Anda di halaman 1dari 4

a.

Perkembangan Teori Atom


Sekitar 2,5 abad yang lalu, ahli filfasat yunani leucippus berpendapat bahwa materi
tersusun dari butiran-butiran kecil. Pendapat ini dikembangkan oleh democritus muridnya,
bahwa materi tersusun dari patikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. partikel ini
disebut atom. Konsep atom tersebut masih berupa pemikiran filosofis dan tidak didukung
oleh bukti atau belum teruji sehingga belum memberikan arti yang cukup di bidang
keilmuwan.baru setelah perumusan hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap,
yang merupakan hasil pengamatan terhadap suatu reaksi kimia,konsep atom mulai dipikirkan
lagi. Di abadke-18 seorang ahli kimia inggris bernema john dalton mengemukakan teori
atom pertama, yakni teori atom Dalton.

1. teori atom dalton

John Dalton (1766-1844) berpendapat bahwa konsep atom Democritus benar karena
tidak bertentangan dengan hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap.
Berdasarkan pemikiran tersebut, di tahun 1803 ia merumuskan teori atomnya sebagai
Berikut:
a. Materi tersusun dari partikel-partikel terkecil yang disebut atom.
b. Unsur adalah materi yang tersusun dari atom-atom sejenis dengan massa dan sifat
yang sama.
c. Unsur yang berbeda mempunyai atom-atom dengan massa dan sifat yang sama.
d. Senyawa adalah materi yang tersusun dari setidaknya 2 jenis atomdari unsur-unsur
berbeda,dengan perbandingan tetap dan tertentu. Dalam senyawa,atom-atom tersebut
berikatan melalui ikatan antar-atom.
e. Atom tidak dapat dimusnahkan. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang atom-atom
yang bereaksi.
Dalam perkembangan,tidak semua isi teori atom Dalton adalah benar.atom ternyata masih
dapat dibagi lagi menjadi partikel-partikel yang lebih kecil atau partikel-partikel
subatomik.hal ini berkat penemuan metode elektrolisis yang dapat mengurai seyawa stabil
menjadi atom-atom bermuatan dengan bantuan arus listrik.dengan kata lain, atom dapat
mengandung muatan listrik. Oleh karena itu, ilmuan memikirkan kembali tentang gambaran
struktur atom, yakni keberadaan partikel subatomik dalam atom.

Hariyanto kelas A
10725012 Page 1
2. Model atom Thomson,
Di tahun 1898, J.J.thomson membuat suatu model atom. Ia berasumsi bahwa massa
elektron lebih kecil dari massa atom. Jadi, atom haruslah tersusun dari sejumlah partikel lebih
kecil, yakni elektron. Oleh karena atom bermuatan netral,maka elektron-elektron yang
bermuatan negatif harus dinetralkan oleh suatu muatan positif dalam atom. Keberadaan
muatan positif ini telah diisyaratkan oleh eugen goldstein di tahun 1886. (simak penemuan
proton di subbad model atom rutherford).
Secara umum model atom thomson dapat dinyatakan sebagai berikut:
Model atom thomson
atom berbentuk bulat di muatan listrik positif yang tersebar merata dalam atom
dinetralkan oleh elektron-elektron yang berada di antara muatan positif.
elkektron-elektron dalam atom diumpamakan seperti butiran kismis dalam roti.

3. model atom Rutherford


Pada tahun 1903, seorang ahli fisika jerman bernama philip lenard (1862-1947)
mempelajari pengaruh fotolistrik. Ia memodifikasi tabung sinar katode dengan menempatkan
suatu jendela dari lempeng aluminium (AI) yang sangat tipis. Lalu ia mengamati perilaku
elektron yang menembus lempeng tersebut. Menurutnya, jika model atom thomson benar,
maka berkas elektron yang menembus lempeng akan kehilangan banyak energi sehingga
berkas elektron akan dibelokkan. Akan tetapi,ia menemukan bahwa sebagian besar berkas
elektron tidak dibelokkan. Hal ini membuktikan model atom thomson yang menyatakan
bahwa elektron tersebar marata dalam muatan positif atom, adalah tidak benar.

Eksperimen rutherford. berkas partikel α ditembakkan ke lapisan emas yang tipis melalui
celah pelat timbal.pengamatan terhadap perilaku partikel α yang menembus lapisan emas
dilakukan dengan memasang lempeng berlapis seng sulfida.lempeng ini akan berpendar jika
partikel α mengenainya sehingga dapat diamati secara visual. Pengamatan menunjukkan
bahwa sebagian besar partikel α menembus lapisan emas tanpa mengalami pembelokkan atau

Hariyanto kelas A
10725012 Page 2
hambatan (A),sebagian kecil dibelokkan (B), dan sedikit sekali yang dipantulkan kembali
(C).
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford tertarik untuk melanjutkan
eksperimen lenard dengan partikel α sebagai pengganti elektron.
Eksperimen tersebut dilakukan 2 sisten rutherford, yakni Hans
gaiger dan ernst marsden. Simak eksperimenya berikut ini.
Dari eksperimen tersebut, rutherford menyimpulkan bahwa:

- sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang hampa.hal ini dikarenakan sebagian
besar partikel α diteruskan, atau tidak mengalami pembelokkan.
- terdapat suatu bagian yang sangat kecil tetapi sangat padat dalam atom yang disebut inti
atom. Hal ini ditunjukkan oleh adanya partikel α yang dapat dipantulkan kembali oleh
inti atom dengan fraksi yang sangat kecil.
- muatan inti atom sejenis dengan muatan partikel α yaitu bermuatan positif. hal ini
dikarenakan adanya sebagian kecil partikel α yang dibelokkan. Pembelokkan ini terjadi
akibat tolak-menolak antara muatan listrik sejenis.
Hasil eksperimen tersebut menggugurkan model atom thomson sebagai gantinya,
Rutherford mengajukan model atom berikut.
Model atom Rutheford
Atom tersusun dari inti yang bermuatan positif dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif, seperti halnya planet-planet yang mengelilingi matahari. Massa atom
terpusat pada inti dan sebagian besar volume atom merupakan ruang hampa. Karena atom
bersifat netral, maka jumlah muatan positif dalam inti (jumlah proton) harus sama dengan
jumlah elektron.
4. Model atom bohr
Para ilmuwan menyadari bahwa model atom rutherford bersifat tidak
stabil karena bertentangan dengan hukum fisika klasik dari maxwell.
Jika partikel bermuatan, dalam hal ini elektron, bergerak mengelilingi
inti dengan muatan berlawanan,maka elektron tersebut akan
mengalami percepatan dan memancarkan energi berupa gelombang
elektromagnetik. elektron menjadi semakin kecil dan elektron mendekati inti.lintasan ini
menyerupai spira.pada suatu saat,elektron tidak mampu lagi mengimbangi gaya tarik oleh inti
sehingga bergabung ke inti. Pada kenyataannya,elektron tidak bergabung dengan inti dan
atom bersifat stabil.
Hariyanto kelas A
10725012 Page 3
Di tahun 1913, niels bohr berhasil memperbaiki kelemahan model atom Rutherford.
Hal ini diawali dari pengamatanya terhadap spektrum atom.
Spektrum atom
Apabila elaktron bergerak mengelilingi inti dengan lintasan berbentuk spiral adalah
benar,maka energi yang dipancarkan oleh elektron dalam bentuk gelembung elektromagnetik
seharusnya mamberikan spektrum yang bersifat kontinyu. Akan tetapi, hasil pengamatan
dengan spektrometer menunjukkan bahwa spektrum atom bersifat terputus-putus (diskrit).
Simak perbedaan spektrum diskrit dari atom Na dan H yang diskrit bersifat karakteristik.

Spektrum atom yang diskrit menunjukkan bahwa


atom hanya memancarkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu.
Menurut Niels Bohr, adanya spektrum diskrit
menunjukkan bahwa elektron dalam ataom hanya
beredar pada lintasan-lintasan dengan energi tertentu,
peredaran ini diumpamakan seperti halnya planet-
planet yang mengelilingi matahari. Dengan menggunakan teori Kuantum Planck, di tahun
1913 Bohr mengemukakan postulat berikut untuk memperjelas kestabilan atom.
Postulat Bohr :
1. Setiap elektron dalam atom mengelilingi inti dalam lintasan tertentu yang stationer
yang disebut orbit atau kulit. Meski elektron mengalami percepatan, namun pada
orbitnya elektron tidak memancarkan atau menyerp energi sehingga energinya
konstan.
2. Elektron dapat berpindah dari orbit yang satu ke orbit yan lainnya dengan
memancarkan atau menyerap energi. Energi yang dipancarkan atau diserap
ℎ𝑐
adalah E = hf = 𝜆

Hariyanto kelas A
10725012 Page 4

Anda mungkin juga menyukai