Anda di halaman 1dari 48

URAIAN TUGAS POKOK DAN TUGAS INTEGRASI UKM

JABATAN : BIDAN KOORDINATOR

FUNGSI POKOK : Melaksanakan (membantu) Kepala Puskesmas dalam menyelenggarakan kegiatan


KIA dan KB Puskesmas

TUGAS POKOK :

1 Memberikan pelayanan KIA


2 Memberikan pelayanan kontrasepsi KB
3 Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pencatatan danpelaporan program KIA dan KB
4 Membina pelaksanaan posyandu
5 Membina pelaksanaan PKD
6 Kemitraan dengan dukun bayi
7 Melakukan ANC dan PNC di Puskesmas
8 Menyampaikan penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA/KB
9 Melakukan konseling, pemeriksaan dan imunisasi pada calon pengantin
10 Mendeteksi dan merujuk bumil dan bayi resiko tinggi
11 Memberi layanan akseptor alat KB invisif (AKD dan AKBK)
12 Otopsi verbal kematian ibi hamil, ibu bersalin, bayi dan balita
13 Pencatatan dan Pelaporan
14 Menerima laporan dari Bidan desa
15 Merekap dan membuat laporan
16 Melaporkan kegiatan program kepada Kepala Puskesmas

TUGAS INTEGRASI :

1. Melaksanakan kegiatan perbaikan gizi, PNC

2. Mengevaluasi hasil kegiatan untuk peningkatan kesehatan keluarga secara keseluruhan

3. Memberikan penyuluhan dalam kegiatan lints sector terkait KIA dan KB

4. Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahaninformasi dan pertanggungjawaban


kepada atasan

5. Melakukan akan tugas lain yang diberikan oleh atasan

6. Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja dan Tim Perencanaan Puskesmas

Mengetahui

Kepala Puskesmas Tanjung Karang

Lalu Budiawan, SKM


NIP.19720517 200112 1 001
Uraian Tugas Kapus, Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Bidan, Sanitarian Dll

Berikut ini adalah contoh uraian TUGAS POKOK DAN FUNGSI setiap karyawan yang ada di
Puskesmas, anda bisa lihat tugas pokok apa saja yang harus dikerjakan dan bisa dikerjakan oleh
petguas puskesmas. Pada bahasan ini menyangkut Tugas pokok kepal puskesmas sampai Cs nya

1. KEPALA PUSKESMAS

Tugas
Memimpin , mengawasi , mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara paripurna
kepada masyarakat dalam wilayah kerjanya.

2. DOKTER

Tugas Pokok
Mengusahakan agar fungsi Puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik

Fungsi
Sebagai seorang dokter
Sebagai seorang manager

Kegiatan Pokok
Melaksanakan fungsi-fungsi managemen
Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita. Dalam rangka rujukan menerima konsultasi
Mengkoordinir kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
Mengkoordinir pembinaan peran serta masyarakat

Kegiatan lain :
Menerima konsultasi dari semua kegiatan Puskesmas.

3. DOKTER GIGI

Tugas Pokok
Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas dapat
berjalan dengan baik.

Fungsi
Mengawasi pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas

Kegiatan Pokok
Memberi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah kerja Puskesmas secara teratur.
Supervisi dan bimbingan teknis pada Perawat Gigi di Puskesmas tersebut.

Kegiatan lain
Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan masyarakat di wilayah kerjanya.
Melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsi managemen
Membantu kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran serta masyarakat.

4. PERAWAT
Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan pengobatan jalan.

Fungsi
Membantu dokter dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas

Kegiatan Pokok

 Memeriksa dan mengobati penderita penyakit menular secara pasif

 Memberikan pengobatan darurat pada penderita sakit gigi.

 Mengadakan surveillance penyakit menular.

 Melakukan imunisasi pada bayi ,anak sekolah.

 Penyuluhan kesehatan pada penderita.

 Mengadakan kunjungan follow up pada keluarga penderita yang dipandang perlu.

 Mengunjungi sebagian dari sekolah yang ada di wilayah kerjanya dalam membantu perawat
lain yang mempunyai kegiatan pokok UKS.

 Pengobatan sementara penderita jiwa dan penyuluhan kesehatan

jiwa.

Membantu melatih kader kesehatan

Membantu dokter kepala Puskesmas melakukan fungsi managemen Puskesmas dalam bidang
pengobatan.

Ikut serta dalam kegiatan Posyandu dan Posyandu USILA

Memberikan pelayanan MTBS dan DDTK


5. BIDAN

Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan KIA dan KB

Fungsi
Membantu dokter dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di Puskesmas.

Kegiatan Pokok

 Melaksanakan pemeriksaan berkala kepada ibu hamil , ibu menyusui , bayi dan balita di
Puskesmas serta memberikan pelayanan kontrasepsi pada akseptor KB.

 Menyampaikan cara PMT bagi yang membutuhkan dan penyuluhan kesehatan dalam bidang
KIA , KB , Gizi.

 Melakukan imunisasi pada ibu hamil dan bayi.

 Melatih Dukun bayi.

 Memberikan pelayanan MTBS dan DDTK


 Ikut Serta dalam Posyandu USILA

Kegiatan lain

 Memberikan pengobatan ringanbagi ibu , bayi dan balita yang berkunjung ke bagian KIA di
Puskesmas.

 Diagnosa dini penyakit gigi dan mulut serta pengobatan sementara.

 Membantu surveillance penyakit menular.

 Kunjungan ke rumah-rumah penderita yang dipandang perlu untuk mendapatkan perawatan


kesehatan keluarga.

 Pencatatan dan pelaporan kegiatannya

 Pengamatan perkembangan mental bayi dan balita.

 Membantu dokter melaksanakan fungsi managemen Puskesmas.

 Ikut serta secara aktif dalam pengembangan peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dan
kerjasama lintas sektoral.

 Ikut serta dalam posyandu dan posyandu USILA

 Memberikan pelayanan MTBS dan DDTK

6. BIDAN DESA

Kedudukan
Bidan didesa adalah tenaga bidan yang ditempatkan dan bertugas di desa , mempunyai wilayah
kerja. Dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik di dalam maupun diluar jam kerjanya bidan
harus bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas.

Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan Puskesmas di desa wilayah kerjanya berdasarkan urutan prioritas masalah
kesehatan yang dihadapi sesuai kewenangan yang dimiliki dan diberikan.
Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya agar tumbuh kesadarannya untuk
dapat berperilaku hidup sehat.

Fungsi

 Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-rumah , menangani


persalinan, pemberian kontrasepsi dan pengayoman medis keluarga berencana.

 Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dan
melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat.

 Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi.

 Membina kerjasama lintas program , lintas sektoral dan lembaga swadaya masyarakat.
 Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke Puskesmas atau bilamana dalam
keadaan darurat dapat merujuk ke fasilitas kesehatan lainnya.

 Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian kontrasepsi serta
adanya penyakit-penyakit lain dan berusaha untuk mengatasi sesuai dengan
kemampuannya.

7. SANITARIAN

Tugas Pokok
Merubah , mengendalikan atau menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberi
pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat.

Fungsi
Membantu dokter dalam melaksankan kegiatan di Puskesmas.

Kegiatan Pokok
Penyuluhan kepada masyarakat tentang penggunaan air bersih , jamban kelurga, kebersihan
lingkungan serta penanaman pekarangan.
Membantu masyarakat dalam pembuatan sumur , perlindungan mata iar , penampungan air hujan
dan sebagainya serta melatih pembuatan leher angsa untuk jamban keluarga.
Pengawasan hygiene perusahaan dan tempat tempat umum dll

Kegiatan lain
Membantu dokter dalam pemberantasan penyakit menular
Membantu dan mengembangkan peran serta masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kegiatannya
Pengamatan kesehatan lingkungan di sekolah serta memberi saran-saran teknik perbaikan .
Membantu penyuluhan gizi.
Membantu dokter dalam melaksanakan fungsi managemen
Ikut serta dalam Posyandu
Aktif dalam memperkuat kerjasama lintas sektoral.

8. PERAWAT GIGI

Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas

Fungsi
Membantu dokter gigi dalam melaksanakan kegiatan di puskesmas.

Kegiatan Pokok
Memberika gigi geligi
Mengobati gigi yang sakit
Menambal gigi yang berlubang
Membersihkan karang gigi
Penyuluhan kesehatan gigi
Merefer kasus yang perlu diambil tindakan oleh dokter gigi.

Kegiatan lain
Memeriksa gigi ibu hamil dan anak-anak
Melaksanakan UKGS
Membantu dokter melaksanakan fungsi managemen
Membantu mengembangkan peran serta masyarakat
Melaksanakan rujukan bagi penderita yang perlu tindak lanjut dari dokter khusus

9. GIZI

Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan perbaikan gizi di wilayah kerjanya.

Fungsi
Membantu dokter melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas

Kegiatan Pokok
Merencanakan kegiatan gizi yang dilaksanakan di Puskesmas bersama pimpinan dan staf
Puskesmas lain.
Melaksanakan kegiatan pelatihan gizi
Melaksanakan kegiatan gizi dalam rangka memperbaiki status gizi masyarakat
Melaksanakan koordinasi kegiatan gizi
Melaksanakan pemantauan dan penilaian
Melaksanakan bimbingan teknis dan pembinaan kader

Kegiatan lain
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatannya.
Membantu dokter melaksanakan fungsi managemen Puskesmas.
Ikut serta dalam Posyandu.
Membantu pengamatan perkembangan mental anak dan follow up penderita
Melakukan rujukan bila perlu.

