Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pelayanan keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk bio, psiko, spiritual dan sosio yang ditujukan kepada individu, keluarga
dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit, mencakup siklus hidup manusia.

Salah satu bentuk pelayanan keperawatan tersebut adalah memelihara dan membersihkan alat-alat
kesehatan.

Pengertian Mendesinfeksi alat menurut Kusyati Erni, NS 2004, yaitu Suatu tindakan membunuh kuman
pathogen dan apatogen, tetapi tidak

termasuk sporanya pada peralatan keperawatan dan kedokteran.

Saat ini banyak sekali ditemukan masalah yang berkaitan dengan alat-alat kesehatan.

Contohnya : Kurangnya kebersihan pada alat-alat kesehatan serta tidak sterilnya ketika digunakan.
Akibatnya, infeksi mudah terjadi dan membawa dampak pada lama rawat inap pasien bertambah,
disamping itu bertambahnya pula biaya pengobatan yang harus dikeluarkan untuk perawatan pasien.

Cara untuk melakukan pensterilan alat-alat kesehatan secara umum misalnya dengan cara pemisahan
dan perendaman menurut bersih dan kotornya dengan mencampurkan cairan lisol 2% dalam 3 liter air
selama 24 jam untuk mencegah terjadinya penularan, Sedangkan peralatan lainnya di rendam dengan
lisol 2% dalam 3 liter air selama 2 jam untuk peralatan yang tercemar penyakit menular.

Mendesinfeksi alat-alat kesehatan ini membuat penulis ingin memberikan penyuluhan kesehatan pada
lingkungan keluarga maupun masyarakat secara keseluruhan.

Dengan demikian, penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dengan judul laporan tentang
mendesinfeksikan alat-alat kesehatan agar dapat dipelajari, dipahami dan lebih mahir lagi dalam
melakukan tindakan ini.

1.2. TUJUAN PENULISAN

1.2.1. tujuan umum

· Sebagai persyaratan dalam mengikuti ujian akhir praktek klinik

produktif keperawatan.

1.2.2. Tujuan khusus

· Untuk menambah informasi bagi penulis pentingnya memelihara dan membersihkan alat-alat
kesehatan.
· Untuk menambah wawasan penulis agar dapat memahami lebih dalam mengenai tindakan
pemeliharaan alat-alat kesehatan.

· Sebagai tambahan referensi bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Santa Mathilda.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1. PENGERTIAN

Mendesinfeksi adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman-kuman patogen dan apatogen, tetapi
tidak termasuk sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran atau permukaan jaringan tubuh
dengan menggunakan bahan desinfektan atau dengan cara mencuci, mengoleskan, merendam dan
menjemur.

Desinfektan adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme.

2.1.1. Tujuan Mendesinfeksi

Adapun tujuan dari mendesinfeksi adalah mencegah terjadinya infeksi silang dan memelihara peralatan
dalam keadaan siap pakai.

2.1.2. Macam-Macam Desinfeksi

1. Desinfeksi dengan cara mencuci.

- Tangan.

Cuci tangan dan bersihkan dengan sabun atau basahi dengan alkohol 70%.

- Luka.

Cuci luka khususnya luka kotor dengan betadine.

- Kulit.

Cuci kulit atau jaringan tubuh yang dioperasi dengan larutan iodium tinktur 3% dan dilanjutkan dengan
alkohol.

- Vulva.

Cuci vulva dengan larutan sublimat 1 : 1000 atau PK 1 : 1000

2. Desinfeksi dengan cara mengoleskan.

- Luka.

Oleskan mercurochroom pada luka.


- Luka bekas jahitan.

Oleskan alkohol 70% dan betadine pada luka bekas jahitan.

3. Desinfeksi dengan cara merendam.

- Tangan.

Rendam tangan dalam larutan lisol 0, 5%.

- Peralatan.

Merendam peralatan perawatan atau kedokteran setelah dipakai dalam larutan lisol 3% - 5% sekurang-
kurangnya 2 jam.

- Alat tenun.

Rendam alat tenun setelah dipakai oleh pasien penyakit menular dalam larutan lisol 3% -5% sekurang-
kurangnya 24 jam.

4. Desinfeksi dengan cara menjemur dibawah sinar matahari.

- Jemur kasur, bantal dan tempat tidur sekurang-kurangnya 2 jam setiap permukaan.

- Jemur peralatan perawatan, misalnya urinal dan pispot.

2.2. KONSEP DASAR ALAT-ALAT KESEHATAN

2.2.1. Pengertian Alat Kesehatan

Definisi Alkes menurut kep. MENKES RI NO. 220/MEN. KES/per/IX/1976 tertanggal 6 September 1976.

Alat kesehatan adalah Barang atau instrument atau aparat yang digunakan untuk :

a. Pemeliharaan dan perawatan kesehatan dan alat kesehatan.

b. Dipakai untuk menentukan diagnosa.

c. Untuk membantu/mencegah kerusakan lebih lanjut.

d. Untuk penyembuhan, pencegahan penyakit atau kelainan yang menganggu kesehatan.

e. Pemulihan, perbaikan atau perubahan suatu fungsi badan/struktur badan manusia.

f. Diagnosa kehamilan atau pemeliharaan selama kehamilan dan setelah kehamilan termasuk

pemeliharaaan bayi.

g. Usaha mencegah kehamilan pada manusia tidak termasuk golongan obat.


h. Sebagai media invasive.

Alkes adalah Alat/instrument/aparat yang dipakai untuk menunjang kesehatan Atau yang biasa
digunakan untuk membantu menunjang mempertahankan kondisi kesehatan.

2.2.2. Penggolongan Alat-Alat Kesehatan

A. Menurut fungsinya.

1) Peralatan medis, seperti :

· EGC monitor/alat-alat yang digunakan di ICU/ICCU.

· Emergency set, oksigen set dan alat dikamar operasi.

· Alat-alat penunjang diagnosa seperti Otoskop, Rinoskop, Thermometer dan Tensimeter.

· Utensilien seperti bak bengkok/nierbeken, urinal, bad pan dan cateter.

2) Peralatan non medis.

· Seperti alat dapur, generator, peralatan cucian dan sendok.

B. Menurut sifat pemakaian.

1) Consumable/disposable/sekali pakai.

Seperti spuit, cateter, mag slang dan kondom.

2) Peralatan tahan lama yang dipakai terus-menerus.

Seperti instrument operasi, bengkok dan otoskop.

C. Menurut kegunaannya.

Penggolongan menurut sistem seperti :

· Sistem gastrointestinal (cateter canul dan NGT).

· THT seperti Otoskop dan rinoskop.

· Sistem reproduksi seperti cateter, bougic aparat, hegar dan speculum vagina/instrument ginekologi.

· Dentalog/alat gigi.

· Cardiovaskuler seperti ECG, layar monitor dan venulon dengan banyak jenisnya.

· Sistem ambulance/bantu gerak seperti kursi beroda dan kruk.

· Untuk terapi seperti lampu merah, blue life, dan alat fisioterapi.
· Perlindungan sistem integument seperti wind ring/bantal angin.

D. Penggolongan menurut kep.MENKES RI NO.116/SK/79.

1. Preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan.

2. Peptisidan dan insektisida pembasmi hama manusia dan binatang piaraan.

3. Alat perawatan yang digunakan di salon kecantikan.

4. Wadah penampung yang terbuat dari plastik atau kaca untuk penyimpanan obat atau penampung juga
karet penutup botol.

5. Peralatan obstetric dan ginekologi.

6. Peralatan Anestetika.

7. Peralatan dan kelengkapan kedokteran gigi.

8. Peralatan dan kelengkapan THT.

9. Peralatan dan perlengkapan THT.

10. Peralatan perlengkapan Rumah Sakit umumnya.

E. Penggolongan alat menurut sifat bahan.

1. Bahan dasar logam.

Contohnya pinset, gunting dan jarum heating.

2. Bahan dasar karet atau plastik.

Contohnya kateter, sarung tangan dan NGT.

3. Bahan dasar linen.

Contohnya sprei, sarung bantal dan selimut.

4. Bahan dasar kaca.

Contohnya thermometer dan tabung reaksi.

5. Bahan dasar kertas.

Contohnya status pasien.

F. Penggolongan menurut umur instrument.

· Consumable/disposable (spuit, jarum, cateter dan NGT).


· Yang dapat dicuci/disterilkan seperti gunting, pinset dan selimut.

· Alat-alat penting dan mahal umur lebih dari 5 tahun seperti x-ray, sterilisator dan alat ECG.

2.3. MEMBUAT LARUTAN DESINFEKTAN

2.3.1. Larutan Lisol dan kreolin

2.3.1.1. Kegunaan

v Lisol 0,5% : Mencuci tangan.

v Lisol 1% : Desinfektan peralatan perawatan/kedokteran.

v Lisol 2-3% : Merendam peralatan yang digunakan pasien penyakit menular selama 24 jam.

v Kreolin 0,5% : Mendesinfeksi lantai.

v Kreolin 2% : Mendesinfeksi lantai kamar mandi/WC/spul bak.

2.3.1.2. Persiapan Alat

v Larutan Lysol.

v Gelas ukur.

v Ember berisi air.

v Ember/baskom.

v Kreolin.

2.3.1.3. prosedur Pelaksanaan.

v Membuat larutan Lysol atau kreolin 0,5%.

campurkan 5 cc Lysol atau kreolin kedalam 1 liter air.

v Membuat larutan Lysol atau kreolin 2% atau 3%.

Campurkan 20 cc sampai 30 cc lysol atau kreolin ke dalam 1 liter air.

2.3.2. Larutan sabun

2.3.2.1. Kegunaan

Mencuci tangan dan peralatan seperti alat tenun, logam

, kaca, karet/plastik, kayu bercat dan yang berlapis formika.


2.3.2.2. Persiapan Alat

· Sabun padat, sabun krim atau sabun cair.

· Gelas ukur/spuit.

· Timbangan (jika ada).

· Pisau atau sendok makan.

· Alat pengaduk.

· Air panas /hangat dalam tempatnya.

· Ember/baskom.

2.3.2.3. Prosedur Pelaksanaan

· Membuat larutan dari sabun padat atau krim.

Masukan sabun padat sekurang-kurangnya 4 gr ke dalam ember berisi air panas atau hangat.

· Membuat larutan dari sabun cair.

Campurkan 3 cc sabun air ke dalam ember berisi 1 liter air hangat kemudian di aduk sampai rata.

2.3.3. Cara membuat larutan savlon

2.3.3.1. Kegunaan

· Savlon 0,5% : mencuci tangan.

· Savlon 1% : merendam peralatan perawatan atau kedokteran.

2.3.3.2. Persiapan Alat

· Savlon.

· Gelas ukur.

· Ember atau baskom.

· Ember berisi air secukupnya.

2.3.3.3. Prosedur Pelaksanaan.

· Membuat larutan savlon 0,5%.

Campurkan 5 cc savlon ke dalam 1 liter air.


· Membuat larutan savlon 1%.

Campurkan 10 cc savlon kedalam 1 liter air.

2.3.4. Larutan PK

2.3.4.1. Cara membuat Larutan PK.

Rumus : =

Keterangan :

V1 : Jumlah pelarut (air) yang sudah di ketahui.

V2 : Jumlah pelarut (air) yang dicari.

K1 : Konsentrasi PK yang tersedia.

K2 : Konsentrasi PK yang di butuhkan ( )

Contoh :

Jika di ketahui V1=2 liter,K1= dan K2=

,Berapa V2 ?

Jawab :

Cara I :

V2 = 0,001.

V2 = Liter.

V2 = 1 cc.

Cara 2 :

= 2000

V2
V2 × 0,5 = 0,5

V2 = 1 cc.

2.4. PENGOLAHAN ALAT DAN BAHAN TERKONTAMINASI

2.4.1. Mendesinfeksi alat-alat karet/plastik

Persiapan alat

· Sarung Tangan.

Mencegah terjadinya mikroorganisme.

· Larutan Desinfektan (Lisol dan Bensin).

Menghilangkan kuman-kuman yang menempel pada alat kesehatan dan membersihkan bekas plester.

· Peralatan yang akan dibersihkan.

· Sikat halus, lap kering, kain, kasa, lidi kapas dan spuit.

Untuk menyedot dan mengorek kotoran.

· Baskom berisi larutan sabun.

Menghilangkan kuman-kuman.

· Baskom berisi air bersih.

Membilas peralatan.

· Tromol.

Untuk menyimpan peralatan yang sudah dibersihkan.

· Alat tulis.

Mencatat hasil dokumentasi.

2.4.1.2. Langkah-langkah

v Mencuci tangan dan memakai sarung tangan.

Mencegah terjadinya infeksi dan penularan mikroorganisme.

v Memisahakan alat-alat yang tercemar penyakit menular terlebih dahulu dan direndam dengan lisol 2%
dalam 3 liter air selama 24 jam.

Mencegah tejadinya penularan.


v Peralatan yang lainnya direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 24 jam.

Mencegah terjadinya penularan dengan peralatan lainnya

(alat-alat yang tercemar penyakit menular).

v Bersihkan bagian dalam peralatan dengan lidi kapas, menyedot dan mengorek kotoran.

v Bagian luar peralatan dibersihkan dengan sikat halus dan kassa.

Menghilangkan kotoran yang menempel pada bagian luar.

v Pada sarung tangan cara membersihkan dengan mengucek dan membalikkan sedangkan kateter dan
peralatan lainnya mengeluarkan kotoran bagian dalam kanulnya dan bagian dalam peralatan lain dengan
cara menyedot dan mengorek dengan menggunakan spuit dan lidi kapas.

v Kemudian pindahkan kedalam air sabun dan diamkan selama 5-10 menit, kemudian bilas dengan air
bersih.

v Setelah dibilas, sarung tangan dan kateter dikeringkan dengan cara menjemur dan peralatan lainnya
dikeringkan dengan lap kering dan masukkan kedalam tromol, peralatan tetap bersih, steril dan siap
pakai.

v Membuka sarung tangan dan mencuci tangan.

Mencegah terjadinya infeksi silang dan mengurangi transmisi mikroorganisme.

2.4.2. Mendesinfeksi alat-alat dari kaca atau logam

( gelas, piala ginjal tabung reaksi, gunting, pinset, pisau operasi ).

2.4.2.1. persiapan Alat

· Sarung tangan.

Mencegah terjadinya mikroorganisme.

· Larutan desinfektan.

Menghilangkan kuman-kuman yang menempel pada alat-alat kesehatan.

· Peralatan yang akan dibersihkan.

· Sikat halus, lap kering, kain kassa, lidi kapas, spuit.

Menyedot atau mengorek kuman-kuman.

· Baskom berisi air bersih.


Membilas peralatan.

· Jam tangan.

Mengetahui waktu untuk merendam peralatan.

· Tromol.

Untuk menyimpan peralatan yang sudah dibersihkan.

· Alat tulis.

Untuk mencatat hasil dokumentasi.

2.4.2.2. Langkah-langkah

v Mencuci tangan.

Mencegah terjadinya infeksi dan penularan mikroorganisme.

v Memisahkan alat-alat yang tercemar penyakit menular terlebih dahulu dan direndam dengan lisol 2%
dalam 3 liter air selama 24 jam.

