan tisu
atau handuk agar tidak lembab. Selain itu pemakaian celana dalam hendaknya
bahan yang terbuat dari yang mudah menyerap keringat. Beberapa aspek
penting yang harus diperhatikan remaja putri dalam menjaga kesehatan organ
reproduksinya yaitu:
1. Saat menstruasi wajib menggunakan pembalut untuk menyerap darah yang
keluar dari vagina. Bila menggunakan tampon dari kain, harus dibersihkan dan
dipakai lagi setelah kering.
2. Pemakaian pembalut saat haid digunakan untuk menampung darah haid, agar
remaja tetap dapat melakukan aktifitas dengan maksimal. Cara yang benar
dalam penggunaan pembalut adalah minimal 3 kali ganti dalam 24 jam.
Penggunaan pembalut yang terlalu lama tidak direkomendasikan. Hal ini
dikarenakan penggunaan pembalut terlalu lama dapat menyebabkan kebocoran
dan meninggalkan noda darah di pakaian yang akan menurunkan rasa percaya
diri remaja. Selanjutnya vagina akan menjadi lembab dan meningkatkan resiko
terjadinya infeksi. Disarankan untuk menggunakan pembalut yang tidak terlalu
tebal tapi mampu menyerap dan menampung darah haid dalam jumlah yang
banyak.
3. Selalu mencatat siklus menstruasi mulai awal sampai akhir dan mengontrol
kondisi tubuh saat menstruasi untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan.
4. Mengatur jadwal tidur
5. Mengkonsumsi susu berkalsium tinggi dan makanan kaya zat besi saat
menstruasi.
6. Latihan ringan dan olahraga membantu mengatasi nyeri haid
7. Rajin mengganti celana dalam 2-3 kali sehari
8. Pembersihan vagina yaitu pembilasan dengan air bersih dari arah depan ke
belakang dan baiknya menggunakan air mengalir , mencuci tangan terlebih
dahulu saat pertama kali membasuh area vagina, dan pastikan kuku tidak
panjang karena akan melukai vagina
9. Menjaga organ reproduksi tidak lembab
10. Memakai celana dalam yang terbuat dari katun karena dapat menyerap
keringat dan sebaiknya tidak terlalu ketat
11. Mandi minimal 1 kali sehari dengan air bersih lebih baik lagi air hangat
12. Membuang sampah pembalut secara teratur. Jangan sembarangan karena
akan menyumbat saluran pembuangan.

J. Dampak jika Perempuan tidak Merawat Diri dengan Baik saat Menstruasi
Peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, yang jika kurang
dijaga kebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada organ
reproduksi. Sedangkan apabila perilaku higienis tersebut tidak dilakukan dan
remaja putri kurang peduli akan kebersihan alat reproduksinya, tidak menjaga
penampilan dan kesehatan sewaktu menstruasi, mereka dapat terkena kanker
rahim, keputihan, mengurangi aktivitas saat menstruasi karena malas, kurang
percaya diri, percaya akan mitos-mitos seputar menstruasi yang beredar di
masyarakat, dijauhi teman-teman karena bau badan amis dan lainnya. penelitian
yang telah dilakukan menyatakan bahwa kurangnya perilaku perawatan diri saat
menstruasi dapat menyebabkan berbagai penyakit misalnya kanker rahim.
Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks
merupakan kanker nomor dua terbanyak pada perempuan berusia 15–45 tahun
setelah kanker payudara. Tidak kurang dari 500.000 kasus baru dengan
kematian 280.000 penderita terjadi setiap tahun di seluruh dunia. Bisa
dikatakan, setiap dua menit seorang perempuan meninggal akibat kanker
serviks. Di wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah terdapat 1,3 milyar
perempuan berusia 13 tahun ke atas yang berisiko terkena kanker serviks. WHO
memperkirakan ada lebih dari 265.000 kasus kanker serviks dengan kematian
140.000 penderita setiap tahun di wilayah ini. Menurut data Globocan 2002,
terdapat lebih dari 40.000 kasus baru kanker serviks dengan sekitar 22.000
kematian karenanya pada wanita di Asia Tenggara. Indonesia berada pada
peringkat pertama untuk kasus wanita penderita kanker mulut rahim (serviks)
sedunia, sedangkan data dari Yayasan Kanker Indonesia, bahwa penyakit
penyakit kanker leher rahim (serviks) mengakibatkan korban meninggal dunia
sedikitnya 555 wanita perharinya dan 200.000 wanita per tahunnya. Menurut
beberapa penelitian menyebutkan bahwa kanker ini disebabkan oleh virus
Human Papilloma Virus(HPV) yang muncul antara lain karena perilaku sering
berganti-ganti pasangan seks dan perilaku yang tidak higienis pada saat
menstruasi. Virus ini hidup di daerah yang lembab, persisnya dalam cairan
vagina yang diidap oleh penderita keputihan (leukore). Jika keputihan ini tidak
segera membaik, virus ini bisa memunculkan kanker rahim. Biasanya keadaan
ini ditandai dengan banyaknya cairan keputihan yang disertai bau tidak sedap
dan perdarahan yang keluar dari vagina. Tapi ada kalanya kanker yang muncul
itu tidak memberikan gejala -gejala sakit seperti itu. Ditemukan
penyebab utama kanker mulut rahim di Indonesia adalah pembalut berkualitas
buruk. Oleh karena itu pada saat menstruasi seharusnya perempuan benarbenar
dapat menjaga kebersihan organ reproduksi secara ekstra terutama pada bagian
vagina, karena kalau tidak dijaga kebersihannya, akan menimbulkan
mikroorganisme yang berlebih sehingga mengganggu fungsi organ reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjito, Koekoeh, Suwoyo, dan Aisyah, Siti. 2010. Perbedaan Perilaku
Menjaga Personal Hygiene saat Menstruasi pada Remaja Putri antara Sebelum
dan Sesudah Pemberian Penyuluhan tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi.
Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Vol. I No. 2 April 2010. 125-129

Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta:


Rineka Cipta.
Nugroho Taufan. Kesehatan Wanita, Gender & Permasalahannya. Yogjakarta :
Nuha Medika Medical Book

Proverawati Atikah. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna.


Yogjakarta : Nuha Medika Medical Book

Sofian Amru. 2013. 2010. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC Buku
Kedokteran

Yusuf, Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:


PT Remaja Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai