Anda di halaman 1dari 12

STUPADU-02 RESPON

DATA

ANALISIS
STUPADU-02

Ruang Terbuka Hijau


Tengku Panggi Perdana

PONTIANAK ISLAMIC CENTRE


STUPADU-02 Ruang Terbuka Hijau

Pengertian Ruang Terbuka Hijau

Ruang Terbuka Hijau Jenis – jenis Ruang Terbuka Hijau

Tujuan, Fungsi & Manfaat

Pengertian Ruang Terbuka Hijau


Ruang Terbuka Hijau atau disingkat RTH merupakan suatu bentuk pemanfaatan lahan pada satu kawasan yang
diperuntukan untuk penghijauan tanaman. Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 40% dari luas wilayah, selain sebagai sarana
lingkungan juga dapat berfungsi untuk perlindungan habitat tertentu atau budidaya pertanian dan juga untuk meningkatkan
kualitas atmosfer serta menunjang kelestarian air dan tanah.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area yang memanjang berbentuk jalur dan atau area mengelompok, yang penggunaannya
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja di tanam. Dalam Undang-
undang No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang menyebutkan bahwa 30% wilayah kota harus berupa RTH yang terdiri dari
20% publik dan 10% privat. RTH publik adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota/kabupaten yang
digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Contoh RTH Publik adalah taman kota, hutan kota, sabuk hijau (green
belt), RTH di sekitar sungai, pemakaman, dan rel kereta api. Sedangkan RTH Privat adalah RTH milik institusi tertentu atau orang
perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik
masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan.
PONTIANAK ISLAMIC CENTRE
STUPADU-02 Ruang Terbuka Hijau
Jenis-jenis Ruang Terbuka Hijau

Jenis-jenis Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan berdasarkan Permendagri No.1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan
dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
Berdasarkan Permendagri No.1 Tahun 2007
• Taman Kota
• Taman Wisata Alam
• Taman Rekreasi
• Taman Lingkungan Perumahan dan Permukiman
• Taman Lingkungan Perkantoran dan Gedung Komersial
• Taman Hutan Raya
• Hutan Kota
• Hutan Lindung
• Bentang Alam seperti Gunung, Bukit, Lereng dan Lembah
• Cagar Alam
• Kebun Raya
• Kebun Binatang
• Pemakaman Umum
• Lapangan Olah Raga
• Lapangan Upacara
• Parkir Terbuka
• Lahan Pertanian Perkotaan
• Kawasan dan Jalur Hijau

PONTIANAK ISLAMIC CENTRE


STUPADU-02 Ruang Terbuka Hijau
Berdasarkan PERMEN PU NO.5/PRT/M/2008
• RTH Pekarangan
• RTH Halaman Perkantoran, Pertokoan, dan Tempat Usaha
• RTH dalam Bentuk Taman Atap Bangunan (Roof Garden)
• RTH Taman Rukun Tetangga
• RTH Taman Rukun Warga
• RTH Kelurahan
• RTH Kecamatan
• RTH Taman Kota
• Hutan Kota
• RTH Jalur Hijau Jalan
• RTH Ruang Pejalan Kaki
• RTH di Bawah Jalan Layang
• RTH Fungsi Tertentu

Penyediaan RTH memliki tujuan sebagai berikut :


1. Menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air,
2. Menciptakan aspek planologis perkotaan melalui keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna
untuk kepentingan masyarakat.
3. Meningkatakan keserasian lingkunagn perkotaan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar,
indah, dan bersih.

PONTIANAK ISLAMIC CENTRE


STUPADU-02 Ruang Terbuka Hijau
RTH yang telah ada baik secara alami ataupun buatan diharapkan dapat menjalankan empat (4) fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi ekologis antara lain : paru-paru kota, pengatur iklim mikro, sebagai peneduh, produsen oksigen, penyerap air hujan,
penyedia habitas satwa, penyerap polutan dalam udara, air dan tanah, serta penahan angin.
2. Fungsi sosial budaya antara lain : menggambarkkan ekspresi budaya lokal, media komunikasi, dan tempat rekreasi warga.
3. Fungsi ekonomi antara lain : sumber produk yang bisa dijual seperti tanaman bunga, buah, daun, dan sayur mayur. Beberapa
juga berfungsi sebagai bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, dan lain-lain.
4. Fungsi estetika antara lain meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota baik skala mikro (halaman
rumah/lingkungan pemukiman), maupun makro (lansekap kota secara keseluruhan); menciptakan suasana serasi dan
seimbang antara area terbangun dan tidak terbangun.

Manfaat RTH berdasarkan fungsinya dibagi dalam kategori sebagai berikut :


1. Manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tangible), yaitu membentuk keindahan dan kenyamanan (teduh,
segar, sejuk) dan mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga, dan buah).
2. Manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible), yaitu pembersih udara yang sangat efektif, pemeliharaan
akan kelangsungan persediaan air tanah, dan pelestarian fungsi lingkungan beserta segala isi flora dan fauna yang ada
(konservasi hayati dan keanekaragaman hayati)

PONTIANAK ISLAMIC CENTRE


STUPADU-02 Ruang Terbuka Hijau
Taman
Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung
satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat
penyegar dalam dan luar ruangan. Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering
dijumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi, taman botani.

Dubai Miracle Garden, Dubai Dubai Miracle Garden, Dubai


Dubai Miracle Garden, Lebih dari 45 juta tanaman bunga ada di Dubai Miracle Garden. Taman seluas 18 hektar
di tengah kota Dubaiini ditumbuhi bunga geranium dan petunia. Katanya, kedua bunga tersebut sulit tumbuh di
iklim tropis. Namun, di taman ini, bunga tersebut mekar dengan indah. Karena keindahannya, Dubai Miracle
Gardenpernah dinobatkan sebagai taman bunga terindah di dunia oleh Guinness World of Record.

PONTIANAK ISLAMIC CENTRE


STUPADU-02 Ruang Terbuka Hijau

Shalimar Garden, Pakistan Shalimar Garden, Pakistan


Shalimar Garden adalah taman Persia yang dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan di Lahore. Konstruksi
taman ini dimulai pada tahun 1641 AD (1051 AH) dan selesai pada tahun berikutnya. Manajemen proyek itu
dilakukan di bawah pengawasan dari Khalilullah Khan, seorang bangsawan dari pengadilan Shah Jahan, bekerja
sama dengan Ali Mardan Khan dan Mulla Alaul Maulk Tuni
Shalimar Garden memiliki bentuk jajar genjang yang dikelilingi oleh dinding bata tinggi berhias ukiran rumit nan
indah. Terdapat tiga tingkatan teras di Taman Shalimar, di mana masing-masing teras melambangkan makna
tertentu, yaitu kesenangan, kebaikan, dan kehidupan. Pada tahun 1981, Taman Shalimar dimasukkan sebagai Situs
Warisan Dunia UNESCO bersama dengan Lahore Fort, di bawah konvensi UNESCO tentang perlindungan situs
warisan budaya dan alam dunia.

PONTIANAK ISLAMIC CENTRE


STUPADU-02 Ruang Terbuka Hijau

Taman Bungkul, Surabaya Taman Bungkul, Surabaya


Taman Bungkul adalah taman wisata kota yang terletak di pusat kota Surabaya, tepatnya pada Jalan Raya Darmo
Awal mula nama taman bungkul memang tidak lepas dari nama seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam
penyebaran agama Islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya, dia adalah Ki Ageng Supo yang kemudian
mendapat gelar Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul yang makamnya terdapat di belakang taman ini dan sekaligus
menjadi tempat bagi para peziarah.
Sejak diresmikan pada 21 Maret 2007, Perkembangan Taman Bungkul semakin pesat. Salah satunya disebabkan
sarana-sarana penunjang, seperti skateboard track dan BMX track, jogging track, plaza (panggung untuk live
performance berbagai jenis entertainment), zona akses Wi-Fi gratis, telepon umum, area green park dengan kolam
air mancur, taman bermain anak-anak hingga pujasera.
Taman Bungkul meraih penghargaan The 2013 Asian Townscape Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai
taman terbaik se-Asia pada tahun 2013
PONTIANAK ISLAMIC CENTRE
STUPADU-02 Ruang Terbuka Hijau
Parkir
Pelataran parkir adalah daerah, kawasan terbuka yang digunakan untuk memarkir kendaraan, disebut juga
taman parkir. Pelataran parkir merupakan yang sangat penting di pusat perdagangan, perkantoran, stadion olah
raga, pasar, sekolah untuk memarkir kendaraan, sementara pemiliknya melakukan kegiatan belanja, bekerja
ataupun kegiatan lainnya
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan pelataran parkir:
• Besarnya satuan ruang parkir, yang dipengaruhi oleh jenis kendaraan yang akan diparkir, sepeda, sepeda
motor, mobil penumpang, truk, truk gandeng/tempelan ataupun bus
• Sudut parkir, pilihan yang biasanya digunakan 300 , 450, 600
• Lebar gang
• Jalur pejalan kaki
• Sirkulasi arus kendaraan, satu arah atau dua arah
• Penahan roda
• Arah parkir, kepala masuk atau kepala di luar
• Tanaman

PONTIANAK ISLAMIC CENTRE


STUPADU-02 Ruang Terbuka Hijau

Ada beberapa bentuk sistem sirkulasi diruang parkir:


1. Sirkulasi dua arah yang mempunyai keunggulan kemudahan manuver dipelataran parkir, termasuk untuk
keluar masuk keruang parkir tetapi kelemahannya jumlah ruang parkir yang dapat disediakan per satuan luas
lahan pelataran parkir lebih kecil.
2. Sirkulasi satu arah yang mempunyai keunggulan penggunaan ruang yang lebih efisien daripada sirkulasi dua
arah, tetapi waktu yang dibutuhkan khususnya pada saat padat lebih lama.

Untuk mengatur sirkulasi pelataran parkir perlu dilengkapi dengan rambu lalu lintas dan marka jalan yang jelas.
1. Rambu, berupa rambu dilarang masuk, rambu arah lalu lintas, rambu dilarang membelok
2. Marka, berupa marka simbol panah, pemisah lajur, marka ruang parkir.

Contoh sirkulasi arus parkir, parkir kendaraan


dilakukan serong pada sistem sirkulasi satu arah PONTIANAK ISLAMIC CENTRE
STUPADU-02

Perputakaan
Asrama
Sekolah

Kantor
Pengelola
GOR
Masjid

Bangunan
Penunjang

Sangat Erat
Erat Parkir
Tidak Erat

PONTIANAK ISLAMIC CENTRE

Anda mungkin juga menyukai