Mencegah tejadinya

infeksi penularan.

v Peralatan yang lain direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 2 jam.

Mencegah terjadinya penularan dengan peralatan lainnya.

v Bersihkan bagian dalam peralatan dengan lidi kapas dan sikat halus, mengorek kotoran yang terdapat
pada bagian dalam alat.

v Bagian luar peralatan dibersihkan dengan sikat halus dan kassa.

Menghilangkan kotoran yang menempel pada bagian luar.

v Membersihkan peralatan dengan cara mengeluarkan kotoran dari dalam keluar.

v Kemudian pindahkan kedalam air sabun dan bilas hingga bersih.

v Setelah dibilas, peralatan dikeringkan dengan lap kering dan masukkan kedalam tromol.

peralatan tetap bersih, steril dan siap pakai.

v Membuka sarung tangan dan mencuci tangan.

Mencegah terjadinya infeksi silang dan mengurangi transmisi mikroorganisme.


2.5. MENSTERILISASI

2.5.1. Pengertian

Mensterilisasi adalah suatu tindakan membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya pada
peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi atau menggunakan
bahan kimia.

2.5.2. Jenis-jenis peralatan yang dapat disterilisasikan

Ø Peralatan yang terbuat dari logam.

Misalnya pinset, gunting dan speculum.

Ø Peralatan yang terbuat dari kaca.

Misalnya spuit dan tabung kimia.

Ø Peralatan yang terbuat dari karet.

Ø Misalnya kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung dan drain.

Ø Peralatan yang terbuat dari ebonite.

Misalnya canul rectum dan canul trakea.

Ø Peralatan yang terbuat dari email.

Misalnya bengkok dan baskom.

Ø Peralatan yang terbuat dari porselen.

Misalnya mangkok, piring dan cangkir.

Ø Peralatan yang terbuat dari plastik.

Misalnya slang infuse.

Ø Peralatan yang terbuat dari tenun.

Misalnya kain kassa, duk operasi, sprei dan sarung bantal.

2.5.3. Penggunaan alat-alat sterilisasi

2.5.3.1. penggunaan Autoclaf

Uap air merupakan salah satu wujud fisik air, seperti halnya es dan uap air sangat ideal dipergunakan
karena bersifat tidak beracun (non-toksik), mudah diperoleh dan mudah dikontrol. Suhu jenuh uap air
(100 ) pada tekanan 1 atmosfir ternyata masih kurang tinggi untuk membunuh kuman yang resisten).
Oleh karena itu, suhu jenuh uap ditingkatkan dengan cara meningkatkan tekanannya. Dan hal ini dapat
dilakukan dalam wadah tertutup rapat sehingga dapat tercapai suhu sterilisasi sampai 121

atau lebih.

2.5.3.2. Penggunaan sterilisasi rebusan

Sterilkan peralatan dengan cara merebusnya dalam air hingga mendidih (100 ) dan tunggu 15-20 menit,
misalnya peralatan dari logam, kaca dan karet.

2.5.4. Hal-hal yang harus diperhatikan pada sterilisasi

v Sterilisator harus dalam

keadaan siap pakai.

v Peralatan harus bersih dan masih berfungsi.

v Peralatan yang dibungkus harus diberi label yang jelas dengan mencantumkan nama, jenis peralatan,
tanggal dan jam yang disterilkan.

v Menyusun peralatan didalam sterilisator sehingga seluruh bagian dapat disterilkan.

v Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (Dihitung sejak peralatan
disterilkan).

v Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator sebelum pensterilan
selesai.

v Memindahkan peralatan yang sudah steril

ketempatnya harus dengan korentang steril.

v Untuk mendinginkan peralatan steril, dilarang membuka bungkusan maupun tutupannya.

v Jika peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan kembali.

BAB III

PERENCANAAN

3.1. SUMBER DANA.

Dari sekolah Menegah Kejuruan Santa Mathilda.