10. LABORAT

Tugas Pokok
Melakukan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas

Fungsi
Membantu menegakkan diagnosa penyakit

Kegiatan Pokok
Melaksanakan pemeriksaan specimen penderita dan ibu hamil untuk pemeriksaan darah, urine
rutin dan pemeriksaan sediaan dahak.
Menerima rujukan dari Poli , Posyandu, Pustu dan dari swasta

Kegiatan lain
Membantu penyuluhan kesehatan pada penderita atau keluarganya.
Membantu kunjungan rumah dalam rangka perawatan kesehatan keluarga
Pencatatan dan pelaporan kegiatannya
Membantu dokter melaksanakan fungsi managemen
Membantu dalam pengembangan peran serta masyarakat
Membantu referral specimen
Bila diperlukan ikut dalam posyandu dan posyandu USILA
11. OBAT

Tugas Pokok
Mengelola obat-obatan yang ada di Puskesmas

Fungsi
Membantu dokter untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di Puskesmas

Kegiatan Pokok
Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas
Mengatur penyimpanan obat di Puskesmas
Mengatur administrasi obat di Puskesmas
Meracik dan membungkus obat dalam kemasan yang sesuai untuk diberikan kepada penderita
sesuai perintah dokter.
Mengatur distribusi obat sederhana untuk PPPK
Menyediakan obat untuk Puskesmas Pembantu , Posyandu
Mengatur distribusi obat untuk KIA / KB

Kegiatan lain
Penyuluhan kesehatan terutama dalam bidang penggunan obat keras dan bahaya narkotika
Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan
Membantu dokter melaksanakan fungsi managemen
Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat dan gudang obat

12. TATA USAHA

Tugas Pokok
Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian ,
keuangan ,
perlengkapan ,
surat menyurat ,
humas dan urusan-urusan umum ,
perencanaan serta pelaporan.

Fungsi
Membantu dokter dalam melaksanakan ketata usahaan Puskesmas

Kegiatan Pokok
Membuat surat-surat dan menyimpan arsip

Kegiatan lain
Membantu dokter melaksanakan fungsi managemen
Pengetikan laporan
9 Tugas Pokok dan Fungsi Bidan Puskesmas kesehatan ibu dan anak (KIA). Guna memberikan
kontribusi pelayanan yang optimal kepada sasaran, maka setiap bidan harus memahami tugas
pokoknya, baik sebagai bidan koordinator, bidan desa (kelurahan) maupun bidan klinik KIA
Puskemas. Dalam rangka memperingati Hari Bidan Indonesia, yang ditetapkan setiap tanggal 24 Juni,
kali ini admin blog puskel akan memaparkan bagaimana tugas pokok dan fungsi (tupoksi) bidan,
khususnya yang bertugas di puskesmas. Berdasarkan rangkuman berbacam informasi pelayanan
puskesmas, terdapat standar minimal

9 (sembilan) tugas pokok dan fungsi, seorang bidan, yakni :

1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil (Ante Natal Care)

2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (Post Natal Care)

3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir (kunjungan neanatal)

4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di wilayah kerja puskesmas.

5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan kebidanan.

6. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada wanita usia subur (WUS).

7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil risiko tinggi (bumil risti)

8. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal (AMP) bila ada kasus kematian ibu dan bayi.

9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu pelayanan puskesmas. Selamat


merayakan Hari Bidan Indonesia, semoga bisa melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat. Bahkan bisa menjadi bidan delima, idola semuanya.

OLEKSI ARTIKEL

Kewenangan Bidan Sesuai Permenkes Nomor 1464 Tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bid

Kategori: Artikel Umum, Dikirim: Administrator [21/11/2011]

http://www.kesehatanibu.depkes.go.id.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik
Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:

1. Kewenangan normal:
o Pelayanan kesehatan ibu

o Pelayanan kesehatan anak

o Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana

2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah

3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter

Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan. Kewenangan ini meliputi:

1. Pelayanan kesehatan ibu

1. Ruang lingkup:

 Pelayanan konseling pada masa pra hamil

 Pelayanan antenatal pada kehamilan normal

 Pelayanan persalinan normal

 Pelayanan ibu nifas normal

 Pelayanan ibu menyusui

 Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan

2. Kewenangan:

 Episiotomi

 Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II

 Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan

 Pemberian tablet Fe pada ibu hamil

 Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas

 Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi air susu ibu
(ASI) eksklusif

 Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum

 Penyuluhan dan konseling

 Bimbingan pada kelompok ibu hamil

 Pemberian surat keterangan kematian

 Pemberian surat keterangan cuti bersalin

2. Pelayanan kesehatan anak


1. Ruang lingkup:

 Pelayanan bayi baru lahir

 Pelayanan bayi

 Pelayanan anak balita

 Pelayanan anak pra sekolah

2. Kewenangan:

 Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan


hipotermi, inisiasi menyusu dini (IMD), injeksi vitamin K 1, perawatan bayi
baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat

 Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk

 Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan

 Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah

 Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah

 Pemberian konseling dan penyuluhan

 Pemberian surat keterangan kelahiran

 Pemberian surat keterangan kematian

3. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana, dengan kewenangan:

1. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan


keluarga berencana

2. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom

Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus bagi bidan yang menjalankan
program Pemerintah mendapat kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan
yang meliputi:

1. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan memberikan
pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit

2. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu (dilakukan
di bawah supervisi dokter)

3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan

4. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak, anak usia
sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan
5. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak sekolah

6. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas

7. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular
Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan penyakit lainnya

8. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA)


melalui informasi dan edukasi

9. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program Pemerintah

Khusus untuk pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan antenatal terintegrasi, penanganan
bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini, merujuk, dan memberikan penyuluhan
terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) dan penyakit lainnya, serta pencegahan penyalahgunaan
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), hanya dapat dilakukan oleh bidan yang
telah mendapat pelatihan untuk pelayanan tersebut.

Selain itu, khusus di daerah (kecamatan atau kelurahan/desa) yang belum ada dokter, bidan juga
diberikan kewenangan sementara untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar kewenangan
normal, dengan syarat telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Kewenangan
bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar kewenangan normal tersebut berakhir dan
tidak berlaku lagi jika di daerah tersebut sudah terdapat tenaga dokter

KERANGKA ACUAN PENDATAAN IBU HAMIL

PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak terutama pada kelompok yang paling
rentan terhadap masalah kesehatan, yaitu ibu hamil, bersalin, dan bayi pada masa perinatal.Hal ini
ditandai dengan tingginya AKI dan AKB.

LATAR BELAKANG

Kegiatan pendataan bumil adalah semua ibu hamil antara trimester 1 sampe dengan 3.

TUJUAN UMUM

Meningkatkan kesehatan ibu dan anak

TUJUAN KHUSUS.

ntuk men!egah terjadinya AKI.Meningkatkan !akupan kunjungan ibu hamil.Meningkatkan


kesehatan ibu hamil

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


"endataan ibu hamil dilaksanakan #$ dalam 1 tahun

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil

SASARAN

%emua ibu hamil di&ilayah ke!amatan "undong

SKEDUL /JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Dilaksanakan #$ dalam 1 tahun

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

'(aluasi kegiatan dilakukan oleh bidan dan dilaporkan kepada kepal a "uskesmas "undong

PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

KERANGKA ACUAN

PEMERIKSAAN IBU HAMIL

A. PENDAHULUAN

Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan salah satu
kelompok tersebut adalah ibu hamil. Ibu hamil perlu dipersiapkan seoptimal mungkin secara fisik
dan mental selama dalam masa kehamilan sehingga didapatkan ibu dan bayi yang sehat.

B. LATAR BELAKANG

Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals

(MDGs), Indonesia berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Anak-anak terutama
neonatal sangat rentan terhadap penyakit yang berujung pada kematian. Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Neonatal (AKN) merupakan indikator status kesehatan masyarakat.

Dibandingkan Negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia memiliki angka kematian ibu dan

bayi yang cukup tinggi. Menurut data Survey Demografi Kesehatan Indonesi (SDKI) 2007 AKI di
Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan data di atas, maka puskesmas Pattingalloang sebagai pusat pelayanan kesehatan
masyarakat perlu memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
Untuk itu diperlukan program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang sesuai kebutuhan dan
harapan serta langsung menyentuh masyarakat, yakni program KIA dan KB yang langsung
mengunjungi masyarakat.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

TUJUAN UMUM : Untuk memeriksa ibu – ibu hamil yang ada difasilitas UKM ( posyandu ) diwilayah
kerja Puskesmas termasuk ibu hamil yang tidak datang ke fasilitas UKM ( posyandu ), sehingga ibu
hamil dapat dipersiapkan se optimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan
, persalinan dan nifas,sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

TUJUAN KHUSUS :

1. Untuk mengetahui dan menangani komplikasi yang mungkin dijumpai dalam kehamilan.

2. Untuk mengenali dan mengobati penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.

3. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak

4. Memberikan nasihat –nasihat tentang cara hidup sehari berkaitan dengan kehamilan, nifas, laktasi
dan KB.

5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbang
secara normal.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok : Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil

Rincian kegiatan :

1. Menimbang berat badan ibu hamil

2. Mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil

3. Mengukuran tekanan darah ibu hamil

4. Pemeriksaan palpasi leopold

5. Pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Ibu – ibu hamil yang datang kefasilitas UKM ( posyandu) dicatat nama, umur, nama suami, tanggal
HPHT,

status kehamilan,persalinan, dan kegugurannya ( GPA)

2. Melakukan penimbangan berat badan (BB) ibu hamil

3. Melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas ( LILA)

4. Melakukan pengukuran tekanan darah ( TD)

5. Melakukan pemeriksaan palpasi leopold

6. Pemeriksaan Denyut Jantung Janin ( DJJ )


7. Ibu – ibu hamil yang tidak berkurang ke fasilitas UKM ( Posyandu), dikunjungi kerumahnya dan
dilakukan

pemeriksaan kehamilan.

