Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET:

PEMODELAN
MATEMATIKA

SKOR :

PERCOBAAN TEORI TORRICELLI TERHADAP GALON


DISPENSER RUMAH

Nama : Dewi Anggraini

NIM : 8186171011

Dosen Pengampu : Prof. Dr. P. Siagian, M.Pd.

Mata Kuliah : PemodelanMatematika

PROGRAMSTUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Mini Riset sehingga
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan Mini Riset ini adalah sebagai
tugas mata kuliah Pemodelan Matematika. Pada kesempatan ini tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan dalam menyusun
makalah ini.
2. Bapak Prof. Dr. P. Siagian, M.Pd.selaku dosen mata kuliah Pemodelan Matematika.
3. Kedua orang tua yang telah mendukung dan memberi semangat untuk
menyelesaikan makalah ini.
4. Serta teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan Mini Riset ini.
Penulis menyadari dalam Mini Riset ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen dan rekan-rekan mahasiswa/i,
tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Atas kurang dan kesalahan dalam
penyusunan Mini Riset ini saya mohon maaf. Harapan saya semoga Mini Riset ini dapat
diterima dan bermanfaat.

Medan, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Manfaat Mini Riset 1
C. Batasan Masalah 1
D. Tujuan Mini Riset 1
E. Rumusan Masalah 1
BAB II. LANDASAN TEORI 2
A. Pemodelan Matematika 2
B. Teori Torricelli 2

BAB III. METODE PENELITIAN 4


A. Alat dan Bahan 4
B. Langkah-langkah kerja 4
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 5
A. Gambaran Hasil Survey 5
B. Pembahasan 5
BAB V. PENUTUP 7
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dispenser adalah salah satu alat rumah tangga yang digunakan untuk menempatkan
galon dan memudahkan seseorang untuk mengambil air minum. Masyarakat Indonesia
saat ini sudah banyak yang menggunakan dispenser. Air yang digunakan pada dispenser
biasanya berasal dari galon kemasan ataupun isi ulang. Air galon kemasan ataupun isi
ulang belum tentu baik dan aman untuk diminum. Berbagai faktor dapat mempengaruhi
kualitas air, salah satu factor terpenting adalah kandungan pH pada air tersebut. Kadar
pH yang terkandung pada air minum tergantung dari cara pengolahan dan
pengimpanannya.
Matematika terapan merupakan cabang ilmu matematika yang melingkupi
penerapan pengetahuan matematika kebidang-bidang lain, mengilhami dan membuat
penggunaan temuan-temuan matematika baru dan terkadang pada perkembangannya
dapat mengarah pada pengembangan disiplin ilmu lainnya. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk melakukan riset mini tentang laju water flow yang akan dibandingkan
dengan teori Torricelli.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka didapati rumusan
masalah dalam riset ini adalah apakah hasil riset mini yang dilakukan sesuai dengan
teori Torricelli.

D. Tujuan Mini Riset


Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai
adalah membuktikan teori Torricelli mengenai laju water flow.

E. Manfaat Mini Riset


Adapun manfaat dari riset mini ini adalah menambah informasi tentang
penerapan matematika pada ilmu lain dan memberikan informasi mengenai teori
Torricelli dan keberannya.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pemodelan Matematika
Pemodelan matematika dari suatu masalah adalah langkah-langkah yang ditempuh
untuk memperoleh dan memanfaatkan persamaan atau fungsi metematika dari suatu
masalah.

Jenis model matematika :

 Model Deterministik: apabila fungsi yang diperoleh merupakan fungsi yang


merupakan hubungan sempurna dari berapa peubah. Tidak mengandung
komponen acak (kesalahan) y = f (x1,x2,…xn)
 Model Stokastik: apabila fungsi yang diperoleh merupakan fungsi yang bukan
merupakan hubungan sempurna dari peubah. Ditandai dengan adanya komponen
acak atau komponen kesalahan (e). y = f (x1,x2,…xn) + e

Langkah Langkah pemodelan :

 Penentuan model

menentukan/ mengidentifikasi peubah; menentukan parameter yang menjadi


kepentingan; menentukan jenis dan distribusi hubungan antara parameter dan peubah
serta

 Mengestimasi parameter

menghitung nilai parameter-parameter secara analitik maupun numerik, Implementasi


dalam Komputer.

 Menarik kesimpulan/ melakukan uji inferensi.

signifikan atau tidak, besaran kesalahan, interval dari hasil yang diperoleh.