3.2. RENCANA ANGGARAN BIAYA.

No
Nama bahan/Alat

Spesifikasi Jumlah Harga satuan

Total harga

Ket

1. Lisol 2%-5%

Membuat larutan, menghilangkan kuman-kuman yang menempel pada alat kesehatan.

2%-5% Rp.3.000 Rp.3.000

Pinjam pakai dari RS.

2. Air sabun Menghilangkan kuman. 5 cc Rp.2.000 Rp.2.000

Pinjam pakai dari RS.

3. Air bersih

Membilas peralatan. 6 cc Rp.3.000 Rp.3.000

Pinjam pakai dari RS.

4. Buku catatan dan alat tulis

Mencatat dan mendokumentasikan tindakan.

2 buah Rp.3.000 Rp.6.000 Pribadi.

5. Kasa Membersihkan alat-alat kesehatan. 3 potong

Rp.3.000 Rp.9.000

Pinjam pakai dari RS.

6. Baskom Untuk menyimpan larutan lisol, sabun dan air bersih.

3 buah Rp.15.000 Rp.45.000

Pinjam pakai dari RS.

7. Jam tangan

Untuk meninjau kembali waktu mendesinfeksi.

1 buah Rp.30.000 Rp.30.000 Pribadi.


8. Hand scoon

Menghindari terjadinya penularan mikroorganisme.

1 pasang

Rp.7.000 Rp.7.000

Pinjam pakai dari RS.

9. Lap kering

Mengeringkan peralatan. 2 pasang

Rp.8.000 Rp.16.000

Pinjam pakai dari RS.

10. Lidi

kapas Mengorek kotoran. 1 buah Rp.5.000 Rp.5.000

Pinjam pakai dari RS.

11. Tromol Untuk menyimpan peralatan yang sudah dibersihkan.

1 buah - -

Pinjam pakai dari RS.

12. Sikat halus

Untuk membersihkan kotoran.

2 buah - -

Pinjam pakai dari RS.

13. Spuit Untuk menyedot kotoran. 2 buah Rp.3.000 Rp.6.000

Pinjam pakai dari RS.

14. Alat-alat yang di desinfeksi

Menghilanngkan kotoran yang menempel pada alat-alat (hand scoon, kateter, NGT dan drain)

8 buah Rp.50.000 Rp.450.000 Pinjam pakai dari RS.

3.4. WAKTU PELAKSANAAN.


Hari :

Kamis.

Tanggal/Bulan/Tahun :

08/12/2011.

Waktu :

pukul 08.00 – selesai.

3.5. TEMPAT PELAKSANAAN.

Laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan Santa Mathilda.

3.6. SASARAN.

Pada alat-alat kesehatan yang sudah terkontaminasi.

BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Pemeliharaan alat-alat merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Tujuan dari memelihara
dan membersihkan alat-alat kesehatan adalah untuk menghilangkan bakteri-bakteri yang melekat pada
alat-alat kesehatan, sehingga tidak terjadi infeksi atau penyakit baru yang sangat tidak diinginkan oleh
pasien tersebut. Proses terjadinya infeksi ditentukan oleh beberapa faktor salah satunya adalah
membersihkan alat-alat kesehatan.

4.2. SARAN.

Laporan ini disusun dan diajukan selain sebagai salah satu persyaratan UN produktif tetapi juga untuk
menambah wawasan bagi penulis dan pembaca. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan agar kita sekalian untuk belajar memahami laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anougmous. 2009. Mendesinfeksi Alat-Alat Kesehatan .

Hidayat, Aziz. 2004. Buku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia . Jakarta : EGC.

Kusyati, Erni. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan

Dasar . Jakarta : EGC.


Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan . Jakarta : EGC.

DESINFEKSI
² Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan kebanyakan organisme patogen pada
benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia cair.
Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor:
ü Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.
ü Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
ü Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.
ü Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan
ü Struktur fisik benda
ü Suhu dan PH dari proses desinfeksi.

Anda mungkin juga menyukai