Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

WORKSHOP PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


BALITA GIZI BURUK/KURANG
TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2018

Hotel Aria Barito Banjarmasin, 2 – 4 Mei 2018

I. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Undang-undang Nomor :36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-undang Nomor : 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2015 tentang ketahanan pangan dan gizi.
Peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi Fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1209 tanggal 19 Oktober 1998 yang
menginstruksikan agar memperlakukan kasus kurang gizi berat sebagai Kejadian
Luar Biasa (KLB).
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :1457/Menkes/SK/X/2003 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 920/Menkes/SK/VIII/2002 tentang
Klasifikasi Status Gizi Anak Bawah Lima Tahun (Balita).
SUN, MDGs, SDGs, 1000 HPK.

2. Gambaran Umum

Masalah gizi buruk mempunyai dimensi yang sangat luas, baik konsekuensinya
terhadap penurunan kualitas sumberdaya manusia maupun penyebabnya. Gizi buruk
secara langsung maupun tidak langsung akan menurunkan tingkat kecerdasan anak,
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak serta menurunkan produktivitas.
Gizi buruk secara langsung disebabkan oleh kurangnya asupan makanan dan penyakit
infeksi dan secara tidak langsung disebabkan oleh ketersediaan pangan, sanitasi,
pelayanan kesehatan, pola asuh,kamampuan daya beli keluarga, pendidikan dan
pengetahuan.

Pada tahun 2013, prevalensi baduta stunting di Kalimantan Selatan sebesar 45%, yang
berarti terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 dan 2007. Berdasarkan data
tersebut dapat dikatakan masalah kesehatan masyarakat dengan kategori sangat buruk
karena prevalensi stunting sebesar ≥ 40%. Hasil PSG tahun 2017 Provinsi Kalimantan
Selatan untuk status gizi balita pendek sebesar 34,2%, wasting/kurus (sangat kurus +
kurus) sebesar 10,2%. Persentase underweight /berat badan kurang/gizi kurang (gizi
buruk + gizi kurang) pada kelompok balita sebesar 21,0%. Data tersebut menunjukkan
bahwa masalah gizi (stunting, wasting dan underweight) masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat.

Dampak kurang gizi pada awal kehidupan terhadap kualitas SDM bisa menimbulkan
gagal tumbuh seperti : Berat Lahir Rendah, kecil, pendek dan kurus. Hambatan
perkembangan kognitif yang berpengaruh terhadap nilai sekolah dan keberhasilan
pendidikan. Menurunkan produktivitas kerja pada usia dewasa serta dapat
menyebabkan gangguan metabolik (lemak, karbohidrat, protein) sebagai risiko utama
PTM (Penyakit Tidak Menular) seperti diabetes mellitus type II, stroke, penyakit
jantung, kanker, dll pada usia dewasa.

Permasalahan gizi buruk harus segera ditanggulangi dan dicegah. Upaya yang
diberikan adalah dengan memberikan pelayanan gizi baik secara promotif, preventif
maupun kuratif. Pelayanan gizi yang bersifat promotif diantaranya pemantauan
pertumbuhan, pendidikan gizi dan konseling ASI/MP-ASI, pemberian Kapsul
Vitamin A, Pemberian tablet Fe pada ibu hamil, promosi garam beryoidum, skrining
aktif, pemberian taburia dan PMT Bumil KEK. Kegiatan pelayanan gizi bersifat
preventif apabila baita mengalami gizi kurang akibat dari tidak naik berat badannya
atau kurus, maka segera diberikan PMT Pemulihan.Sedangkan kegiatan pelayanan
gizi bersifat kuratif, apabila ditemukan balita kasus gizi buruk segera dirawat sesuai
prosedur standar WHO.

Provinsi Kalimantan Selatan berupaya terus untuk melakukan pencegahan dan


penanggulangan permasalahan gizi. Maka untuk itu dianggap perlu dilaksanakan
Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Balita Gizi Buruk/ Kurang Tingkat
Provinsi Kalimantan Selatan untuk 13 Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan pada
tahun 2018 sehingga diharapkan target indikator dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang Kesehatan 2015-2019 yang telah
ditetapkan tercapai. Salah satu sasaran pembangunan yang akan dicapai adalah
menurunkan prevalensi kekurangan gizi (underweight) menjadi setinggi-tingginya
17%, menurunkan wasting (kurus) menjadi setinggi-tingginya 9,5% dan menurunkan
prevalensi balita stunting menjadi setinggi-tingginya 28%.

II. Maksud dan Tujuan


a. Maksud Kegiatan
Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Balita Gizi Buruk/Kurang Tingkat Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2018.

b. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Memahami kebijakan upaya pencegahan dan penanggulangan balita gizi
buruk/kurang.

Tujuan Khusus
1. Memahami tatalaksana balita gizi buruk/kurang (stunting).
2. Memahami lesson learn kasus gizi buruk (stunting).
3. Menyusun Rencana Aksi Penanggulangan gizi buruk (Stunting) Terintegrasi
4. Memperoleh informasi status gizi individu balita secara cepat, akurat, teratur dan
berkelanjutan untuk penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan gizi.
5. Meningkatkan peran anggota PKK dalam peningkatan asupan gizi seimbang pada
anak di awal 1000 hari pertama kehidupan.
6. Meningkatkan peran anggota PKK dalam upaya penurunan angka kejadian
stunting.
7. Meningkatkan koordinasi Dinas Kesehatan Provinsi dan PKK dalam rangka
penanganan permasalahan stunting.
8. Merumuskan rencana tindak lanjut dalam penanggulangan permasalahan stunting
melalui promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

III. Materi dan Narasumber


1) Ibu Gubernur/Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Selatan
2) Dr. Toto Sudargo, SKM, M.Kes (FKKMK UGM): Tatalaksana Kasus Stunting
3) SEAMEO Refcon UI: Intervensi Pencegahan Stunting Berbasis Masyarakat
(Berdasarkan Riset)
4) Prof. Dr. Husaini., SKM., M.Kes (Ketua Prodi Magister S2 IKM FK UNLAM dan
Ketua Umum PERSAKMI Pengda Provinsi Kalimantan Selatan)
5) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
6) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Prov Kalsel
7) Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Prov Kalsel
8) Pengelola Teknis Kesga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan

IV . Metode Pelaksanaan Kegiatan

Metode pelaksana kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian materi dengan


ceramah, diskusi dan tanyajawab, serta kesimpulan kegiatan.

V. Peserta
Peserta dalam kegiatan Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Balita Gizi
Buruk/Kurang tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018 berasal dari provinsi dan
kabupaten/kota sebanyak 119 orang terdiri dari :

A. Peserta Provinsi sebanyak 15 orang terdiri dari:


1. Dinas Ketahanan Pangan =1 orang
2. Dinas Perkebunan dan Peternakan =1 orang
4. Dinas Kelautan dan Perikanan =1 orang
5. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak =1 orang
6. Dinas Sosial =1 orang
7. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan =1 orang
8. Bappeda =1 orang
9. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa =1 orang
10. Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat =3 orang
11. Tim Penggerak PKK =1 orang
12. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan =1 orang
13. Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit =1 orang
14. Ketua DPD PERSAGI Kalimantan Selatan =1 orang
B. Peserta Kabupaten/Kota sebanyak 104 orang terdiri dari (@ 8 orang):
1. Dinas Ketahanan Pangan =1 orang
2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa =1 orang
3. PKK ( Ketua dan Pokja IV) =2 orang
4. Kasi Kesga & Gizi/ Kasi Gizi Dinas Kesehatan =1 orang
5. Pengelola program gizi Puskesmas (kasus stunting) =1 orang
(Khusus Kota Banjarmasin dan Banjarbaru 2 orang)
6. PTT Ahli Gizi Prov. Kalsel =1 orang
7. Tenaga gizi rumah sakit =1 orang
VI. Waktu dan Tempat

Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Balita Gizi Buruk/Kurang Tingkat Provinsi


Kalimantan Selatan Tahun 2018 akan dilaksanakan pada :

Hari : Rabu-Jumat
Tanggal : 2- 4 Mei 2018
Tempat : Hotel Aria Barito Banjarmasin
Jl. Haryono MT No. 16 Banjarmasin 70111 – Kalimantan
Selatan Telp. (0511-336500/3365002) – ariahtl.com

VII. Biaya.
Pembiayaan kegiatan ini dibebankan pada DPA-SKPD Program Perbaikan Gizi
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018.

Banjarmasin, 18 April 2018

Kepala Seksi Kesga dan Gizi Masyarakat

ttd

dr. Rinah Dharmawati


NIP.19720520 200212 2 003
JADWAL TENTATIVE
WORKSHOP PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BALITA GIZI
BURUK/KURANG TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2018
Hotel Aria Barito Banjarmasin, 2-4 Mei 2018

PENANGGUNG
WAKTU ACARA JAWAB/
MODERATOR
Hari 1 – Rabu, 2 Mei 2018
11.00-12.00 Registrasi Peserta (Pukul 12.00 Wita Registrasi ditutup) Panitia
12.00-13.00 Makan Siang
13.00-14.00 “Kebijakan Daerah dalam Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Kepala Bidang Kesmas
Buruk pada Balita di Kalimantan Selatan”
Oleh: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
14.00-15.00 Peningkatan Status Gizi Masyarakat melalui Gerakan Masyarakat Kasi Kesga dan Gizi
Hidup Sehat (GERMAS) di Kalimantan Selatan.
Oleh: Kabid Kesmas Dinkes Prov. Kalsel
15.00-15.15 Coffee Break
15.15-17.30 Rencana Aksi Penanggulangan Stunting Terintegrasi Kasi Promkes &
Oleh: Prof. Dr. Husaini, SKM, M.Kes Pemberdayaan
Masyarakat
Hari 2 – Kamis 3 Mei 2018
06.30-07.30 Senam
09.00-10.00 PEMBUKAAN
1. Lagu Indonesia Raya
2. Laporan Kepala Dinas Kesehatan
3. Doa
4. Arahan dan Pembukaan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Kalsel
Keynote Speech dengan Judul “Peran PKK dalam Pencegahan dan Dr. dr. Meitria
Penanggulanagan Stunting di Provinsi Kalimantan Selatan” Syahadatina N, M.Kes
10.00-10.15 Coffee Break
10.15-13.00 Panel
1. Tatalaksana Kasus Stunting MC/Host
Oleh: Dr. Toto Sudargo, SKM, M.Kes (FKKMK UGM)
2. Intervensi Pencegahan Stunting Berbasis Masyarakat
(Berdasarkan Riset)
Oleh: SEAMEO Refcon UI
13.00-14.00 ISHOMA
14.00-16.00 Review Program Perbaikan Gizi Kalsel 2017-2018 Berbasis Data Hendra Fitriadi
Oleh : Kasi Kesga dan Gizi Dinkes Prov. Kalsel
16.00-16.15 Coffee Break
16.15-17.45 Menu Pemulihan Balita Gizi Buruk/Kurang Irfani P
Oleh: Hj. Yuliani, S.ST
17.45-19.30 ISHOMA
19.30-21.00 Pemantauan Status Gizi Balita Renta Aritonang
Oleh: Ardiansyah, SKM
Hari 3 – Jumat 4 Mei 2018
08.00-11.00 Diskusi dan Rencana Tindak Lanjut Kasi Kesga dan Gizi
10.00-12.00 PENUTUPAN Kabid Kesmas

Catatan :Peserta diharapkan Berhadir Tepat Waktu dan Jadwal Bisa Berubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai