Uraian Tugas Pokok Dan Tugas Integrasi Ukm
Uraian Tugas Pokok Dan Tugas Integrasi Ukm
TUGAS POKOK :
TUGAS INTEGRASI :
6. Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja dan Tim Perencanaan Puskesmas
Mengetahui
Berikut ini adalah contoh uraian TUGAS POKOK DAN FUNGSI setiap karyawan yang ada di
Puskesmas, anda bisa lihat tugas pokok apa saja yang harus dikerjakan dan bisa dikerjakan oleh
petguas puskesmas. Pada bahasan ini menyangkut Tugas pokok kepal puskesmas sampai Cs nya
1. KEPALA PUSKESMAS
Tugas
Memimpin , mengawasi , mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara paripurna
kepada masyarakat dalam wilayah kerjanya.
2. DOKTER
Tugas Pokok
Mengusahakan agar fungsi Puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik
Fungsi
Sebagai seorang dokter
Sebagai seorang manager
Kegiatan Pokok
Melaksanakan fungsi-fungsi managemen
Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita. Dalam rangka rujukan menerima konsultasi
Mengkoordinir kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
Mengkoordinir pembinaan peran serta masyarakat
Kegiatan lain :
Menerima konsultasi dari semua kegiatan Puskesmas.
3. DOKTER GIGI
Tugas Pokok
Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas dapat
berjalan dengan baik.
Fungsi
Mengawasi pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
Kegiatan Pokok
Memberi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah kerja Puskesmas secara teratur.
Supervisi dan bimbingan teknis pada Perawat Gigi di Puskesmas tersebut.
Kegiatan lain
Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan masyarakat di wilayah kerjanya.
Melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsi managemen
Membantu kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran serta masyarakat.
4. PERAWAT
Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan pengobatan jalan.
Fungsi
Membantu dokter dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas
Kegiatan Pokok
Mengunjungi sebagian dari sekolah yang ada di wilayah kerjanya dalam membantu perawat
lain yang mempunyai kegiatan pokok UKS.
jiwa.
Membantu dokter kepala Puskesmas melakukan fungsi managemen Puskesmas dalam bidang
pengobatan.
Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan KIA dan KB
Fungsi
Membantu dokter dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di Puskesmas.
Kegiatan Pokok
Melaksanakan pemeriksaan berkala kepada ibu hamil , ibu menyusui , bayi dan balita di
Puskesmas serta memberikan pelayanan kontrasepsi pada akseptor KB.
Menyampaikan cara PMT bagi yang membutuhkan dan penyuluhan kesehatan dalam bidang
KIA , KB , Gizi.
Kegiatan lain
Memberikan pengobatan ringanbagi ibu , bayi dan balita yang berkunjung ke bagian KIA di
Puskesmas.
Ikut serta secara aktif dalam pengembangan peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dan
kerjasama lintas sektoral.
6. BIDAN DESA
Kedudukan
Bidan didesa adalah tenaga bidan yang ditempatkan dan bertugas di desa , mempunyai wilayah
kerja. Dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik di dalam maupun diluar jam kerjanya bidan
harus bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas.
Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan Puskesmas di desa wilayah kerjanya berdasarkan urutan prioritas masalah
kesehatan yang dihadapi sesuai kewenangan yang dimiliki dan diberikan.
Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya agar tumbuh kesadarannya untuk
dapat berperilaku hidup sehat.
Fungsi
Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dan
melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat.
Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi.
Membina kerjasama lintas program , lintas sektoral dan lembaga swadaya masyarakat.
Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke Puskesmas atau bilamana dalam
keadaan darurat dapat merujuk ke fasilitas kesehatan lainnya.
Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian kontrasepsi serta
adanya penyakit-penyakit lain dan berusaha untuk mengatasi sesuai dengan
kemampuannya.
7. SANITARIAN
Tugas Pokok
Merubah , mengendalikan atau menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberi
pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat.
Fungsi
Membantu dokter dalam melaksankan kegiatan di Puskesmas.
Kegiatan Pokok
Penyuluhan kepada masyarakat tentang penggunaan air bersih , jamban kelurga, kebersihan
lingkungan serta penanaman pekarangan.
Membantu masyarakat dalam pembuatan sumur , perlindungan mata iar , penampungan air hujan
dan sebagainya serta melatih pembuatan leher angsa untuk jamban keluarga.
Pengawasan hygiene perusahaan dan tempat tempat umum dll
Kegiatan lain
Membantu dokter dalam pemberantasan penyakit menular
Membantu dan mengembangkan peran serta masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kegiatannya
Pengamatan kesehatan lingkungan di sekolah serta memberi saran-saran teknik perbaikan .
Membantu penyuluhan gizi.
Membantu dokter dalam melaksanakan fungsi managemen
Ikut serta dalam Posyandu
Aktif dalam memperkuat kerjasama lintas sektoral.
8. PERAWAT GIGI
Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas
Fungsi
Membantu dokter gigi dalam melaksanakan kegiatan di puskesmas.
Kegiatan Pokok
Memberika gigi geligi
Mengobati gigi yang sakit
Menambal gigi yang berlubang
Membersihkan karang gigi
Penyuluhan kesehatan gigi
Merefer kasus yang perlu diambil tindakan oleh dokter gigi.
Kegiatan lain
Memeriksa gigi ibu hamil dan anak-anak
Melaksanakan UKGS
Membantu dokter melaksanakan fungsi managemen
Membantu mengembangkan peran serta masyarakat
Melaksanakan rujukan bagi penderita yang perlu tindak lanjut dari dokter khusus
9. GIZI
Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan perbaikan gizi di wilayah kerjanya.
Fungsi
Membantu dokter melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas
Kegiatan Pokok
Merencanakan kegiatan gizi yang dilaksanakan di Puskesmas bersama pimpinan dan staf
Puskesmas lain.
Melaksanakan kegiatan pelatihan gizi
Melaksanakan kegiatan gizi dalam rangka memperbaiki status gizi masyarakat
Melaksanakan koordinasi kegiatan gizi
Melaksanakan pemantauan dan penilaian
Melaksanakan bimbingan teknis dan pembinaan kader
Kegiatan lain
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatannya.
Membantu dokter melaksanakan fungsi managemen Puskesmas.
Ikut serta dalam Posyandu.
Membantu pengamatan perkembangan mental anak dan follow up penderita
Melakukan rujukan bila perlu.
10. LABORAT
Tugas Pokok
Melakukan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas
Fungsi
Membantu menegakkan diagnosa penyakit
Kegiatan Pokok
Melaksanakan pemeriksaan specimen penderita dan ibu hamil untuk pemeriksaan darah, urine
rutin dan pemeriksaan sediaan dahak.
Menerima rujukan dari Poli , Posyandu, Pustu dan dari swasta
Kegiatan lain
Membantu penyuluhan kesehatan pada penderita atau keluarganya.
Membantu kunjungan rumah dalam rangka perawatan kesehatan keluarga
Pencatatan dan pelaporan kegiatannya
Membantu dokter melaksanakan fungsi managemen
Membantu dalam pengembangan peran serta masyarakat
Membantu referral specimen
Bila diperlukan ikut dalam posyandu dan posyandu USILA
11. OBAT
Tugas Pokok
Mengelola obat-obatan yang ada di Puskesmas
Fungsi
Membantu dokter untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di Puskesmas
Kegiatan Pokok
Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas
Mengatur penyimpanan obat di Puskesmas
Mengatur administrasi obat di Puskesmas
Meracik dan membungkus obat dalam kemasan yang sesuai untuk diberikan kepada penderita
sesuai perintah dokter.
Mengatur distribusi obat sederhana untuk PPPK
Menyediakan obat untuk Puskesmas Pembantu , Posyandu
Mengatur distribusi obat untuk KIA / KB
Kegiatan lain
Penyuluhan kesehatan terutama dalam bidang penggunan obat keras dan bahaya narkotika
Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan
Membantu dokter melaksanakan fungsi managemen
Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat dan gudang obat
Tugas Pokok
Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian ,
keuangan ,
perlengkapan ,
surat menyurat ,
humas dan urusan-urusan umum ,
perencanaan serta pelaporan.
Fungsi
Membantu dokter dalam melaksanakan ketata usahaan Puskesmas
Kegiatan Pokok
Membuat surat-surat dan menyimpan arsip
Kegiatan lain
Membantu dokter melaksanakan fungsi managemen
Pengetikan laporan
9 Tugas Pokok dan Fungsi Bidan Puskesmas kesehatan ibu dan anak (KIA). Guna memberikan
kontribusi pelayanan yang optimal kepada sasaran, maka setiap bidan harus memahami tugas
pokoknya, baik sebagai bidan koordinator, bidan desa (kelurahan) maupun bidan klinik KIA
Puskemas. Dalam rangka memperingati Hari Bidan Indonesia, yang ditetapkan setiap tanggal 24 Juni,
kali ini admin blog puskel akan memaparkan bagaimana tugas pokok dan fungsi (tupoksi) bidan,
khususnya yang bertugas di puskesmas. Berdasarkan rangkuman berbacam informasi pelayanan
puskesmas, terdapat standar minimal
2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (Post Natal Care)
6. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada wanita usia subur (WUS).
7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil risiko tinggi (bumil risti)
8. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal (AMP) bila ada kasus kematian ibu dan bayi.
OLEKSI ARTIKEL
Kewenangan Bidan Sesuai Permenkes Nomor 1464 Tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bid
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik
Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:
1. Kewenangan normal:
o Pelayanan kesehatan ibu
3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter
Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan. Kewenangan ini meliputi:
1. Ruang lingkup:
2. Kewenangan:
Episiotomi
Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi air susu ibu
(ASI) eksklusif
Pelayanan bayi
2. Kewenangan:
Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah
Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus bagi bidan yang menjalankan
program Pemerintah mendapat kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan
yang meliputi:
1. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan memberikan
pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit
2. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu (dilakukan
di bawah supervisi dokter)
3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan
4. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak, anak usia
sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan
5. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak sekolah
7. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular
Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan penyakit lainnya
Khusus untuk pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan antenatal terintegrasi, penanganan
bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini, merujuk, dan memberikan penyuluhan
terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) dan penyakit lainnya, serta pencegahan penyalahgunaan
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), hanya dapat dilakukan oleh bidan yang
telah mendapat pelatihan untuk pelayanan tersebut.
Selain itu, khusus di daerah (kecamatan atau kelurahan/desa) yang belum ada dokter, bidan juga
diberikan kewenangan sementara untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar kewenangan
normal, dengan syarat telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Kewenangan
bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar kewenangan normal tersebut berakhir dan
tidak berlaku lagi jika di daerah tersebut sudah terdapat tenaga dokter
PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak terutama pada kelompok yang paling
rentan terhadap masalah kesehatan, yaitu ibu hamil, bersalin, dan bayi pada masa perinatal.Hal ini
ditandai dengan tingginya AKI dan AKB.
LATAR BELAKANG
Kegiatan pendataan bumil adalah semua ibu hamil antara trimester 1 sampe dengan 3.
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS.
SASARAN
'(aluasi kegiatan dilakukan oleh bidan dan dilaporkan kepada kepal a "uskesmas "undong
KERANGKA ACUAN
A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan salah satu
kelompok tersebut adalah ibu hamil. Ibu hamil perlu dipersiapkan seoptimal mungkin secara fisik
dan mental selama dalam masa kehamilan sehingga didapatkan ibu dan bayi yang sehat.
B. LATAR BELAKANG
Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals
(MDGs), Indonesia berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Anak-anak terutama
neonatal sangat rentan terhadap penyakit yang berujung pada kematian. Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Neonatal (AKN) merupakan indikator status kesehatan masyarakat.
Dibandingkan Negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia memiliki angka kematian ibu dan
bayi yang cukup tinggi. Menurut data Survey Demografi Kesehatan Indonesi (SDKI) 2007 AKI di
Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan data di atas, maka puskesmas Pattingalloang sebagai pusat pelayanan kesehatan
masyarakat perlu memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
Untuk itu diperlukan program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang sesuai kebutuhan dan
harapan serta langsung menyentuh masyarakat, yakni program KIA dan KB yang langsung
mengunjungi masyarakat.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
TUJUAN UMUM : Untuk memeriksa ibu – ibu hamil yang ada difasilitas UKM ( posyandu ) diwilayah
kerja Puskesmas termasuk ibu hamil yang tidak datang ke fasilitas UKM ( posyandu ), sehingga ibu
hamil dapat dipersiapkan se optimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan
, persalinan dan nifas,sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
TUJUAN KHUSUS :
1. Untuk mengetahui dan menangani komplikasi yang mungkin dijumpai dalam kehamilan.
2. Untuk mengenali dan mengobati penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
4. Memberikan nasihat –nasihat tentang cara hidup sehari berkaitan dengan kehamilan, nifas, laktasi
dan KB.
5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbang
secara normal.
Rincian kegiatan :
1. Ibu – ibu hamil yang datang kefasilitas UKM ( posyandu) dicatat nama, umur, nama suami, tanggal
HPHT,
pemeriksaan kehamilan.
F. SASARAN
Jadwal kegiatan KIA dan KB disesuaikan dengan jadwal kegiatan di fasilitas UKM (Posyandu) di
masing-masing kelurahan :
H. RENCANA PEMBIAYAAN
Menunjang pelaksanaan kegiatan di fasilitas UKM ( Posyandu ) didukung oleh dana yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Setiap akhir bulan , bidan kelurahan menghitung jumlah kunjungan ibu hamil di fasilitas UKM
( posyandu ).
1. Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format laporan bulanan kegiatan
fasilitas UKM ( posyandu ).
Mengetahui,
dr.Yuliaty Pongrekun
I. PENDAHULUAN
P4K ( Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi) dengan Stiker adalah
merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh Bidan di desa Dengan Peran Aktif Suami, Keluarga
Dan Masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi
bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker
sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir
Kader sebagai partner kerja dilapangan bagi petugas kesehatan dalam pelaksanaan program P4K
ini sangat berperan penting sehubungan dengan penguasaan wilayah dan geografis wilayah kerja,
serta pendekatan kepada masyarakat secara budaya setempat.
1. Memiliki prilaku sehat yang meliputi kesadaran , kamauan dan kemanpuan hidup sehat
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal baik individu , keluarga dan masyarakat.
Dalam rangka pencapaian target sasaran rencana pembangunan jangka menengah bidang kesehatan
(RPJMN-KN) 2004-2009 yaitu AKI 226/100.000 KH, dan target pencapaian Millenium Development
Golals (MDG’s), yaitu AKI menjadi 102/100.000 KH pada tahun 2015, perlu dilakukan upaya
terobosan yang efektif dan berkesinambungan.
Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung, yaitu perdarahan, infeksi, eklamsi,
persalinan lama dan abortus komplikasi abortus. Di samping itu, kematian ibu juga dilatarbelakangi
oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kedudukan dan peran perempuan, faktor
sosial budaya serta faktor transportasi, yang kesemuanya berpengaruh pada munculnya dua
keadaan yang tidak menguntungkan, yaitu : (1) Tiga Terlambat (terlambat mengenal tanda bahaya
dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat mendapatkan
pelayanan fasilitas kesehatan); (2) Empat Terlalu (terlalu muda melahirkan, terlalu sering
melahirkan, terlalu rapat jarak melahirkan, dan terlalu tua untuk melahirkan). Mengingat penyebab
dan latar belakang kematian ibu yang sangat kompleks dan menyangkut bidang-bidang yang
ditangani oleh sektor, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, maka upaya percepatan
penurunan AKI memerlukan penanganan yang menyeluruh terhadap masalah yang ada dengan
melibatkan sektor terkait.
Pada tahun 2007 menteri kesehatan menerangkan P4K (program perencanaan dan
pencegahan komplikasi) dengan stiker yang merupakan “upaya terobosan” dalam percepatan
penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas
pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya
kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindak lanjut dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru
lahir.
Dari pengalaman lapangan, ditemukan bahwa kemampuan dalam berkomunikasi merupakan kunci
keberhasilan untuk dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap bidan. Dalam P4K dengan
Stiker, bidan diharapkan berperan sebagai fasilitator dan dapat membangun komunikasi persuasif
dan setara di wilayah kerjanya agar dapat terwujud kerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat
sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
III. TUJUAN
b. Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K disetiap rumah ibu hamil
d. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama
kehamilan, persalinan, persalinan, dan nifas
e. Tersedianya persiapan persalinan ibu hamil dalam hal biaya, transportasi, donor darah untuk
proses persalinan termasuk menghadapi kegawatdaruratan ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru
lahir
IV. SASARAN
V. MATERI
• Stiker P4K
• Deteksi Dini Resti Ibu Hamil
VI. PESERTA
2. Masing-masing jorong 1 orang kader posyandu kecuali jorong Indo Baleh Barat 3 orag kader,
dan jorong KPL 2 orang kader
X. SUMBER DANA
Kegiatan pertemuan Kader dalam pendampingan stiker P4K dibiayai oleh DPA_SKPD Dinas
Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota
1. Belanja ATK
2. Makan Minum
= Rp.2.296.000,-
XIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan pertemuan kader pendampingan stiker P4K di Puskesmas
Mungo. Kerangka acuan ini dibuat dalam rangka upaya peningkatan
capaian program KIA khususnya program Ibu. Akhirnya atas segala perhatian dan pertimbangan,
kami ucapkan terimakasih.
KerangkaAcuanKegiatanProgram Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K
)A.Pendahuluan
Kondisi kesehatan ibu dan anak di indonesia saat ini masih sangat penting untuk ditingkatkan serta
mendapat perhatian khusus. Menurut data terakhir survey demografikesehatan indonesia (sdki)
tahun 2007 diperkirakan sekitar 1 orang ibu meninggal setiap jam akibat kehamilan bersalin dan
nifas serta setiap hari !01 bayi meninggal. "al ini se#ara keseluruhan disebabkan latar belakang dan
penyebab kematian ibudan anak yang kompleks menyangkut aspek medis yang harus ditangani
oleh tenagakesehatan. $edangkan penyebab non medis merupakan penyebab mendasar seperti
status perempuan keberadaan anak sosial budaya pendidikan ekonomi geografis
transportasidan sebagainya yang memerlukan keterlibatan lintas sektor dalam
penanganannya.%enyebab kematian ibu terbesar se#ara berurutan disebabkan
terjadinya pendarahan eklamsia infeksi persalinan lama dan keguguran. Kematian bayi
sebagian besar disebabkan karena &ayi &erat 'ahir endah (&&' ) kesulitan bernafas saat lahir dan
infeksi. 'ebih dari separuh ( * +) kematian bayi terjadi pada masa bayi baru lahir (0 , 2- hari).
$edangkan kematian bayi usia 1 , 12 bulan sebagian besar disebabkankarenadiare dan
pneumonia. paya penurunan kematian ibu dan bayi dapat dilakukan dengan peningkatan#akupan
dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. $alah satu upaya yang dilakukanadalah
mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui %rogram%eren#anaan
%ersalinan dan %en#egahan Komplikasi (%!K).
B.Latar Belakang
1./asar "ukuma. ndang ndang o. 2 3ahun 1442 tentang Kesehatan. b.%eraturan %emerintah no.
2 tahun 144* tentang 3enaga Kesehatan.#. ndang ndang no. 2 tentang tahun 200!
%emerintahan /aerah.d.Keputusan Menteri Kesehatan no. 400 tahun 2002 tentang egistrasi dan
%raktek &idan.e.Keputusan Menteri Kesehatan no.7!1 tahun 200- tentang $tandar
%elayananMinimal &idang Kesehatan /i Kabupaten5Kota
KERANGKA ACUAN IBU HAMIL RESTI
A.PENDAHULUAN
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator untuk melihatderajat kesehatan
perempuan.Angka kematian ibu merupakan salah satu target yang telahditentukan dalam tujuan
pembangunan meliputi angka kematianibu,dimana target tahun 2015 berkurang sampai ¾ resiko
dari kematianibu.kematian ibu bisa dikurangi dengan cara pemantauan ANC secararutin disetiap
posyandu oleh bidan desa yang bertanggung ja ab di desatersebut. !emeriksaan ibu hamil di
posyandu selain ANC jugadilaksanakan pengukuran "ila,tinggi bdan,berat badan yang guna nyauntuk
mengetahui #aktor resiko yang mungkin terjadi selama kehamilansampai melahirkan.
B.LATAR BELAKANG
$ebagian ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilannyasejak a al kehamilan, sehingga
banyak ibu hamil resiko tinggi yang tidakterdeteksi.
C.TUJUAN
'enetapkan status kesehatan ibu hamil resti berdasarkan #aktorresiko !emeriksaan &sik !emberian
penkes tentang kehamilan resti yang dialami ibu hamil
•
(unjungan rumah oleh bumil yang tak memeriksakan kehamilannyadilakukan oleh bidan
desa,pemegang ilayah setempat.
F.SASARAN
$emua ibu hamil di ilayah desa masing*masing yang berada di ilayah kerja !uskemas 'uara Nasal
%i luar gedung, setiap kegiatan posyandudi kunjungan desa dankunjungan rumah ditentukan oleh
bidan desa pemegang ilayah.
$asaran ibu hamil resti tercatat secara menyeluruh dan dapatditangani dengan baik sesuai dengan
#aktor resiko yang dialami.
J.ANGGARAN BIAYA
%ana + (
K.PENUTUP
%emikianlah laporan pemantauan ibu hamil resiko tinggi ini dibuatsebagai laporan pelaksanaan
kegiatan pemantauan ibu hamil di ilayahpuskesmas muara nasal tahun 201-
KERANGKA ACUAN
PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan
kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Di kota Sukamaju,jumlah
kematian ibu mengalami penurunan yang signifikan yaitu 7 kasus pada tahun 2013 menjadi 2 kasus
pada tahun 2014.
Sedangkan untuk kematian bayi dari 40 kasus pada tahun 2013dan 37 kasus pada tahun 2014.
Namun demikian tetap diperlukan upaya agar target penurunan AKI dan AKB dapat tercapai pada
tahun – tahun berikutnya. Salah satu upaya penurunan AKI dan AKB adalah dengan penyuluhan guna
meningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular, dan akte kelahiran
dengan menggunakan buku KIA.
LATAR BELAKANG
Kelas ibu hamil adalah sarana untuk belajar tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap
muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran..
Ujicoba pelaksanaan kelas ibu hamil dan Kelas ibu balita telah dimulai pada tahun 2010 pada 6 desa
binaan UPT Puskesmas Sukamandi. UPT Puskesmas Sukamandi telah
melaksanakan kegiatan ini dengan menggunakan dana BOK. Hasil evaluasi di lapangan didapatkan
bahwa masyarakat ternyata antusias . tetapi masih ada kendala dalam pelaksanaan diantaranya dari
10 pendamping yang kita undang yang hadir hanya 2/3 orang. Peran serta lintas sektor terkait
seperti kelurahan dan kader belum maksimal.
