Anda di halaman 1dari 9

ISU-ISU MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Dewi Anggraini1], Permata Sari Manurung 2] Program Studi Pendidikan Matematika,


Pascasarjana Univesitas Negeri Medan
Jl. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221, Sumatera Utara

Abstrak- Isu-isu media pembelajaran matematika banyak sekali di kalangan masyarakat saat ini,
Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Media
pembelejaran matematika bisa berupa alat peraga, aplikasi dan lain sebagainya. Pelajaran matematika saat
ini sangat memerlukan bantuan media pembelajaran untuk memudahkan dalam penyampaian materinya.

Kata Kunci : Isu-isu Media Pembelajaran, Matematika, Media Pembelajaran.

I. PENDAHULUAN “TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN -


Media pembelajaran merupakan Kegiatan belajar dan mengajar di
komponen intruksional yang meliputi pesan, dalam kelas saat ini tidak bisa
orang, dan peralatan. Dengan masuknya dipisahkan dari perkembangan
berbagai pengaruh ke dalam dunia teknologi informasi. Sebaliknya, proses
pendidikan, media pembelajaran terus belajar-mengajar harus bisa dibarengi
mengalami perkembangan dan terampil dengan pemanfaatan teknologi
dalam berbagai jenis dan format, dengan informasi. Terutama jika dapat
masing-masing ciri dan karakteristiknya. Dari menggabungkan media pembelajaran
sinilah kemudia timbul usaha-usaha untuk melalui Teknologi Informasi dan
melakukan klasifikasi atau pengelompokan Komunikasi (TIK) serta internet
media yang mengarah pada pembuatan dengan materi pelajaran yang sulit
taksonomi media pendidikan ataupun seperti Matematika. Hal ini juga yang
pembelajaran. dilakukan oleh dua orang dosen dari
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi Universitas Muslim Nusantara (UMN)
media pembelajaran akan mempermudah para Al Wasliyah Medan yang memberikan
guru atau praktisi lainnya dalam melakukan bekal pelatihan penggunaan TIK dan
pemilihan media yang tepat pada waktu internet, sebagai media belajar
merencanakan pembelajaran untuk mencapai Matematika selama satu bulan kepada
tujuan tertentu dan menekan kegagalan dalam 24 orang guru sekolah dasar (SD) di
pembelajaran. Pemilihan media yang Medan. Kedua dosen UMN Al
disesuaikan dengan tujuan, materi, serta Wasliyah Medan tersebut, Siti
kemampuan dan karakteristik belajar, akan Khayroiyah, S.Pd, M.Pd dan Amanda
sangat menunjang efisiensi dan efektifitas Syahri Nasution, S.Pd, M.Pd
proses dan hasil pembelajaran. memberikan pelatihan penggunakan
TIK dan Internet sebagai media belajar
II. PEMBAHASAN Matematika untuk guru SD. Pelatihan
Dalam hal ini penulis menemukan tersebut mereka berikan kepada guru-
isu-isu media pembelajaran di masyarakat, guru SD negeri 060847 sebanyak 13
dalam Tribun-Medan.com ada berbagai orang, dan guru SD Negeri 060848
macam berita antara lain Belajar Pakai Papan sebanyak 11 orang. Pelatihan digelar di
Pintar, Dosen Universitas Muslim Nusantara kedua sekolah tersebut secara
Bekali Guru SD Dengan Penggunaan TIK, bertahap.Siti Khayroiyah, S.Pd, M.Pd
Permudah Mahasiswa Dengan Sistem E- mengatakan pelatihan yang dilakukan
learning, dll. Salah satu contoh yang penulis ini bertujuan untuk dapat
ambil yaitu berita yang memuat tentang isu meningkatkan kinerja guru dalam
“Dosen Universitas Muslim Nusantara Bekali proses mengajar di sekolah.“Media
Guru SD Dengan Penggunaan TIK” dengan belajar merupakan inovasi alternatif
kutipan sebagai berikut : yang dapat digunakan guru untuk
meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa,” ujar Siti, Selasa ini dapat dibuktikan dengan berbagai buku
(24/7/2018). Sementara itu, Amanda dan jurnal yang penulis dapat.
Syahri Nasution, S.Pd, M. Pd juga
menambahkan bahwa secara khusus
kegiatan ini digelar bertujuan untuk II.1. RINGKASAN ISI BUKU
melatih guru dalam menggunakan TIK Buku Utama : Media Pembelajaran
dan internet. "Selain itu kami juga
melatih dan membimbing guru BAB VIII. MULTIMEDIA
menggunakan TIK dan internet sebagai
1. Pemanfaatan Multimedia Berbasis
media pembelajaran,” terang Manda.
Komputer Dalam Pembelajaran
Dari sisi Tri Dharma perguruan tinggi, Beberapa bentuk pemanfaatan
Amanda juga mengatakan kalau multimedia berbasis komputer yang dapat
diadakannya pelatihan ini merupakan digunakan dalam proses pembelajaran,
salah satu bentuk pengabdian meliputi :
masyarakat yang mereka lakukan
a. Multimedia Presentasi
sebagai dosen. Dosen UMN Al Multimedia presentasi digunakan
Wasliyah Medan yakni Siti untuk menjelaskan materi-materi yang
Khayroiyah, S.Pd, M.Pd dan Amanda sifatnya teoritis digunakan dalam
Syahri Nasution, S.Pd, M.Pd saat pembelajaran klasikal, baik untuk kelompok
memberikan pelatihan penggunakan kecil maupun besar. Media ini cukup efektif
TIK dan Internet sebagai media belajar sebab menggunakan multimedia projector
Matematika untuk guru SD / (LCD/Viewer) yang memiliki jangkauan
HO "Kegiatan ini digelar juga sebagai panar cukup besar.
salah satu bentuk pengabdian dosen Pemanfaatan multimedia dalam
kepada masyarakat," ujarnya. Lebih presentasi ini biasanya menggunakan
lanjut, Dikatakan Amanda, pelatihan perangkat lunak yang paling tersohor, yakni
ini digelar empat sesi. sesi pertama PowerPoint yang dikembangkan oleh
digelar tanggal 8-9 Mei, dilanjutkan Microsoft Inc. Pemanfaatan Power Point atau
tanggal 15-16 Mei, sesi ketiga tanggal perangkat lunak lainnya dalam peresentasi
22-23 Mei dan terakhir tanggal 29-30 menyebabkan kegiatan presentasi menjadi
Mei 2018. Guru-guru yang menjadi sangat mudah, dinamis dan sangat menarik.
peserta pelatihan ini terlihat sangat Dengan berbagai perkembangan pada
senang. Bahkan kedua Kepala Sekolah perangkat lunak dan sejumlah perangkat
yakni Kepsek SD Negeri 060847, Atin, keras penunjangnya telah menyebabkan
S.Pd dan Kepsek SD Negeri 060848, terjadinya perubahan besar pada trend metode
Drs. Indah menyambut antusias presentasi saat ini.
kegiatan pelatihan tersebut. Keduanya
menilai kegiatan ini dapat membuat Dalam sudut pandang proses
proses belajar mengajar di dalam kelas pembelajaran, presentasi merupakan salah
terutama untuk mata pelajaran satu metode pembelajaran. Penggunaan
Matematika semakin efektif. Melalui metode ini menempatti frekuensi yang paling
media pembelajaran yang semakin tinggi dibandingkan dengan metode lainnya.
inovatif tentunya akan membuat siswa Pemanfaatan multimedia berbasis komputer
semakin tertarik untuk menyukai mata dalam presentasi ini telah memberikan
pelajaran Matematika” pengaruh yang sangat besar, bukan hanya
pada pengembangan kegiatan praktis dalam
Dari kutipan diatas penulis dapat kegiatan presentasi pembelajaran, akan tetapi
menyimpulkan bahwa media pembelajaran juga pada teori-teori yang mendasarinya.
sangat di butuhkan dalam pembelajaran Perkembangan terakhir pada bidang
matematika supaya menjadi pembelajaran presentasi dengan alat bantu komputer telah
yang inovatif, afektif dan menyenangkan. menyebabkan perubahan tuntutan
Selain itu dengan media pembelajaran penyelenggaraan pembelajaran. Di antaranya
berbasis IT, siswa dapat semakin tertarik tuntutan terhadap peningkatan kemampuan
untuk menyukai pelajaran matematika. Hal dan keterampilan para guru dalam mengolah
bahan-bahan pembelajaran ke dalam media 1. Dale’s Cone of Experience (Kerucut
presentasi yang berbasi komputer. Pengalaman Dale)
b. Video Pembelajaran
Video bersifat interaktif tutorial,
membimbing peserta didik untuk memhami
sebuah materi melalui visualisasi. Peserta
didik dapat secara interaktif mengikuti
kegiatan praktik sesuai dengan yang
diajarkan dalam video.

2. Pemanfaatan Internet Dalam


Pembelajaran
Pemanfaatan internet sebagai media
pembelajaran mengkondisikan peserta didik
untuk belajar secara mandiri. Peserta didik
dapat mengakses secara on-line dari berbagai
perpustakaan, museum, database dan
mendapatkan sumber primer tentang berbagai
peristiwa sejarah, dsb. Mereka dapat 2. Levie & Levie Stimulus visual
menganalisis informasi yang relevan denagn membuahkan hasil yang lebih baik untuk
pembelajaran dan melakukan pencarian yang tugas-tugas seperti mengingat, mengenali,
sesuai dengan kehidupan nyata. Peserta didik mengingat kembali, dan menghubungkan
juga dapat belajar bekerjasama satu sama fakta dan konsep. Sebaliknya, stimulus verbal
lainnya. Mereka dapat saling berkirim e-mail memberi hasil yang lebih baik apabila
untuk mendiskusikan bahan ajar, kemudian pembelajaran melibatkan ingatan yang
selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran berurutan (sekuensial).