 Melakukan uji kecocokan (goodness of fit) atau mengadakan diagnostik model

Uji kecocokan ini biasanya dilakukan pada sisa (residu)

B. Teorema Torricelli

Menurut Fathuroya, dkk. (2017) Ketika kita melihat sebuah tangki berlubang kecil B
tanpa keran (tangki bocor), kita merasa ingin tahu pasti beberapa besaran fisis ketika air
keluar lubang, seperti:

2
Besar kecepatan titik air yang pertama kali keluar saat keluar lubang B.
Waktu yang dibutuhkan titik air yang pertama kali keluar sejak dari lubang sampai
menyentuh tanah. Jarak terjauh titik air yang pertama kali keluar.

Titik air yang pertama kali keluar adalah saat permukaan air setinggi H dari dasar
tangki.

Sebuah tangki bisa dianggap sebagai selang yang memiliki dua ukuran lubang berbeda.
Pertama lubang A yang jauh lebih besar dari B sehingga turunnya permukaan air sangat
lambat, turunnya permukaan air di titik A disebut kecepatan aliran fluida di titik A, vA.
Karena sangat lambat maka vA=0. Karena titik A dan B sebelum air mulai keluar
berkontak langsung dengan udara maka tekanan A dan tekanan B sama dengan tekanan
atmosfer, sehingga selisih tekanan di A dan B sama dengan nol. Dengan mengetahui
selisih tekanan, ketinggian masing-masing dititik A dan B serta kecepatan di A untuk
mengetahui kecepatan di B maka hukum bernouli dapat diterapkan.
penurunan rumus.

3
Persamaan yang berlaku untuk kelajuan aliran menyembur keluar dari lubang
dengan debitnya adalah: kita tetapkan titik 1 di permukaan atas fluida dengan kelajuan
aliran di titik itu adalah v1, dan titik 2 berada di lubang pada dasar tangki dengan
kelajuan aliran di titik itu adalah v2.Tekanan pada titik 2, P2 = P0, sebab titik 2
berhubungan dengan atmosfer (udara luar). Kita ambil acuan ketinggian nol di dasar
tangki (h2=0), dan gunakan persamaan Bernoulli di titik 1 dan 2 sehingga kita peroleh:

1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣12 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑃2 + 𝜌𝑣22 + 𝜌𝑔ℎ2
2 2
Karena P2 = P0, h1 = h, dan h2 = 0. Jadi:
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣12 + 𝜌𝑔ℎ = 𝑃0 + 𝜌𝑣22 + 0
2 2
𝜌𝑣12 𝜌𝑣22
𝑃1 − 𝑃0 + + 𝜌𝑔ℎ =
2 2
2
Kalikan kedua ruas persamaan dengan𝜌, kita peroleh:

2(𝑃1 − 𝑃0 )
𝑣22 = 𝑣12 + + 2𝑔ℎ
𝜌
Karena A2 jauh lebih kecil daripada A1, maka 𝑣12 sangat kecil dibandingkan
dengan 𝑣22 sehingga dapat diabaikan. Kita kemudian mendapatkan:
2(𝑃1 − 𝑃0 )
𝑣22 = + 2𝑔ℎ
𝜌
Jadi, kelajuan v2 bergantung pada perbedaan kedua tekanan (P1-P0) dan
kedalaman h di bawah permukaan fluida dalam tangki. Jika bagian atas tangki dibuka ke
atmosfer, maka P1=P0 dan tidak ada beda tekanan: P1-P0=0. Dalam kasus ini persamaan
di atas menjadi:
𝑣22 = 0 + 2𝑔ℎ → 𝑣2 = √2𝑔ℎ
Debit fluida yang menyembur keluar dari lubang dengan A2 dapat dihitung dari
persamaan debit:
𝑄 = 𝐴𝑣 → 𝑄 = 𝐴2 √2𝑔ℎ

4
BAB III
METODE PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan


Untuk melakukan percobaan ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut:
 1 Galon air mineral
 Air
 Water dispenser
 Spidol
 Ember
 Penggaris
 Stopwatch

2.2 Langkah Kerja


Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Isi galon dengan air sampai penuh lalu letakkan di atas water dispenser yang juga
sudah terisi air penuh.
2. Dengan menggunakan penggaris, ukurlah diameter dan tinggi galon air tersebut,
ukur pula diameter lubang tempat air akan keluar dan tinggi water dispenser.
3. Letakkan ember dibawah lubang air keluar agar air tidak tumpah ke lantai.
4. Buka lubang tempat air keluar dan siapkan stopwatch untuk menghitung waktu yang
dibutuhkan untuk mengosongkan galon air tersebut.
5. Catat setiap data yang diperlukan.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil Survey


Setelah melakukan percobaan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk
menghabiskan satu galon air melalui lubang water dispenser, maka ditemukan bahwa:
 Tinggi galon air yang digunakan adalah 48 cm.
 Diameter galon air yang digunakan adalah 26 cm, sehingga jari-jarinya sebesar 13
cm.
 Tinggi water dispenser yang digunakan adalah 20 cm dengan jarak dasar water
dispenser kelubang air (keran) adalah 1 cm.
 Diameter lubang air water dispenser yang digunakan adalah 1,5 cm.
 Waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan air gallon adalah 18 menit 53 detik.