F. SASARAN

1. Ibu hamil yang berkunjung di fasilitas UKM (posyandu )

2. Ibu hamil yang tidak berkunjung difasilitas UKM ( posyandu )

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal kegiatan KIA dan KB disesuaikan dengan jadwal kegiatan di fasilitas UKM (Posyandu) di
masing-masing kelurahan :

No. Tanggal Tempat Pelaksanaan

H. RENCANA PEMBIAYAAN

Menunjang pelaksanaan kegiatan di fasilitas UKM ( Posyandu ) didukung oleh dana yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Setiap akhir bulan , bidan kelurahan menghitung jumlah kunjungan ibu hamil di fasilitas UKM

( posyandu ).

J. PENCATATAN DAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format laporan bulanan kegiatan
fasilitas UKM ( posyandu ).

2. Pelaporan diserahkan setiap akhir bulan

3. Pelaporan diserahkan kepenanggung jawab kegiatan UKM ( posyandu ).

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Pattingalloang

dr.Yuliaty Pongrekun

NIP. 19590713 198710 2 002


KERANGKA ACUAN
PERTEMUAN KADER PENDAMPINGAN STIKER P4K
PUSKESMAS MUNGO TANGGAL 31 MEI TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN

P4K ( Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi) dengan Stiker adalah
merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh Bidan di desa Dengan Peran Aktif Suami, Keluarga
Dan Masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi
bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker
sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir

Kader sebagai partner kerja dilapangan bagi petugas kesehatan dalam pelaksanaan program P4K
ini sangat berperan penting sehubungan dengan penguasaan wilayah dan geografis wilayah kerja,
serta pendekatan kepada masyarakat secara budaya setempat.

Penyelenggaraan Kesehatan salah satunya dengan mengoptimalkan fungsi Puskesmas. Fungsi


Puskesmas berdasarkan permenkes no 75 tahun 2014 adalah :

1. Menyelanggrakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama diwilayah kerjanya.

2. Menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama diwilayah kerjanya.

3. Sebagai wahana pendidikan.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan dipuskesmas bertujuan untuk mewujudkan


masyarakat yang :

1. Memiliki prilaku sehat yang meliputi kesadaran , kamauan dan kemanpuan hidup sehat

2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu

3. Hidup dalam lingkungan yang sehat

4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal baik individu , keluarga dan masyarakat.

II. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pencapaian target sasaran rencana pembangunan jangka menengah bidang kesehatan
(RPJMN-KN) 2004-2009 yaitu AKI 226/100.000 KH, dan target pencapaian Millenium Development
Golals (MDG’s), yaitu AKI menjadi 102/100.000 KH pada tahun 2015, perlu dilakukan upaya
terobosan yang efektif dan berkesinambungan.

Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung, yaitu perdarahan, infeksi, eklamsi,
persalinan lama dan abortus komplikasi abortus. Di samping itu, kematian ibu juga dilatarbelakangi
oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kedudukan dan peran perempuan, faktor
sosial budaya serta faktor transportasi, yang kesemuanya berpengaruh pada munculnya dua
keadaan yang tidak menguntungkan, yaitu : (1) Tiga Terlambat (terlambat mengenal tanda bahaya
dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat mendapatkan
pelayanan fasilitas kesehatan); (2) Empat Terlalu (terlalu muda melahirkan, terlalu sering
melahirkan, terlalu rapat jarak melahirkan, dan terlalu tua untuk melahirkan). Mengingat penyebab
dan latar belakang kematian ibu yang sangat kompleks dan menyangkut bidang-bidang yang
ditangani oleh sektor, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, maka upaya percepatan
penurunan AKI memerlukan penanganan yang menyeluruh terhadap masalah yang ada dengan
melibatkan sektor terkait.

Pada tahun 2007 menteri kesehatan menerangkan P4K (program perencanaan dan
pencegahan komplikasi) dengan stiker yang merupakan “upaya terobosan” dalam percepatan
penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas
pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya
kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindak lanjut dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru
lahir.

Dari pengalaman lapangan, ditemukan bahwa kemampuan dalam berkomunikasi merupakan kunci
keberhasilan untuk dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap bidan. Dalam P4K dengan
Stiker, bidan diharapkan berperan sebagai fasilitator dan dapat membangun komunikasi persuasif
dan setara di wilayah kerjanya agar dapat terwujud kerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat
sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

III. TUJUAN

3.1. Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang kegiatan

Pendampingan stiker P4K.

3.2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader tentang Stiker P4K

b. Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K disetiap rumah ibu hamil

c. Terlaksananya perencanaan persalinan termasuk pemakaian metode KB pasca melahirkan yang


sesuai dan disepakati ibu hamil, suami, keluarga dan bidan.

d. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama
kehamilan, persalinan, persalinan, dan nifas

e. Tersedianya persiapan persalinan ibu hamil dalam hal biaya, transportasi, donor darah untuk
proses persalinan termasuk menghadapi kegawatdaruratan ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru
lahir
IV. SASARAN

Kader diwilayah kerja Puskesmas Mungo

V. MATERI
• Stiker P4K
• Deteksi Dini Resti Ibu Hamil

VI. PESERTA

1. Peserta adalah kader Posyandu sebanyak 37 orang di wilayah kerja Puskesmas

2. Masing-masing jorong 1 orang kader posyandu kecuali jorong Indo Baleh Barat 3 orag kader,
dan jorong KPL 2 orang kader

VII. NARA SUMBER


1 orang dari Kabupaten dengan unsur :
a. 1 satu orang dari seksi Kesga

b. Pengelola Ibu Puskesmas Mungo

VIII. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2016

IX. TEMPAT PELAKSANAAN


Kegiatan dilaksanakan di ruang pertemuan Puskesmas Mungo

X. SUMBER DANA
Kegiatan pertemuan Kader dalam pendampingan stiker P4K dibiayai oleh DPA_SKPD Dinas
Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota

XI. RANCANGAN ANGGARAN DANA YANG DIBUTUHKAN

1. Belanja ATK

36 Org X 1 paket X Rp. 10.000,- = Rp.360.000,-

2. Makan Minum

40 bks X Rp. 25.000,- = Rp.1.000.000,-

3. Fotocopy materi / bahan

36 lembar X 5 lembar x Rp.200,- = Rp.36.000,-


4. Uang saku peserta

36 orang X Rp.25.000,- = Rp.900.000,-

= Rp.2.296.000,-

XII. PELAKSANA KEGIATAN

1. Bidan Koordinator Puskesmas Mungo

2. Pengelola Ibu Puskesmas Mungo

XIII. PENUTUP

Demikian kerangka acuan kegiatan pertemuan kader pendampingan stiker P4K di Puskesmas
Mungo. Kerangka acuan ini dibuat dalam rangka upaya peningkatan
capaian program KIA khususnya program Ibu. Akhirnya atas segala perhatian dan pertimbangan,
kami ucapkan terimakasih.
KerangkaAcuanKegiatanProgram Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K
)A.Pendahuluan

Kondisi kesehatan ibu dan anak di indonesia saat ini masih sangat penting untuk ditingkatkan serta
mendapat perhatian khusus. Menurut data terakhir survey demografikesehatan indonesia (sdki)
tahun 2007 diperkirakan sekitar 1 orang ibu meninggal setiap jam akibat kehamilan bersalin dan
nifas serta setiap hari !01 bayi meninggal. "al ini se#ara keseluruhan disebabkan latar belakang dan
penyebab kematian ibudan anak yang kompleks menyangkut aspek medis yang harus ditangani
oleh tenagakesehatan. $edangkan penyebab non medis merupakan penyebab mendasar seperti
status perempuan keberadaan anak sosial budaya pendidikan ekonomi geografis
transportasidan sebagainya yang memerlukan keterlibatan lintas sektor dalam
penanganannya.%enyebab kematian ibu terbesar se#ara berurutan disebabkan
terjadinya pendarahan eklamsia infeksi persalinan lama dan keguguran. Kematian bayi
sebagian besar disebabkan karena &ayi &erat 'ahir endah (&&' ) kesulitan bernafas saat lahir dan
infeksi. 'ebih dari separuh ( * +) kematian bayi terjadi pada masa bayi baru lahir (0 , 2- hari).
$edangkan kematian bayi usia 1 , 12 bulan sebagian besar disebabkankarenadiare dan
pneumonia. paya penurunan kematian ibu dan bayi dapat dilakukan dengan peningkatan#akupan
dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. $alah satu upaya yang dilakukanadalah
mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui %rogram%eren#anaan
%ersalinan dan %en#egahan Komplikasi (%!K).

B.Latar Belakang

1./asar "ukuma. ndang ndang o. 2 3ahun 1442 tentang Kesehatan. b.%eraturan %emerintah no.
2 tahun 144* tentang 3enaga Kesehatan.#. ndang ndang no. 2 tentang tahun 200!
%emerintahan /aerah.d.Keputusan Menteri Kesehatan no. 400 tahun 2002 tentang egistrasi dan
%raktek &idan.e.Keputusan Menteri Kesehatan no.7!1 tahun 200- tentang $tandar
%elayananMinimal &idang Kesehatan /i Kabupaten5Kota
KERANGKA ACUAN IBU HAMIL RESTI

A.PENDAHULUAN

Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator untuk melihatderajat kesehatan
perempuan.Angka kematian ibu merupakan salah satu target yang telahditentukan dalam tujuan
pembangunan meliputi angka kematianibu,dimana target tahun 2015 berkurang sampai ¾ resiko
dari kematianibu.kematian ibu bisa dikurangi dengan cara pemantauan ANC secararutin disetiap
posyandu oleh bidan desa yang bertanggung ja ab di desatersebut. !emeriksaan ibu hamil di
posyandu selain ANC jugadilaksanakan pengukuran "ila,tinggi bdan,berat badan yang guna nyauntuk
mengetahui #aktor resiko yang mungkin terjadi selama kehamilansampai melahirkan.

B.LATAR BELAKANG

$ebagian ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilannyasejak a al kehamilan, sehingga
banyak ibu hamil resiko tinggi yang tidakterdeteksi.

C.TUJUAN

%idapatkan status ibu hamil resiko tinggi

%idapatkannya pelayanan yang lebih spesi&k terhadap ibu hamilresti

D.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

'enetapkan status kesehatan ibu hamil resti berdasarkan #aktorresiko !emeriksaan &sik !emberian
penkes tentang kehamilan resti yang dialami ibu hamil

!encatatan hasil pelayanan ANC

'elakukan pencatatan ibu hamil resti

E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

(egiatan pemeriksaan bumil di gedung dilaksanakan di ruang ()A!uskesmas 'uara Nasal

(egiatan di luar gedung dilaksanakan pada aktu yang ditentukan


(unjungan rumah oleh bumil yang tak memeriksakan kehamilannyadilakukan oleh bidan
desa,pemegang ilayah setempat.

F.SASARAN

$emua ibu hamil di ilayah desa masing*masing yang berada di ilayah kerja !uskemas 'uara Nasal

G.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

%i dalam setiap hari kerja di ruang ()A !uskesmas 'uara Nasal

%i luar gedung, setiap kegiatan posyandudi kunjungan desa dankunjungan rumah ditentukan oleh
bidan desa pemegang ilayah.

H.EVALUASI, PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

$asaran ibu hamil resti tercatat secara menyeluruh dan dapatditangani dengan baik sesuai dengan
#aktor resiko yang dialami.

I.PENCATATAN, PELAPORAN, EVALUASI KEGIATAN

%ilaksanakan sesuai dengan prosedur pelayanan ibu hamil resti..

J.ANGGARAN BIAYA

%ana + (

K.PENUTUP

%emikianlah laporan pemantauan ibu hamil resiko tinggi ini dibuatsebagai laporan pelaksanaan
kegiatan pemantauan ibu hamil di ilayahpuskesmas muara nasal tahun 201-
KERANGKA ACUAN

KAJI BANDING UPAYA KIA-KB

UPT PUSKESMAS Sukamandi KOTA Sukamaju

PENDAHULUAN

Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan
kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Di kota Sukamaju,jumlah
kematian ibu mengalami penurunan yang signifikan yaitu 7 kasus pada tahun 2013 menjadi 2 kasus
pada tahun 2014.

Sedangkan untuk kematian bayi dari 40 kasus pada tahun 2013dan 37 kasus pada tahun 2014.
Namun demikian tetap diperlukan upaya agar target penurunan AKI dan AKB dapat tercapai pada
tahun – tahun berikutnya. Salah satu upaya penurunan AKI dan AKB adalah dengan penyuluhan guna
meningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular, dan akte kelahiran
dengan menggunakan buku KIA.

LATAR BELAKANG

Kelas ibu hamil adalah sarana untuk belajar tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap
muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran..

Ujicoba pelaksanaan kelas ibu hamil dan Kelas ibu balita telah dimulai pada tahun 2010 pada 6 desa
binaan UPT Puskesmas Sukamandi. UPT Puskesmas Sukamandi telah

melaksanakan kegiatan ini dengan menggunakan dana BOK. Hasil evaluasi di lapangan didapatkan
bahwa masyarakat ternyata antusias . tetapi masih ada kendala dalam pelaksanaan diantaranya dari
10 pendamping yang kita undang yang hadir hanya 2/3 orang. Peran serta lintas sektor terkait
seperti kelurahan dan kader belum maksimal.

Pelaksanaan kelas ibu hamil di puskesmas Sukamandi sedikit banyak sudah lebih baik diantaranya
sudah melibatkan peran lintas sektor (kasi kesra kelurahan )untuk mendampingi pelaksanaan kelas
ibu hamil. Pelaksanaan kelas ibu hamilnya berada di wilayah masyarakat kelurahan sehingga akses
bisa dijangkau oleh ibu hamil. Selain itu di puskesmas Sukamandi juga sudah menggunakan teknologi
tepat guna (LCD) dalam penyampaian materi.
Dari latar belakang itulah UPT Puskesmas Sukamandi memilih Puskesmas Sukamandi sebagai tempat
pelaksanaan kaji banding,diharapkan dari kegiatan ini akan memberikan kontribusi perbaikan bagi
pelaksanaan kelas ibu UPT Puskesmas Sukamandi tahun – tahun berikutnya

TUJUAN

TujuanUmum

Meningkatkan mutu pelaksanaan kelas ibu hamil di daerah binaan di UPT Puskesmas Sukamandi

TujuanKhusus

Membandingkan pelaksanaan kelas ibu hamil antar puskesmas.

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kelas ibu hamil

Meningkatkan fasilitasi dalam pelaksanaan kelas ibu hamil

Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan kelas ibu hamil.

TATA NILAI PROGRAM

 Sopan

 Empati

 Ramah

 Akurat

 Santun

 Ikhlas

TATA HUBUNGAN KERJA

Lintas Program

No Bagian Peran

1. KIA Pelaksana kegiatan

2. Gizi Mendukung pelaksanaan kegiatan

3. Dokter Mendukung pelaksanaan kegiatan

4 Perawat Mendukung pelaksanaan kegiatan


Lintas sektor

No Bagian Peran

1. Kader Posyandu Pendamping

2. PKK Penyebarluasan informasi

4 Kelurahan Fasilitasi tempat

KEGATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

Kunjungan kaji banding pelaksanaan kelas ibu hamil di puskesmas Sukamandi

Menyusun rencana kaji banding

Menyusun instrumen kaji banding

Melaksanakan kunjungan kaji banding

Membuat laporan kaji banding

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN

Cara Melaksanakan Kegiatan

No Kegiatan Methode

Menyusun rencana kaji banding

Membuat kerangka acuan kegiatan

Menyusun instrumen kaji banding

Membuat daftar pertanyaan

Melaksanakan kunjungan kaji banding

Kunjungan langsung dan diskusi

Pelaporan Membuat laporan hasil

Sasaran
Pelaksanaan kelas ibu hamil di puskesmas Sukamandi.

Peserta

Peserta Kaji banding adalah Bidan penanggungjawab KIA KB dan bidan pelaksana UPT Puskesmas
Sukamandi. Untuk kaji banding di puskesmas Sukamandi ini hanya dihadiri oleh pelaksana
kebidanan.

JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan Waktu Kegiatan (Bulan)

1. Menyusun rencana kaji banding

2 Menyusun instrumen kaji banding

3. Melaksanakan kunjungan kaji banding

4. Pelaporan

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kaji banding dilaksanakan pada pelaksanaan kelas ibu hamil tahun 2016

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dilakukan pencatatan dan pelaporan setelah kegiatan selesai dilaksanakan.

Pelaporan kepada Kepala UPT Puskesmas Sukamandi .

Distribusi hasil kegiatan ke lintas program UPT Puskesmas Sukamandi.

Silahkan Unduh kerangka acuan kaji banding dalam format word untuk program KIA KB UKM
KAK (KERANGKA ACUAN KEGIATAN)

PEMANTAUAN NEONATAL RESTI PUSKESMAS JANGKAR BULAN .................... 2016

A.PENDAHULUAN

Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 – 28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat
rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup
sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitandan angka kematian neonatus.
Diperkirakan 2 ! kematian bayi di bawah umur satu tahun ter"adi pada masa neonatus. #eralihan
dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali.
Dengan terpisahnya bayi dari ibu$ maka ter"adilah awal proses fisiologik.

B.LATAR BELAKANG

Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan
penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas$ kelainan anatomik$ dan
lingkungan yang kurang baik dalam kandungan$ pada persalinan maupun sesudah lahir. %asalah
pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik ter"adi pada masa perinatal. &idak
hanya merupakan penyebab kematian tetapi "uga ke'a'atan. %asalah ini timbul sebagai akibat
buruknya kesehatan ibu$ perawatan kehamilan yang kurang memadai$ mana"emen persalinan yang
tidak tepat dan tidak bersih$ kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu
melahirkan$ si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang ke'il. (ang termasuk neonatus resiko
tinggi yaitu diantaranya sebagai berikut)*. BB+, 2. asfiksia neonatorum!. sindrom$ gangguan
pernafasan . ikterus . perdarahan tali pusat/. ke"ang . hypotermi8. hypertermi1. hypoglikemi*0
tetanus neonatorum
KERANGKA ACUANPEMANTAUAN KESEHATAN BAYI RESIKO TINGGII.PENDAHULUAN

Kesehatan ibu dan anak adalah pangkal kesehatan dan kesejahteraan bangsa. Ibusehat akan
melahirkan anak yang sehat, menuju keluarga sehat dan bahagia. Mengingatanak – anak merupakan
salah satu aset bangsa maka masalah kesehatan anak memerlukan prioritas masih cukup
tinggi.Sekitar 37,3 juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, setengahdari total
rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari hari, lima juta balita berstatus
gi!i kurang, lebih dari "## juta penduduk beresiko terhadap berbagaimasalah kurang gi!i.$alam hal
kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaranMillenium $e%elopment &oals
'M$&(s) untuk mengurangi jumlah penduduk yang miskindan kelaparan serta menurunkan angka
kematian balita menjadi tinggal setengah darikeadaan pada tahun *### 'Syarie+, idayat.*##-
).Sumber daya manusia terbukti sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan
suatu egara. /erbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitusumber daya manusia yang
sehat, cerdas, dan produkti+.0ada bayi dan balita, kekurangan gi!i dapat mengakibatnya
terganggunya pertumbuhan dan perkembangan +isik, mental dan spiritual. 1ahkan pada bayi,
gangguantersebut dapat bersi+at permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. $engan demikian
akanmengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia. egara dan bangsa juga
akanmenderita bila ibu, anak dan keluarga serta masyarkat tidak sehat. Sebab kematian bayisangat
erat hubungannya dengan tingkat sosial ekonomi, keadaan gi!i dan pelayanankesehatan.

