Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAIMITAL
Jl. Tukirin Desa Waimital Kec. Kairatu Kab SBB Kode Pos 97566
Email: puseksmas.waimital@gmail.com

Nomor : / SOP / KIA / 2018


Revisi Ke : 0
Berlaku Tgl :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


ASFIKSIA PADA NEONATUS

Ditetapkan Kepala
UPTD Puskesmas Waimital

Drs. Ali Wafah, Mh,Sc


Nip : 19720702 199503 1 006

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAIMITAL
Jl. Tukirin Desa Waimital Kec. Kairatu Kab SBB Kode Pos 97566
Email: puseksmas.waimital@gmail.com
ASFIKSIA PADA NEONATUS

No. Dokumen : / SOP / KIA / 2018

No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/5

UPTD Drs. Ali Wafah, Mh,Sc


PUSKESMAS Nip
WAIMITAL 19720702 199503 1 006

1. Pengertian Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernapas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin akan
mengalami asfiksia sesudah persalinan. Masalah ini mungkin berkaitan dengan
keadaan ibu, tali pusat, atau masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam rangka penatalaksanaan asfiksia pada neonatus

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Waimital nomor 440/ 383a/ K / 411.202.15 /
PKM.7 / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan klinis

4. Referensi Buku Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal tahun 2008

5. Prosedur/ 1. Petugas memberitahu ibu dan keluarga, bahwa bayi mengalami kesulitan
Langkah- bernapas dan bahwa petugas akan menolongnya.
langkah 2. Petugas meminta salah seorang keluarga mendampingi ibu untuk memberi
dukungan moral, menjaga ibu dan melaporkan bila ada perdarahan.
3. Petugas melakukan langkah awal resusitasi dalam waktu ≤ 30 detik.
a. Menjaga bayi tetap hangat.
b. Mengatur posisi bayi.
c. Mengisap lendir.
d. Mengeringkan dan rangsang taktil.
e. Mengatur kembali posisi kepala bayi.
4. Petugas melakukan penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan
dan teratur atau tidak. Jika bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur,
maka melakukan asuhan pasca resusitasi. Jika bayi tidak menangis atau
bernapas spontan dan teratur, maka melakukan ventilasi.
5. Petugas melakukan ventilasi dengan cara:
a. Memasang sungkup dan memperhatikan lekatan.
b. Melakukan ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air, dan mengamati
gerakan dada bayi.
c. Bila dada bayi mengembang, melakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan
20 cm air dalam 30 detik.
6. Petuga melakukan penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan
teratur atau tidak. Jika bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur, maka
melakukan asuhan pascaresusitasi. Jika bayi tidak menangis atau bernapas
spontan dan teratur, maka melanjutkan ventilasi tiap 30 detik.
7. Petugas melakukan penilaian lagi apakah bayi menangis atau bernapas
spontan dan teratur atau tidak. Jika bayi menangis atau bernapas spontan dan
teratur, maka melakukan asuhan pascaresusitasi. Jika bayi tidak menangis
atau bernapas spontan dan teratur, maka setelah ventilasi selama 2 menit tidak
berhasil, segera rujuk bayi ke Rumah Sakit.
ASFIKSIA PADA NEONATUS

No. Dokumen : / SOP / KIA / 2018

No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 2/5

UPTD Drs. Ali Wafah, Mh,Sc


PUSKESMAS Nip
WAIMITAL 19720702 199503 1 006

6. Hal-hal Petugas harus selalu siap melakukan resusitasi bayi setiap menolong persalinan
yang perlu
diperhatikan
7. Unit terkait 1. Pustu
2. Polindes

8. Dokumen 1. Lembar Penilaian Bayi baru lahir


terkait 2. Lembar MTBM
3. Rekam Medis
ASFIKSIA PADA NEONATUS

No. Dokumen : / SOP / KIA / 2018

No. Revisi : 0
BAGAN
ALIR Tanggal Terbit :

Halaman : 3/5

UPTD Drs. Ali Wafah, Mh,Sc


PUSKESMAS Nip
WAIMITAL 19720702 199503 1 006

PENILAIAN
Bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap-megap

LANGKAH AWAL (dilakukan dalam 30 detik)


1. Jaga agar bayi tetap hangat. Potong tali pusat
2. Atur posisi bayi.
3. Isap lendir.
4. Keringkan dan beri rangsangan taktil.
5. Reposisi bayi.

Apakah bayi menangis


Ya atau bernapas spontan Tidak
dan teratur?

Lakukan Ventilasi
1. Pasang sungkup dan perhatikan lekatan.
2. Ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air, amati gerakan dada bayi.
3. Bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi 20 kali dengan
tekanan 20 cm air dalam 30 detik.

Lakukan Asuhan Pasca


Resusitasi
 Pemantauan tanda Apakah bayi menangis
bahaya Ya atau bernapas spontan Tidak
 Perawatan tali pusat dan teratur?
 Inisiasi menyusu dini
 Pencegahan
hipotermi
 Pemberian vitamin
K1 Lanjutkan ventilasi, hentikan tiap 30 detik
 Pemberian salep /
tetes mata
 Pemeriksaan fisik
 Pencatatan & Apakah bayi menangis
pelaporan atau bernapas spontan Tidak
Ya
dan teratur?

RUJUK Setelah ventilasi selama 2 menit tidak berhasil siapkan rujukan


ASFIKSIA PADA NEONATUS

No. Dokumen : / SOP / KIA / 2018


REKAMAN No. Revisi : 0
HISTORIS
PERUBAH Tanggal Terbit :
AN
Halaman : 4/5

UPTD Drs. Ali Wafah, Mh,Sc


PUSKESMAS Nip
WAIMITAL 19720702 199503 1 006

Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
ASFIKSIA PADA NEONATUS

No. Dokumen : / SOP / KIA / 2018

No. Revisi : 0
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :

Halaman : 5/5

UPTD Drs. Ali Wafah, Mh,Sc


PUSKESMAS Nip
WAIMITAL 19720702 199503 1 006

Unit :……………………………………………………................................................
Nama Petugas :………………………………………………………............................................
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………...................................

No Uraian Kegiatan Ya Tidak

Petugas memberitahu ibu dan keluarga, bahwa bayi mengalami kesulitan


1. bernapas dan bahwa petugas akan menolongnya

Petugas meminta salah seorang keluarga mendampingi ibu untuk memberi


2. dukungan moral, menjaga ibu dan melaporkan bila ada perdarahan

Petugas melakukan langkah awal resusitasi dalam waktu ≤ 30 detik. Meliputi :


3. menjaga bayi tetap hangat, mengatur posisi bayi, mengisap lendir,
mengeringkan dan rangsang taktil serta mengatur kembali posisi kepala bayi

Petugas melakukan penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan


dan teratur atau tidak. Jika bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur,
4. petugas melakukan asuhan pasca resusitasi. Jika bayi tidak menangis atau
bernapas spontan dan teratur, petugas melakukan ventilasi

Petugas melakukan ventilasi dengan cara:


a. Memasang sungkup dan memperhatikan lekatan.
b. Melakukan ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air, dan mengamati
5. gerakan dada bayi.
c. Bila dada bayi mengembang, melakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan
20 cm air dalam 30 detik.

Petugas melakukan penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan


dan teratur atau tidak. Jika bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur,
6. apakah petugas melakukan asuhan pasca resusitasi. Jika bayi tidak menangis
atau bernapas spontan dan teratur, apakah petugas melanjutkan ventilasi tiap
30 detik

Petugas melakukan penilaian lagi apakah bayi menangis atau bernapas


spontan dan teratur atau tidak. Jika bayi menangis atau bernapas spontan dan
7. teratur, apakah petugas melakukan asuhan pasca resusitasi. Jika bayi tidak
menangis atau bernapas spontan dan teratur, apakah petugas setelah ventilasi
selama 2 menit tidak berhasil, segera merujuk bayi ke Rumah Sakit

Jumlah

∑ 𝑦𝑎
CR (Compliance Rate) = x 100 % = ........................................%
∑𝑦𝑎+Tidak

Anda mungkin juga menyukai