Anda di halaman 1dari 8

Jawaban no 2 :

Secara historis sejak sistem pemilihan dijalankan - kita mengenal adanya partai yang berbasis
agama, baik Islam maupun kristen.

Hal itu tidak mengherankan, sebab sesuai dengan realitas demografis indonesia tanpa
mengenyampingkan yang lain, selain itu perlu di-ingat, bahwa salah satu tujuan negara ini
dibentuk adalah: untuk melindungi seluruh rakyat dan warganya agar dapat menjalankan
agamanya masing-masing. Lihat Pembukaan UUD 1945 dalam kaitannya dengan pasal 29 UUD
1945.

Oleh sebab itu, maka merupakan hak sekaligus kewajiban orang-orang yang mengetahui dan
memiliki pengetahuan tentang hak-hak konstitusional warga negara yang memiliki hak pilih untuk
mengingatkan dan memberitahu rakyat sebagai pemilih agar menggunakan hak piliknya dengan
sebaik-baiknya secara bebas . Dan ini termasuk pula bebas untuk memilih pemimpin dengan dasar
kesamaan agama atau lainnya bukan sesuatu perbuatan yang melanggar UU apalagi SARA,
melainkan merupakan pelaksanaan hak konstitusional yang dijamin oleh UUD 1945.

Demokrasi ini jangan kita rusak dan kita lumpuhkan dengan sebuah praktek menyampaikan pesan
yang salah dan inskonstitusional kepada anak bangsa. Sebab wajah yang akan muncul adalah
ketidak-adilan. atau demokrasi dua muka dan timpang.

Pada satu sisi kepada golongan non-muslim kita berikan mereka hak untuk memilih berdasarkan
agama dan keyakinannya - sedangkan kepada orang islam kita batasi. bahkan kita takut-takuti dan
sebut bahwa itu merupakan SARA.

Tindakan seperti itu bukan merajut hidup berdampingan secara damai dan bersatu dalam
kebhinekaan - melainkan perpecahan. oleh karena itu hentikanlah.
Pemerintah, media masa, media sosial, aktivis, intelektual, ulama, pastor, pendeta dan semuanya
harus berani menerima semua hukum demokrasi - untuk merajut kedamaian.

Kebebasan setiap orang untuk memilih untuk memilih seorang pemimpin berdasarkan agama,
suku, hubungan keluarga dan lain sebagainya dalam pilkada, pileg dan pilpres adalah merupakan
hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi. Karena itu melarang dan menghambatnya sama
dengan melanggar Hak asasi manusia dan konstitusi.

Karena itu hentikanlah semua upaya melarang rakyat memilih berdasarkan agamanya.

Jawaban no 3 :
Yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila merupakan ideologi
yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. Ini
bukan berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat diubah dengan nilai dasar yang lain yang sama
artinya dengan meniadakan Pancasila atau meniadakan identitas/jati diri bangsa Indonesia (AL
Marsudi, 2000:62). Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar
Pancasila itu dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan
tuntutan perkembangan zaman secara kreatif dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan
perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.
Moerdiono (BP7 Pusat, 1992:399) menyebutkan beberapa factor yang mendorong pemikiran
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
1. Dalam proses pembangunan nasional berencana, dinamika masyarakat kita berkembang amat
cepat. Dengan demikian tidak semua persoalan kehidupan dapat ditemukan jawabannya secara
ideologis dalam pemikiran ideologi-ideologi sebelumnya.

2. Kenyataan bangkrutnya ideologi tertutup seperti marxismeleninisme/komunisme. Dewasa ini


kubu komunisme dihadapkan pada pilihan yang amat berat, menjadi suatu ideologi terbuka atau
tetap mempertahankan ideologi lainnya.

3. Pengalaman sejarah politik kita sendiri dengan pengaruh komunisme sangat penting. Karena
pengaruh ideologi komunisme yang pada dasarnya bersifat tertutup, Pancasila pernah merosot
menjadi semacam dogma yang kaku. Pancasila tidak lagi tampil sebagai acuan bersama, tetapi
sebagai senjata konseptual untuk menyerang lawan-lawan politik. Kebijaksanaan pemerintah di
saat itu menjadi absolute. Konsekuensinya, perbedaan-perbedaan menjadi alasan untuk secara
langsung dicap sebagai anti pancasila.

4. Tekad kita untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai catatan, istilah Pancasila sebagai satu-satunya
asas telah dicabut berdasarkan ketetapan MPR tahun 1999, namun pencabutan ini kita artikan
sebagai pengembalian fungsi utama Pancasila sebagai dasar Negara. Dalam kedudukannya sebagai
dasar Negara, Pancasila harus dijadikan jiwa (volkgeits) bangsa Indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara terutama dalam pengembangan Pancasila sebagai Ideologi terbuka. Di
samping itu, ada faktor lain, yaitu adanya tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila
sebagai alternative ideologi dunia.
Ideologi Tertutup

Pengertian: Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak. Dengan kata lain
bahwa Ideologi tertutup merupakan ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan
tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak
boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus
dipatuhi.

Ciri-ciri ideologi tertutup, adalah:

 bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita sebuah
kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat;
 apabila kelompok tersebut berhasil menguasai Negara, ideologinya itu akan dipaksakan
pada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai segi kehidupan masyarakat akan
diubah sesuai dengan ideologi tersebut;
 bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang kehidupan. Karena itu,
ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang informasi dan
pendidikan; sebab, kedua bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk mempengaruhi
perilaku masyarakat;
 pluralisme pandagan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati;
 menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban bagi
ideologi tersebut.
 isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutab-tuntutan konkret dan
operasional yang keras, mutlak, dan total.

Jawaban no 4:

Sejarah perumusan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di kemudian hari
kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7
September 1944, di depan Parlemen Tokyo.
Pemerintah Jepang menjanjikan kemerdekaan kepadabangsa indonesia jika Jepang memenangkan
peperangan. Janji itu diulangi lagi pada tanggal 1 Maret 1945 dengan tanpa syarat dan dijanjikan
untuk membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesia
Merdeka.
BPUPKI dibentuk oleh Gunseikan (Kepala Pemerintahan Balatentara Jepang di Jawa) pada
tanggal 29 April 1945. Susunan pengurus dan jumlah anggota BPUPKI adalah :
Ketua : Dr. Radjiman Wedyodiningrat

Ketua Muda : Raden Panji Soeroso

Ketua Muda : Ichibangase (anggota luar biasa, orang Jepang)

Anggota : 60 orang tidak termasuk Ketua dan Ketua Muda.

Organisasi ini mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945 untuk
merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Selama tiga hari itu tiga orang, yaitu,
Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno, menyumbangkan pemikiran mereka bagi dasar
negara Indonesia.
1. Usulan Mr. Muh Yami (29 Mei 1945)
Adapun lima dasar negara yang diusulkan Mr. Muh Yamin secara lisan dan tertulis. Usulan yang
disampaikan secara lisan adalah sebagai berikut:

a) Perikebangsaan

b) Perikemanusiaan

c) Periketuhanan

d) Perikerakyatan

e) Kesejahteraaan Rakyat

1. Usulan yang dikemukakan secara tertulis adalah :


a) Ketuhanan Yang Maha Esa

b) Kebangsaan persatuan Indonesia

c) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan


e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Usulan Mr. Soepomo (31 Mei 1945)


Mr. Soepomo juga mengusulkan lima dasar negara, yaitu sebagai berikut:

a) Paham negara persatuan

b) Perhubungan negara dan agama

c) Sistem badan permusyawaratan

d) Sosialisme negara

e) Hubungan antarbangsa

1. Usulan Ir. Soekarno (1 Juni 1945)


a) Kebangsaan Indonesia

b) Internasionalisme atau perikemanusiaan

c) Mufakat atau demokrasi

d) Kesejahteraan sosial

e) Ketuhanan yang berkebudayaan

Pada akhir pidatonya Soekarno menambahkan bahwa kelima asas tersebut merupakan satu
kesatuan utuh yang disebut dengan Pancasila, diterima dengan baik oleh peserta sidang. Oleh
karena itu, tanggal 1 Juni 1945 diketahui sebagai hari lahirnya Pancasila.

Pada sidang BPUPKI yang pertama ini juga dibentuk Panitia Kecil yang terdiri dari 9 orang, yaitu
Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, K.H. Wachid Hasjim, Mr. A.A. Maramis, Abdul Kahar
Muzakar, Abikoesno Tjokrosoejoso, Agus salim, Mr. Achmad Soebarjo, dan Mr. Muhammad
Yamin. Selanjutnya, karena anggotanya sembilan orang, Panitia Kecil ini juga disebut Panitia
Sembilan.
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Kecil mengadakan rapat dengan tokoh-tokoh BPUPKI dan
menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Didalamnya terdapat rumusan dasar negara yang
kelak akan menjadi dasar negara Republik Indonesia setelah mengalami perubahan tujuh kata
dalam dasar yang pertama, yaitu:

a) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

b) Kemanusiaan yang adil dan beradab

c) Persatuan Indonesia

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan

e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah upacara proklamasi kemerdekaan, datang berberapa utusan
dari wilayah Indonesia Bagian Timur. Berberapa utusan tersebut adalah sebagai berikut:

Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi

Tadjoedin Noor dan Ir. Pangeran Noor, wakil dari Kalimantan

I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara

Latu Harhary, wakil dari Maluku

Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang bagian kalimat dalam
rancangan Pembukaan UUD yang juga merupakan sila pertama Pancasila sebelumnya, yang
berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta lalu mengusulkan mengubah tujuh
kata tersebut menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Pengubahan kalimat ini telah dikonsultasikan
sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Wahid Hasyim,
Ki Bagus Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan kalimat tersebut demi
persatuan dan kesatuan bangsa. Dan akhirnya bersamaan dengan penetapan rancangan pembukaan
dan batang tubuh UUD 1945 pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila pun
ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.

Rumusan inilah yang kemudian dijadikan dasar negara sampai sekarang bahkan hingga akhir
perjalanan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar negara
tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR hasil Pemilu. Jika merubah dasar negara
Pancasila sama dengan membubarkan negara hasil proklamasi.

Jawaban no :5

Pembukaan UUD 1945 dalam hubungannya dengan tertib hukum Indonesia memberikan faktor-
faktor mutlak bagi tertib hokum Indonesia dan sebagai asas bagi hukum dasar negara baik yang
tertulis maupun tidak tertulis. Konsekuensinya adalah UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis
memiliki dasar-dasar pokok, yang pada hakikatnya bersifat tidak tertulis dan terpisah dari UUD.

Yang dimaksudkan dalam hal ini adalah Pembukaan UUD 1945 itu sendiri yang berkedudukan
sebagai Pokok-Pokok Kaidah Negara yang Fundamental (Staatsfundamentalnorm).

Sebagai suatu pokok kaidah negara yang fundamental (staatfundamentalnorm) Pembukaan UUD
1945 telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Dari segi terjadinya : ditetapkan oleh pembentuk negara yang terjelma dalam suatu pernyataan
lahir sebagai pernyataan kehendak pembentuk negara.
b. Dari segi isinya :

Dari segi isinya Pembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar pokok Negara sebagai berikut :
1). Memuat tujuan negara

Pembukaan UUD 1945 memuat adanya tujuan negara sebagaimana tercantum pada alinea IV yang
berbunyi antara lain : ……melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ……..dan
seterusnya.

2). Memuat ketentuan diadakannya UUD negara

Pernyataan ini tersimpul dalam alinea IV pada kalimat yang berbunyi antara lain : “…….maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar Negara
Indonesia”

3). Memuat bentuk Negara

Pernyataan ini juga tersimpul di dalam alinea IV, khusunya pada kalimat “…….yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat ……dan seterusnya”

4). Memuat dasar filsafat Negara (asas kerokhanian Negara)


Pernyataan ini tersimpul dalam kalimat “…….dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, ……..dan seterusnya”

Anda mungkin juga menyukai