II.LATAR BELAKANG

1erbagai gangguan dapat terjadi pada bayi baru lahir dan mengakibatkan kesakitandan kematian.
$iperkirakan dua pertiga kematian bayi terjadi pada bulan pertamakehidupannya. 0enyebab
kematian utama pada minggu pertama kehidupan adalahkomplikasi kehamilan dan persalinan. al
tersebut disebabkan tidak memadainya perawatan ante natal, pertolongan persalinan serta
perawatan neonatal. Sebagian besar kematian ini dapat di cegah apabila penanganan awal
dilaksanakan dengan cepat dan tepat.0enggunaan peralatan canggih tidak di perlukan untuk
menolong sebagian bayi ini.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN VITAMIN A DI POSYANDU

A. PENDAHULUAN

Tujuan pembangunan kesehatan sesuai UU kesehatan No. 36 Tahun 2009 tentang

kesehatan, adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia sehingga

memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.


Berdasarkan hal tersebut di atas, menunjukkan bahwa pembangunan di sektor

sektor kesehatan perlu terus dilakukan termasuk bidang perbaikan dan peningkatan

status gizi. Salah satu program gizi yang saat ini masih terus dilakukn adalah

pemberian vitamin A pada bayi dan balita.

B. LATAR BELAKANG

Berdasarkan data ...... di Indonesia kebutaan karena kekurangan vitamin A mencapai

....%. Beberapa daerah lain seperti propinsi .... masih tinggi. Berdasarkan hal

tersebut, menunjukkan kepada kita bahwa kebutaan karena kekurangan vitamin A

masih mengancam masyarakat kita termasuk daerah seperti Kabupaten Barru.

Walapun pemberian vitamin A di Kabupaten Barru sudah mencapai angka 95%

namun hal ini masih dianggap masalah karena belum mencapai target 100%. Selain

itu itu apabila pemberian vitamin A ini misalnya dihentikan, maka sudah dapat

dipastikan akan terjadi masalah di kemudian hari misalnya dapat terjadi Outbreak

kebutaan karena kekurangan vitamin A.

C. TUJUAN UMUMDAN TUJUAN KHUSUS

A. Tujuan Umum

Untuk mencegah kebutaan akibat kekurangan vitamin A di Kabupaten Barru

khususnya wilayah kerja Puskesmas Pekkae.

B. Tujuan Khusus

Untuk memberikan vitami A kepada Bayi 6 – 11bulan dan Balita umur 12 -59

bulan di seluruh Posyandu di Wilayah Puskesmas Pekkae (23 posyandu) setiap

bulan februari dan agustus setiap tahun.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok

Pemberian Vitami A kepada sasaran

B. Rincian Kegiatan

- Vitamin disuplai oleh Dinas Kesehatan Barru melalui gudang farmasi


- Puskesmas melalui Petugas gizi memetakan sasaran yang akan diberikan

- Mengatur jadwal pemberian

- Mengatur tenaga yang memmebrikan vitamin A kepada sasaran

- Melakukan pencatatan dan pelaporan tentang jumlah vitamin A yang

diberikan, sasaran yang dicakup dan sebagainya.

E. CARA PELAKSANAAN

- Sebelum kapsul vitamin A debrikan, terlebih dahulu dipotong/digunting ujung

kapsul atau bisa langusng ditelan oleh sasaran.

- Kapsl vitamuin A yang sudah terbuka, bisa langsung diteteskan ke sasaran.

- Setelah itu bisa diberi minum

- Dianjurka juga meminum susu bila sudah sampai di rumah.

F. SASARAN

Sasaran pemberian vitamin A di wilayah Puskesma Pekkae adalah ........orang.

Terdiri dari dari bayi umur 6-11 bulan sebanyak .....org dan 12-59 bulan

sebanyak ....org.

G. JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan :

1. Bulan Februari 2015

a. Posyandu ....... tgl ....

b. Posyandu ..... tgl ...

2. Bulan Agustus 2015

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Evaluasi kegiatan diakukan terhadap hal hal :

- Jadwal pelaksanaan

- Jumlah sasaran

- Keterlibatan lintas sektor


- Keterlibatan Pemerintah Desa

- dll

2. Pelaporan

Pelaporan dilakukan dengan menggunakan format yang sudah tersedia

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dilakukan selama kegiatan berlangsung meliputi : jumlah kapsul

vitamin A yang terpakai, jumlah sasaran yg datang, jumlah kader yang

membantu dsb.

Pelaporan dibuat berdasarkan hasil evaluasi dan disampaikan ke Dinas

kesehatan Kab. Barru satu minggu setelah pelaksanaan kegiatan

2. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan di semua Posyandu dan

hasilnya diberikan atau disampaikan ke Dinas Kesehatan Barru melalaui bidang

Kesga.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBINAAN UKS / UKGS

A. PENDAHULUAN

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatanj secara keseluruhan.kesehatan gigi juga merupakan salah satu

komponen kesehatan secara menyeluruh dan tidak dapat diabaikan terutama pada

tingkat sekolah dasar ( Depkes RI ,2004,cit. Pahrurrazi 2009 ).Undang – undang

kesehatan No.23 tahun 1992menyebutkan bahwa penyelenggaraan kesehatan

sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi peserta

didik guna memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan harmonis dan optimal

menjadi sumber daya manusia yang lebih berkualitas.Masa anak usia sekolah

merupakan masa untuk melrtakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia


yang berkualitas, dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan

kualitas sumber daya manusia ( Depkes RI,1996 ).

B. LATAR BELAKANG

Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan , proses

tumbuh kembang,bahkan masa depan anak.Anak - anak menjadi rawan

kekurangan gigi karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan

mereka.Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh

pada prestasi belajar (zatnika,2009 ).

Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut merupakan

permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok usia

anak. Karies gigi dapat menimbulkan kesulitan makan pada anak karena karies gigi

menyebabkan penurunan fungsi gigi sebagai alat cerna.Seperti yang diungkapkan

oleh Widyaningsih (200,cit. Junaidi dkk,2007 ),kesulitan makan pada anak dapat

disebabkan oleh beberapa faktor,ytaitu : faktor nutrisi,penyakit dan

psikologis.Faktor penyakit yang mempengaruhi antaralain adanya kelainan pada

gigi geligi dan rongga mulut seperti karies gigi stomatitis dan gingivitis.

WHO ( 1995,cit.Departemen Kesehatan RI,2008 ) memiliki target pencapai

gigi sehat yaitu,90% anak umur 5 tahun bebas karies serta tingkat keparahan

kerusakan gigi (Indeks DMF-T ) pada anak umur 12 tahun sebesar 1.Oleh

karenanya program promotif dan preventif lebih ditekankan dalam penanggulangan

masalah kesehatan gigi .Indikator lain dinyatakan oleh Departemen Kesehatan

( 2000 ) yaitu untuk target indeks DMF-T anak kelompok usia 12 tahun ≤ 2,dan PTI

(Performed Treatment Indeks ) sebesar 20%. Indikator ini menggambarkan

motivasi anak untuk menumpatkan giginya dalam upaya mempertahankan gigi

permanennya.

C. TUJUAN UKGS

1. TUJUAN UMUM
Adalah tercapainya kesehatan gigi dan mulutsiswa yang optimal dengan

mengacu pada visi indonesia sehat,yaitu untuk target tahun 2015 indeks DMF-

T anak kelompok usia 12tahun ≤ 2,dan PTI ( Performed Treatment Indeks )

sebesar 20% ( Depkes RI 2000 ). Selain itu kegiatan UKGS ini bertujuan untuk

meningkatkan persentase murid Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah di

Kabupaten barru yang telah mendapat pemeriksaan gigi dan mulut menjadi

100% mengacu padaVisi Idonesia Sehat 2020.

2. TUJUAN KHUSUS

a. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.

b. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadap kesehatan gigi

dan mulut.

c. Siswa binaan UKS paket standar dan paket optimal mendapatkan

pelayanan medik gigi dasar atas permintaan.

d. Siswa binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih mendapatkan

pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. Kegiatan Pokok

1. Penjaringan kesehatan pada anak SD/Madrasa ( pengukuran TB & BB ).

2. Pemeriksaan kesehatan ( Visus mata,telinga,kuku,rambut,tanda-tanda vital

dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ).

b. Rincian Kegiatan

1. Petugas UKS/UKGS puskesmas menyurat atau berkoordinasi dengan

pihak sekolah sebelum turun kesekolah melaksanakan kegiatan.

2. Puskesmas melalui petugas UKS/UKGS menentukan jumlah sasaran atau

jumlah sekolah yang akan dilakukan penjaringan dan pemeriksaan

kesehatan.

3. Mengatur jumlah Tim UKS /UKGS yang akan bertugas untuk melakukan
penjaringan dan pemeriksaan kesehatan.

4. Mengatur jadwal pelaksanan kegiatan.

5. Mengatur posisi pertalatan yang akan digunakan pada saat penjaringan

dan pemeriksaan kesehatan diantaranya :

1. Timbangan

2. Pengukuran tinggi badan

3. Sneller test

4. Senter

5. Stetoskop

6. Tensi meter anak-anak

7. Termometer

8. Jam tangan

9. Buku catatan

10. Bolpoint

11. Mistar

12. Alat diagnostik gigi dan mulut

13. Alat peraga gigi dan mulut.

6. Pencatatan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan pada blanko

hasil penjaringan.

7. Membuat laporan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan.

E. PELAKSANAAN

F. SASARAN

a. 100% SD melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

sesuai kurikulum Departemen pendidikan dan kebudayaan.

b. Minimal 80% SD/MI melaksanakan sikat gigi massal.

c. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan

( care on demand).
d. Frekuensi pembinaan UKGS ke SD minimal 1 kali per tahun.

e. Minimal 75% murid SD mendapatkan pemeriksaankesehatan gigi dan mulut.

f. Minimal 80% murid SD mendapatkan perawatan medik gigi dasar,dari seluruh

murid SD yang telah terjaring untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

TERM OF REVERENCE ( TOR )/KERANGKA ACUAN

PEMBINAAN UKS / UKGS

A. PENDAHULUAN

Usaha kesehatan sekolah (UKS)/Usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) merupakan

bagian dari program kesehatan anak usia sekolah.Anak usia sekolah adalah anak yang

berusia 6 - 12 tahun,yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2

sub kelompok,yakni pra remaja (6 - 9 tahun) dan remaja ( 10 - 19 tahun ).

Pelayanan kesehatan pada UKS / UKGS adalah pemeriksaan kesehatan

umur,kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan

terhadap murid kelas 1 sekolah dasar,madrasah dan dokter kecil secara berjenjang

( penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil ,penjaringan lanjut oleh tenaga kesehatan

).

Salah satu kegiatan untuk membina dan mengembangkan UKS / UKGS adal;ah

dengan mengdakan lomba cerdas tangkas dokter kecil, dokter kecil adalah siswa yang

dipilih guru untuk melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan terhadap diri sendiri,teman,keluarga dan lingkungan sekolah.

B. LATAR BELAKANG

Usaha kesehatan sekolah (UKS)/Usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) sebagai

salah satu program yang langsung berhubungan dengan peserta didik sudah dirilis

sejak tahun 1997 dan diperkuat tahun 1984 dengan terbitnya SKB 4 menteri yaitu

menteri pendidikan dan kebudayaan ,menteri agama,menteri kesehatan dan menteri

dalam negeri yang diperbaharui pada tahun 2003.

Program usaha kesehatan sekolah yang dikenal dengan trias UKS ,usaha kesehatan
gigi sekolah yang dikenal UKGS yaitu pendidikan kesehatan,pelayanan kesehatan dan

pembinaan lingkungan sekolah sehat merupakan hal yang sangat penting dalam

mewujudkan pesertya didik yang sehat dan cerdas.

Pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan serkolah dan usaha kesehatan

gigi sekolah merupakan salah satu upaya.pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

yang ditujukan kepada peserta didik serta merupakan salah satu mata rantai yang

penting dalam meningkatkan kualitas fisik penduduk.pembinaan dan pengembangan

usaha kesehatan sekolah/usaha kesehatan gigi sekolah adalah upaya pendidikan dan

kesehatan yang dilaksanakan secara terpadau,terarah dan bertanggung jawab dalam

menanamkan,menumbuhkan dan melksanakan prinsif hidup sehat dalam kehidupan

sehari –hari.

Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan

bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia indonesia seutuhnya,yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terkadap tuhan yang maha Esa dan berbudi pekerti luhur,memiliki

pengetahuan dan keterampilan ,kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan.Diantara tujuan tersebut terdapat tujuan yang menyangkut kesehatan baik

kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial,dimana keduanya sangat

mempengaruhi terwujudnya manusia indonesia seutuhnya.

C. MAKNA SIMBOL UKS / UKGS

a. Segitiga sama sisi

Menggambarkan 3 program pokok UKS (TRIAS UKS ).

1. Pendidikan kesehatan

2. Pelayanan kesehatan

3. Pembina lingkungan sekolah sehat

b. Lingkaran
Menggambarkan bahwa program UKS dilaksanakan secara terpadu oleh seluruh

sektor terkait

c. Tulisan UKS (ditulis secara vertikal dan horisontal)

Menggambarkan bahwa dilaksanakan mulai dari KB,TK,SD/MIN,MTS sampai

SLTA/MA

Serta dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah/madrasah sampai pusat secara

terkoordinasi baik antar sekolah dengan Tim pembina .Tim pembina UKS/UKGS

dibawahnya dengan yang diatasnya maupun antara sesama Tim pembina

UKS/UKGS yang sejajar.

D. TUJUAN UKS / UKGS

1. Tujuan umum

Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan

meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik

dan menciptakan lingkungan yang sehat ,sehingga memungkinkan pertumbuhan

dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan

manusia idonesia seutuhnya.

2. Tujuan khusus

a. Memahami arti hidup sehat,dilingkungan sehat dan cara mencapainya.

b. Memahami arti dan manfaat lingkungan sehat dan usaha kesehatan sekolah

bagi peningkatan kesehatan masyarakat sekolah.

c. Mempunyai sikap positif terhadap usaha kesehatan bagi diri sendiri

,keluarga,masyarakat sekolah dan lingkungan.

d. Memberikan pertolongan pertama pada penyakit dan pertolongan pertama

paada kecelakaan.

e. Membantu petugas kesehatan dalam pembinaan lingkungan sekolah.

f. Memilikiu daya hayat dan daya tangkap terhadap pengaruh buruk

penyalagunaan NAPZA.
E. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

a. Kegiatan Pokok

1. Penjaringan kesehatan pada anak SD/Madrasa ( pengukuran TB &

BB ).

2. Pemeriksaan kesehatan ( Visus mata,telinga,kuku,rambut,tanda-

tanda vital dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ).

b. Rincian kegiatan

1. Petugas UKS/UKGS puskesmas menyurat atau berkoordinasi dengan

pihak sekolah sebelum turun kesekolah melaksanakan kegiatan.

2. Puskesmas melalui petugas UKS/UKGS menentukan jumlah sasaran atau

jumlah sekolah yang akan dilakukan penjaringan dan pemeriksaan

kesehatan.

3. Mengatur jumlah Tim UKS /UKGS yang akan bertugas untuk melakukan

penjaringan dan pemeriksaan kesehatan.

4. Mengatur jadwal pelaksanan kegiatan.

5. Mengatur posisi pertalatan yang akan digunakan pada saat penjaringan

dan pemeriksaan kesehatan diantaranya :

1. Timbangan

2. Pengukuran tinggi badan

3. Snellen test

4. Senter

5. Stetoskop

6. Tensi meter anak-anak

7. Termometer

8. Jam tangan

9. Buku catatan

10. Bolpoint
11. Mistar

12. Alat diagnostik gigi dan mulut

13. Alat peraga gigi dan mulut.

6. Pencatatan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan pada blanko

hasil penjaringan.

7. Membuat laporan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan.

F. PELAKSANAAN

O SEKOLAH SASARAN

HARI/TANGG

AL WAKTU

TEMPA

T KET

10

11

12

13

14
SDN 01 PEKKAE

DSN CENTRE

BOTTOE

SDN 03 MARETO

SDN PAO

SDN GARESSI

SDN BUTTUE

SDI MARETO

SDI PEKKAE

SDI GARESSI

SDI SALOMONI

SDI PADAELO

SDI SOREANG

SDI 21 LIPUKASI

15

16

17

18

19

20

21

22

23

SDI AROPPOE

SDI LAJARI

SDI JUPPAI

SDI BURANCIE
MIN TANETE RILAU

MI ATTAUFIK PEKKAE

MI DDI BOTTOE

MI DDI MARETO

MI DDI MADDO

MI ATTAUFIK

PALANRO

14. PENCATATAN,P Timbangan

15. Pengukuran tinggi badan

16. Sneller test

17. Senter

18. Stetoskop

19. Tensi meter anak-anak

20. Termometer

21. Jam tangan

22. Buku catatan

23. Bolpoint

24. Mistar

25. Alat diagnostik gigi dan mulut

26. Alat peraga gigi dan mulut.

1. Pencatatan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan pada blanko

hasil penjaringan.

2. Membuat laporan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan.

G. ELAPORAN,DAN EVALUASI KEGIATAN

a. Hasil laporan penjaringan disusun dan dilaporkan kedinas kesehatan setiap akhir

tahun.

b. Evaluasi laporan penjaringan dengan memisahkan siswa/siawi yang mempunyai


masalah kesehatan dalam hal ini,masalah visus,telinga,kuku,rambut,gizi dan

pemeriksaan gigi dan mulut dengan siswa/siswi yang digolongkan dalam kategori

sehat dan evaluasi dilakukan setelah proses penjaringan sekolah selesai.

H. PENUTUP

Dengan adanya pembinaan UKS/UKGS diharapkan peserta didik dapat meningkatkan

perilaku hidup bersih dan sehat baik disekolah maupun dilingkungan sekitar.

Mengetahui Pekkae, 2015

Kepala UPTD Kes.Puskesmas Pekkae PROGRAMER

H.T A S W I ,S.Farm.Apt

NIP.1970413 199103 0 006

Download

of 14

Download CONTOH KERANGKA ACUAN KEGIATAN.docx

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBERIAN VITAMIN A DI POSYANDU A. PENDAHULUAN Tujuan


pembangunan kesehatan sesuai UU kesehatan No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, adalah untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi seluruh
masyarakat Indonesia sehingga memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, menunjukkan bahwa pembangunan di sektor sektor kesehatan
perlu terus dilakukan termasuk bidang perbaikan dan peningkatan status gizi. Salah satu program
gizi yang saat ini masih terus dilakukn adalah pemberian vitamin A pada bayi dan balita. B. LATAR
BELAKANG Berdasarkan data ...... di Indonesia kebutaan karena kekurangan vitamin A mencapai
....%. Beberapa daerah lain seperti propinsi .... masih tinggi. Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan
kepada kita bahwa kebutaan karena kekurangan vitamin A masih mengancam masyarakat kita
termasuk daerah seperti Kabupaten Barru. Walapun pemberian vitamin A di Kabupaten Barru sudah
mencapai angka 95% namun hal ini masih dianggap masalah karena belum mencapai target 100%.
Selain itu itu apabila pemberian vitamin A ini misalnya dihentikan, maka sudah dapat dipastikan akan
terjadi masalah di kemudian hari misalnya dapat terjadi Outbreak kebutaan karena kekurangan
vitamin A. C. TUJUAN UMUMDAN TUJUAN KHUSUS A. Tujuan Umum Untuk mencegah kebutaan
akibat kekurangan vitamin A di Kabupaten Barru khususnya wilayah kerja Puskesmas Pekkae. B.
Tujuan Khusus Untuk memberikan vitami A kepada Bayi 6 – 11bulan dan Balita umur 12 -59 bulan
di seluruh Posyandu di Wilayah Puskesmas Pekkae (23 posyandu) setiap bulan februari dan agustus
setiap tahun. D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN A. Kegiatan Pokok Pemberian Vitami A
kepada sasaran B. Rincian Kegiatan · Vitamin disuplai oleh Dinas Kesehatan Barru melalui gudang
farmasi · Puskesmas melalui Petugas gizi memetakan sasaran yang akan diberikan · Mengatur
jadwal pemberian · Mengatur tenaga yang memmebrikan vitamin A kepada sasaran · Melakukan
pencatatan dan pelaporan tentang jumlah vitamin A yang diberikan, sasaran yang dicakup dan
sebagainya. E. CARA PELAKSANAAN · Sebelum kapsul vitamin A debrikan, terlebih dahulu
dipotong/digunting ujung kapsul atau bisa langusng ditelan oleh sasaran. · Kapsl vitamuin A yang
sudah terbuka, bisa langsung diteteskan ke sasaran. · Setelah itu bisa diberi minum · Dianjurka
juga meminum susu bila sudah sampai di rumah. F. SASARAN Sasaran pemberian vitamin A di
wilayah Puskesma Pekkae adalah ........orang. Terdiri dari dari bayi umur 6-11 bulan sebanyak .....org
dan 12-59 bulan sebanyak ....org. G. JADWAL PELAKSANAAN Jadwal pelaksanaan : 1. Bulan Februari
2015 a. Posyandu ....... tgl .... b. Posyandu ..... tgl ... 2. Bulan Agustus 2015 H. EVALUASI
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi kegiatan
diakukan terhadap hal hal : · Jadwal pelaksanaan · Jumlah sasaran · Keterlibatan lintas sektor ·
Keterlibatan Pemerintah Desa · dll 2. Pelaporan Pelaporan dilakukan dengan menggunakan format
yang sudah tersedia I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 1. Pencatatan dan
Pelaporan Pencatatan dilakukan selama kegiatan berlangsung meliputi : jumlah kapsul vitamin A
yang terpakai, jumlah sasaran yg datang, jumlah kader yang membantu dsb. Pelaporan dibuat
berdasarkan hasil evaluasi dan disampaikan ke Dinas kesehatan Kab. Barru satu minggu setelah
pelaksanaan kegiatan 2. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan
kegiatan di semua Posyandu dan hasilnya diberikan atau disampaikan ke Dinas Kesehatan Barru
melalaui bidang Kesga. KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBINAAN UKS / UKGS A. PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatanj secara
keseluruhan.kesehatan gigi juga merupakan salah satu komponen kesehatan secara menyeluruh dan
tidak dapat diabaikan terutama pada tingkat sekolah dasar ( Depkes RI ,2004,cit. Pahrurrazi 2009
).Undang – undang kesehatan No.23 tahun 1992menyebutkan bahwa penyelenggaraan kesehatan
sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi peserta didik guna
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan harmonis dan optimal menjadi sumber daya
manusia yang lebih berkualitas.Masa anak usia sekolah merupakan masa untuk melrtakkan landasan
kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas, dan kesehatan merupakan faktor penting yang
menentukan kualitas sumber daya manusia ( Depkes RI,1996 ). B. LATAR BELAKANG Penyakit gigi
dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan , proses tumbuh kembang,bahkan masa depan
anak.Anak - anak menjadi rawan kekurangan gigi karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan
selera makan mereka.Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada
prestasi belajar (zatnika,2009 ). Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut
merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok usia anak.
Karies gigi dapat menimbulkan kesulitan makan pada anak karena karies gigi menyebabkan
penurunan fungsi gigi sebagai alat cerna.Seperti yang diungkapkan oleh Widyaningsih (200,cit.
Junaidi dkk,2007 ),kesulitan makan pada anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor,ytaitu : faktor
nutrisi,penyakit dan psikologis.Faktor penyakit yang mempengaruhi antaralain adanya kelainan pada
gigi geligi dan rongga mulut seperti karies gigi stomatitis dan gingivitis. WHO ( 1995,cit.Departemen
Kesehatan RI,2008 ) memiliki target pencapai gigi sehat yaitu,90% anak umur 5 tahun bebas karies
serta tingkat keparahan kerusakan gigi (Indeks DMF-T ) pada anak umur 12 tahun sebesar 1.Oleh
karenanya program promotif dan preventif lebih ditekankan dalam penanggulangan masalah
kesehatan gigi .Indikator lain dinyatakan oleh Departemen Kesehatan ( 2000 ) yaitu untuk target
indeks DMF-T anak kelompok usia 12 tahun ≠¤ 2,dan PTI (Performed Treatment Indeks ) sebesar
20%. Indikator ini menggambarkan motivasi anak untuk menumpatkan giginya dalam upaya
mempertahankan gigi permanennya. C. TUJUAN UKGS 1. TUJUAN UMUM Adalah tercapainya
kesehatan gigi dan mulutsiswa yang optimal dengan mengacu pada visi indonesia sehat,yaitu untuk
target tahun 2015 indeks DMF-T anak kelompok usia 12tahun ≠¤ 2,dan PTI ( Performed Treatment
Indeks )sebesar 20% ( Depkes RI 2000 ). Selain itu kegiatan UKGS ini bertujuan untuk meningkatkan
persentase murid Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten barru yang telah mendapat
pemeriksaan gigi dan mulut menjadi 100% mengacu padaVisi Idonesia Sehat 2020. 2. TUJUAN
KHUSUS a. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. b. Siswa mempunyai
sikap/kebiasaan memelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut. c. Siswa binaan UKS paket
standar dan paket optimal mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan. d. Siswa
binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih mendapatkan pelayanan medik gigi dasar yang
diperlukan. D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN a. Kegiatan Pokok 1. Penjaringan
kesehatan pada anak SD/Madrasa ( pengukuran TB & BB ). 2. Pemeriksaan kesehatan ( Visus
mata,telinga,kuku,rambut,tanda-tanda vital dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ). b. Rincian
Kegiatan 1. Petugas UKS/UKGS puskesmas menyurat atau berkoordinasi dengan pihak sekolah
sebelum turun kesekolah melaksanakan kegiatan. 2. Puskesmas melalui petugas UKS/UKGS
menentukan jumlah sasaran atau jumlah sekolah yang akan dilakukan penjaringan dan pemeriksaan
kesehatan. 3. Mengatur jumlah Tim UKS /UKGS yang akan bertugas untuk melakukan penjaringan
dan pemeriksaan kesehatan. 4. Mengatur jadwal pelaksanan kegiatan. 5. Mengatur posisi pertalatan
yang akan digunakan pada saat penjaringan dan pemeriksaan kesehatan diantaranya : 1. Timbangan
2. Pengukuran tinggi badan 3. Sneller test 4. Senter 5. Stetoskop 6. Tensi meter anak-anak 7.
Termometer 8. Jam tangan 9. Buku catatan 10. Bolpoint 11. Mistar 12. Alat diagnostik gigi dan mulut
13. Alat peraga gigi dan mulut. 6. Pencatatan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan pada
blanko hasil penjaringan. 7. Membuat laporan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan. E.
PELAKSANAAN F. SASARAN a. 100% SD melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut sesuai kurikulum Departemen pendidikan dan kebudayaan. b. Minimal 80% SD/MI
melaksanakan sikat gigi massal. c. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas
permintaan ( care on demand). d. Frekuensi pembinaan UKGS ke SD minimal 1 kali per tahun. e.
Minimal 75% murid SD mendapatkan pemeriksaankesehatan gigi dan mulut. f. Minimal 80% murid
SD mendapatkan perawatan medik gigi dasar,dari seluruh murid SD yang telah terjaring untuk
mendapatkan perawatan lanjutan. TERM OF REVERENCE ( TOR )/KERANGKA ACUAN PEMBINAAN
UKS / UKGS A. PENDAHULUAN Usaha kesehatan sekolah (UKS)/Usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS)
merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah.Anak usia sekolah adalah anak yang
berusia 6 - 12 tahun,yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 sub
kelompok,yakni pra remaja (6 - 9 tahun) dan remaja ( 10 - 19 tahun ). Pelayanan kesehatan pada UKS
/ UKGS adalah pemeriksaan kesehatan umur,kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat
melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 sekolah dasar,madrasah dan dokter kecil
secara berjenjang ( penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil ,penjaringan lanjut oleh tenaga
kesehatan ). Salah satu kegiatan untuk membina dan mengembangkan UKS / UKGS adal;ah dengan
mengdakan lomba cerdas tangkas dokter kecil, dokter kecil adalah siswa yang dipilih guru untuk
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri
sendiri,teman,keluarga dan lingkungan sekolah. B. LATAR BELAKANG Usaha kesehatan sekolah
(UKS)/Usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) sebagai salah satu program yang langsung berhubungan
dengan peserta didik sudah dirilis sejak tahun 1997 dan diperkuat tahun 1984 dengan terbitnya SKB
4 menteri yaitu menteri pendidikan dan kebudayaan ,menteri agama,menteri kesehatan dan
menteri dalam negeri yang diperbaharui pada tahun 2003. Program usaha kesehatan sekolah yang
dikenal dengan trias UKS ,usaha kesehatan gigi sekolah yang dikenal UKGS yaitu pendidikan
kesehatan,pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat merupakan hal yang
sangat penting dalam mewujudkan pesertya didik yang sehat dan cerdas. Pembinaan dan
pengembangan usaha kesehatan serkolah dan usaha kesehatan gigi sekolah merupakan salah satu
upaya.pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik serta
merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas fisik
penduduk.pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/usaha kesehatan gigi sekolah
adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadau,terarah dan
bertanggung jawab dalam menanamkan,menumbuhkan dan melksanakan prinsif hidup sehat dalam
kehidupan sehari –hari. Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia indonesia seutuhnya,yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terkadap
tuhan yang maha Esa dan berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan keterampilan ,kesehatan
jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.Diantara tujuan tersebut terdapat tujuan yang menyangkut
kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial,dimana keduanya sangat
mempengaruhi terwujudnya manusia indonesia seutuhnya. C. MAKNA SIMBOL UKS / UKGS a.
Segitiga sama sisi Menggambarkan 3 program pokok UKS (TRIAS UKS ). 1. Pendidikan kesehatan 2.
Pelayanan kesehatan 3. Pembina lingkungan sekolah sehat b. Lingkaran Menggambarkan bahwa
program UKS dilaksanakan secara terpadu oleh seluruh sektor terkait c. Tulisan UKS (ditulis secara
vertikal dan horisontal) Menggambarkan bahwa dilaksanakan mulai dari KB,TK,SD/MIN,MTS sampai
SLTA/MA Serta dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah/madrasah sampai pusat secara
terkoordinasi baik antar sekolah dengan Tim pembina .Tim pembina UKS/UKGS dibawahnya dengan
yang diatasnya maupun antara sesama Tim pembina UKS/UKGS yang sejajar. D. TUJUAN UKS / UKGS
1. Tujuan umum Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan
menciptakan lingkungan yang sehat ,sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia idonesia seutuhnya. 2. Tujuan
khusus a. Memahami arti hidup sehat,dilingkungan sehat dan cara mencapainya. b. Memahami arti
dan manfaat lingkungan sehat dan usaha kesehatan sekolah bagi peningkatan kesehatan masyarakat
sekolah. c. Mempunyai sikap positif terhadap usaha kesehatan bagi diri sendiri ,keluarga,masyarakat
sekolah dan lingkungan. d. Memberikan pertolongan pertama pada penyakit dan pertolongan
pertama paada kecelakaan. e. Membantu petugas kesehatan dalam pembinaan lingkungan sekolah.
f. Memilikiu daya hayat dan daya tangkap terhadap pengaruh buruk penyalagunaan NAPZA. E.
KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN a. Kegiatan Pokok 1. Penjaringan kesehatan pada anak
SD/Madrasa ( pengukuran TB & BB ). 2. Pemeriksaan kesehatan ( Visus
mata,telinga,kuku,rambut,tanda-tanda vital dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ). b. Rincian
kegiatan 1. Petugas UKS/UKGS puskesmas menyurat atau berkoordinasi dengan pihak sekolah
sebelum turun kesekolah melaksanakan kegiatan. 2. Puskesmas melalui petugas UKS/UKGS
menentukan jumlah sasaran atau jumlah sekolah yang akan dilakukan penjaringan dan pemeriksaan
kesehatan. 3. Mengatur jumlah Tim UKS /UKGS yang akan bertugas untuk melakukan penjaringan
dan pemeriksaan kesehatan. 4. Mengatur jadwal pelaksanan kegiatan. 5. Mengatur posisi pertalatan
yang akan digunakan pada saat penjaringan dan pemeriksaan kesehatan diantaranya : 1. Timbangan
2. Pengukuran tinggi badan 3. Snellen test 4. Senter 5. Stetoskop 6. Tensi meter anak-anak 7.
Termometer 8. Jam tangan 9. Buku catatan 10. Bolpoint 11. Mistar 12. Alat diagnostik gigi dan mulut
13. Alat peraga gigi dan mulut. 6. Pencatatan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan pada
blanko hasil penjaringan. 7. Membuat laporan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan. F.
PELAKSANAAN NO SEKOLAH SASARAN HARI/TANGGAL WAKTU TEMPAT KET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 SDN 01 PEKKAE DSN CENTRE BOTTOE SDN 03 MARETO SDN
PAO SDN GARESSI SDN BUTTUE SDI MARETO SDI PEKKAE SDI GARESSI SDI SALOMONI SDI PADAELO
SDI SOREANG SDI 21 LIPUKASI SDI AROPPOE SDI LAJARI SDI JUPPAI SDI BURANCIE MIN TANETE
RILAU MI ATTAUFIK PEKKAE MI DDI BOTTOE MI DDI MARETO MI DDI MADDO MI ATTAUFIK
PALANRO 14. PENCATATAN,P Timbangan 15. Pengukuran tinggi badan 16. Sneller test 17. Senter 18.
Stetoskop 19. Tensi meter anak-anak 20. Termometer 21. Jam tangan 22. Buku catatan 23. Bolpoint
24. Mistar 25. Alat diagnostik gigi dan mulut 26. Alat peraga gigi dan mulut. 1. Pencatatan hasil
penjaringan dan pemeriksaan kesehatan pada blanko hasil penjaringan. 2. Membuat laporan hasil
penjaringan dan pemeriksaan kesehatan. G. ELAPORAN,DAN EVALUASI KEGIATAN a. Hasil laporan
penjaringan disusun dan dilaporkan kedinas kesehatan setiap akhir tahun. b. Evaluasi laporan
penjaringan dengan memisahkan siswa/siawi yang mempunyai masalah kesehatan dalam hal
ini,masalah visus,telinga,kuku,rambut,gizi dan pemeriksaan gigi dan mulut dengan siswa/siswi yang
digolongkan dalam kategori sehat dan evaluasi dilakukan setelah proses penjaringan sekolah selesai.
H. PENUTUP Dengan adanya pembinaan UKS/UKGS diharapkan peserta didik dapat meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat baik disekolah maupun dilingkungan sekitar. Mengetahui Pekkae,
2015

