Anda di halaman 1dari 21

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai nasionalisme dalam


kegiatan upacara bendera pada peserta didik di SMA Muhammadiyah 1
Palembang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini kuantitatif serta
populasi dalam penelitian ini merupakan peserta didik di SMA Muhammadiyah 1
Palembang yang berjumlah 461 orang dan kemudian sampel dipilih berjumlah 45
orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik teknik
rondom sampling yang kemudian diambil sebanyak 15% dari jumlah populasi.
Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yang menggunakan 4 indikator nilai-
nilai nasionalisme yaitu 1) sikap rela berkorban/ patriotisme, 2) persatuan
Indonesia, 3) melestarikan budaya indonesia, 4) cinta tanah air. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dan kuesioner. Berdasarkan
hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara
bendera pada peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang dengan
persentase yang diperoleh 84.7 dengan kategori tinggi. Hal ini dapat dibuktikan
dari hasil analisis hasil angket yang dilakukan peneliti pada 4 indikator yang
menjadi tolak ukur penelitian didapatkan hasil rata-rata dari persentase setiap
indikator yaitu sikap rela berkorban 81,9, persatuan Indonesia 86,9, melestarikan
budaya Indonesia 87.3, cinta tanah air 82,6. dengan hasil penelitian ini bahwa
analisis nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera pada peserta
didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang ditujukan dengan hasil 84,7.

Kata-kata kunci: Nasionalisme, Upacara Bendera, Cinta Tanah Air

1
ABSTRACT

This study aims to determine of the values of nationalism in the flag


ceremony activities of students at SMA Muhammadiyah 1 Palembang. The
research method used in this study is quantitative and the population in this study
were 461 students at SMA Muhammadiyah 1 Palembang and then a sample of 45
people was selected. The sample in this study was taken using the random
sampling technique which was then taken as much as 15% of the total population.
This study uses a single variable that uses 4 indicators of the values of
nationalism, namely 1) a self-sacrificing attitude / patriotism, 2) Indonesian unity,
3) preserving Indonesian culture, 4) loving the country. The data collection
techniques used were documentation and questionnaires. Based on the results of
data analysis and discussion that has been carried out by researchers, it can be
concluded that there are values of nationalism in flag ceremony activities for
students at SMA Muhammadiyah 1 Palembang with a percentage of 84.7 in the
high category. This can be proven from the results of the analysis of the results of
the questionnaire conducted by the researcher on 4 indicators which are the
benchmarks of the study.The average result of the percentage of each indicator is
81.9, Indonesian unity 86.9, preserving Indonesian culture 87.3, love of land.
water 82.6. with the results of this study that the analysis of the values of
nationalism in the flag ceremony activities of students at SMA Muhammadiyah 1
Palembang is aimed at the results of 84.7.

Key words: Nationalism, Flag Ceremony, Cinta Tanah Air

2
I. PENDAHULUAN

Setiap negara mempunyai cita-cita tentang warga negara yang akan


diarahkan. Cita-cita tersebut dimanifestasikan dalam bentuk tujuan pendidikan.
Cita-cita Bangsa Indonesia adalah membentuk manusia pancasilah bagi seluruh
warga negaranya. Tujuan pendidikannya telah disejajarkan dengan cita- cita
tersebut. Semua institusi atau lembaga pendidikan harus mengarahkan seluruh
kegiatan sekolahnya sebagai pencapaian tujuan itu. Inilah yang disebuat dengan
Tujuan Umum pendidikan yang secara ekspelisit tertera dalam di dalam Garis-
Garis Besar Haluan Negara (Arikunto, 2013:142). Cinta tanah air dan rasa
kebangsaan adalah banggaan, memiliki, menghargai, menghormati dan loyalitas
yang dimiliki setiap individu pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari
perilaku membela tanah airnya, melindungi dan menjaga tanah airnya, mencintai
adat atau budaya yang ada di negaranya dengan melestarikan alam dan
lingkungan. Para pahlawan Indonesia memperjuangkan kemerdekaan dengan
berbagai upaya. Upaya – upaya ini merupakan perwujudan dari kecintaan mareka
terhadap tanah air dan Bangsa Indonesia. Mereka tidak rela Indonesia di injak-
injak oleh kaum penjajah dan tidak sudi negerinya dirampas dan diperas oleh
bangsa penjajah, oleh sebab itulah mereka rela berkorban jiwa dan raga demi
mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 1 yang berbunyi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagaman, pengendalian diri, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama keluarga, masyaraka, dan


pemerintah. Semua komponen saling mendukung untuk mewujudkan tujuan
pendidikan itu sendiri. Oleh sebab itulah, semangat cinta tanah air dan rasa
kebangsaan perlu terus dibina sehingga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia tetap terjamin. Cinta tanah air bermanfaat dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, misalnya negara akan aman dan damai jika semua masyrakat
Indonesia memiliki rasa saling tolong menolong, pembangunann akan berjalan