Pelaksanaan kelas ibu hamil di puskesmas Sukamandi sedikit banyak sudah lebih baik diantaranya
sudah melibatkan peran lintas sektor (kasi kesra kelurahan )untuk mendampingi pelaksanaan kelas
ibu hamil. Pelaksanaan kelas ibu hamilnya berada di wilayah masyarakat kelurahan sehingga akses
bisa dijangkau oleh ibu hamil. Selain itu di puskesmas Sukamandi juga sudah menggunakan teknologi
tepat guna (LCD) dalam penyampaian materi.
Dari latar belakang itulah UPT Puskesmas Sukamandi memilih Puskesmas Sukamandi sebagai tempat
pelaksanaan kaji banding,diharapkan dari kegiatan ini akan memberikan kontribusi perbaikan bagi
pelaksanaan kelas ibu UPT Puskesmas Sukamandi tahun – tahun berikutnya
TUJUAN
TujuanUmum
Meningkatkan mutu pelaksanaan kelas ibu hamil di daerah binaan di UPT Puskesmas Sukamandi
TujuanKhusus
Sopan
Empati
Ramah
Akurat
Santun
Ikhlas
Lintas Program
No Bagian Peran
No Bagian Peran
No Kegiatan Methode
Sasaran
Pelaksanaan kelas ibu hamil di puskesmas Sukamandi.
Peserta
Peserta Kaji banding adalah Bidan penanggungjawab KIA KB dan bidan pelaksana UPT Puskesmas
Sukamandi. Untuk kaji banding di puskesmas Sukamandi ini hanya dihadiri oleh pelaksana
kebidanan.
JADWAL KEGIATAN
4. Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kaji banding dilaksanakan pada pelaksanaan kelas ibu hamil tahun 2016
Silahkan Unduh kerangka acuan kaji banding dalam format word untuk program KIA KB UKM
KAK (KERANGKA ACUAN KEGIATAN)
A.PENDAHULUAN
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 – 28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat
rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup
sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitandan angka kematian neonatus.
Diperkirakan 2 ! kematian bayi di bawah umur satu tahun ter"adi pada masa neonatus. #eralihan
dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali.
Dengan terpisahnya bayi dari ibu$ maka ter"adilah awal proses fisiologik.
B.LATAR BELAKANG
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan
penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas$ kelainan anatomik$ dan
lingkungan yang kurang baik dalam kandungan$ pada persalinan maupun sesudah lahir. %asalah
pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik ter"adi pada masa perinatal. &idak
hanya merupakan penyebab kematian tetapi "uga ke'a'atan. %asalah ini timbul sebagai akibat
buruknya kesehatan ibu$ perawatan kehamilan yang kurang memadai$ mana"emen persalinan yang
tidak tepat dan tidak bersih$ kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu
melahirkan$ si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang ke'il. (ang termasuk neonatus resiko
tinggi yaitu diantaranya sebagai berikut)*. BB+, 2. asfiksia neonatorum!. sindrom$ gangguan
pernafasan . ikterus . perdarahan tali pusat/. ke"ang . hypotermi8. hypertermi1. hypoglikemi*0
tetanus neonatorum
KERANGKA ACUANPEMANTAUAN KESEHATAN BAYI RESIKO TINGGII.PENDAHULUAN
Kesehatan ibu dan anak adalah pangkal kesehatan dan kesejahteraan bangsa. Ibusehat akan
melahirkan anak yang sehat, menuju keluarga sehat dan bahagia. Mengingatanak – anak merupakan
salah satu aset bangsa maka masalah kesehatan anak memerlukan prioritas masih cukup
tinggi.Sekitar 37,3 juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, setengahdari total
rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari hari, lima juta balita berstatus
gi!i kurang, lebih dari "## juta penduduk beresiko terhadap berbagaimasalah kurang gi!i.$alam hal
kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaranMillenium $e%elopment &oals
'M$&(s) untuk mengurangi jumlah penduduk yang miskindan kelaparan serta menurunkan angka
kematian balita menjadi tinggal setengah darikeadaan pada tahun *### 'Syarie+, idayat.*##-
).Sumber daya manusia terbukti sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan
suatu egara. /erbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitusumber daya manusia yang
sehat, cerdas, dan produkti+.0ada bayi dan balita, kekurangan gi!i dapat mengakibatnya
terganggunya pertumbuhan dan perkembangan +isik, mental dan spiritual. 1ahkan pada bayi,
gangguantersebut dapat bersi+at permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. $engan demikian
akanmengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia. egara dan bangsa juga
akanmenderita bila ibu, anak dan keluarga serta masyarkat tidak sehat. Sebab kematian bayisangat
erat hubungannya dengan tingkat sosial ekonomi, keadaan gi!i dan pelayanankesehatan.
II.LATAR BELAKANG
1erbagai gangguan dapat terjadi pada bayi baru lahir dan mengakibatkan kesakitandan kematian.
$iperkirakan dua pertiga kematian bayi terjadi pada bulan pertamakehidupannya. 0enyebab
kematian utama pada minggu pertama kehidupan adalahkomplikasi kehamilan dan persalinan. al
tersebut disebabkan tidak memadainya perawatan ante natal, pertolongan persalinan serta
perawatan neonatal. Sebagian besar kematian ini dapat di cegah apabila penanganan awal
dilaksanakan dengan cepat dan tepat.0enggunaan peralatan canggih tidak di perlukan untuk
menolong sebagian bayi ini.
A. PENDAHULUAN
sektor kesehatan perlu terus dilakukan termasuk bidang perbaikan dan peningkatan
status gizi. Salah satu program gizi yang saat ini masih terus dilakukn adalah
B. LATAR BELAKANG
....%. Beberapa daerah lain seperti propinsi .... masih tinggi. Berdasarkan hal
namun hal ini masih dianggap masalah karena belum mencapai target 100%. Selain
itu itu apabila pemberian vitamin A ini misalnya dihentikan, maka sudah dapat
dipastikan akan terjadi masalah di kemudian hari misalnya dapat terjadi Outbreak
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Untuk memberikan vitami A kepada Bayi 6 – 11bulan dan Balita umur 12 -59
A. Kegiatan Pokok
B. Rincian Kegiatan
E. CARA PELAKSANAAN
F. SASARAN
Terdiri dari dari bayi umur 6-11 bulan sebanyak .....org dan 12-59 bulan
sebanyak ....org.
G. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan :
- Jadwal pelaksanaan
- Jumlah sasaran
- dll
2. Pelaporan
membantu dsb.
Kesga.
A. PENDAHULUAN
komponen kesehatan secara menyeluruh dan tidak dapat diabaikan terutama pada
menjadi sumber daya manusia yang lebih berkualitas.Masa anak usia sekolah
B. LATAR BELAKANG
kekurangan gigi karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan
Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut merupakan
permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok usia
anak. Karies gigi dapat menimbulkan kesulitan makan pada anak karena karies gigi
oleh Widyaningsih (200,cit. Junaidi dkk,2007 ),kesulitan makan pada anak dapat
gigi geligi dan rongga mulut seperti karies gigi stomatitis dan gingivitis.
gigi sehat yaitu,90% anak umur 5 tahun bebas karies serta tingkat keparahan
kerusakan gigi (Indeks DMF-T ) pada anak umur 12 tahun sebesar 1.Oleh
( 2000 ) yaitu untuk target indeks DMF-T anak kelompok usia 12 tahun ≤ 2,dan PTI
permanennya.
C. TUJUAN UKGS
1. TUJUAN UMUM
Adalah tercapainya kesehatan gigi dan mulutsiswa yang optimal dengan
mengacu pada visi indonesia sehat,yaitu untuk target tahun 2015 indeks DMF-
sebesar 20% ( Depkes RI 2000 ). Selain itu kegiatan UKGS ini bertujuan untuk
Kabupaten barru yang telah mendapat pemeriksaan gigi dan mulut menjadi
2. TUJUAN KHUSUS
dan mulut.
d. Siswa binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih mendapatkan
a. Kegiatan Pokok
b. Rincian Kegiatan
kesehatan.
3. Mengatur jumlah Tim UKS /UKGS yang akan bertugas untuk melakukan
penjaringan dan pemeriksaan kesehatan.
1. Timbangan
3. Sneller test
4. Senter
5. Stetoskop
7. Termometer
8. Jam tangan
9. Buku catatan
10. Bolpoint
11. Mistar
hasil penjaringan.
E. PELAKSANAAN
F. SASARAN
c. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan
( care on demand).
d. Frekuensi pembinaan UKGS ke SD minimal 1 kali per tahun.
A. PENDAHULUAN
bagian dari program kesehatan anak usia sekolah.Anak usia sekolah adalah anak yang
umur,kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan
terhadap murid kelas 1 sekolah dasar,madrasah dan dokter kecil secara berjenjang
( penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil ,penjaringan lanjut oleh tenaga kesehatan
).
Salah satu kegiatan untuk membina dan mengembangkan UKS / UKGS adal;ah
dengan mengdakan lomba cerdas tangkas dokter kecil, dokter kecil adalah siswa yang
B. LATAR BELAKANG
salah satu program yang langsung berhubungan dengan peserta didik sudah dirilis
sejak tahun 1997 dan diperkuat tahun 1984 dengan terbitnya SKB 4 menteri yaitu
Program usaha kesehatan sekolah yang dikenal dengan trias UKS ,usaha kesehatan
gigi sekolah yang dikenal UKGS yaitu pendidikan kesehatan,pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat merupakan hal yang sangat penting dalam
yang ditujukan kepada peserta didik serta merupakan salah satu mata rantai yang
usaha kesehatan sekolah/usaha kesehatan gigi sekolah adalah upaya pendidikan dan
sehari –hari.
bertaqwa terkadap tuhan yang maha Esa dan berbudi pekerti luhur,memiliki
1. Pendidikan kesehatan
2. Pelayanan kesehatan
b. Lingkaran
Menggambarkan bahwa program UKS dilaksanakan secara terpadu oleh seluruh
sektor terkait
SLTA/MA
terkoordinasi baik antar sekolah dengan Tim pembina .Tim pembina UKS/UKGS
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik
2. Tujuan khusus
b. Memahami arti dan manfaat lingkungan sehat dan usaha kesehatan sekolah
paada kecelakaan.
penyalagunaan NAPZA.
E. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
a. Kegiatan Pokok
BB ).
b. Rincian kegiatan
kesehatan.
3. Mengatur jumlah Tim UKS /UKGS yang akan bertugas untuk melakukan
1. Timbangan
3. Snellen test
4. Senter
5. Stetoskop
7. Termometer
8. Jam tangan
9. Buku catatan
10. Bolpoint
11. Mistar
hasil penjaringan.
F. PELAKSANAAN
O SEKOLAH SASARAN
HARI/TANGG
AL WAKTU
TEMPA
T KET
10
11
12
13
14
SDN 01 PEKKAE
DSN CENTRE
BOTTOE
SDN 03 MARETO
SDN PAO
SDN GARESSI
SDN BUTTUE
SDI MARETO
SDI PEKKAE
SDI GARESSI
SDI SALOMONI
SDI PADAELO
SDI SOREANG
SDI 21 LIPUKASI
15
16
17
18
19
20
21
22
23
SDI AROPPOE
SDI LAJARI
SDI JUPPAI
SDI BURANCIE
MIN TANETE RILAU
MI ATTAUFIK PEKKAE
MI DDI BOTTOE
MI DDI MARETO
MI DDI MADDO
MI ATTAUFIK
PALANRO
17. Senter
18. Stetoskop
20. Termometer
23. Bolpoint
24. Mistar
hasil penjaringan.
a. Hasil laporan penjaringan disusun dan dilaporkan kedinas kesehatan setiap akhir
tahun.
pemeriksaan gigi dan mulut dengan siswa/siswi yang digolongkan dalam kategori
H. PENUTUP
perilaku hidup bersih dan sehat baik disekolah maupun dilingkungan sekitar.
H.T A S W I ,S.Farm.Apt
Download
of 14
H.T A S W I ,S.Farm.Apt
A.PENDAHULUAN
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu dan keluarga dengan
bantuan Bidan untuk mengatasi masalah yang mungkin dijumpai selama masa kehamilan, persalinan
dan nifas. Dalam memberikan pelayanan kebidanan dasar juga perlu diperhatikan bahwa sasaran
langsung pelayanan adalah ibu dan janin serta bayi baru lahir. Pelaksanaan pelayanan KIA
mempunyai tugas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan konseling terhadap ibu hamil serta
keluarganya agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya dengan sehat dan selamat
B.LATAR BELAKANG
Sebagian ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilan karena beberapa alasan. ereka perlu
dikunjungi ke rumahnya sejak kehamilan muda dan terutama sejak umur kehamilannya !"#!$
minggu. %leh karena itu, banyak ibu hamil resiko tinggi yang tidak terdeteksi oleh tenaga kesehatan.
C.TUJUAN
# engetahui identitas pasien dan keluarga serta perilaku kehidupan sehari#hari# engetahui se&ara
dini riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu# engetahui umur kehamilan, supaya dapat
mengetahui perkiraan persalinan# engenali sejak dini faktor resiko dan resiko tinggi# emberikan
konseling pada ibu serta keluarga tentang keadaan kehamilannya# emoti'asi ibu supaya
meren&anakan pertolongan persalinanya dengan tenaga kesehatan
E. CARA PELAKSANAAN
# Kegiatan pemeriksaan bumil di rumah ibu hamil# Kegiatan di luar gedung dilaksanakan pada waktu
yang ditentukan# Kunjungan rumah Bumil *esti dilakukan oleh Bidan desa, pemegang wilayah
setempat.
F. SASARAN
G. JADWAL