DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAIMITAL
Jl. Tukirin Desa Waimital Kec. Kairatu Kab SBB Kode Pos 97566
Email: puseksmas.waimital@gmail.com
Ditetapkan Kepala
UPTD Puskesmas Waimital
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/5
1. Pengertian Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernapas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin akan
mengalami asfiksia sesudah persalinan. Masalah ini mungkin berkaitan dengan
keadaan ibu, tali pusat, atau masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam rangka penatalaksanaan asfiksia pada neonatus
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Waimital nomor 440/ 383a/ K / 411.202.15 /
PKM.7 / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan klinis
5. Prosedur/ 1. Petugas memberitahu ibu dan keluarga, bahwa bayi mengalami kesulitan
Langkah- bernapas dan bahwa petugas akan menolongnya.
langkah 2. Petugas meminta salah seorang keluarga mendampingi ibu untuk memberi
dukungan moral, menjaga ibu dan melaporkan bila ada perdarahan.
3. Petugas melakukan langkah awal resusitasi dalam waktu ≤ 30 detik.
a. Menjaga bayi tetap hangat.
b. Mengatur posisi bayi.
c. Mengisap lendir.
d. Mengeringkan dan rangsang taktil.
e. Mengatur kembali posisi kepala bayi.
4. Petugas melakukan penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan
dan teratur atau tidak. Jika bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur,
maka melakukan asuhan pasca resusitasi. Jika bayi tidak menangis atau
bernapas spontan dan teratur, maka melakukan ventilasi.
5. Petugas melakukan ventilasi dengan cara:
a. Memasang sungkup dan memperhatikan lekatan.
b. Melakukan ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air, dan mengamati
gerakan dada bayi.
c. Bila dada bayi mengembang, melakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan
20 cm air dalam 30 detik.
6. Petuga melakukan penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan
teratur atau tidak. Jika bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur, maka
melakukan asuhan pascaresusitasi. Jika bayi tidak menangis atau bernapas
spontan dan teratur, maka melanjutkan ventilasi tiap 30 detik.
7. Petugas melakukan penilaian lagi apakah bayi menangis atau bernapas
spontan dan teratur atau tidak. Jika bayi menangis atau bernapas spontan dan
teratur, maka melakukan asuhan pascaresusitasi. Jika bayi tidak menangis
atau bernapas spontan dan teratur, maka setelah ventilasi selama 2 menit tidak
berhasil, segera rujuk bayi ke Rumah Sakit.
ASFIKSIA PADA NEONATUS
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 2/5
6. Hal-hal Petugas harus selalu siap melakukan resusitasi bayi setiap menolong persalinan
yang perlu
diperhatikan
7. Unit terkait 1. Pustu
2. Polindes
No. Revisi : 0
BAGAN
ALIR Tanggal Terbit :
Halaman : 3/5
PENILAIAN
Bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap-megap
Lakukan Ventilasi
1. Pasang sungkup dan perhatikan lekatan.
2. Ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air, amati gerakan dada bayi.
3. Bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi 20 kali dengan
tekanan 20 cm air dalam 30 detik.
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
ASFIKSIA PADA NEONATUS
No. Revisi : 0
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman : 5/5
Unit :……………………………………………………................................................
Nama Petugas :………………………………………………………............................................
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………...................................
Jumlah
∑ 𝑦𝑎
CR (Compliance Rate) = x 100 % = ........................................%
∑𝑦𝑎+Tidak