Anda di halaman 1dari 5

SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

Kegiatan : Penyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah


rumah tangga
Tujuan : Untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang
pengelolaan sampah rumah tangga
Sasaran : Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tarok
Waktu : Senin/02 April 2017
Tempat : Wilayah kerja Puskesmas Tarok

Materi Penyuluhan
Sampah sangat lekat dengan kehidupan manusia, karena setiap aktivitas
yang kita lakukan selalu menghasilkan sampah dari material pendukung yang
sudah tidak terpakai. Misalnya, kita minum air mineral menggunakan botol plastik
yang botolnya akan menjadi sampah setelah tak terpakai. Akivitas kita sehari-hari
tentu sangat banyak. Sehingga sampah yang dihasilkan pun banyak. Apalagi
sampah rumah tangga seperti sisa-sisa sayuran, kemasan makanan, dan
sebagainya. Itu baru rumah, bagaimana dengan restoran, perkantoran, mall,
tempat wisata, sekolah, rumah sakit, dan pabrik-pabrik? Sangat banyak pastinya.
Sampah yang menumpuk setiap harinya menimbulkan berbagai masalah.
Di samping masalah kesehatan, juga ada masalah lingkungan. Sampah dapat
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. Sampah di sungai dapat
menyumbat aliran air dan mengganggu ekosistem perairan. Sampah yang
menumpuk juga menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu kegiatan
masyarakat dan merusak kesuburan tanah.
Bagaimana mengatasinya? Ya… dengan mengurangi sampah. Jangan
sampai sampah menumpuk, menumpuk, dan semakin menggunung. Caranya?
Jangan dibakar! Karena hanya akan menimbulkan pencemaran udara. Untuk
mengurangi sampah, cara yang cukup efektif dan banyak digemakan oleh para
pecinta lingkungan adalah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Nah, disini saya ingin
menambahkan 1 R lagi, yaitu Replace sehingga menjadi 4R. Penasaran? Berikut
ini penjelasan mengenai 4R.
1. Reduce (Mengurangi)
Agar tidak banyak menghasilkan sampah kita bisa meminimalisir
penggunaan benda-benda sekali pakai yang bisa menjadi sampah. Contohnya:

 Ketika berbelanja, sebaiknya membawa tas belanja sendiri sehingga tidak


perlu lagi menggunakan kantong plastik.
 Jangan sering-sering membeli minuman kemasan botol. Kalau minuman
sudah habis, botolnya hanya menambah sampah.
 Kurangi jajan. Jajanan di sekolah-sekolah biasanya menggunakan kemasan
plastik, seperti snack, permen, minuman, juga makanan yang dijual
‘abang-abang’ PKL. Selain tidak menimbulkan sampah, dengan tidak
banyak jajan kita terhindar dari berbagai penyakit karena jajanan
berpotensi mengganggu kesehatan.
 Apabila kamu sering membeli koran atau majalah, jangan langsung
dibuang setelah dibaca. Sebaiknya didaur ulang atau dijual ke tukang loak.
 Usahakan mengeprint atau fotokopi secara bolak-balik. Dengan demikian,
jumlah kertas yang diperlukan lebih sedikit. Lebih baik lagi bila
menggunakan kertas-kertas HVS bekas yang baru dipakai 1 halaman,
sementara halaman satunya masih kosong. Halaman kosong tersebut
masih bisa digunakan untuk mengeprint tugas sekolah. Sudah banyak guru
yang membolehkan, bahkan menganjurkan hal tersebut (misalnya guru
saya). Guru yang baik akan menerima apabila siswanya melakukan hal
tersebut karena kesadaran akan keselamatan lingkungan. Tidak hanya
mengurangi sampah, tetapi juga dapat menghemat kertas yang secara tidak
langsung dapat menyelamatkan hutan.
 Hilangkan sifat konsumtif. Masyarakat Indonesia terkenal cukup
konsumtif, sehingga sangat sering berbelanja dan mengonsumsi barang.
Barang-barang, baik makanan, pakaian, alat elektronik, perabot rumah
tangga, semua dijual menggunakan kemasan. Oleh karena itu, belilah
barang yang dibutuhkan saja. Jangan berbelanja secara berlebihan.

2. Reuse (Menggunakan Kembali)


Orang-orang kreatif biasanya mampu mengubah sampah menjadi
sesuatu yang bernilai guna, bahkan bernilai jual. Dengan menggunakan
kembali benda-benda tidak terpakai, sampah menjadi berkurang dan kita tidak
perlu lagi membeli barang karena barang yang kita perlukan dapat kita buat
sendiri menggunakan barang tak terpakai tersebut. Contoh-contoh lainnya
yaitu:

 Biasakan untuk tidak membuang kantong plastik yang kita dapat dari
pasar, warung, mall, ataupun supermarket. Kantong plastik tersebut
sebaiknya dikumpulkan agar dapat digunakan kembali apabila kita
membutuhkan kantong untuk membawa barang.
 Gunakan kaleng-kaleng bekas sebagai tempat pensil, pot tanaman,
celengan, dan sebagainya. Agar lebih indah, kaleng tersebut bisa dicat dan
dihias menggunakan kreativitas kita.
 Gunakan kembali baju-baju bekas tak terbakai sebagai lap atau keset.
Dengan kreativitas, kita juga bisa membuat selimut, serbet, taplak meja,
tas, atau dompet dari kain-kain bekas.
 Belajarlah membuat kerajinan (handycraft)dari barang-barang bekas.
Menciptakan kerajinan akan melatih keterampilan dan menumbuhkan
kreativitas.
3. Recycle (Mendaur Ulang)

Dengan mendaur ulang sampah, benda-benda yang tidak terpakai akan


dapat dipakai lagi setelah melalui proses. Mendaur ulang sampah anorganik
memang sulit bila dilakukan sendiri, tetapi kita dapat dengan mudah mendaur
ulang sampah organik dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Sampah
organik yang dapat dijadikan kompos yaitu dedaunan kering, sisa-sisa
makanan, dan limbah rumah tangga yang berupa zat organik.
Jenis-jenis sampah yang memiliki 3 golongan, sebaiknya dipilah-pilah
untuk memudahkan kita memberikan perlakuan kebada masing-masing
golongan sampah. Misalnya untuk sampah anorganik, yang bisa kita lakukan
adalah:
 Mengumpulkan botol-botol plastik sisa minuman, kaleng-kaleng bekas,
kertas-kertas bekas, koran, dan majalah.
 Memilah-milah sampah anorganik, seperti sampah kertas, sampah plastik,
dan kaleng.
 Menyalurkannya ke petugas daur ulang dikota kamu atau tukang loak.

4. Replace (Mengganti)
Mengganti yang saya maksud disini adalah mengganti barang yang kita gunakan
dengan yang lebih ramah lingkungan. Misalnya:
 Mengganti penggunaan kantong plastik biasa dengan plastik
biodegradable. Plastik jenis ini lebih eco-friendly karena mudah diuraikan.
 Mengganti botol minum dengan botol yang dapat digunakan berulang kali,
atau botol dari bahan almuminium.
 Jangan malu menggunakan tas yang terbuat dari kain perca batik atau
plastik bekas kemasan detergen sebagai pengganti tas kamu. Tas unik dan
menarik, apalagi ramah lingkungan, akan menjadi kebanggaan tersendiri
bagi yang memakainya.
 Daripada menggunakan styrofoam, lebih baik bawa kotak bekal sendiri
sebagai tempat makanan.

Anda mungkin juga menyukai