3
lancar dan pendapatan negara akan meningkat. Jika cinta tanah air tidak terbina
pada diri setiap warga, maka negara akan mudah dibuat kacaw oleh para oknum
yang tidak senang terhadap Indonesia, pembangunan tidak akan berhasil,
pendapatan negara akan menurun dan akhirnya tingkat kesejahteraan dan
kesehatan warga sendiri yang akan hancur.
Dengan menanamkan sikap nasionalisme atau cinta tanah air diharapkan
siswa tumbuh menjadi manusia membangun generasi yang mampu mengisi dan
mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negaranya. Cinta tanah air merupakan
salah satu nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dan pembukaan UUD
1945 yang perlu diwariskan kepada penerus bangsa termasuk siswa di sekolah.
Sebagai pelajar kita tetap dapat menunjukkan sikap cinta tanah, yaitu belajar
dengan tekun hingga kita juga dapat ikut mengabdi dan membangun negara kita
agar tidak tertinggala dari bangsa lain, menjaga kelestarian lingkungan, tidak
memilih-milih teman, berbakti pada nusa dan bangsa dan berbakti pada orang tua,
bapak dan guru. Upacara bendera pada hari senin merupakan bukti bahwa negara
kita akan selalu menghargai jasa-jasa pahlawan yang sudah memperjuangkan
kemerdekaan. Hal tersebut sudah diamanatkan oleh proklamator kemerdekaan
negara Indonesia yaitu Ir. Soekarno.
Pentingnya upacara bendera pada hari senin di sekolah bertujuan untuk
menanamkan dan membiasakan pelajar untuk memiliki sikap nasionalisme. Hal
tersebut sesuai dengan tujuan upacara bendera di sekolah dari Departemen
Pendidikan Nasional (2018) sebagai berikut:
1. Membiasakan bersikap tertib dan disiplin
2. Membiasakan berpenampilan rapi
3. Meningkatkan kemampuan memimpin
4. Membiasakan kesediaan dipimpin
5. Membina kekompakkan dan kerjasama
6. Mempertebal semangat kebangsaan

Cita-cita untuk mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan


Pancasila perlu terus diperjuangkan. Cinta tanah air dan rasa kebangsaan bukan
untuk dihafal, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui
berbagai kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing. Seorang pelajar,

4
mahasiswa, buruh, tani, pedagang, pegawai negeri, karyawan atau pejabat tinggi
harus berperilaku mencinta tanah air. Cinta tanah air diartikan suatu sikap yang
mementingkan bangsa dan negara serta rela berkorban demi kejayaan bangsa dan
Negara. Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan dapat disebut juga sebagai
patriotisme, sedangkan rasa cinta terhadap bangsa dapat disebut juga sebagai
nasionalisme. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan rasa kebangsaan termasuk
butir-butir pancasila, yaitu pada sila ke tiga persatuan Indonesia, sehingga sebagai
warga negara harus mengembangkan rasa cinta tanah air dan kebangsa sebagai
pengamalan terhadap pancasila. Indonesia dilahirkan oleh generasi yang
mempunyai idealisme cinta tanah air dan bangsa, jika tidak mungkin Indonesia
masih tetap dijajah oleh bangsa lain, maka dari itu kita harus bertema kasih
kepada pahlawan yang berjuang pada masa penjajahan. Namun pada akhir-akhir
ini sering dirasakan mulai lunturnya rasa cinta tanah air dan rasa kebangsa,
terutama pada generasi muda yang menjadi penerus bangsa, misalnya banyak
terjadi kasus yang tidak mencerminkan jati diri bangsa. Semakin berkembangnya
zaman, rasa cinta kepada tanah air dan rasa kebangsaan semakin luntur. Generasi
muda sebagai penerus bangsa malah berkiblat pada budaya lain yang tidak
mencerminkan jati diri bangsa. Budaya bangsa lain boleh ditiru asal diambil sisi
positifnya saja, tapi yang terjadi justru yang diserap sisi negatifnya.
Fenomena yang terjadi dikalangan masyarakat seperti saat ini telah
menunjukkan ada penurunan budaya dan karakter bangsa, hal ini terlihat dari
pengaruh globalisasi dan gaya hidup sehari hari, dimana arus informasi dari luar
dapat menimbulkan hal yang negatif, rasa cinta tanah air semakin berkurang
dikalangan masyarakat termasuk kalangan pelajar. Oleh sebab itulah rasa cinta
tanah air dan rasa kebangsaan di sekolah-sekolah perlu ditingkatkan untuk
mempertebal rasa cinta tanah air dan rasa kebangsaan membangkitkan peran
serta peserta didik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta untuk
menggalakkan kembali semangat nasionalisme.
Adapun salah satu untuk membentuk dan meningkatkan karakter cinta
tanah air dan rasa kebangsaan di sekolah-sekolah diterapkan melalui upacara
bendera, baris berbaris, menyanyikan lagu kebangsaan, mematuhi tata tertib dan