Kepala UPTD Kes.Puskesmas Pekkae PROGRAMER

H.T A S W I ,S.Farm.Apt

NIP.1970413 199103 0 006


KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN RUMAH

A.PENDAHULUAN

Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu dan keluarga dengan
bantuan Bidan untuk mengatasi masalah yang mungkin dijumpai selama masa kehamilan, persalinan
dan nifas. Dalam memberikan pelayanan kebidanan dasar juga perlu diperhatikan bahwa sasaran
langsung pelayanan adalah ibu dan janin serta bayi baru lahir. Pelaksanaan pelayanan KIA
mempunyai tugas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan konseling terhadap ibu hamil serta
keluarganya agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya dengan sehat dan selamat

B.LATAR BELAKANG

Sebagian ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilan karena beberapa alasan. ereka perlu
dikunjungi ke rumahnya sejak kehamilan muda dan terutama sejak umur kehamilannya !"#!$
minggu. %leh karena itu, banyak ibu hamil resiko tinggi yang tidak terdeteksi oleh tenaga kesehatan.

C.TUJUAN

# engetahui identitas pasien dan keluarga serta perilaku kehidupan sehari#hari# engetahui se&ara
dini riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu# engetahui umur kehamilan, supaya dapat
mengetahui perkiraan persalinan# engenali sejak dini faktor resiko dan resiko tinggi# emberikan
konseling pada ibu serta keluarga tentang keadaan kehamilannya# emoti'asi ibu supaya
meren&anakan pertolongan persalinanya dengan tenaga kesehatan

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIANNYA

# Anamnesis # Pemeriksaan (isik # Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan# Pen&atatan


hasil pelayanan Antenatal )are# emberikan pelayanan tindak lanjut# enentukan faktor resiko ibu
hamil

E. CARA PELAKSANAAN

# Kegiatan pemeriksaan bumil di rumah ibu hamil# Kegiatan di luar gedung dilaksanakan pada waktu
yang ditentukan# Kunjungan rumah Bumil *esti dilakukan oleh Bidan desa, pemegang wilayah
setempat.

F. SASARAN

Bumil dari umur + minggu "+ minggu yang beresiko tinggi.

G. JADWAL

kunjungan rumah ditentukan oleh Bidan Desa pemegang wilayah.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai