DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah sehingga saya dapat menyelesaipenyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya sebagai makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Saya sangat mengharapkan saran dan kritik pada para pembaca yang bersifat
membangun demi memperbaiki kesalahan ini untuk menyempurnakan tugas-tugas
berikutnyas. Karena makalah yang saya buat ini tidak luput dari kesalahan.
Mudah – mudahan makalah saya ini dapat berguna bagi dapat kita semua dan dapat di-
Ridhoi oleh tuhan yang maha esa amiin.
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
Komputasi dinamika fluida merupakan salah satu mata kuliah yang mempelajari
program permodelan matematika yang bertujuan untuk mensimulasikan suatu pergerakan
fluida dari kehidupan nyata. Pada kehidupan sehari-hari sering kita temukan fluida yang
bergerak seperti fluida yang mengalir dalam pipa, seperti pesawat kenapa bisa terbang
begitu saja dan yang lain lain. Hal tersebut ada kaitan dinamika fluida dengan memiliki
asas yaitu persamaan asas bernoulli. Dalam makalah ini akan membahas suatu penjelasan
dari suatu dinamika fluida dan aplikasi pada dinamika fluida itu sendiri.
Menjadi pokok bahasan pada dinamika fluida adalah penjabaran dari asas bernoulli,
dimana asas bernoulli tersebut berhubungan dengan suatu pergerakan yang terjadi dalam
fluida itu sendiri. Dibantu dengan permodelan matematika sehingga untuk simulasi pada
dinamika fluida akan tertera pada program untuk mempermudah melakukan ilustrasi pada
kecocokan dari teoritis dinamika fluida. Dan komputasi dinamika fluida tersebut sebagai
alat pendukung dari program industri 4.0. Masa kini ataupun masa yang akan datang
pemerintah telah berencana untuk melakukan industri 4.0, dan salah satu langkah awwal
dari industri 4.0 ini adalah komputasi karena pada dasarnya industri 4.0 ini merupakan
suatu teknologi canggih dengan cara medeling matematika, dan pertukaran data sehingga
untuk mempermudah untuk melakukan suatu perkerjaan. Sebelem masuk dalam
komputasi harus mengetahui tentang dinamika fluida , tentang persamaan bernoulli,
teorema toricelli, gaya angkat pesawat, pipa venturi, dan tabung pitot.
1
2 Sehingga mahasiswa mengetahui tentang persamaan bernoulli
3 Sehingga mahasiswa mengetahui tentang teorema toricelli
4 Sehingga mahasiswa mengethaui tentang pipa venturi
5 Sehingga mahasiswa mengetahui tentang tabung pitot
2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1.1 Debit
Debit Adalah banyaknya fluida yang mengalir tiap detik. Dari sebuah pengertian tersebut
dapat dipaparkan rumus debit sebagai berikut.
𝒗
𝑸=
𝒕
Keterangan :
Q = Debit Aliran (m3/ detik)
v = volume aliran (m3)
t = waktu pada aliran (detik)
dan debit dapat juga dirumuskan sebagai berikut.
𝑸 = 𝑨 .𝑽
Keterangan :
Q = Debit Aliran (m3/detik)
A = Luas Penampang (m2 )
V = Kecepatan Aliran (m/detik)
2.1.2 Kontinuitas
Prinsip kontiniuitas dimana suatu kondisi yang berbeda namun debit aliran tetap sama.
Kondisi ini dapat dirumuskan dengan perbandingan debit aliran.
A1 V1 = A2 V2
3
Hukum pada persamaan bernoulli
Dimana pada suatu aliran fluida yang memiliki tekanan, energi kinetik per volume, dan
energi potensial per volume akan konstan.
Dapat dirumuskan ialah :
𝟏 𝟏
𝑷𝟏 + 𝝆𝒗𝟐𝟏 + 𝝆𝒈𝒉𝟏 = 𝑷𝟐 + 𝝆𝒗𝟐𝟐 + 𝝆𝒈𝒉𝟐
𝟐 𝟐
Tangki bocor ini merupakan salah satu prinsip persamaan bernoulli pada terorema toricelli,
dapat dirumuskan sebaai berikut
Untuk menghitung kecepatan aliran keluar
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣12 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑃2 + 𝜌𝑣22 + 𝜌𝑔ℎ2
2 2
1
𝜌𝑔ℎ𝑎 = 𝜌𝑣22
2
𝑣2 = 2√2 𝑔ℎ𝑎
Untuk menghitung waktu jatuhnya aliran fluida
1 1
𝑃𝑎𝑟𝑎𝑏𝑜𝑙𝑎 = 𝑣0 𝑡 + 𝑔𝑡 2
2 2
1
ℎ𝑏 = 𝑔𝑡 2
2
2ℎ𝑏
= 𝑡2
𝑔
2 2ℎ𝑏
𝑡= √
𝑔
4
Untuk menghitung jarak jatuhnya air dari tangki bocor adalah
𝒔 = 𝟐 𝟐√𝒉𝒂 𝒉𝒃
2.3.2 Gaya Angkat Pesawat
Pesawat dapat terbang diudara kerena memiliki perbedaan aliran udara, yang menyebabkan
perbedaan tekanan.
Jadi gaya angkat pesawat dirumuskan ialah :
𝐹 = ∆𝑃 𝑥 𝐴
Ketika ingin menaikan pesawat diudara, tekanan yang dibawah harus lebih besar dari tekanan
yang diatas. Misalkan tekanan udara diatas Pa dan tekanan dibawah Pb. Pb > Pa. Dapat
dirumuskan sebagai berikut.
𝐹 = (𝑃𝑏 − 𝑃𝑎 ) 𝑥 𝐴
Hubungan persamaan bernoulli pada gaya angkat pesawat dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝟏 𝟏
𝑷𝟏 + 𝝆𝒗𝟐𝟏 + 𝝆𝒈𝒉𝟏 = 𝑷𝟐 + 𝝆𝒗𝟐𝟐 + 𝝆𝒈𝒉𝟐
𝟐 𝟐
tidak ada selisih ketinggian pada gaya angkat pesawat, jadi
𝟏 𝟏
𝑷𝟏 + 𝝆𝒗𝟐𝟏 = 𝑷𝟐 + 𝝆𝒗𝟐𝟐
𝟐 𝟐
Disamakan dengan cara pindah ruas
𝟏 𝟏
𝝆𝒗𝟐𝟏 − 𝝆𝒗𝟐𝟐 = 𝑷𝟐 − 𝑷𝟏
𝟐 𝟐
𝟏
𝝆( 𝒗𝟐𝟏 − 𝒗𝟐𝟐 ) = 𝑷𝟐 − 𝑷𝟏
𝟐
Disimpulkan dari pernyataan diatas bahwasanya V1 > V2.
Didapatkan rumus tersebut dimasukkan di gaya angkat pesawat, dimana :
𝐹 = (𝑃𝑏 − 𝑃𝑎 ) 𝑥 𝐴
𝟏
𝐹= 𝝆( 𝒗𝟐𝟏 − 𝒗𝟐𝟐 ) 𝑥 𝐴
𝟐
5
2.3.3 Venturimeter
Gambar 4. Venturimeter
Pada venturimeter salah satu aplikasi yang terdapat pada persamaan bernoulli dapat
dirumuskan :
𝟏 𝟏
𝑷𝟏 + 𝝆𝒗𝟐𝟏 + 𝝆𝒈𝒉𝟏 = 𝑷𝟐 + 𝝆𝒗𝟐𝟐 + 𝝆𝒈𝒉𝟐
𝟐 𝟐
𝟏 𝟏
𝝆𝒈𝒉𝟏 − 𝝆𝒈𝒉𝟐 = 𝝆𝒗𝟐𝟐 − 𝝆𝒗𝟐𝟏
𝟐 𝟐
𝒗𝟐𝟐 − 𝒗𝟐𝟏 = 𝟐 𝒈 ∆𝒉
Dan pada venturimeter ini akan berhubungan dengan kontiniuitas.
6
𝟏
𝝆𝒗𝟐𝟏 = 𝑷𝟐 − 𝑷𝟏
𝟐
∆𝒑 = 𝝆′ 𝒈 ∆𝒉
7
BAB 3
CONTOH SOAL
Sebuah pipa mendatar dengan luas penampang 10 cm2 disambungkan kepipa mendatar lainya
yang memiliki luas penampang 50 cm2 . kelajuan air dalam dalam pipa kecil ialah 6 m/s dan
tekanan disana 200 kpa. Tekanan dalam pipa besar ialah
Jawab
Diket : A1 = 10 cm2
A2 = 50 cm2
P1 = 200.000 pa
P2 = ....... ?
V1 = 6 m/s
Jawab ;
Mencari v2
A1 v1 = A2 v2
10 cm2 . 6 m/s = 50 cm2 v2
V2 = 1,2 m/s
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣12 + = 𝑃2 + 𝜌𝑣22
2 2
1 𝑚 1 𝑚
200000 𝑝𝑎 + 1000 . (6 )2 = 𝑃2 + 1000 . (1,2 )2
2 𝑠 2 𝑠
P2 = 217.280 pa
P2 = 217,280 kpa
Pesawat udara bila akan mendarat atau terbang akan menggerakan sayapnya untuk mengatur
kelajuan udara. Jika massa pesawat ialah 300 kg kecepatan udara dari atas sayap ialah 50 m/s
dan dari bawah sayap ialah 40 m/s sedangangkan luas penampang sayap adalah 5 cm2 maka
pesawat akan ....
Jawab
M = 200 kg
Va = 50 m/s
Vb = 40 m/s
A = 5 m2
𝒌𝒈⁄
𝝆 = 𝟏𝟒
𝒎𝟑
Jawab
8
W = m .g
W = 300 kg x m/s2
W = 3000 N
Gaya angkat pesawat
1 𝑘𝑔
𝐹= 14 ⁄𝑚3 ( 50 𝑚⁄𝑠 − 40 𝑚⁄𝑠)2 𝑥 5 𝑚2
2
F = 3150 N
Jadi gaya angakat pesawat lebih besar dari pada nilai w jadi pesawat terserbut terangkat.
9
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=f5LokG9CGmw&list=PLbqPkavOOLFurhlm5h4AWzQ
yKpa_SMsKS (diakses pada 25 Febuari 2019)
Kanginan, Marthern. 2014. Fisika: Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
Jakarta: Erlangga
11