5
lainnya. Pada semua sekolah kegiatan upacara bendera dilakukan setiap seminggu
sekali, yaitu setiap hari senin. Upacara juga dilakukan ketika Peringatan Hari
Besar, misalnya peringatan Hari Sumpah Pemuda, Hari Kartini, Hari Pendidikan
Nasional, Hari Ulang Tahun Muhamadiyah dan sebagainya.
Hasil penelitian terdahulu yang pertama oleh Atix (2016) yang berjudul
Pelaksanaan Upacara Bendera Di Sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama (Spk)
Sebagai Upaya Penguatan Jiwa Nasionalisme Pada Siswa (Studi Kasus di SMA
Semesta Billingual Boarding School. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pada
hakikatnya guru dan siswa memahami jiwa nasionalisme sebagai sikap cinta
terhadap tanah air yang penting dimiliki setiap warga negara termasuk siswa.
Upacara bendera di sekolah juga dianggap penting sebagai salah satu upaya
penguatan jiwa nasionalisme pada siswa, meski ada beberapa peserta upacara
yang masih merasa terpaksa dalam pelaksanaannya. Pelaksanaan upacara bendera
di SMA Semesta Semarang dilakukan secara terpisah antara siswa putra dan siswa
putri kecuali upacaraupacara besar. Persiapannya sepenuhnya dipegang oleh
anggota paskib mulai dari petugas hingga perlengkapannya. Pelaksanaan upacara
dibagi dalam tiga tahap yaitu : pra, pelaksanaan dan pasca atau evaluasi. Kegiatan
pra dan pasca atau evaluasi dilakukan intern oleh anggota paskib. Di samping itu
ada dua hal yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan upacara bendera di SMA
Semesta Semarang yaitu hambatan lingkungan yang meliputi budaya sekolah dan
teman sebaya, hambatan diri sendiri dan hambatan sarana prasarana yang tidak
sepenuhnya didukung oleh pihak sekolah.
Selanjutnya oleh Rizky (2017) dengan penelitian yang berjudul
Pembentukan Karakter Cinta Tanah Air Melalui Upacara Bendera pada Kelas
Tinggi di Mi Walisongo Jerakah Kecamatan Tugu Kota Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pembentukan karakter
cinta tanah air melalui upacara bendera yaitu dengan menanamkan kedisiplinan,
sehingga peserta didik dapat memahami upacara bendera dengan baik. Dalam
proses pembentukan karakter cinta tanah air melalui upacara bendera berjalan
dengan baik. Akan tetapi, ada kendala dalam persiapan dan pelaksanaannya yaitu
dari peserta didik maupun kesibukan pendidik yang melatih upacara bendera.

6
Dengan adanya upacara bendera diharapkan karakter cinta tanah air pada peserta
didik dapat terbentuk dan menjadikan bangsa yang berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, beradab berdasarkan Pancasila sehingga menjadikan bangsa
yang berkarakter.
Berdasarkan studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 23 November 2018
dengan mewawancarai pembina osis SMA Muhamadiyah 1 Palembang
didapatkan hasil, upacara di SMA Muhamadiyah 1 Palembang dilakukan setiap
hari senin dengan aturan yang ada, upacara sendiri dilakukan dengan hikmat
walaupun masih ada peserta didik yang telat untuk mengikuti upacara. Upacara di
SMA Muhamadiyah 1 bukan hanya kegiatan rutinitas saja akan tetapi sebagai rasa
syukur kepada para pahlawan yang telah berjuangan untuk membuat Indonesia
merdeka. Selain itu tujuan lain dari upacara bendera antara lain untuk
menegakkan kedisiplinan, untuk mengenang para jasa pahlawan, menumbuhkan
sikap nasional, pembinaan karakter peserta didik dan menumbuhkan sikap
keberanian peserta didik. Pada dasarnya pelaksanaan upacara bendera di Sekolah
Muhamadiyah 1 Palembang sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini ditunjukkan
bahwa mulai dari kelas 1 sampai kelas 3 sudah diajarkan menjadi petugas upacara.
Berdasarkan uraian masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang
masalah maka penelitian tertarik untuk meneliti tentang analisis nilai-nilai
nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera pada peserta didik di SMA
Muhammadiyah 1 Palembang, peneliti ingin meneliti dan mengetahui bagaimana
penerapan nilai-nilai nasionalisme pada kegiatan upacara bendera di SMA
Muhammadiyah 1 Palembang, peneliti ingin mengetahui apakah semua nilai-nilai
yang tekandung dalam sikap nasionalisme telah ada dan muncul pada sikap
peserta didik dalam mengikuti kegiatan upacara bendera dengan menggunakan
indikator sikap nasionalisme. Rumusan masalah yaitu analisis nilai-nilai
nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera pada peserta didik di SMA
Muhammadiyah 1 Palembang. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui analisis
nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera pada peserta didik di
SMA Muhammadiyah 1 Palembang, Manfaat teoritis manfaat praktis.

7
II. METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif metode yang
digunakan survey. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel penelitian
yaitu analisis nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera pada
peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang.
Selanjutnya populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu merupakan
peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang yang berjumlah 461 orang,
dalam penelitian ini penentuan sampel dalam penelitian ini diambil dengan
menggunakan teknik rondom sampling yang kemudian diambil dengan sebanyak
15%.
Selanjutnya untuk mengumpulkan data teknik pengumpulan data yang
digunakan berupa dokumentasi, serta angket yang berbentuk skala linker. Teknik
pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian,
karena melalui teknik pengumpulan data peneliti mampu mendapatkan data yang
diinginkan dan kemudian akan dianalisis.
Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan teknik
analisis data berupa uji normalitas data, uji homogenitas data. Pada uji normalitas
dari program SPSS, selanjutnya untuk uji homogenitas data pada penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dengan menetapkan signifikansi
5% (α = .05).

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN


3.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan angket berjumlah 20 item pernyataan.
Sugiyono (2016: 240) mengemukakan bahwa untuk mengelolah data penelitian
menggunakan pilihan sebagai berikut:
Tabel. 3.1 Klasifikasi Pernyataan dan Skor Nilai
Jawaban Pernyataan Skor Positif Skor Negatif
A Sangat Setuju 4 1
B Setuju 3 2
C Tidak Setuju 2 3
D Sangat Tidak Setuju 1 4

8
Untuk melihat kriteria interprestasi skor dari angket digunakan tabel
sebagai berikut:
Tabel. 3.2 Kriteria Interprestasi Skor Persentase
Skor Persentase Kriteria
0% - 25% Sangat Tidak Setuju
26% - 50% Tidak Setuju
51% - 75% Setuju
76% - 100% Sangat Setuju

Kemudian cara pengukuran angket atau pengolahan data angket


menggunakan persentase dengan rumus berikut (Sudijono, 2008:43):

Keterangan :
P = Jumlah persentase yang diperoleh
F = Frekuensi atau alternatif jawaban angket
N = Jumlah sampel dalam penelitian

3.3 Analisis Data Hasil Angket


Data hasil angket yang diperoleh dari penyebaran angket terhadap kepada
45 peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang. Adapun jumlah angket
dalam pernyataan ini yaitu 20 pernyataan dengan menggunakan empat alternatif
jawaban yang telah tersedia.
Sebelum responden mengisi angket, terlebih dahulu peneliti menjelaskan
tata cara pengisian angket yang yang sebelumnya sudah dijelaskan dalam lembar
pengisian angket. Kemudian peneliti mempersilahkan responden untuk mengisi
angket yang terlebih dahulu mengisi identitas. Kemudian pengisian angket
peneliti melakukan analisis terhadap hasil data angket. Pada setiap pernyataan
dicari jawaban. Kemudian dilakukan penghitungan serta disusun dan dibuat dalam
skala pengukuran. Skala pengukuran tersebut akan terlihat jelas analisis nilai-nilai
nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera pada peserta didik di SMA
Muhammadiyah 1 Palembang. Berikut data dari hasil angket yang desebarkan

9
kepada 45 responden peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang yaitu
sebagai berikut:

.3.1 Rekapitulasi Analisis Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Kegiatan


Upacara Bendera Pada Peserta Didik di SMA Muhammadiyah 1
Palembang

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 45 orang. Sehingga memiliki skor


tertinggi yaitu 180 dan skor terendah yaitu 45.
Tabel 3.3 Sikap Rela berkorban/patriotisme
Indikator No Jawaban Skor Jumlah %
Variabel Item S S T STS SS S TS STS
S S
1 28 17 0 0 11
2 51 0 0 163 90,6
2 18 22 2 3 72 66 4 3 145 80,6
3 9 33 1 2 36 99 2 2 139 77,2
4 17 26 0 1 68 78 0 1 147 81,7
5 10 33 2 0 40 99 4 0 143 79,4
Rata-rata 147,4 81,9
Sumber: Data primer diolah, Tahun 2020

Berdasarkan tabel 3.3 di atas diperoleh hasil pendapat peserta didik SMA
Muhammadiyah 1 Palembang terhadap sikap rela berkorban/patriotisme yang
nilai nasionalisme terdapat dalam kegiatan upacara dengan 5 pernyataan pada
pernyataan nomor 1 dengan jumlah skor jawaban 163 (90,6%). Pada pernyataan
nomor 2 dengan jumlah skor jawaban 145 (80.6%). Pada pernyataan nomor 3
dengan jumlah skor jawaban 139 (77,2%). Pada pernyataan nomor 4 dengan
jumlah skor jawaban 147 (81,7%). Pada pernyataan nomor 5 dengan jumlah skor
jawaban 143 (79,4%), Selanjutnya untuk persentase rata-rata pernyataan pendapat
peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Palembang terhadap sikap rela
berkorban/patriotisme yang nilai nasionalisme terdapat dalam kegiatan upacara
memperoleh 81,9 dengan jumlah skor jawaban 147,4.
Tabel. 3.4 Indikator Persatuan Indonesia
Indikator No Jawaban Skor Jumlah %
Variabel ite SS S TS STS SS S TS STS

10
m
6 27 1 0 0 10
8 8 54 0 0 162 90,0
7 26 1 0 0 10
9 4 57 0 0 161 89,4
8 24 1 3 0
8 96 54 6 0 156 86,7
9 12 3 0 0
3 48 99 0 0 147 81,7
10 22 2 1 0
2 88 66 2 0 156 86,7
Rata-rata 156,4 86,9
Sumber: Data primer diolah, Tahun 2020

Berdasarkan tabel 3.4 di atas diperoleh hasil pendapat pendapat peserta


didik SMA Muhammadiyah 1 Palembang terhadap persatuan Indonesia yang nilai
nasionalisme terdapat dalam kegiatan upacara pada pernyataan nomor 7 dengan
jumlah skor jawaban 161 (89,9%). Pada pernyataan nomor 8 dengan jumlah skor
jawaban 156 (86,7%). Pada pernyataan nomor 9 dengan jumlah skor jawaban 147
(81,7%), Pada pernyataan nomor 10 dengan jumlah skor jawaban 156 (86,7%).
Selanjutnya untuk persentase rata-rata pernyataan pendapat peserta didik SMA
Muhammadiyah 1 Palembang terhadap persatuan Indonesia yang nilai
nasionalisme terdapat dalam kegiatan upacara memperoleh 45,9 dengan jumlah
skor jawaban 156,4.
Tabel. 3.5 Indikator Melestarikan Budaya Indonesia
Indikator No Jawaban Skor Jumla %
Variabel item h
S S TS STS SS S TS STS
S
11 31 14 0 0 124 42 0 0 166 92,2
12 36 9 0 0 144 27 0 0 171 95,0
13 16 28 1 0 64 84 2 0 150 83,3
14 10 31 4 0 40 93 8 0 141 78,3
15 30 8 7 0 120 24 14 0 158 87,8
Rata-rata 157,2 87,3
Sumber: Data primer diolah, Tahun 2020

Berdasarkan tabel 3.5 di atas diperoleh hasil pendapat peserta didik SMA
Muhammadiyah 1 Palembang terhadap melestarikan budaya Indonesia yang nilai
nasionalisme terdapat dalam kegiatan upacara pada pernyataan nomor 12 dengan

11
jumlah skor jawaban 171 (95,0%). Pada pernyataan nomor 13 dengan jumlah skor
jawaban 150 (83,3%). Pada pernyataan nomor 14 dengan jumlah skor jawaban
141 (78,3%). Pada pernyataan nomor 15 dengan jumlah skor jawaban 158
(87,8%). Selanjutnya untuk persentase rata-rata pernyataan peserta didik SMA
Muhammadiyah 1 Palembang terhadap melestarikan budaya Indonesia yang nilai
nasionalisme terdapat dalam kegiatan upacara memperoleh 87,3 dengan jumlah
skor jawaban 157,2.
Tabel. 3.6 Indikator Cinta Tanah Air
Indikator No Jawaban Skor Jumla %
Variabel Item h
SS S T STS SS S TS STS
S
16 23 19 3 0 92 57 6 0 155 86,1
17 18 27 0 0 72 81 0 0 153 85,0
18 13 30 2 0 52 90 4 0 146 81,1
19 7 37 1 0 28 111 2 0 141 78,3
20 15 28 2 0 60 84 4 0 148 82,2
Rata-rata 148,6 82,6
Sumber: Data primer diolah, Tahun 2020

Berdasarkan tabel 3.6 di atas diperoleh hasil pendapat peserta didik SMA
Muhammadiyah 1 Palembang terhadap cinta tanah air yang nilai nasionalisme
terdapat dalam kegiatan upacara pada pernyataan nomor 16 dengan jumlah skor
jawaban 155 (86,1%). Pada pernyataan nomor 17 dengan jumlah skor jawaban
153 (86,0%). Pada pernyataan nomor 18 dengan jumlah skor jawaban 146
(81,1%). Pada pernyataan nomor 19 dengan jumlah skor jawaban 141 (78,3%).
Pada pernyataan nomor 20 dengan jumlah skor jawaban 148 (82,2%). Selanjutnya
untuk persentase rata-rata pernyataan peserta didik SMA Muhammadiyah 1
Palembang terhadap cinta tanah air yang nilai nasionalisme terdapat dalam
kegiatan upacara memperoleh 82,6 dengan jumlah skor jawaban 148,6.
Tabel 3.7 Rata-rata Analisis Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Kegiatan Upacara
Bendera Pada Peserta Didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang
No Indikator Jumlah Persentase
(%)
1 Sikap rela berkorban 147,9 81,9
2 Persatuan Indonesia 156,4 86,9
3 Melestarikan Budaya Indonesia 157,2 87,3

12
4 Cinta Tanah Air 148,6 82,6
Jumlah Rata-rata 152,5 84,7
Sumber: Data primer diolah, Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.7 di atas dapat disimpulkan dari empat indikator
diperoleh rata-rata Analisis Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Kegiatan Upacara
Bendera Pada Peserta Didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang dengan nilai
84,7 kategori tinggi.
Berdasarkan analisis angket di atas dari 4 indikator yang menjadi tolak
ukur peneliti dengan 20 pernyataan dapat diketahui bahwa dari persentase hasil
angket menunjukan semakin tinggi nilai yang didapatkan maka akan menunjukan
bahwa ada nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera setiap hari
senin.

.3.2 Analisis Pengelolahan Data Berdasarkan Rumus Frekuansi Relatif


Setelah menghitung rekapitulasi data mulai dari rata-rata pendapat peserta
didik SMA Muhammadiyah 1 Palembang terhadap nilai-nilai nasionalisme dalam
kegiatan upacara bendera pada peserta didik di SMA Muhammadiyah 1
Palembang. Untuk membuat kesimpulan dari perhitungan dalam penelitian ini
maka peneliti menggunakan kriteria dalam menginterpreasikan skor persentase
menurut Sugiyono (2016:240) sebagai berikut:

Tabel. 3.8 Klasifikasi Pernyataan dan Skor Nilai


Jawaban Pernyataan Skor Positif Skor Negatif
A Sangat Setuju 4 1
B Setuju 3 2
C Tidak Setuju 2 3
D Sangat Tidak Setuju 1 4
Sumber: Sugiyono (2016: 240)
Untuk melihat kriteria interprestasi skor dari angket digunakan tabel
sebagai berikut:
Tabel. 3.9 Kriteria Interprestasi Skor Persentase
Skor Persentase Kriteria
0% - 25% Sangat Tidak Setuju
26% - 50% Tidak Setuju
51% - 75% Setuju

13
76% - 100% Sangat Setuju
Sumber: Sugiyono (2016: 240)
Kemudian cara pengukuran angket atau pengolahan data angket
menggunakan persentase dengan rumus berikut (Sudijono, 2008:43):

Keterangan :
P = Jumlah persentase yang diperoleh
F = Frekuensi atau alternatif jawaban angket
N = Jumlah sampel dalam penelitian
Untuk menentukan kedudukan hasil analisa data penulis menggunakan
klasifikasi data seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (1998: 246)
a. Sangat tinggi (70% - 100%)
b. Tinggi (56% - 75%)
c. Sedang (40% -55%)
d. Rendah (kurang dari 40%)
Nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera pada peserta
didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang yang mana terdapat dua kategori
tersebut yaitu tinggi dan rendah. Dalam penelitian ini menggunakan pedoman
kriteria interpretasi skor persentasi ≥62.5 termasuk dalam kategori tinggi nilai-
nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera pada peserta didik di SMA
Muhammadiyah 1 Palembang, sedangkan untuk skor presentasi ≤62.5 termasuk
dalam kategori rendah nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera
pada peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang.
Berdasarkan hasil angket yang telah dihitung melalui rumus frekuensi
relatif ( P=F/N x100%), maka dapat disimpulkan rata-rata Nilai-nilai nasionalisme
dalam kegiatan upacara bendera pada peserta didik di SMA Muhammadiyah 1
Palembang dari empat indikator adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10 Rata-rata Analisis Nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara
bendera pada peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang
No Indikator Jumlah Persentase
(%)
1 Sikap rela berkorban 147,9 81,9

14
2 Persatuan Indonesia 156,4 86,9
3 Melestarikan Budaya Indonesia 157,2 87,3
4 Cinta Tanah Air 148,6 82,6
Jumlah Rata-rata 152,5 84,7
Sumber: Data primer diolah, Tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.33 di atas dapat disimpulkan dari empat indikator
diperoleh rata-rata analisis nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara
bendera pada peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang tinggi nilai 84,7
dengan kategori tinggi.
Berdasarkan analisis angket di atas dari 4 indikator yang menjadi tolak
ukur peneliti dengan 20 pernyataan dapat diketahui bahwa dari persentase hasil
angket menunjukan semakin tinggi nilai yang didapatkan maka akan menunjukan
bahwa ada nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera setiap hari
senin.
3.4 Pembahasan
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahaui bahwa dari 4 indikator yang
menjadi tolal ukur peneliti dengan 20 pernyataan didapatkan bahwa data yang
diperoleh dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa semua persentase yang
didapatkan dari ke 4 indikator memiliki nilai yang tinggi yaitu pendapat peserta
didik SMA Muhammadiyah 1 Palembang tentang analisis nilai-nilai nasionalisme
dalam kegiatan upacara bendera pada peserta didik di SMA Muhammadiyah 1
Palembang dengan persentase yang diperoleh 84,7. Dapat diartikan bahwa
semakin tinggi nilai yang didapatkan maka akan menunjukan bahwa ada nilai-
nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera setiap hari senin. Sebaliknya
semakin rendanya nilai didapatkan. Dapat diartikan bahwa semakin rendah nilai
yang didapatkan maka akan menunjukan tidak adanya nilai-nilai nasionalisme
dalam kegiatan upacara bendera setiap hari senin.
Temuan peneliti ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Atix (2016) yang berjudul Pelaksanaan Upacara Bendera Di
Sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama (Spk) Sebagai Upaya Penguatan Jiwa
Nasionalisme Pada Siswa (Studi Kasus di SMA Semesta Billingual Boarding
School. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pada hakikatnya guru dan siswa

15
memahami jiwa nasionalisme sebagai sikap cinta terhadap tanah air yang penting
dimiliki setiap warga negara termasuk siswa. Upacara bendera di sekolah juga
dianggap penting sebagai salah satu upaya penguatan jiwa nasionalisme pada
siswa, meski ada beberapa peserta upacara yang masih merasa terpaksa dalam
pelaksanaannya. Pelaksanaan upacara bendera di SMA Semesta Semarang
dilakukan secara terpisah antara siswa putra dan siswa putri kecuali
upacaraupacara besar. Persiapannya sepenuhnya dipegang oleh anggota paskib
mulai dari petugas hingga perlengkapannya. Pelaksanaan upacara dibagi dalam
tiga tahap yaitu : pra, pelaksanaan dan pasca atau evaluasi. Kegiatan pra dan pasca
atau evaluasi dilakukan intern oleh anggota paskib. Di samping itu ada dua hal
yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan upacara bendera di SMA Semesta
Semarang yaitu hambatan lingkungan yang meliputi budaya sekolah dan teman
sebaya, hambatan diri sendiri dan hambatan sarana prasarana yang tidak
sepenuhnya didukung oleh pihak sekolah.
Selanjutnya oleh Rizky (2017) dengan penelitian yang berjudul
Pembentukan Karakter Cinta Tanah Air Melalui Upacara Bendera pada Kelas
Tinggi di Mi Walisongo Jerakah Kecamatan Tugu Kota Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pembentukan karakter
cinta tanah air melalui upacara bendera yaitu dengan menanamkan kedisiplinan,
sehingga peserta didik dapat memahami upacara bendera dengan baik. Dalam
proses pembentukan karakter cinta tanah air melalui upacara bendera berjalan
dengan baik. Akan tetapi, ada kendala dalam persiapan dan pelaksanaannya yaitu
dari peserta didik maupun kesibukan pendidik yang melatih upacara bendera.
Dengan adanya upacara bendera diharapkan karakter cinta tanah air pada peserta
didik dapat terbentuk dan menjadikan bangsa yang berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, beradab berdasarkan Pancasila sehingga menjadikan bangsa
yang berkarakter
Berdasarkan analisis angket dan hasil uji yang dilakukan peneliti pada 4
indikator yang menjadi tolak ukur penelitian didapatkan hasil rata-rata dari
persentase yaitu sikap rela berkorban 81,9, persatuan Indonesia 86,9, melestarikan
budaya Indonesia 87.1, cinta tanah air 82,6. dengan hasil penelitian ini analisis

16
nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera pada peserta didik di
SMA Muhammadiyah 1 Palembang ditujukan dengan hasil 84,7 ≥ 62,5.
Menurut Nurhayati (2013: 7) mengungkapkan ada beberapa indikator nilai
nasionalisme yaitu, 1) menjaga dan melindungi negara, 2) sikap rela berkorban/
patriotisme, 3) persatuan Indonesia, 4) melestarikan budaya indonesia, 5) cinta
tanah air, 6) menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Dalam (http://ejournal.
unikama.ac.id) diakses pada Juli 2018
Berdasarkan hasil yang didapatkan peneliti pada indikator sikap rela
berkorban dengan hasil yaitu 81,9, menujukan bahwa terdapat nilai sikap rela
berkorban pada upacara hari senin itu dilihat dari kegiatan peserta didik disiplin
mengikuti upacara, dalam kegiatan upacara juga perserta didik juga saling
membantu jika ada ada peserta didik lain sakit. Kemudian pada indikator
persatuan Indonesia didapatkan hasil 86,9, hasil itu menunjukan adanya nilai
persatuan dalam keigatan upacara hari senin itu dilihat dari peserta didik
mengikuti upacara dengan tertib, mengikuti kegiatan pembacaan teks pancasila,
serta menghormati para pahlawan yang telah gugur. Kemudian pada indikator
melestarikan budaya Indonesia didapatkan hasil 87.3, menunjukan bahwa terdapat
nilai melestrarikan budaya Indonesia itu dilihat dari kegiatan hormat dengan tegap
saat pengibaran bendera merah putih, mendengarkan amanat upacara dari
pembina dengan baik, serta mengikuti pembubaran upacara dengan tertib.
Selanjutnya cinta tanah air didapatkan hasil 82,4, terdapat nilai cinta tanah air
dalam kegiatan upacara bendera hari senin itu dilihat dari menyanyikan lagu wajib
nasional dengan semangat, selalu berdoa dengan khusyuk dalam upacara bendera
hari senin.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis serta hasil penelitian terdahulu
dengan teori analisis nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera pada
peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang. Maka kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini bahwa terdapat nilai-nilai nasionalisme dalam
kegiatan upacara bendera pada peserta didik di SMA Muhammadiyah 1
Palembang itu dilihat dalam berbagai kegiatan upacara bendera terdapat nilai-
nilai yaitu sikap rela berkorba, persatuan Indonesia, melestarikan budaya

17
Indonesia dan cinta tanah air. Dalam menumbuhkan sikap nasionalisme, peserta
didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang diharuskan mengikuti kegiatan
upacara bendera, dengan khidmat, peserta didik dari kelas X hingga kelas XII juga
sudah dibiasakan menjadi petugas upacara, dimana dalam kegiatan upacara
mengandung berbagai sikap nasionalisme, karena merupakan suatu bentuk
menghormati pahlawan, bendera dan menunjukan sikap cinta tanah air. Peserta
didik mengetahui bahwa mengikuti kegiatan upacara merupakan salah satu bentuk
menerapkan sikap nasionalisme. Kegiatan upacara dapat membangkitkan sikap
nasionalisme peserta didik di jenjang pendidikan formal. Peserta didik dituntut
untuk dapat mengikuti upacara dengan baik dan khidmat, oleh sebab itu peserta
didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang sudah terbiasa mematuhi tata tertib
dalam mengikuti kegiatan upacara sebagai salah satu bentuk penerapan sikap
nasionalisme.

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan
peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai-nilai nasionalisme dalam
kegiatan upacara bendera pada peserta didik di SMA Muhammadiyah 1
Palembang dengan persentase yang diperoleh 84.7 dengan kategori tinggi. Hal ini
dapat dibuktikan dari hasil analisis hasil angket yang dilakukan peneliti pada 4
indikator yang menjadi tolak ukur penelitian didapatkan hasil rata-rata dari
persentase setiap indikator yaitu sikap rela berkorban 81,9, persatuan Indonesia
86,9, melestarikan budaya Indonesia 87.3, cinta tanah air 82,6. dengan hasil
penelitian ini bahwa analisis nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara
bendera pada peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Palembang ditujukan
dengan hasil 84,7.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti menyarankan kepada
beberapa pihak terkait sebagai berikut:
.2.1 Bagi Sekolah penelitian ini diharapkan agar menjadi pedoman agar
kegiatan upacara bendera setiap hari Senin selalu berjalan dengan hikmad

18
karena dalam upacara bendera tersebut merupakan salah satu penanaman nilai-
nilai nasionalisme
.2.2 Bagi guru diharapkan untuk selalu menanamkan nilai-nilai nasionalisme
serta selalu membimbing anak didik untuk mengikuti upacara dengan hikmad
.2.3 Bagi peserta didik penelitian ini diharapakan untuk menjadi masukan agar
peserta didik lebih hikmad dalam mengikuti kegiatan upacara karena dalam
kegiatan upacara merupakan kegiatan penanaman nilai-nilai nasionalisme.
.2.4 Bagi peneliti diharapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang kegiatan upacara bendera hari senin dan nilai-nilai nasionalisme.

19
DAFTAR PUSTAKA
Alfan, 2013. Pengantar Filsafat Nilai. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto,S. (2014). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik) Jakarta:


Renika Cipta

Atix (2016) dalam (http://eprints.uns.ac.id dengan judul Pelaksanaan Upacara


Bendera Di Sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama (Spk) Sebagai Upaya
Penguatan Jiwa Nasionalisme Pada Siswa (Studi Kasus di SMA Semesta
Billingual Boarding School. Diakses 22 Juni 2019

Hans. 2000. Nasionalisme: arti dan sejarah. Terjemahan oleh Sumantri

Kaelan (2013), Filsafat Pancasila, Yogyakarta: Paradigma

Nurhayati, Y. 2013. Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di


SMP N 14 Bandung. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: Universita Pendidikan
Indonesia. Dalam (http://ejournal.unikama.ac.id) diakses pada Juli 2018

Permendikbud No 22 Tahun 2018, Pedoman Upacara Bendera di Sekolah

Rizky (2017) dalam (http:/repository.ugm.ac.id dengan judul Pembentukan


Karakter Cinta Tanah Air Melalui Upacara Bendera Pada Kelas Tinggi
Di Mi Walisongo Jerakah Kecamatan Tugu Kota Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017. Diakses 22 Juni 2019

Rully. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran.


Surabaya: Refika Aditama

Samovar. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika

Soegito (2013) Pergeseran Paradigmatik Manajemen Pendidikan, FIS UNNES,


Semarang.

Sugiyono. (2016) Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif & Rnb. Bandung:


Alfabeta.

Suhadi, & Sety, M. (2018). Analisis Faktor Resiko Rematik Usia 45-54 Tahun di
Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal

20
Ilmiah Mahasiswa Kesehatan MAsyarakat , Vol. 2 No. 2 ISSN: 2502- 73
IX.

Taniredja, 2013. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung:


Alfabeta.

21

Anda mungkin juga menyukai