1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ostwald Viscometer ................................................................................................ 12
Gambar 2 Stopwatch ................................................................................................................ 12
Gambar 3 Picnometer .............................................................................................................. 13
Gambar 4 Thermometer ........................................................................................................... 13
Gambar 5 Constant Themperature Bath .................................................................................. 14
Gambar 6 Gelas Ukur .............................................................................................................. 14
Gambar 7 Neraca Analitis ........................................................................................................ 15
Gambar 8 Rubber Penjepit ....................................................................................................... 15
Gambar 9 Aquades ................................................................................................................... 15
Gambar 10 Crude Oil ............................................................................................................... 16
Gambar 11 Bola Karet ............................................................................................................. 16
2
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Viskositas Kinematik dan Viskositas Dinamik Air terhadap Temperatur ........... 6
Tabel 2 Data Pengukuran Laju Alir Air ..................................................................................... 8
Tabel 3 Data Pengukuran Densitas Air dan Crude Oil .............................................................. 8
3
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Judul Percobaan
“Pengukuran Viskositas dengan Ostwald Viscometer”
Viskositas kinematik (v) dinyatakan dalam centistoke dan dapat ditentukan berdasarkan
dimensi viscometer dengan persamaan berikut:
𝜋𝑑 2 ℎ𝑡 𝐸
𝑣= −
128𝑉𝐼 𝑡 2
Di mana:
4
Persamaan tersebut dapat disederhanakan dengan mengabaikan koreksi energi kinetik
sehingga menjadi:
𝑣=𝐶𝑥𝑡
Koreksi energi kinetik terhadap waktu dapat diabaikan jika waktu aliran lebih dari 200
detik dengan pengecualian pada ukuran yang umum untuk pengukuran viskositas cairan
yang rendah (seperti dikatakan di dalam tabel dimensi viscometer yang konstantanya sama
atau kurang dari 0,05 cSt/sec maka koreksi energi akan berpengaruh tetapi jika waktu
aliran minimumnya 200 detik maka diabaikan).
Persamaan di atas berasal dari persamaan umum Poiseulle untuk pipa kapiler. Pada
metode ini diukur waktu yang diperlukan sejumlah volume tertentu cairan yang mengalir
melalui pipa kapiler di bawah pengaruh tekanan penggerak yang tetap.
𝜋𝑟 2 ∆𝑃
𝜇=
8𝑉𝐼
Di mana:
Konstanta (C) dapat ditentukan dari viscometer standar dengan persamaan sebagai berikut:
𝐶1 𝑡2
=
𝐶2 𝑡1
Di mana:
5
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, konstanta alat (C, cp/sec) dapat ditentukan dari
hubungan 𝑣 = 𝐶 𝑥 𝑡. Sedangkan viskositas dinamik dapat ditentukan dari hubungan:
𝜇=𝜌𝑥𝑣
Di mana:
Tabel 1 Data Viskositas Kinematik dan Viskositas Dinamik Air terhadap Temperatur
Temperature 0C Dynamic Viscosity (N s/m2) x 10-3 Kinematic Viscosity (m2/s) x 10-6
0 1.787 1.787
5 1.519 1.519
10 1.307 1.307
20 1.002 1.004
30 0.798 0.801
40 0.653 0.658
50 0.547 0.553
60 0.467 0.475
70 0.404 0.413
80 0.355 0.365
90 0.315 0.326
100 0.282 0.294
2 2
1 𝑚 ⁄𝑠 = 1 x 104 𝑐𝑚 ⁄𝑠 = 1x 104 stokes = 1 x 106 centistokes
6
7. Neraca analitis
8. Rubber penjepit
9. Aquades
10. Sampel Crude oil
11. Bola karet
7
BAB II
PENGOLAHAN DATA
2.1 Data Hasil Percobaan
2.1.1 Data Konstanta Alat
Tabel 2 Data Pengukuran Laju Alir Air
T (°C) T(s)
50 134
𝑣=𝐶𝑥𝑡
0.553 = 𝐶 𝑥 134
𝑪 = 𝟎. 𝟎𝟎𝟒𝟏𝟑 𝒄𝑺𝒕⁄𝒔
0.00413−0.001975
Error = | | x 100% = 19.89%
0.001975
8
Kemudian, dilakukan perhitungan untuk mendapatkan massa crude oil
dengan mengurangi massa picnometer yang berisi dengan masssa
picnometer kosong sehingga didapatkan massa crude oil sebesar 22.31
gram. Kemudian dihitung densitas cairan menggunakan rumus seperti
di bawah ini.
