Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS


PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB III
ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS KOTA PONTIANAK

3.1 Tanggapan Lokasi

Tanggapan lokasi merupakan analisa site terhadap potensi,


permasalahan yanga ada di sekitar dan respon terhadap masalah yang ada
di tapak. Adapun masalah dan potensi pada tapak yang dianalisa yaitu
lokasi tapak, tata wilayah dan ukuran, sirkulasi, utilitas, iklim dan lain-
lain.

3.1.1 Data Tapak

Pada site yang terletak di Jl. Jendral Ahmad Yani memiliki KDB
GSB yang sebagai berikut :

Gambar 3. 1 Luas Tapak


(Sumber : Data Pribadi, 2018)

ABDUL HAKIM
3201507071 73
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Luas Lahan : 3.742,451 m²


Lebar Jl. Jend. Ahmad Yani : 10 meter
KDB : 60 % x Luas Lahan
60% x 3.742,451 m² = 2.247,270 m²
GSB Jl. Jend. Ahmad Yani : 22 m dari muka jalan
 KLB : 1,6 – 4,0
Jumlah Lt. min = (Luas lahan keseluruhan x KLB) / KDB
= (3.742,451 m² x 1,6) /2.247,270 m²
= 5.987,921 m²/ 2.247,270 m²
= 2,664 Lantai = 3 Lantai
Jumlah Lt. max = (Luas lahan keseluruhan x KLB) / KDB
= (3.742,451 m² x 4,0) /2.247,270 m²
= 14.969,804 m²/ 2.247,270 m²
= 6.661 Lantai = 7 Lantai

ABDUL HAKIM
3201507071 74
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.1.2 Lokasi Tapak

Sekolah Menengah Atas (SMA) ini direncanakan pada tapak MAN


2 Pontianak Jl. Jendral Ahmad Yani, Kota Pontianak, Kalimantan Barat dan
tapak dianggap kosong.

A B

D
C

Gambar 3. 2 Lokasi Tapak


(Sumber : Google Earth, 2018)

1. Batas tapak pada bagian A berbatasan dengan SMA Sultan Syarif


Abdurrahman.

2. Batas tapak bagian B berbatasan dengan Jl. Jendral Ahmad Yani.

3. Batas tapak bagian C berbatasan dengan Komplek SMP Muhammadiyah.

4. Batas tapak bagian D berbatasan dengan perumah warga.

ABDUL HAKIM
3201507071 75
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.1.3 Analisis Matahari

Sub bab ini akan menjelaskan tentang pergerakan matahari di sekitar


tapak.

3 1

Gambar 3. 3 Data Matahari

(Sumber : Data Pribadi, 2018)

Keterangan :

1. Pergerakan Matahari pagi (07.00-11.00)

2. Pergerakan Matahari siang (11.00-14.00)

3. Pergerakan Matahari sore (14.00-18.00)

Respon

 Cahaya matahari yang datang dari arah barat dijadikan sebagai


pencahayaan alami terutama untuk ruang-ruang yang di area barat
bangunan dengan cara memfilter sinar tersebut tanpa memasukkan
panasnya menggunakan shiding atau double fasad.

ABDUL HAKIM
3201507071 76
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 3. 4 Contoh Sunshading

(Sumber : https://www.payette.com/conferences/a-sun-shading-performance-
retrospective/, 2018)

 Memberikan kanopi yang lebar pada atap.

 Untuk memaksimalkan cahaya pada dalam bangunan maka bangunan


akan ditambahkan void.

3.1.4 Analisis Angin

Sub bab ini akan menjelaskan tentang pergerakan matahari di sekitar


tapak.

Gambar 3. 5 Data Angin

(Sumber : Data Pribadi)

ABDUL HAKIM
3201507071 77
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Angin di lokasi site yaitu dari arah Tenggara ke Barat Laut.

Respon

 Menambahkan void agar dapat membuat udara pada ruangan terasa sejuk.
 Memberikan banyak bukaan pada area depan, karena angin masuk melalui
depan.
 Menambahkan pohon sebagai penyaring debu masuk ke bangunan.

Gambar 3. 6 Vegetasi Penyaring Debu

(Sumber :Analisis, 2018)

3.1.5 Analisis Curah Hujan

Sub bab ini akan menjelaskan tentang curah hujan di Kota Pontianak
terutama pada area site.

Gambar 3. 7 Data Matahari

(Sumber : Data Pribadi, 2018)

ABDUL HAKIM
3201507071 78
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

- Curah Hujan
a. Secara umum curah hujan diprakirakan berkisar antara 151 - 400
mm
b. Curah Hujan < 151 mm diprakirakan terjadi di sebagian Kab./Kota
: Singkawang, Kayong Utara, Ketapang, Kubu raya, Melawi, dan
Sekadau
c. Curah Hujan > 400 mm diprakirakan terjadi di sebagian Kab./Kota
: Ketapang, Pontianak, Landak, Mempawah, Sekadau dan Sintang.
- Sifat Hujan
a. Secara umum sifat hujan di prakirakan Normal.
b. Sifat hujan Bawah Normal diprakirakan terjadi di sebagian
Kab/Kota: Kayong Utara, Singkawang, Kubu Raya.
c. Sifat hujan Atas Normal diprakirakan terjadi di sebagian Kab/Kota:
Bengkayang, Ketapang, Landak, Mempawah, Sambas, Sanggau,
dan Sintang.

(Sumber :BPS Provinsi Kalimantan Barat, 2018)

Respon

 Penggunaan atap miring agar mempercepat turunnya air hujan.

Gambar 3. 8 Atap Miring

(Sumber :Analisis, 2018)

ABDUL HAKIM
3201507071 79
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

 Penambahan serambi agar hujan tidak langsung masuk ke dalam ruangan.

Gambar 3. 9 Pemanfaatan Serambi

(Sumber :Analisis, 2018)

 Membuat drainase sebagai saluran apabila terjadi genangan air pada site.

Gambar 3. 10 Area Drainase

(Sumber :Analisis, 2018)

 Membuat bak penampung air hujan.

 Memberikan penutup tanah menggunakan paving blok dikarenakan


memiliki daya serap air yang baik, harga terjangkau, perawatan yang
mudah, memiliki nilai-nilai estetika dan ramah lingkungan.

ABDUL HAKIM
3201507071 80
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.1.6 Analisis Vegetasi

Subbab ini akan menjelaskan tentang vegetasi pada area site.

Gambar 3. 11 Data Vegetasi

(Sumber : Data Pribadi, 2018)

Vegetasi yang terdapat di site adalah vegetasi peneduh dan


pengarah yang terdapat pada tepi Jalan Jendral Ahmad Yani.

Peneduh Pengarah Pengarah

Gambar 3. 12 Vegetasi

(Sumber : Data Pribadi)

ABDUL HAKIM
3201507071 81
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Respon

 Perbanyak vegetasi peneduh pada area barat bangunan, karena pada area
barat bangunan tidak terdapat vegetasi.

Gambar 3. 13 Vegetasi
(Sumber :https://alampriangan.com/mengenal-pohon-tanjung-dan-
manfaatnya/2018)
 Menambahkan bambu Jepang mini pada area depan karena bambu Jepang
dapat menyaring debu dengan baik.

ABDUL HAKIM
3201507071 82
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.1.7 Analisis Aromatik

Sub bab ini akan menjelaskan tentang aromatik pada area site.

Gambar 3. 14 Data Vegetasi

(Sumber : Data Pribadi, 2018)

Pada area sekitar site tidak ada terdapat aromatic yang mengganggu karena
parit-parit disekitar area site cukup terjaga.

Gambar 3. 15 Selokan

(Sumber : Data Pribadi, 2018)

ABDUL HAKIM
3201507071 83
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Respon

 Melebarkan parit pada area kiri dan kanan tapak, agar mempermudah
pembuangan ke parit pada area depan tapak.

Gambar 3. 16 Sketsa Selokan

(Sumber : Analisa, 2018)

 Menambahkan vegetasi yang yang menyerupai pagar agar aroma selokan


tidak masuk ke tapak.

ABDUL HAKIM
3201507071 84
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.1.8 Analisis Kebisingan

Sub bab ini akan menjelaskan tentang aromatik pada area site.

Gambar 3. 17 Data Vegetasi

(Sumber : Data Pribadi, 2018)

Keterangan :

DEPAN BELAKANG KIRI KANAN TENGAH

Respon

 Menjauhakan bangunan dari sumber kebisingan.

 Memberikan buffer kebisingan seperti pagar dan vegetasi.

ABDUL HAKIM
3201507071 85
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 3. 18 Vegetasi Buffer

(Sumber :Analisis, 2018)

 Menambahkan dinding kedap suara (akustik) pada ruangan yang ingin di


jauhkan dari kebisisngan.

3.1.9 Analisis View Kedalam

Sub bab ini akan menjelaskan tentang view ke dalam pada area site.

Gambar 3. 19 Data Vegetasi

(Sumber : Data Pribadi, 2018)

ABDUL HAKIM
3201507071 86
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Keterangan :

Vier positif ke dalam site (Tidak Terhalang)

View negatif karena terhalang oleh bangunan sekitar

Respon

 Menampilkan facade yang baik pada view positif.

3.1.10 Analisis View Keluar

Sub bab ini akan menjelaskan tentang view ke luar pada area site.

Gambar 3. 20 Data Vegetasi

(Sumber : Data Pribadi, 2018)

Keterangan :

View positif ke luar site karena langsung menghadap Jalan


Jendral Ahmad Yani.

View negatif karena terhalang oleh bangunan sekitar.

ABDUL HAKIM
3201507071 87
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Respon

 Memberikan pembatas untuk area view negatif.

 Menutup area view yang negatif seperti menambahkan pagar dan vegetasi.

Gambar 3. 21 Vegetasi

(Sumber :Analisis, 2018)

3.1.11 Analisis Sirkulasi dan Aksebilitas

Sub bab ini akan menjelaskan tentang aksebilitas ke site.

Gambar 3. 22 Data Vegetasi

(Sumber : Data Pribadi, 2018)

ABDUL HAKIM
3201507071 88
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Sirkulasi dan aksesbilitas ke site melewati Jalan Jendral Ahmad Yani yang

merupakan jalan 2 arah.

 Menambahkan vegetasi pada sirkulasi masuk ke site agar mempermudah


orang memasuki area site.

 Aksebilitas ke tapak di buat 1 jalur

3.2 Tanggapan Fungsi

Pengertian Pendidikan menurut undang-undang system Pendidikan


nasional (DIKBUD) nomor 20 tahun 2003, pasal1 ayat 1 “usaha sadar dan
terncana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekutatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.” Untuk terselenggaranya tujuan tersebut maka diadakan
segala kegiatan pembelajaran yang bersifat formal, nonformal serta
informal dari berbagai jenjang Pendidikan dimulai dari usia dini hingga
perguruan tinggi.

Menurut UU RI no 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas,


Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar terdiri atas
pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Sekolah
Menengah Atas dalam pendidikan formal di Indonesia, merupakan jenjang
pendidikan menengah setelah menamatkan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) atau yang sederajat. Maka dari itu, tahap ini merupakan tahap kritis
serta strategis untuk perkembangan peserta didik untuk mempersiapkan diri
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau dunia kerja.

ABDUL HAKIM
3201507071 89
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.2.1 Pelaku

Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan oleh penulis, maka


pelaku dari Sekolah Menengah Atas ini dibagi menjadi beberapa kelompok,
yaitu kelompok siswa, pimpinan, guru, konselor, staff TU, tenaga
perpustakaan, petugas UKS, petugas Laboran, pengelola kantin dan petugas
layanan khusus.

Tabel 3. 1 Daftar Jumlah Pelaku

Jumlah Jumlah
No Pelaku Kuantitas
Pelaku (Orang)
SISWA
1 Kelas IPA X 3 Kelas 24 72
2 Kelas IPA XI 3 Kelas 24 72
3 Kelas IPA XII 3 Kelas 24 72
4 Kelas IPS X 2 Kelas 24 48
5 Kelas IPS XI 2 Kelas 24 48
6 Kelas IPS XII 2 Kelas 24 48
7 Kelas BAHASA X 1 Kelas 24 24
8 Kelas BAHASA XI 1 Kelas 24 24
9 Kelas BAHASA XII 1 Kelas 24 24
18 Kelas 432
PIMPINAN
10 Kepala Sekolah 1 Sekolah 1 1
11 Wakasek Bidang Akademis 1 Sekolah 1 1
12 Wakasek Bidang Kesiswaan 1 Sekolah 1 1
13 Wakasek Bidang Saran dan 1 Sekolah 1 1
Prasarana
14 Wakasek Bidang Humas 1 Sekolah 1 1

ABDUL HAKIM
3201507071 90
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Jumlah Jumlah
No Pelaku Kuantitas
Pelaku (Orang)
GURU
15 Pendidikan Agama Islam 1 Sekolah 1 1
16 Pendidikan Agama Katolik 1 Sekolah 1 1
17 Pendidikan Kewarganegaraan 1 Sekolah 2 2
18 Bahasa Indonesia 1 Sekolah 3 3
19 Bahasa Inggris 1 Sekolah 2 2
20 Matematika 1 Sekolah 3 3
21 Matematika IPA 1 Sekolah 2 2
22 Fisika 1 Sekolah 2 2
23 Biologi 1 Sekolah 2 2
24 Kimia 1 Sekolah 2 2
25 Sejarah Indonesia 1 Sekolah 2 2
26 Seni Budaya 1 Sekolah 2 2
27 Pendidikan Jasmani, Olahraga 1 Sekolah 2 2
dan Kesehatan
28 Keterampilan/TIK Keterampilan/ 1 Sekolah 1 1
Bahasa Asing
29 Geografi 1 Sekolah 2 2
30 Ekonomi 1 Sekolah 2 2
31 Sosiologi 1 Sekolah 2 2
32 Sejarah IPS 1 Sekolah 2 2
33 Sastra Indonesia 1 Sekolah 1 1
34 Bahasa Asing 1 Sekolah 1 1
35 Bahasa dan Sastra Inggris 1 Sekolah 1 1
36 Prakarya dan Kewirausahaan 1 Sekolah 2 2
37 Antropologi 1 Sekolah 1 1

ABDUL HAKIM
3201507071 91
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Jumlah Jumlah
No Pelaku Kuantitas
Pelaku (Orang)
38 Muatan Lokal 1 Sekolah 1 1
39 KONSELOR 1 Sekolah 1 1
TENAGA PERPUSTAKAAN
40 Kepala Perpustakaan 1 Sekolah 1 1
41 Pustakawan 1 Sekolah 2 2
42 Petugas UKS 1 Sekolah 1 1
43 LABORAN
39 Laboran Lab Biologi 1 Sekolah 1 1
44 Laboran Lab Fisika 1 Sekolah 1 1
45 Laboran Lab Kimia 1 Sekolah 1 1
46 Laboran Lab Komputer 1 Sekolah 1 1
43 Laboran Lab Bahasa 1 Sekolah 1 1
47 BAGIAN TATA USAHA
48 Kepala Tata Usaha 1 Sekolah 1 1
49 Pelaksana Urusan Administrasi 1 Sekolah 2 2
Keuangan
50 Pelaksana urusan Administrasi 1 Sekolah 1 1
Sarana dan Prasarana
51 Pelaksana Urusan Administrasi 1 Sekolah 1 1
Hub Sekolah dengan Masyarakat
52 Pelaksana Urusan Administrasi 1 Sekolah 1 1
Persuratan dan Pengarsipan
53 Pelaksana Urusan Adminstrasi 1 Sekolah 1 1
Kesiswaan
54 Pelaksana Urusan Administrasi 1 Sekolah 1 1
Kurikulum

ABDUL HAKIM
3201507071 92
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Jumlah Jumlah
No Pelaku Kuantitas
Pelaku (Orang)
PETUGAS LAYANAN
KHUSUS
55 Penjaga Sekolah 1 Sekolah 2 2
56 Tukang Kebun 1 Sekolah 1 1
57 Tenaga Kebersihan 1 Sekolah 1 1
58 KANTIN SEKOLAH
59 Pengelola Kantin 1 1 Sekolah 4 4
60 Pengelola Kantin 2 1 Sekolah 4 4

JUMLAH 509 orang


(Sumber : Hasil Analisis, 2018)
3.2.2 Aktivitas

Pelaku dari Sekolah Menengah Atas secara gari besar melakukan aktifitas
seperti pada tabel berikut :
Tabel 3. 2 Aktifitas Pelaku

No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang


1. Siswa Datang, memarkirkan 1. Parkir siswa
kendaraan, mengikuti 2. Ruang Kelas
pembelajaran di kelas, 3. Laboratorium
melakukan pratikum di 4. Perpustakaan
laboratorium, membaca buku 5. Kantin
di perpustakaan, beristirahat, 7. Bangku Terbuka
berbelanja di kantin / koperasi, 8. Lapangan Olahraga
bersosialisasi di ruang luar, 9. Toilet
berolahraga, buang air 10. R. Ibadah
kecil/besar, presentasi,
beribadah dan pulang.

ABDUL HAKIM
3201507071 93
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang


2. Pimpinan Datang, memarkirkan 1. Parkir Pengelola
kendaraan, ke ruang pimpinan 2. Ruang KepSek
untuk melaksanakan tugasnya, 3. Toilet
beristirahat, ke toilet, 4. R. Ibadah
beribadah, dan pulang

3. Guru Datang, memarkirkan 1. Parkir Pengelola


kendaraan, ke ruang guru, 2. Ruang Guru
memberi materi pelajaran 3. Ruang Kelas
kepada siswa baik di dalam 4. Toilet
kelas atau di dalam 5. Laboratorium
laboratorium, beristirahat, ke 6. R. Ibadah
toilet, beribadah, dan pulang.
4. Konselor Datang, memarkirkan 1. Parkir Pengelola
kendaraan, ke ruang BK, 2. Ruang Guru
melayani siswa yang hendak 3. Ruang Kelas
berkonsultasi, beristirahat, ke 4. R. Ibadah
toilet, beribadah dan pulang.
5. Tenaga Datang, memarkirkan 1. Parkir Pengelola
Perpustakaan kendaraan, ke ruang 2. Ruang Kepala
perpustakaan untuk Perpustakaan
menjalankan tugasnya, 3. Ruang Koleksi &
beristirahat, ke toilet, Baca
beribadah dan pulang. 4. Gudang Buku
5. Toilet
6. R. Ibadah
6. Petugas UKS Datang, memarkirkan 1. Parkir Pengelola
kendaraan, ke ruang UKS, 2. Ruang UKS
memberi pelayanan kesehatan 3. Toilet
kepada siswa yang sakit, 4. R. Ibadah
beristirahat, ke toilet,
beribadah dan pulang..
7. Laboran Datang, memarkirkan 1. Parkir Pengelola
kendaraan, ke ruang 2. R. Laboratorium
laboratorium, mengecek dan 3. R. Laboran
menyiapkan peralatan 4. R. Penyimpanan
laboratorium, beristirahat, ke 5. Toilet
toilet, beribadah dan pulang. 6. R. Ibadah

ABDUL HAKIM
3201507071 94
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang


8. Staff T.U Datang, memarkirkan 1. Parkir Pengelola
kendaraan, ke ruang T.U, 2. Ruang Staff
mengurus adminintrasi- 3. Toilet
administrasi yang ada, 4. R. Ibadah
beristirahat, ke toilet,
beribadah dan pulang.

9. Petugas Datang, memarkirkan 1. Parkir pengelola


layanan kendaraan, bekerja sesuai 2. Toilet
khusus pekerjaan dan 3. R. Ibadah
tanggungjawabnya, 4. Tempat satpam
beristirahat, ke toilet,
beribadah dan pulang.
10. Pengelola Datang, memarkirkan 1. Parkir Pengelola
kantin dan kendaraan, bekerja sesuai tugas 2. Kantin
koperasi dan tanggungjawabnya, 3. Koperasi
beristirahat, ke toilet beribadah 4. Toilet
dan pulang. 5. R Ibadah

11. Tamu Datang, memarkirkan 1. Parkir Pengelola


kendaraan, lapor ke satpam, 2. Ruang Tamu
mengikuti arahan satpam, 3. Tempat Satpam
duduk diruang tunggu, keruang 4. Toilet
tamu dan pulang 5. R. Ibadah
( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )
3.2.3 Kebutuhan Ruang, Sifat Dan Besaran Ruang

Kebutuhan ruang, fungsi dan besarannya dapat disimpulkan dari


kebutuhan pelaku, aktifitas pelaku dan standar kebutuhan luas ruang
minimum yang terdapat pada tabel sebelumnya dan dari hasil analisa yang
sudah penulis lakukan. Kebutuhna ruang di kelompokkan berdasarkan
fungsi dan aktifitas masing-masing ruang sehingga didapatkan beberapa
kelompok yaitu, kelompok ruang kelas, kelompok ruang pengelola dan
staff, kelompok ruang laboratorium, kelompok ruang penunjang, kelompok
ruang servis, kelompok ruang olahraga dan kelompok ruang ibadah. Berikut
merupakan tabel kebutuhan ruang Sekolah Menengah Atas.

ABDUL HAKIM
3201507071 95
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Tabel 3. 3 Kebutuhan Ruang, Sifat Dan Besaran Ruang

Sifat Jumlah Besaran


No Nama Ruang Luas (M2)
Ruang (Unit) Ruang (M2)
1 Kelas IPA X Privat 3 48 144

2 Kelas IPA XI Privat 3 48 144

3 Kelas IPA XII Privat 3 48 144

4 Kelas IPS X Privat 2 48 96

5 Kelas IPS XI Privat 2 48 96

6 IPS XII Privat 2 48 96

7 Kelas BAHASA X Privat 1 48 48

8 Kelas BAHASA XI Privat 1 48 48

9 Kelas BAHASA XII Privat 1 48 48


LUAS TOTAL RUANG KELAS 864

10 Laboratorium Biologi Privat 1 57,6 57,6


Ruang penyimpanan Privat
11 1 18 18
dan persiapan Biologi
Ruang Laboran Privat
12 1 4 4
Biologi
13 Laboratorium Fisika Privat 1 57,6 57,6
Ruang penyimpanan Privat
14 1 18 18
dan persiapan Fisika
15 Ruang Laboran Fisika Privat 1 4 4
16 Laboratorium Kimia Privat 1 57,6 57,6
Ruang penyimpanan Privat
17 1 18 18
dan persiapan Kimia
Privat
18 Ruang Laboran Kimia 1 4 4
Laboratorium Privat
19 1 48 48
Komputer
Ruang Laboran Privat
20 1 4 4
Komputer
21 Laboratorium Bahasa Privat 1 48 48

ABDUL HAKIM
3201507071 96
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Sifat Jumlah Besaran


No Nama Ruang Luas (M2)
Ruang (Unit) Ruang (M2)
Ruang Laboran Privat
22 1 4 4
Bahasa
LUAS TOTAL RUANG LABORATORIUM 342,8
23 Ruang Kepala Sekolah Privat 1 12 12
Ruang Tamu Service 1 12 12
Ruang Wakasek Privat
24 1 9 9
Bidang Akademis
Ruang Wakasek Privat
25 1 9 9
Bidang Kesiswaan
Ruang Wakasek Privat
26 Bidang Saran dan 1 9 9
Prasarana
Ruang Wakasek Privat
27 1 9 9
Bidang Humas
28 Ruang Guru Privat 1 80 80
29 Ruang Kepala TU Privat 1 9 9
30 Ruang Staf TU Privat 1 24 24
LUAS TOTAL RUANG PENGELOLA 173
Ruang Kepala Privat
31 1 9 9
Perpustakaan
32 Perpustakaan Publik 1 60 75
LUAS TOTAL RUANG PERPUSTAKAAN 84
33 Ruang Sholat Publik 1 56 56
34 Tempat Wudhu Publik 12 0,6 7,2
LUAS TOTAL MUSHOLA 633,2

35 Ruang Alat Servis 1 9 9

36 Ruang Konseling Privat 1 9 9

37 Ruang UKS Servis 1 36 36


Ruang Organisasi Privat
38 1 24 24
OSIS
Ruang Organisasi Privat
1 24 24
PRAMUKA
Ruang Organisasi Privat
1 24 24
PASKIBRA
39 Aula Publik 1 192 192

ABDUL HAKIM
3201507071 97
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Sifat Jumlah Besaran


No Nama Ruang Luas (M2)
Ruang (Unit) Ruang (M2)
LUAS TOTAL RUANG ALAT, KONSELING, UKS, 318
AULA DAN ORGANISASI KESISWAAN
40 Toilet Siswa Pria Servis 6 2 12

41 Toilet Siswa Wanita Servis 6 2 12

42 Toilet Guru & TU pria Servis 2 2 4


Toilet Guru & TU Servis
43 2 2 4
Wanita
LUAS TOTAL TOILET 32
44 Gudang Servis 1 24 24
45 Ruang Panel Servis 1 9 9
46 Ruang Pompa Servis 1 2,25 2,25
JUMLAH TOTAL RUANG SERVICE 35,25
47 Lapangan Basket Publik 1 640 640
Sirkulasi Dan Ruang Publik
48 1 lsm 192
Bebas
LUAS TOTAL LAPANGAN OLAHRAGA 832

LUAS TOTAL AREA PARKIR

Kantin (termasuk Publik


49 2 54 108
tempat cuci)

LUAS TOTAL KANTIN 108

LUAS BERSIH 2590,25

Ruang sirkulasi (faktor efisiensi)


50 777,075
30% dari luas besih
LUAS TOTAL KEBUTUHAN RUANG 3367,325
(Luas Bersih+ Faktor Efisiensi)

ABDUL HAKIM
3201507071 98
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Tabel 3. 4 Kebutuhan Parkir

No Nama Ruang Jumlah Besaran Total (m2)


Orang/Unit
Parkir Guru, Pengelola dan Tamu
1 ˗ Parkir Mobil
(Kepsek+Wakasek+Tamu) 10 10 (2,50 x 5) 125
˗ Parkir Motor 72 72 (0,75 x 2) 108
2 Parkir Siswa
˗ Parkir Motor (XII) 123 123 (0,75 x 2) 184,5
˗ Parkir Motor (XI) 29 29 (0,75 x 2) 43,5
˗ Parkir Sepeda 22 22 (0,60 x 1,70) 22,44

LUAS BERSIH PARKIR 483,44


Ruang Sirkulasi (Faktor Efisiensi) 30% Dari Luas Besih 145,03
LUAS TOTAL KEBUTUHAN RUANG (Luas Bersih+ Faktor 628,47
Efisiensi)
- Kesimpulam Kebutuhan Parkir

Berdasarkan hasil asumsi, jumlah parkir mobil adalah sebanyak 10 unit


mobil. Adapun 10 mobil itu adalah terdiri dari 5 pengelola dan 5 tamu. Sedangkan
untuk parkir motor pengelola terdapat 72 unit motor.

Untuk asumsi jumlah parkir motor siswa kelas XII terdapat 123 unit motor.
Dari jumlah siswa kelas XII 144 siswa maka asumsinya adalah 15 % dari siswa
kelas XII diantar jemput, 5% siswa kelas XII jalan kaki menuju sekolah
dikarenakan ada yang rumahnya dekat sekolah, 10% ikut temannya (nebeng) dan
70 % mengunakan sepeda motor. Maka dapatlah jumlah untuk yang menggunakan
motor sendiri berjumlah 123 orang, di antar jemput 22 orang, 7 orang yang
rumahnya dekat sekolah dan 14 orang yang ikut temannya (nebeng).

Untuk parkir motor kelas XI di asumsikan dari 144 siswa kelas XI yang
menggunakan motor sendiri dan sudah cukup umur dapatlah 29 orang
menggunakan motor sendiri selebihnya jalan kaki, diantar jempur dan ikut
temannya. Sementara untuk kelas X semua siswa tidak diperbolehkan
menggunakan sepeda motor dikarenakan belum cukup umur.

ABDUL HAKIM
3201507071 99
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Untuk kebutuhan parkir sepeda adalah dari seluruh siswa di sekolah tersebut
di asumsikan terdapat 5% yang menggunakan sepeda dengan jumlah 22 orang yang
menggunakan sepeda.

3.2.4 Persyaratan Ruang

Berikut ini adalah tabel persyaratan ruang untuk Sekolah Menengah


Atas yang harus dipenuhi dalam perencanaan, dimana setaip masing-
masing ruangan memiliki kriteria yang berbeda. Persyaratan ruangnya
adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 5 Persyaratan Ruang

N Pencahayaan Penghawaan
o
Nama Ruang
Alami Buatan Alami Buatan
1 Ruang Kelas Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi Kipas
Angin
2 Ruang Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC
Perpustakaan
3 Laboratorium Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC
Biologi
4 Laboraotorium Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC
Fisika
5 Laboratorium Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC
Kimia
6 Laboratorium Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC
Komputer
7 Laboratorium Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC
Bahasa
8 Ruang Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC
KepSek+Tamu
9 Ruang Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC
Wakasek
10 Ruang Guru Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC

11 Ruang TU Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC

12 Mushola Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi Kipas


Angin

ABDUL HAKIM
3201507071 100
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

N Pencahayaan Penghawaan
o
Nama Ruang
Alami Buatan Alami Buatan
13 Ruang Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC
Konseling
14 Ruang UKS Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi AC

15 Ruang Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi Kipas


Organisasi Angin
Kesiswaan
16 Kantin Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi -

17 Toilet siswa Ventilasi Lampu Ventilasi -


pria
18 Toilet siswa Ventilasi Lampu Ventilasi -
wanita
19 Toilet Guru & Ventilasi Lampu Ventilasi -
TU pria
20 Toilet Guru & Ventilasi Lampu Ventilasi -
TU wanita
21 Gudang Ventilasi Lampu Ventilasi -
22 Ruang genset Ventilasi Lampu Ventilasi -
23 Lapangan - Lampu - -
Basket
24 Ruang terbuka - Lampu - -
25 Ruang - Lampu - -
sirkulasi
26 Ruang ME Ventilasi Lampu Ventilasi -
27 Aula Jendela/Ventilasi Lampu Jendela/Ventilasi Kipas
Angin
( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )
Kebisingan
No Nama Ruang
Akustik Non Akustik
1 Laboratorium Biologi Tinggi -
2 Laboratorium Fisika Tinggi -
3 Laboratorium Kimia Tinggi -
4 Laboratorium Tinggi -
Komputer
5 Laboratorium Bahasa Tinggi -
( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )

ABDUL HAKIM
3201507071 101
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Persyaratan ruang secara umum dibagi menjadi persyaratan pada pencahayaan, dan
penghawaan, berikut ini penjelasan persyaratan ruangnya:
1) Pencahayaan
A. Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang berasal dari alam
seperti sinar matahari.
B. Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang direncanakan oleh
manusia, seperti cahaya lampu.
2) Penghawaan
A. Penghawaan alami adalah penghawaan yang berasal dari alam
berupa angin yang berhembus dari luar.
B. Penghawaan buatan adalah penghawaan yang dioperasikan oleh
mesin pendingin, kipas angin.
3) Akustik
A. Akustik digunakan pada ruang-ruang tertentu yang membutuhkan
ruangan dengan kondisi kedap suara.

ABDUL HAKIM
3201507071 102
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.2.5 Hubungan Ruang

Gambar 3. 23 Hubungan Ruang

( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )

ABDUL HAKIM
3201507071 103
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.2.6 Bubble Diagram

Analisis hubungan ruang dengan menggunakan sistem Bubble Diagram :

1. Kelas

Gambar 3. 24 Hubungan Ruang Kelas

( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )

2. Labolatorium

Gambar 3. 25 Hubungan Ruang Labolatorium

( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )

ABDUL HAKIM
3201507071 104
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3. Pengelola

Gambar 3. 26 Hubungan Ruang Pengelola

( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )

4. Penunjang

Gambar 3. 27 Hubungan Ruang Penunjang

( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )

ABDUL HAKIM
3201507071 105
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

5. Service

Gambar 3. 28 Hubungan Ruang Service

( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )

6. Kantin

KANTIN KANTIN
1 1

Gambar 3. 29 Hubungan Ruang Kantin

( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )

ABDUL HAKIM
3201507071 106
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.2.7 Organisasi Ruang

Gambar 3. 30 Hubungan Ruang

( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )

3.3 Tanggapan Bentuk Bangunan


Dalam perancangan bangunan sekolah mennegah atas ini
menggunakan konsep tropis . Bentuk bangunan sekolah menengah atas ini
mengikuti bentuk site. Bentuk bangunan sekolah ini juga untuk

ABDUL HAKIM
3201507071 107
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

pertimbangan kebutuhan pencahayaan alami dan penghawaan alami


terutama pada ruangan kelas yang memang membutuhkan penghawaan dan
pencahayaan alami yang dimaksudkan untuk tercapainya kenyamanan
dalam bangunan. Perletakan ruang kelas yang menghadap sinar matahari
dari timur yang dimaksudkan untuk memaksimalkan cahaya yang masuk
dan juga dengan penggunaan ventilasi silang dan void sebagai alur sirkulasi
dalam bangunan.

Dengan pertimbangan konsep tropis tersebut memungkinkan terdapat


benyak nya bukaan pada sisi kiri dan kanan bangunan dan juga tidak
melupakan pertimbangan untuk menunjukkan identitas bangunan tersebut
sebagai bangunan sekolah.

3.3.1 Analisis Bentuk Denah


Transformasi bentuk denah yaitu dari bentuk persegi kemudian
penambahan bentuk persegi yang lebih kecil pada sisi lainnya. Bentuk
persegi di ambil dalam konsep bentuk ini di karenakan bentuk awal site
juga persegi.

( Sumber : Hasil Analisa, 2018 )

3.3.2 Anilisis Bentuk Facade


Adapun analisa Bentuk facade yang di gunakan adalah bentuk facade
dengan penerapan konsep modern namun sedikit sentuhan budaya melayu
dikarenakan ingin menerapkan budaya lokal.

ABDUL HAKIM
3201507071 108
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.4 Tanggapan Struktur Bangunan


3.4.1 Pondasi

Kondisi geologi di Kota Pontianak termasuk ke dalam kategori wilayah


peneplant dan sedimen alluvial yang secara fisik merupakan jenis tanah liat.
Jenis tanah ini berupa gambut bekas endapan lumpur sungai Kapuas.
Dengan kondisi tersebut, tanah yang ada sangat labil dan mempunyai daya
dukung sangat rendah. Berikut beberapa alternative pondasi yang dapat
digunakan pada kondisi tanah dengan daya dukung sangat rendah. Maka
dipilihlah pondasi tiang pacang.

ABDUL HAKIM
3201507071 109
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 3. 31 Pondasi Tiang Pancang

(Sumber :https://muhammadirhammi.wordpress.com/2016/10/30/pondasi-tiang-
pancang/)

HITUNGAN

Bangunan 4 lantai + 1 atap


Beban Mati = 500 kg/m²
Beban Hidup = 250 kg/m²
Ukuran tiang = 30 x 30 cm kedalaman 24 meter
Luas (A) = 900 cm²
Keliling (Q) = 120 cm
Qc = tegangan konus tanah = 25 kg/cm² (Asumsi)
JHL = jumlah hambatan perekat = 1206 kg/cm (Asumsi)
Daya dukung tiang :
DL = 4 Lantai x BM
= 4 Lantai x 500 kg/m²

ABDUL HAKIM
3201507071 110
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

= 2.000 kg/m²
LL = 4 Lantai x BH
= 4 Lantai x 250 kg/m²
= 1000 kg/m²
Beban = (1,2 x DL) + (1,6 x LL)
= (1,2 x 2.500 kg/m²) + (1,6 x 1000 kg/m²)
= 3.000 kg/m² + 1.600 kg/m²
= 4.600 kg/m²
P = A x Qc + Q x JHL
3 5
P = 900 cm² x 25 kg/cm² + 120 cm x 1206 kg/cm
3 5
= 7500 kg + 28.944 kg
= 36.444 kg x 0,7 (Safety)
= 25.510 kg
Beban total (P1) = Beban X Grid Bangunan
= 4.600 kg/m² x (6 m x 8 m )
= 4.600 kg/m² x 48 m²
= 220.800 kg
Jumlah Titik Tiang Pancang = Beban Total / P
= 220.800 kg / 25.510 kg
= 8,65 Titik Tiang Pancang
= 9 Titik Tiang Pancang

ABDUL HAKIM
3201507071 111
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Beban total (P2) = Beban X Grid Bangunan


= 4.600 kg/m² x ( 5 x 8m )
= 4.600 kg/m² x 40 m²
= 184.000 kg
Jumlah Titik Tiang Pancang = Beban Total / P
= 184.000 kg / 25.510 kg
= 7,21 Titik Tiang Pancang
= 7 Titik Tiang Pancang
3.4.2 Kolom

Dalam perencanaan gedung Sekolah Menengah Atas ini, kolom


yang akan digunakan yaitu kolom dengan bentuk segi empat dengan
konstruksi beton bertulang.

Perhitungan Kolom 1

N = 3 Lantai + 1 Lantai Atap = 4 Lantai

P = 6 Meter (Panjang Bentang)

L = 8 Meter (Lebar Bentang)

Kbeton = 300 Kg/Cm3 (Mutu Beton) 1200 Kg/Cm2 = Berat/1 Kg/M2

1/3 Kbeton = Tegangan Izin Beton (Tergantung Pada Mutu Beton)

Jadi Dimensi Kolom Yang Diperlukan :

N x P x L x 1200 kg/cm2 = 1/3 Kbeton x A

4 x 6 x 8 x 1.200 kg/cm2 = 1/3 x 300 kg/cm3 x A

230.400 = 100 kg/cm x A

A = 230.400/ 100

ABDUL HAKIM
3201507071 112
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2
A = 2.304 cm

√A = 48 cm

Bentuk kolom adalah bujur sangkar, maka ;

2.304 = 48 cm ≠ 50 cm x 50 cm

Perhitungan Kolom 2

N = 3 Lantai + 1 Lantai Atap = 4 Lantai

P = 5 Meter (Panjang Bentang)

L =8 Meter (Lebar Bentang)

Kbeton = 300 Kg/Cm3 (Mutu Beton) 1200 Kg/Cm2 = Berat/1 Kg/M2

1/3 Kbeton = Tegangan Izin Beton (Tergantung Pada Mutu Beton)

Jadi Dimensi Kolom Yang Diperlukan :

N x P x L x 1200 kg/cm2 = 1/3 Kbeton x A

4 x 5 x 8 x 1.200 kg/cm2 = 1/3 x 300 kg/cm3 x A

192.000 = 100 kg/cm x A

A = 192.000 / 100
2
A = 1.920 cm

√A = 43,8 cm

Bentuk kolom adalah bujur sangkar, maka ;

1.920 = 43,8 cm ≠ 50 cm x 50 cm

ABDUL HAKIM
3201507071 113
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.4.3 Balok

Sloof

T = 1/10 x bentang terpanjang

= 1/10 x 800 cm

= 80 cm

L = 1/2 x tinggi balok

= 1/2 x 80 cm

= 40 cm

Jadi dimensi balok sloof adalah 80 x 40 cm.

Sloof Anak

T = 1/14 x bentang terpanjang

= 1/14 x 800 cm

= 60 cm

L = 1/2 x tinggi balok

= 1/2 x 60 cm

= 30 cm

Jadi dimensi balok sloof adalah 60 x 30 cm.

Balok

T = 1/12 x bentang terpanjang


= 1/12 x 800 cm

= 66.67 cm

ABDUL HAKIM
3201507071 114
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

= 70 cm

L = 1/2 x tinggi balok

= 1/2 x 70 cm

= 35 cm

Jadi dimensi balok adalah 35 x 70 cm.

Balok Anak

T = 1/16 x bentang terpanjang

= 1/16 x 800 cm

= 50 cm

L = 1/2 x tinggi balok

= 1/2 x 50 cm

= 25 cm

Jadi dimensi balok anak adalah 50 x 25 cm.

3.4.4 Atap

Dengan iklim tropis yang ada di Indonesia dan curah hujan yang
cukup tinggi maka dari itu terdapat penyesuaian terhadap jenis atap yang
digunakan agar sesuai dengan iklim tropis. Desain yang tepat adalah dengan
atap yang memiliki kaki yang panjang seperti payung dengan penggunaan
material atap zincalume (metal). Alasan penggunaan atap zincalume adalah
untuk mempertimbangkan kemudahan untuk mendapatkannya. Struktur
yang digunakan adalah struktur atap baja ringan dengan
mempertimbangkan umur dari konstruksi atap tersebut yang tidak dapat
dimakan rayap serta memiliki bobot yang ringan sehingga tidak terlalu
membebani struktur dibawahnya.

ABDUL HAKIM
3201507071 115
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.5 Tanggapan Kelengkapan (Utilitas)


3.5.1 Sistem Pemipaan Air Bersih dan Air Kotor/Buangan
1. Air bersih PDAM
Untuk air bersih yang ada berasal dari PDAM yang mana dalam
system pendistribusian nya air PDAM masuk ke meteran dan kemudian
ditampung di ground tank yang kemudian masuk ke pompa dan dipompakan
ke upper tank yang biasanya diletakkan di lantai atas dan kemudian di
distribusikan ke seluruh bangunan menggunakan gaya gravitasi.

Tangki atas

Bak air toilet

mesin pompa

Ground tank

meteran

(Sumber : Hasil Analisa, 2018)


1. Air Hujan

Perlunya penampungan air hujan sebagai alternative untuk


penggunaan air bersih pada bangunan sekolah menengah atas Karena
terkadang aliran air bersih dari PDAM tersendat. Oleh Karena itu perlu
adanya desain utilitas pendsitribusian air bersih yang berasal dari air hujan.

Air hujan turun dari atap yang dialirkan menggunakan talang air
menuju ke ground tank yang kemudian dipompa ke upper tank dan
didistribusikan ke seluruh bangunan menggunakan gaya gravitasi. Air hujan
jatuh di atap bangunan dan mengalir melalui atap rumah kemudian

ABDUL HAKIM
3201507071 116
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

terkumpul di talang air yang dialirkan dengan pipa menuju bak


penampungan air hujan.

Sampah dedaunan yang terbawa akan disaring di bagian depan bak


penampung, dengan media pasir dan kerikil, sampah akan tertahan dan
air hujan yang bersih akan masuk ke bak penampung (volume bak 10 m3 ).
Jika hujan berlangsung terus menerus, dan bak penampung penuh maka air
akan melimpah melalui pipa outlet masuk kedalam sumur resapan dengan
kedalaman lubang sumur resapan sekitar 3 meter, kontruksi terbuat dari bis
beton, sepanjang 2,5 meter dan resapan sekitar 0,5 meter.. Air hujan didalam
sumur resapan ini akan meresap melalui zona resapan dari sumur resapan
kedalam tanah sebagai sumber air tanah. Bidang resapan terletak dibagian
dasar, tanpa bis beton, agar bis beton di atasnya tidak merosot diberi
penyangga batubata. Bidang resapan diisi dengan kerikil dan ijuk, sebagai
penyaring agar tidak terjadi kebuntuan.
Air dari bak penampung air hujan dipompa ke unit ARSINUM yang terdiri
dari pompa air baku, statix mixer, filter multi media, filter penukar ion,
cartridge filter, Ultrafiltarsi, sterilisator ultra violet dan post catridge
filter.untuk diolah menjadi air minum.
2. Air Kotor
Pada perancangan sekolah menengah ini menggunakan system pembuangan
setempat (on-site) yaitu septic tank yang memiliki keuntungan sebagai
berikut :

 Biaya konstruksi relatif rendah


 Teknologi yang digunakan cukup sederhana
 Operasi dan pemeliharaan umumnya merupakan tanggung jawab pribadi
 Dapat menggunakan bahan / material setempat
 Tidak berbau dan cukup higienis jika pemeliharaannya baik
 Hasil dekomposisi bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.

ABDUL HAKIM
3201507071 117
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

(Sumber : Hasil Analisa, 2018)

 Perhitungan septic tank :


O (pelaku) = 509 orang (asumsi)
Q (volume air) = 60 liter/orang/hari
T (hari) = 1 hari
L (volume lumpur) = 40 liter/orang/hari P
(waktu pengurasan) = 1 kali/tahun
 Volume air =Q x O x T
= 60 L/orang/hari x 509 orang x 1 hari
= 30.540 liter
 Volume lumpur =O x L x P
= 509 orang x 40 L/orang/tahun x 1 tahun
= 20.360 liter
 V.air + V.lumpur = 30.540 + 20.360 / 1.000

= 30,560 m3
-Dimensi ukuran septic tank

= 30,560 m3 : 2 buah

Jadi ukuran septictank


=5mx4mx2m

ABDUL HAKIM
3201507071 118
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

= 2 m x 2m x 2m
Pada tinggi septictank ditambah 40 cm untuk volume udara.

3.5.2 Sistem Pengkondisian Udara


Untuk system pengkondisian udara menggunakan 2 sistem
pengkondisian yaitu system penghawaan alami dan system penghawaan
buatan.

1. Penghawaan Alami

Penghawaan alami yang digunakan dalam bangunan sekolah atas


adalah dengan menggunakan system ventilasi yang memungkingkan untuk
memperlancar sirkulasi udara di dalam ruangan agar tidak pengap yang
diutamakan untuk ruangan kelas dan juga penggunaan void untuk
memperlancar keluar masuknya udara kedalam bangunan.

2. Penghawaan Buatan

Pada penghawaan buatan dalam bangunan sekolah menengah atas ini


menggunakan AC split yang dimaksudkan Karena lebih praktis dan
mempertimbangkan bahwa tidak semua ruangan di bangunan sekolah
menggunakan penghawaan buatan.

AC split terbagi atas 2 unit, 1 unit berada diluar ruangan yang terdiri atas
kompresor dan kondensor, dan 1 unit berada didalam ruangan yang terdiri
atas evaporator dan kipas udara.

AC yang tersedia dipasaran adalah sebagai berikut ukurannya : 1/2pk =


5.000 btu, 3/4pk = 7.000 btu, 1pk = 9.000 btu, 11/2pk = 12.000 btu, 2pk =
18.000 btu, 21/2pk = 24.000 btu.

ABDUL HAKIM
3201507071 119
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Ruang-ruang yang menggunakan penghawaan buatan dengan AC adalah,


ruang Guru, Kepsek, Wakasek, TU, KaTU, Labolatorium Bahasa,
Labolatorium Komputer, Labolatorium Biologi, Labolatorium Fisika,
Labolatorium Kimia, UKS, Konseling dan Perpustakaan. Rumus
perhitungan kebutuhan AC adalah Luas Ruang x 500 btu.

Tabel 3. 6 Kebutuhan AC

No Nama Ruang Hitungan Keterangan

1 Ruang Guru 84 x 500 42.000 = 1½ PK 4 unit

2 Ruang Kepsek 12 x 500 6.000 = ¾ PK 1 unit

3 Ruang Wakasek 36 x 500 18.000 = 1 PK 2 unit

4 Ruang TU 36 x 500 18.000 = 1 PK 2 unit

5 Ruang KaTU 12 x 500 6.000 = ¾ PK 1 unit

6 Ruang Labolatorium Bahasa 48 x 500 24.000 = 1½ PK 2 unit

7 Ruang Labolatorium 48 x 500 24.000 = 1½ PK 2 unit


Komputer

8 Ruang Labolatorium 57,96 x 500 28.980 = 1½ PK 2 unit


Biologi + ½ PK 1 unit

9 Ruang Labolatorium Fisika 57,96 x 500 28.980 = 1½ PK 2 unit


+ ½ PK 1 unit

10 Ruang Labolatorium Kimia 57,96 x 500 28.980 = 1½ PK 2 unit


+ ½ PK 1 unit

11 Ruang UKS 48 x 500 24.000 = 1½ PK 2 unit

12 Ruang Konseling 12 x 500 6.000 = ¾ PK 1 unit

13 Perpustakaan 75 x 500 37.500 = 2 PK 2 unit

3.5.3 Sistem Tranportasi Vertikal

ABDUL HAKIM
3201507071 120
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Dalam perancangan sekolah menengah atas ini memiliki level lantai


lebih dari satu maka untuk menghubungkan antar lantai menggunakan
transportasi vertical berupa tangga. Untuk menentukan jumlah anak tangga
dapat dihitung dengan rumus 2t + l = 60-65 cm, t = tinggi anak tangga
(tinggi tanjakan (Optrede) sedangkan l = lebar anak tangga (lebar injakan =
aantrede). Untuk tangga darurat,untuk menentukan jumlah anak tangga
sama seperti tangga biasa.

3.5.4 Sistem Perlindungan Terhadap Bahaya Kebakaran


System perlindungan kebakaran yang digunakan untuk sekolah
menengah atas adalah water sprinkler untuk di dalam ruangan .

POMPA

Gambar 3. 32 Sistem Proteksi Kebakran

(Sumber : /2015/05/Sistem-Pada-Sprinkler.Html)

3.5.5 Sistem Jaringan Listrik


Sumber arus listrik yang digunakan untuk bangunan sekolah menengah atas
ini berasal dari PLN yang merupakan seumber listrik utama, untuk system
penyaluran nya hingga masuk ke bangunan adalah sebagai berikut :
1. Listrik dari Genset

ABDUL HAKIM
3201507071 121
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Unruk sumber listrik alternative jika terjadi pemadaman listrik dari


PLN adalah menggunakan genset, Genset berfungsi sebagai pembangkit
tenaga listrik dalam bangunan -bangunan yang besar dan bersifat sebagai
pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan bahan minyak diesel dalam
skala kecil. Fungsi generator adalah sebagai pengganti sementara
(emergency) untuk mendapatkan tenaga aliran listrik ketika PLN
mengalami pemadaman.

Gambar 3. 33 Sistem Aliran Listrik

(Sumber : Https://Www.Slideshare.Net/Adjiprama/Listrik-42482875,2014)

3.5.6 Sistem Penangkal Petir


Pada bangunan sekolah menengah atas ini untuk system penangkal
petirnya menggunakan sangkar faraday Karena sekolah yang akan
dirancang adalah single building.

ABDUL HAKIM
3201507071 122
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 3. 34 Sistem Penangkal Petir

(sumber : https://www.bangunrumah.name/fungsi-dan-sistem-kerja-alat-
penangkal-petir-pada-bangunan/,2017)

ABDUL HAKIM
3201507071 123

Anda mungkin juga menyukai