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
3. Bruner (1966) Ada 3 tingkatan utama
diberikan guru, peserta didik dapat
modus belajar, yaitu pengalaman langsung
berkomunikasi dengan rekan sekelasnnya.
(enactive), pengalaman piktorial/gambar
Memnugkinkan pihak berkepentingan
(iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic).
(seperti halnya pendidik maupun pimpinan)
dapat turut serta dalam kegiatan pembelajaran
dengan cara mengecek apa-apa yang B. Pemanfaatan Media Pembelajaran
dikerjakan peserta didik secara online. di Sekolah
Arief S.Sadiman (1990 : 189)
Internet mempunyai efek yang cukup membagi pemanfaatan media pembelajaran
berarti terhadap proses dan hasil pada dua pola, yakni pemanfaatan media
pembelajaran di kelas dan di luar kelas, yakni dalam situasi belajar-mengajar di kelas atau
memungkinkan terjadinya kemandirian, ruang (seperti auditorium) dan pemanfaatan
akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas media diluar kelas. Dalam konteks
dan produktivitas pembelajaran. pemanfaatannya di dalam kelas,
Dalam hubungan ini guru perlu kehadirannya dimaksudkan untuk menunjang
memiliki kemampuan dalam mengelola tercapainnya tujuan tertentu.
kegiatan pembelajaran secara proporsional Oleh karena itu guru hendaknya
dan demikian juga orangtua untuk memiliki kemampuan untuk
membimbing anak-anak belajar di rumah mengintegrasikan media ke dalam rencana
masing-masing. pembelajaran meliputi tujuan , materi,
strategi dan juga waktu yang tersedia.

BAB XII. PEMANFAATAN MEDIA Buku Pembanding : Inovasi Model


PEMBELAJARAN Pembelajaran
A. Teori Penggunaan Media Pembelajaran BAB VII. MODEL PEMBELAJARAN
Ada beberapa teori yang digunakan sebagai BERBASIS WEB (E-LEARNING)
landasan penggunaan media, yaitu:
A. Pemanfaatan Internet Sebagai Media komputer dapat berkomunikasi baik secara
Pembelajaran lokal maupun internasional dengan modus
Internet, singkatan dari koneksi Serial Line Internet Protocol (SLIP)
interconnection and networking, adalah atau Point To Point Protocol (PPP).
jaringan informasi global, yaitu “The largest Berikut ini hal-hal yang dapat
global network of komputers, that enables difasilitasi oleh adanya internet, yaitu 1)
people throughout the world to connect with Discovery (penemuan), ini meliputi browsing
each other”. Internet diluncurkan pertama dan pencarian informasi-iformasi tertentu; 2)
kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT Communication (komunikasi), internet
(Massachusetts Institute Technology) pada menyediakan jaringan komunikasi yang cepat
Agustus 1962. Untuk menggunakan internet dan murah mulai dari pesan-pesan yang
diperlukan sebuah komputer yang memadai, berupa bulletin sampai dengan pertukaran
harddisk yang cukup, modem (berkecepatan komunikasi yang bersifat kompleks antar atau
minimal 14.400), sambungan telepon inter organisasi. 3) Collaboration
(mutifungsi: telepon, faksimile, dan internet), (kolaborasi), seiring dengan semakin
ada program Windows, dan sedikit banyak meningkatnya komunikasi dan kolaborasi
tahu cara mengoperasikannya. antarmedia elektronik, baik itu antarindividu
maupun antarkelompok, maka beberapa
Rusman (2007) menyebutkan bahwa fasilitas canggih dan modern pun digunakan
internet merupakan perpustakaan raksasa mulai dari screen sharing sampai dengan
dunia, karena di dalam internet terdapat teleconferencing.
miliaran sumber informasi, sehingga kita
dapat menggunakan informasi tersebut sesuai Internet juga dapat digunakan dalam
dengan kebutuhan. Pemanfaatan internet bidang pendidikan dan dunia hiburan. Selain
sebagai media pembelajaran mengkondisikan itu, untuk mempermudah perusahaan dalam
siswa untuk belajar secara mandiri. “Through melakukan berbagai transaksi bisnisnya,
independent study, students become doers, as internet juga menyediakan fasilitas electronic
well as thinkers” (Cobine, 1997). commerce (EC) yang membantu berbagai
kegiatan bisnis yang beragam, mulai dari
Para siswa dapat mengakses secara periklanan sampai dengan berbagai jasa
online dari berbagai perpustakaan, museum, pelayanan yang ditawarkan kepada
database, dan mendapatkan sumber primer konsumen. Beberapa peralatan yang
tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, dikembangkan dalam internet juga
rekaman, laporan, data statistic, (Gordin et. dikembangkan dalam network yang berada
al., 1995). Informasi yang diberikan server- dalam suatu organisasi tertentu, yang dikenal
komputers itu dapat berasal dari commercial dengan nama fasilitas internet. Karena jumlah
businesses (.com), government services informasi yang terdapat pada internet
(.gov), nonprofit organizations (.org), bertambah dua kali lipat dalam setiap
educational institutions (.edu), atau artistic tahunnya, maka untuk mempermudah
and cultural groups (arts). pencarian data yang dibutuhkan, beberapa
perusahaan mengembangkan fasilitas pencari
B. Penggunaan Internet dalam data yang bersifat otomatis yang dikenal
Pembelajaran dengan nama software agents.
Internet merupakan sebuah jaringan
global yang merupakan kumpulan jaringan- C. Internet Sebagai Sumber Belajar
jaringan komputer di seluruh dunia. Internet Peran internet dalam pendidikan sangat
mempermudah para pemakainya untuk menguntungkan karena kemampuanya dalam
mendapatkan informasi-informasi di dunia mengolah data dengan jumlah yang sangat
cyber, lembaga-lembaga milik pemerintah, besar. Teknologi informasi sudah menjadi
dan institusi pendidikan dengan jaringan komputer terbesar di dunia, yang
menggunakan komunikasi protokol yang dapat berfungsi dengan baik jika didukung
terdapat pada komputer, seperti Transmission oleh perangkat komputer dengan perangkat
Control Protocol (TCP), (TCP) merupakan lunak yang baik dam dengan guru yang
suatu protokol yang sanggup memungkinkan terlatih baik. Menggunakan internet dengan
sistem apa pun sehingga antar sistem jaringan segala fasilitasnya akan memberikan
kemudahan untuk mengakses berbagai pembelajaran bangun datar, disarikan dari
informasi untuk pendidikan yang secara rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
langsung dapat meningkatkan pengetahuan yang disusun oleh Nurman dan Vina. Kedua
siswa bagi keberhasilanya dalam belajar. peneliti dalam pembelajaran bangun datar
Karena internet merupakan sumber informasi menggunakan media inovatif menerapkan
utama dan pengetahuan, melalui teknologi ini pembelajaran yang bernuansa kooperatif atau
kita dapat melakukan beberapa hal, di berkelompok. Sebelum dijabarkan dalam
antaranya untuk: RPP, Vina telah menyertakan langkah-
1. Penelusuran dan pencarian bahan langkah yang lebih rinci mengenai
pustaka; penggunaan puzzle yang diadaptasi dari
2. Membangun Program Artificial langkah-langkah penggunaan puzzle oleh
Intelligence (kecerdasan buatan) untuk oleh Svastiningrum (2011: 70). Pada
memodelkan sebuah rencana penelitian Nurman, materi yang dibelajarkan
pembelajaran; dengan penerapan macromedia flash adalah
3. Memberi kemudahan untuk mengakses simetri lipat yang merupakan submateri
apa yang disebut dengan virtual bangun datar di kelas IV, sedangkan materi
classroom ataupun virtual university; yang dibelajarkan dalam penelitian Vina
4. Pemasaran dan promosi hasil karya adalah materi bangun datar di kelas II.
penelitian. Meskipun kelas yang dilibatkan berbeda,
Kegunaan-kegunaan seperti di atas itu namun karena karakteristik materinya sama,
dapat diperluas bergantung pada peralatan sehingga langkah-langkah pembelajarannya
komputer yang dimiliki, jaringan dan fasilitas pun hampir sama. Penerapan media inovatif
telepon yang tersedia, serta provider yang dalam pembelajaran bangun datar pada
bertanggung jawab agar penggunaan jaringan penelitian Nurman dan Vina sudah cukup
komunikasi dan informasi tersebut tetap baik, sesuai dengan prosedur pembelajaran
terpelihara. Dari waktu ke waktu, jika dilihat matematika yang menekankan pada
dari jumlah pemakaian yang semakin keterlibatan siswa secara fisik dan mental.
meningkat secara eksponensial, setiap
tahunnya memungkinkan fasilitas yang pada Peran Media Inovatif dalam
mulanya hanya dapat dinikmati segelintir Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
orang, dan sekelompok kecil sekolah Media inovatif yang digunakan dalam
terkemuka dengan biaya operasional yang penelitian Nurman dan Vina berkaitan
tinggi, ke depan besar kemungkinan biaya dengan materi bangun datar. Nurman
yang besar itu akan dapat ditekan, sehingga menggunakan animasi-animasi sebagai
pemanfaatannya benar-benar dapat menjadi visualisasi yang bergerak dari simetri lipat
penunjang utama bagi penggelolaan bangun datar baik yang beraturan maupun
pendidikan khususnya bagi pusat sumber tidak beraturan. Dengan melakukan simulasi,
belajar bagi kegiatan pendidikan di daerah. guru menjelaskan ciri-ciri bangun datar yang
simetris, cara menentukan sumbu simetri,
cara menggambar dan membuat bangun datar
II.2. RINGKASAN ISI JURNAL yang mempunyai simetri lipat. Macromedia
Ringkasan Jurnal Utama flash mengenai simetri lipat ini sebelumnya
Penerapan Media Pembelajaran Inovatif belum pernah digunakan dalam pembelajaran
Dalam Pembelajaran Matematika Sekolah geometri bangun datar di kelas IV di SD
Dasar Di Pgsd Upp Tegal Negeri Tegal- sari 4 Kota Tegal, sehingga
macromedia flash ini merupakan media yang
sungguh-sungguh baru bagi guru dan siswa.
Penerapan Media Inovatif dalam Dalam pembelajaran simetri lipat bangun
Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar datar, siswa dilibatkan dalam penggunaan
Penerapan media inovatif dalam macromedia flash, termasuk dalam
pembelajaran matematika sekolah dasar mengoperasikannya. Macromedia flash
mengacu pada langkah-langkah kegiatan simetri lipat pada bangun datar digunakan
pembelajaran melalui tahapan kegiatan awal, untuk menarik perhatian dan meningkatkan
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Tahapan aktivitas belajar siswa melalui kombinasi
kegiatan penerapan media inovatif dalam animasi, warna, dan suara.
Vina memilih media puzzle berupa pembelajaran matematika menggunakan
potongan-potongan bangun datar segitiga dan media inovatif:
segi- empat untuk membelajarkan bangun Tabel 2. Perolehan Perfomansi Guru,
datar. Karena materi ini di kelas II masih Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
sederhana dan pada tingkat kesulitan rendah Setelah Diterapkannya Pembe- lajaran
atau sedang, maka puzzle yang digunakanpun Matematika Menggunakan Media
sederhana. Bangun datar yang digunakan Inovatif
dalam puzzle dipotong paling banyak
menjadi 3 bagian. Media puzzle inipun
sebelumnya tidak pernah digunakan apalagi
dibuat oleh guru kelas II di SD Negeri
Kemandungan 03, sehingga media puzzle
bangun datar merupakan media yang benar-
benar baru di kelas dan SD tersebut. Media
puzzle ini menjadi lebih menarik bagi siswa
ketika disajikan, selain karena dari kombinasi
warna dan ukuran juga dalam penera- pannya Pada siklus I, diperoleh informasi bahwa
menggunakan pembelajaran yang bernuansa guru meningkat kemampuannya dalam
permainan. menggunakan media ketika merencanakan
Media inovatif berupa macromedia flash pem- belajaran. Hal ini berarti bahwa guru
dan puzzle digunakan dalam kedua penelitian peneliti semakin memahami dan terampil
ini pada tahap eksplorasi dalam kegiatan inti, memilih media yang sesuai dengan standar
yaitu ketika menjelaskan materi. Penjelasan kompetensi dan kompetensi dasar, materi dan
materi melibatkan aktivitas siswa secara fisik kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
dan mental, siswa diberi kesempatan untuk kompetensi, dan sesuai dengan lingkungan
memanipulasi benda-benda geometri melalui belajar siswa. Kelemahan merencanakan
visualisasi dan manipulasi. Menurut Nurman, pembelajaran terjadi di SD N Kemandungan
macromedia flash juga dimunculkan kemba- 3 terdapat pada aspek ketepatan evaluasi dan
li pada saat siswa mengalami kesulitan atau kemampuan mengembangkan potensi siswa.
mempunyai pengertian yang berbeda dengan Dalam aspek evaluasi, guru belum
yang dimaksudkan oleh materi. Tindakan optimal dalam memberikan kesempatan
Nurman ini sesuai dengan nilai praktis dari siswa untuk menyajikan hasil kerja individual
media pembelajaran yang terkait dengan: 1) maupun kelompok, sedangkan berkenaan
media pembelajaran dapat mengatasi dengan pengembangan potensi siswa guru
keterbatasan pengalaman yang dimiliki para masih perlu belajar untuk mengarahkan siswa
siswa; dan 2) media yang disajikan dapat agar berpikir tingkat tinggi dan
menghasilkan keseragaman pengamatan mengembangkan potensi siswa. Dapat
siswa (Asra,dkk, 2007: 5-9) Media (inovatif) dipahami bahwa pada siklus awal, guru
berguna untuk mengembalikan siswa pada peneliti masih belum memahami dengan baik
esensi konsep bangun datar semula atau yang bagaimana mengembangkan potensi siswa
dimaksudkan pada saat kegiatan elaborasi. dalam suatu pembelajaran sesuai dengan
Artinya media (inovatif) juga digunakan tingkat berpikirnya. Berdasarkan data hasil
untuk mengklarifikasi atau menunjukkan pengamatan terhadap pelaksanaan
kebenaran konsep dan aplikasinya dalam pembelajaran di kedua sekolah, kemampuan
kehidupan sehari-hari. Selain itu media guru meningkat dari siklus I ke siklus II.
(inovatif) digunakan untuk meluruskan dan Peningkatan kemampuan guru terjadi pada
menguatkan pemahaman konsep pada tahap aspek penguasaan materi, kejela- san
kegiatan konfirmasi. penyajian materi, serta ketepatan antara
waktu dan materi pembelajaran. Ketiga aspek
Dampak Penerapan Media Inovatif ini saling berkaitan, sehingga ketika guru
dalam Pembelajaran Matematika SD semakin menguasai materi maka kemampuan
Berikut disajikan data mengenai menjelaskan materipun akan meningkat, dan
perolehan perfomansi guru, aktivitas dan akibatnya guru akan mampu mengelola
hasil belajar siswa setelah diterapkannya materi dengan baik dan dapat mengefisienkan
waktu pembelajaran.
Untuk aspek yang lain tidak dengan cara melakukan simulasi melalui
menunjukkan kenaikan atau penurunan macromedia flash dan melakukan manipulasi
kemampuan yang berarti atau cenderung dengan media puzzle. Pembelajaran
tetap. Dari penelitian Nurman, diperoleh matematika dengan menerapkan media
informasi bahwa pada siklus I keterlibatan inovatif, memuat unsur bermain yaitu melalui
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran simulasi dan manipulasi model bangun datar
di kelas belum optimal. Hal tersebut memberikan pengalam belajar sesuai dengan
disebabkan karena siswa belum terbiasa tahap berpikir konkret yang dimiliki siswa.
dengan pembelajaran yang melibatkan media. Dengan demikian siswa memperoleh
Pada pertemuan di siklus I, siswa pemahaman konsep yang benar, lebih baik,
menampakkan bahwa macromedia flash dan memadai, akibatnya hasil belajar yang
merupakan sesuatu yang baru dikenal, diperolehnya pun akan optimal.
sehingga perhatiannya masih terfokus pada
tayangan medianya. Hanya beberapa siswa Jurnal Pembanding
yang terlihat serius dan aktif serta ke- giatan Pengembangan Alat Peraga
kerja kelompok masih didominasi oleh siswa Matematika Untuk Meningkatkan Minat Dan
yang pintar. Aktivitas belajar siswa saat Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah
pelaksanaan siklus II mengalami Dasar
peningkatan, siswa memperhatikan
penjelasan guru secara lebih serius. Saat Jurnal ini menyajikan kritik terhadap
pelaksanaan kerja kelompok tidak lagi kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
didominasi oleh siswa yang pintar, tetapi dikuti oleh 24 orang guru Sekolah Dasar
siswa mengerjakan tugas secara bers- ama- yang ada di sekitar SMAN V Kabupaten
sama. Selain itu, kuis matematika yang Garut pada tanggal 20 Septemberr 2014.
diadakan membuat siswa lebih terlibat dalam Acara dimulai dengan paparan materi
kegiatan pembelajaran. presentasi yang membicarakan alat peraga
Pada penelitian Vina di siklus I, pembelajaran Matematika serta manfaatnya
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan minat dan motivasi
di kelas dan dalam penggunaan media masih belajar siswa. Sehabis presentasi diadakan
belum optimal. Kebiasaan guru menggambar acara Tanya jawab sekitar masalah actual
bangun datar di papan tulis menyebabkan yang dijumpai guru dilapangan yang
siswa kurang mengenal model bangun datar berkaitan denga alat peraga pembelajaran
yang dimaksud. Ketika dalam kegiatan Matematika. Permasalahan yang disampaikan
kelompok dibagikan satu paket media bangun oleh peserta dapat di kelompokkan sebagai
datar tertentu, siswa berebut dan menganggap berikut: a. Sebagian besar peserta dalam
bahwa media tersebut dapat dimiliki mengajar masih bersifat tradisional dan
akibatnya kegiatan kurang terfokus pada monoton yaitu ceramah jarang bahkan belum
pembelajaran. Untuk mengefektifkan melakukan variasi pembelajaran dengan
keterlibatan siswa, maka pada pertemuan metode pemebelajaran yang lain bahkan
pembelajaran yang pertama di siklus II, siswa hampir tidak pernah menggunakan media/
diberitahu bahwa paket media yang dibagikan alat peraga pembelajaran. b. Sumber belajar
merupakan pinjaman dan harus yang ada masih kurang dan kurang bervariasi,
dikembalikan. Media yang diberikan bukan serta sebagian besar peserta mengalami
sekedar untuk bermain, tetapi untuk belajar kesulitan mencari sumber belajar yang secara
memahami bangun datar dan menyelesaikan spesifik mengarah pada pembelajaran
tugas baik kelompok maupun klasikal. Usaha matematika di Sekolah Dasar dengan
ini ternyata membuahkan hasil, pada siklus II menggunakan konsep kontekstual,
kedua aspek aktivitas ini mengalami menggunakan alat peraga dan berbasis pada
peningkatan yang cukup berarti Pengelolaan aktifitas siswa secara mandiri. c. Minat
pembelajaran melalui penerapan media peserta menggunakan alat peraga
inovatif (macromedia flash dan puzzle) pembelajaran matematika rendah, hal ini
memberikan pengalaman yang konkret anggapan yang menghantui para guru bahwa
kepada siswa mengenai bangun datar. membuat alat peraga pembelajaran yang
Bangun datar yang secara konsep merupakan sesuai dengan topic dan karakteristik siswa
objek abstrak dapat dipelajari lebih konkret sulit dan mahal. d. Peserta/guru merasa
bahwa siswa yang diajar selama ini tidak minat dan motivasinya tinggi serta didukung
menuunjukkan bahwa mereka memerlukan oleh ketersediaan berbagai sumber belajar
alat peraga pembelajaran. Hal ini ditunjukkan yang diperlukan, untuk itu guru perlu kreatif,
dengan hasil belajar yang diperoleh siswa berwawasan luas dan berkemauan keras
mereka cukup baik (di atas SKM) meskipun untuk mewujudkan prestasi belajar siswa.
tidak disebutkan berapa nilai SKM tsb. e. Setelah paparan Hasil diskusi antara
Peserta belum merasa perlu menggunakan narasumber dan peserta maka kegiatan
alat peraga pembelajaran matematika karena pengabdian kepada masyarakat dilanjutkan
belum “disuruh” oleh sekolah. dengan praktek pembuatan alat peraga
Hasil diskusi antara peserta dan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan
narasumber tentang permasalahan yang masing-masing peserta. Nara sumber
disampaikan peserta berkaitan dengan alat didampingi mahasiswa menuntun,
peraga pembelajaran Matematika di atas mengarahkan dan membantu peserta
ditemukan beberapa alternatif pemecahan melakukan pekerjaannnya
yang dapat dirangkum sebagai berikut: Alat peraga matematika yang dibahas
Metode ceramah memang diperlukan namun dan disampaikan cara penggunaannya
apabila hal ini dilakukan secara terus merupakan alat peraga yang pada dasarnya
menerus akan memunculkan kejenuhan siswa guru dapat membuatnya sendiri yaitu:
terhadap pelajaran matematika yang pada a. Model Bangun-Bangun Datar
gilirannya akan mempengaruhi prestasi Alat peraga ini dapat digunakan
belajar siswa secara keseluruhan. Oleh karena dengan berbagai tujuan pembelajaran
itu metode ceramah perlu diikuti dengan matematika sesuai dengan kebutuhan dan
metode lain seperti penemuan dan diskusi kompetensi yang diinginkan dalam suatu
agar motivasi dan mina belajar siswa pembelajaran. Penggunaan paling sederhana
meningkat. Hal ini perlu dilakukan untuk adalah pengenalan bentuk-bentuk dasar
menghindari kejenuhan maupun menurunnya bangun datar geometri. Penggunaan yang lain
daya kritis siswa akibat cara belajar yang adalah untuk mengenalkan unsur-unsur suatu
tunggal dan lebih banyak bertumpu pada bangun datar: sisi, titik, sudut, titik sudut,
ketrampilan dan aktifitas yang monoton dan diagonal, untuk kelas yang lebih tinggi
melupakan unsur bermain pada diri anak. dengan penggunaan yang terbatas dapat pula
Penggunaan metode mengajar yang sesuai dikenalkan dengan sudut dalam dan sudut
dengan konteks dan materi pembelajaran luar, garis tinggi, dan lain-lain. Penggunaan
diikuti dengan pemanfaatan alat peraga yang selanjutnya adalah pengenalan sifat-
pembelajaran akan menjadikan proses belajar sifat umum beberapa bangun datar geometri,
mengajar hidup, menarik, dan interaktif terutama dalam kegiatan klasifikasi. Dalam
sehingga beban guru untuk melibatkan siswa hal ini, bangun datar di atas dapat
dalam proses belajar mengajar seperti dikelompokanke dalam tiga kelas: segitiga,
tuntutan kurikulum akan terbangun dengan segiempat dan lingkaran. Penggunaan dalam
sendirinya. Dengan demikian guru akan tingkat yang lebih tinggi adalah pengenalan
merasakan bahwa kelas yang diajarnya sifat-sifat khusus beberapa bangun datar.
menjadi lebih dinamis dan kesan yang Contohnya bahwa belah ketupat memiliki
muncul di benak siswa bahwa guru sifat antara lain: memiliki empat sisi yang
matematika itu galak dan tidak sama panjang, memiliki 2 pasang sudut sama
menyenangkan akan diminimalisir. Guru besar, memiliki dua pasang sisi yang sejajar
perlu mempunyai kemampuan memiliki sepasang diagonal yang saling tegak
menyelenggarana proses belajar mengajar lurus, dan lain-lain. Siswa juga dapat
yang melibatkan partisipasi aktif siswa, dikenalkan dengan sifat keakraban di antara
sehingga guru mampu menangkap keinginan bangun-bangun datar tersebut. Misalnya,
siswa akan berbagai kebutuhan belajar. Perlu mengapa persegi atau bujur sangkar dapat
disadari bahwa tidak mudah bagi seorang disebut persegipanjang, mengapa jajaran
siswa untuk mengemukakan keinginannya genjang termasuk trapezium.
secara langsung, untuk itu guru perlu b. Model Bangun Ruang
menciptakan mekanisme komunikasi yang Alat peraga ini lebih cocok untuk
efektif dengan para siswanya. Kemampuan digunakan dalam menjelaskan mengenai
siswa hanya dapat dikembangkan apabila bentuk-bentuk bangun ruang geometris
sederhana.Mengenai sifat-sifat yang matematika karena matematika
berhubungan dengan rusuk, titik sudut, sisi, bersifat abstrak, bagi siswa SD dan
dan lain-lain sebaiknya menggunakan bangun SMP berpikir secara abstrak mungkin
ruang transparan atau kerangka.Walaupun merupakan hal yang sulit.
demikian tidak menutup kemungkinan untuk 2. Masih banyaknya isu-isu dalam
penggunaan dalam hal pembelajaran jumlah media pembelajaran dan yang paling
titik sudut, jumlah sudut, jumlah rusuk, menonjol adalah isu media
jumlah sisi, luas permukaan, maupun volume pembelajaran dalam IT .
bangun ruang. Bangun ruang tersebut dapat 3. Media sangat berperan penting dalam
dikelompokan ke dalam dua jenis: prisma dan proses pembelajaran khususnya
limas. Bangun-bangun prisma adalah balok, dalam pembelajaran matematika.
kubus, dan tabung, sedangkan bangun- Terdapat beberapa alasan pentingnya
bangun limas adalah kerucut dan limas. media dalam pembelajaran
c. Model Kerangka Bangun Ruang matematika, yaitu : objek matematika
Alat peraga ini lebih cocok untuk itu abstrak sehingga memerlukan
digunakan dalam menjelaskan mengenai peragaan, sifat materi matematika
sifat-sifat yang berhubungan dengan rusuk, tidak mudah dipahami, aplikasi
titik sudut, sisi, diagonal bidang dan diagonal matematika kurang nyata, belajar
ruang. Yaitu dalam menentukan jumlah titik matematika perlu fokus, citra
sudut, jumlah sudut, jumlah rusuk, jumlah pembelajaran matematika kurang
sisi, luas permukaan, maupun volume bangun baik dan kemampuan kognitif siswa
juga digunakan dalam menjelaskan mengenai masih konkret.
sifat-sifat rusuk- rusuk sejajar, sama panjang,
saling tegak lurus, berpotongan. III.2. KRITIK DAN SARAN
d. Model Bangun Ruang Transparan Demikian makalah Isu-Isu Media
Alat peraga ini lebih cocok untuk Pembelajaran Matematika yang dapat kami
digunakan dalam menjelaskan mengenai paparkan. Semoga barmanfaat. Dan tentunya
sifat-sifat rusuk-rusuk sejajar, sama panjang, makalah ini tidak terlepas dari kesalahan,
saling tegak lurus, berpotongan, dan lain-lain. kekurangan, dan kekeliruan. Oleh karena itu
Walaupun demikian tidak menutup penulis memohon kritik dan saran yang
kemungkinan untuk penggunaan dalam hal bersifat membangun guna perbaikan makalah
pembelajaran jumlah titik sudut, jumlah selanjutnya.
sudut, jumlah rusuk, jumlah sisi, luas
permukaan, maupun volume bangun ruang.
e. Model Kartu Pecahan Biasa-Persen DAFTAR PUSTAKA
Pola permainan kartu ini seperti
permainan kartu domino. Yang berbeda Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran.
adalah ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu. Ciputat : Gaung Persada (GP) Press.
Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu Nurdyansya, M.Pd, Eni Fariyarul Fahyuni,
ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan M.Pd. I. 2016. Inovasi Model Pembelajaran.
kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi Sidoarjo : Nizamia Learning Center.
ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan http://medan.tribunnews.com/2018/07/24/dos
dalam bentuk persen atau pecahan biasa.Sisi en-universitas-muslim-nusantara-bekali-guru-
pecahan biasa harus disambung dengan sisi sd-dengan-penggunaan-tik
pecahan persen. Kedua sisi tersebut dapat
disambung karena memuat bilangan yang http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahit
sama. a/article/download/3318/2372
https://media.neliti.com/media/publications/1
25160-ID-penerapan-media-pembelajaran-
III. PENUTUP inovatif-da.pdf
III.1 KESIMPULAN
1. Media pembelajaran matematika
merupakan sarana dalam menyajikan,
mempelajari, memahami, dan
mempermudah dalam mempelajari

Anda mungkin juga menyukai