𝑚
𝜌=
𝑣
22.31
𝜌=
26.32
𝝆 = 𝟎. 𝟖𝟒𝟕
𝑚
𝜌=
𝑣
26.32
𝜌=
26.32
𝝆 = 𝟏. 𝟎𝟎
9
▪ Viskositas Kinematik
𝑣=𝐶𝑥𝑡
𝑐𝑆𝑡
𝑣 = 0.0413 𝑥 1440 𝑠
𝑠
𝒗 = 𝟓𝟗. 𝟒𝟐 𝒄𝑺𝒕
▪ Viskositas Dinamik
𝜇=𝜌𝑥𝑣
𝑔𝑟
𝜇 = 0.847 𝑥 59.42 𝑐𝑆𝑡
𝑚𝐿
𝝁 = 𝟓𝟎. 𝟑𝟐 𝒄𝑷
• Untuk temperatur 60℃, dihitung viskositas kinematik dan
viskositas dinamik seperti di bawah ini.
▪ Viskositas Kinematik
𝑣=𝐶𝑥𝑡
𝑐𝑆𝑡
𝑣 = 0.0413 𝑥 1068 𝑠
𝑠
𝒗 = 𝟒𝟒. 𝟎𝟕 𝒄𝑺𝒕
▪ Viskositas Dinamik
𝜇=𝜌𝑥𝑣
𝑔𝑟
𝜇 = 0.847 𝑥 44.07𝑐𝑆𝑡
𝑚𝐿
𝝁 = 𝟑𝟕. 𝟐 𝒄𝑷
10
BAB III
ANALISIS
3.1 Asumsi
Beberapa asumsi yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1. Selama percobaan berlangsung, kondisi P dan T tetap (T = 25 oC, P = 1 atm)
2. Semua peralatan yang digunakan dalam kondisi baik
3. Temperature minyak diasumsikan sama (homogen), Ostwald Viscometer dalam
keadaan kering dan bersih selama percobaan
4. Pemanasan dengan menggunakan cannon water bath diasumsikan homogen di
seluruh fluida
5. Densitas air diasumsikan 1gr/cm3
6. Posisi Ostwald viscometer stabil secara vertikal saat pengukuran di dalam waterbed
7. Fluida yang mengalir pada viscometer dianggap mengalir secara laminar
8. Diasumsikan tidak ada kesalahan paralaks
9. Picnometer diasumsikan sudah dikalibrasi dengan tepat (kalibrasi volume)
10. Penimbangan picnometer kosong diasumsikan benar-benar massa keringnya
11. Sampel minyak diasumsikan tanpa pengotor
3.2 Analisis Alat
1. Ostwald Viscometer
Pada praktikum kali ini, ada tiga jenis Ostwald viscometer yang berukuran 100 mL,
150 mL, dan 200 mL. Ostwald Viscometer dimasukkan sebuah fluida yang kemudian
ostwal viscometer dimasukkan ke constant temperature bath. Kemudian fluida yang
ada pada Ostwald viscometer akan dihisap dengan bola karet sampai batas atas dan
dihitung waktu alir fluida tersebut hingga batas bawah Ostwald viscometer.
11
Gambar 1 Ostwald Viscometer
2. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk menghitung waktu alir fluida dari batas atas hingga batas
bawah Ostwal Viscometer.
Gambar 2 Stopwatch
3. Picnometer
Picnometer digunakan untuk mendapatkan densitas suatu cairan dengan menimbang
massa picnometer kosong dan massa picnometer yang berisi.
12
Gambar 3 Picnometer
4. Termometer
Termometer digunakan untuk mengukur suhu suatu cairan.
Gambar 4 Thermometer
13
Gambar 5 Constant Themperature Bath
6. Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume fluida yang akan digunakan pada
percobaan. Pada percobaan kali ini digunakan fluida sebanyak 10 cc atau 10 mL.
7. Neraca analitis
Neraca analitis digunakan untuk menimbang suatu benda, yang pada percobaan kali ini
digunakan untuk menimbang massa picnometer kosong dan picnometer yang berisi
fluida.
14
Gambar 7 Neraca Analitis
8. Rubber penjepit
Rubber penjepit digunakan untuk menjepit Ostwald viscometer agar tidak tenggelam
pada constant temperature bath.
Gambar 9 Aquades
15
10. Sampel Crude oil
Sampel crude oil pada percobaan kali ini dihitung densitasnya dan akan digunakan pada
percobaan penentuan viskositas suatu fluida.
16
Dengan menggunakan rumus densitas yaitu massa dibagi volume, didapatkan densitas
crude oil yang digunakan sebesar 0.847 gram/mL. Semakin berat massa suatu fluida dan
apabila volumenya tetap, maka densitasnya akan semakin besar. Demikian pula, apabila
volume suatu fluida semakin besar dengan massa fluida yang tetap, maka densitasnya akan
semakin kecil.
Setelah dilakukan perhitungan pada temperature 50℃ dan 60℃ didapatkan viskositas
kinematik sebesar 6.149 cSt dan 4.407 cSt. Didapatkan juga viskositas dinamik sebesar
5.48 cP dan 3.93 cP. Dilihat dari perhitungan yang dilakukan dapat disimpulkan semakin
tinggi suhu maka viskositas crude oil akan semakin kecil. Hal ini dikarenakan ikatan yang
ada pada crude oil mengalami pelemahan akibat pemanasan. Hal ini membuat molekul-
molekul tersebut lebih mudah bergerak menyebar secara bebas. Semakin bebas pergerakan
molekul akan menghasilkan tekanan yang dirasakan oleh crude oil semakin besar, sehingga
parameter tersebut dapat membuat aliran crude oil semakin cepat. Selama proses pengaliran
crude oil pada pipa kapiler, ditemukan adanya sisa crude oil pada dinding tabung ostwald
viscometer setelah mengalir melewati bagian tabung. Hal tersebut terjadi karena efek atau
respons dari adanya gesekan antara fluida crude oil dan dinding tabung ostwald viscometer.
Gesekan tersebut terjadi karena adanya ikatan adhesi yang kuat antara molekul pada crude
oil dengan dinding tabung ostwald viscometer.
17
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Konstanta alat Ostwald viscometer dengan ukuruan sebesar 0.0043 cSt/s.
4.2 Viskositas kinematic crude oil pada suhu 50°C adalah 6.149 cSt
4.3 Viskositas dinamik crude oil pada suhu 50°C adalah 5.487 cP
4.4 Viskositas kinematic crude oil pada suhu 60°C adalah 4.407 cSt
4.5 Viskositas dinamik crude oil pada suhu 60°C adalah 3.933 cP
4.6 Hubungan temperature dan viskositas pada crude oil adalah berbanding terbalik. Semakin
besar temperature maka semakin kecil viskositas suatu crude oil.
18
BAB V
KESAN DAN SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
Annual Book ASTM Standard Part 24, American Society for Testing Materials, 1981.
Laboratorium Analisa Fluida Reservoir. 2022. Modul Praktikum Analisis Fluida Reservoir.
Bandung: TM ITB.
McCain, William D.Jr. 1990. The Properties of Petroleum Fluids, 2nd Edition. Oklahoma:
Pen Well Publishing Co.
20