B. Pembahasan
Dari percobaan yang dilakukan, telah diperoleh hasil pengamatan yang telah
dijabarkan di atas. Untuk membuktikan ketepatan percobaan yang dilakukan, maka kita
gunakan pemodelan matematika teori Torricelli sebagai berikut:
𝐴 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = (0,75)2 𝜋 = 0,5625 𝜋
𝐵 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = (13)2 𝜋 = 169 𝜋
𝑣 = √2𝑔ℎ = √2 . 9,8 . ℎ

𝑑ℎ −𝐴𝑣
=
𝑑𝑡 𝐵
𝑑ℎ −0,5625 𝜋. √19,6 ℎ
=
𝑑𝑡 169 𝜋
1
𝑑ℎ −0,5625 √19,6ℎ2
=
𝑑𝑡 169
𝑑ℎ 1
= −0,014735465. ℎ2
𝑑𝑡
𝑑ℎ
1 = −0,014735465
ℎ2

6
1
∫ ℎ2 𝑑ℎ = −0,014735465 ∫ 𝑑𝑡

2√ℎ = −0,014735465𝑡 + 𝑐1
−0,014735465𝑡 + 𝑐1
√ℎ =
2
√ℎ = −0,007367732 𝑡 + 𝐶
2
(√ℎ) = (−0,007367732 𝑡 + 𝐶)2
ℎ(𝑡) = (−0,007367732 𝑡 + 𝐶)2 … (∗)

Karena tinggi air mula-mula (h(0)) adalah 70 cm, maka:


ℎ(0) = (−0,007367732 𝑡 + 𝐶)2
70 = (−0,007367732 (0) + 𝐶)2
70 = (𝐶)2 → 𝐶 = √70
𝑪 = 𝟖, 𝟑𝟔𝟔𝟔𝟎𝟎𝟐𝟔𝟓

Maka, waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan satu galon air (h(t)) adalah:
ℎ(𝑡) = 0
0 = (−0,007367732 𝑡 + 8,366600265)2
√0 = −0,007367732 𝑡 + 8,366600265
0 = −0,007367732 𝑡 + 8,366600265
8,366600265
𝑡=
0,007367732
𝑡 = 1.135,721199 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 0,31547811 𝑗𝑎𝑚
𝑡 = 18 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 55 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Berdasarkan pemodelan matematika di atas terlihat bahwa, secara teori waktu


yang dibutuhkan untuk menghabiskan satu galon air adalah 18 menit 55 detik. Jika
dibandingkan dengan hasil percobaan yang sudah kita dapatkan sebelumnya, yaitu 18
menit 53 detik, makahasilnyatidaksamatetapitidak pula jauhberbeda.
Beberapa penyebab perbedaan hasil waktu yang ditemukan secara praktek dan
teori ini adalah kekurang ketelitian peneliti dalam menghitung tinggi gallon ataupun
water dispenser karena alat yang digunakan kurang mempunyai ataupun volume air di
dalam gallon dan water dispenser tidak sesuai dengan volume yang diharapkan,
maupun penyebab lainnya yang tidak disadari peneliti.

7
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil yang ditemukan dalam percobaan yang peneliti lakukan tidak sama dengan hasil
teori yang peneliti hitung. Terdapat bias antara kedua hasil. Secara praktek, waktu yang
dibutuhkan untuk menghabiskan air gallon dalah 18 menit 53 detik, sementara itu secara
teori, waktu yang dibutuhkan adalah 18 menit 53 detik.
Beberapa kemungkinan penyebab perbedaan hasil waktu yang ditemukan secara
praktek dan teori ini adalah kekurangan ketelitian peneliti dalam menghitung tinggi
gallon ataupun water dispenser karena alat yang digunakan kurang mempunyai ataupun
volume air di dalam gallon dan water dispenser tidak sesuai dengan volume yang
diharapkan, maupu penyebab lainnya yang tidak disadari peneliti.

B. Saran
Disarankan kepada peneliti yang mau melanjutkan penelitian ini untuk
melakukan perhitungan dengan lebih teliti dan dengan alat yang lebih professional.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fathuroya, V., dkk.2017. Fisika Dasar untuk Ilmu Pangan. Malang: UB Press.
Widowati dan Sutimin. 2007. Buku Ajar Pemodelan Matematika. Jurusan Matematika
Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai