NAMA : KAYATIN
NIP : 19630525 198703 2 012
JABATAN : BENDAHARA PENERIMA PEMBANTU
FUNGSI POKOK : Membantu Kepala Puskesmas dalam menyelenggarakan atau
mengelola keuangan Puskesmas
TUGAS POKOK : 1 Mencatat arus penerimaan dan pengeluaran keuangan Puskesmas
dalam buku kas umum
2 Mendokumentasikan rincian penerimaan dan pengeluaran
keuangan dalam buku kas Bantu
3 Mendistribusikan penerimaan keuangan dalam buku kas umum
4 Menerima dan mencatat hasil penerimaan retribusi dari unit-unit
pelayanan Puskesmas dan bidan desa
5 Menyetorkan hasil penerimaan retribusi Puskesmas kepada
bendahara Kabupaten atau Dinas Kesehatan Kabupaten
6 Merekap dan mendokumentasikan laporan bulanan penerimaan
dan pengeluaran retribusi Puskesmas
7 Membuat laporan waskat terhadap arus keuangan Puskesmas tiap
tribulan
8 Menghadiri pertemuan
9 Melaporkan admnistrasi keuangan kepada Kepala Puskesmas
secara rutin
TUGAS INTEGRASI : 1 Membantu menghitung obat untuk didistribusikan dari Gudang
obat Puskesmas
2 Membantu pengambilan obat di Ruang obat Puskesmas
3 Membantu menyiapkan kebutuhan konsumsi rapat dan tamu
NAMA : MASRURI
NIP : 19780214 200801 1 009
JABATAN : BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU PUSKESMAS
FUNGSI POKOK : Membantu Kepala Puskesmas mendistribusikan dan
mendokumentasikan pengeluaran keuangan Puskesmas untuk
penunjang kegiatan Operasional
TUGAS POKOK : 1 Mendata semua kebutuhan operasional ke semua unit dan
Ruangan di Puskesmas
2 Bersama Kepala Puskesmas dan Tim manajemen serta Dokter
Puskesmas membuat perencanaan anggaran kebutuhan dana
Operasional di puskesmas
3 Merekap dan mendokumentsikan semua kebutuhan operasional
puskesmas dalam buku bantu
4 Membuat laporan pengajuan pembayaran langsung sesuai
dengan kebutuhan belanja operasional di puskesmas
5 Menerima dan mendokumentasikan Penerimaan dana
operasional puskesmas dalam Buku Kas Umum dan Buku Bantu
6 Mendistribusikan dan mendokumentasikan pengeluaran
operasional puskesmas dalam Buku Kas Umum dan Buku Bantu
7 Membuat SPJ atas realisasi belanja kebutuhan operasional
puskesmas
8 Membuat dan mendokumentasikan laporan bulanan atas
Penggunaan dana operasional puskesmas ke dalam Buku Kas
Umum
9 Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan operasional
Puskesmas setiap bulan ke Dinas Kesehatan
10 Menyelesaikan administrasi pajak terkait dengan dana oprasional
Puskesmas di Kantor Pajak
11 Bersama Kepala Puskesmas memonitoring dan mengevaluasi
kebutuhan operasional Puskesmas
12 Melaporkan admnistrasi keuangan kepada Kepala Puskesmas
secara rutin
TUGAS INTEGRASI : 1 Membuat Daftar hadir Setiap rapat staf Puskesmas
2 Belanja kebutuhan operasional Puskesmas sesuai dengan
kebutuhan unit dan program
NAMA : MURMINI
NIP : 19690504 199003 2 013
JABATAN : PERAWAT RUANG PENGOBATAN
FUNGSI POKOK : Melaksanakan asuhan keperawatan pasien
TUGAS POKOK : 1 Perawat di Ruang Pengobatan
a Melakukan persiapan alat dan kebersihan
b Melakukan anamnese dan mencatat di kartu pasien
c Membantu memeriksa dan melakukan pengobatan pasien atas
supervisi dokter
d Melakukan tindakan keperawatan
e Mencatat di buku register pasien dan administrasi pelayanan
rawat jalan
f Membuat surat sehat dan surat rujukan
g Penyuluhan dan edukasi pasien
h Membuat laporan pelaksanaan tugas
i Menghadiri pertemuan
2 Program TB Paru
a Melakukan pengambilan sampel dahak suspek TBC
b Membantu memeriksa pasien TBC
c Melakukan pengobatan pasien TBC atas supervisi dokter
d Melaksanakan tugas-tugas administrasi pelayanan pasien
TBC di TB 01, TB 02, TB 03, TB 05 dan TB 06
e Penemuan suspek TBC secara pasif
f Kunjungan rumah pasien yang mangkir dan drop out
g Penyuluhan dan edukasi pasien
h Mengevaluasi hasil kegiatan secara menyeluruh
i Melaporkan kegiatan kepada Kepala Puskesmas
3 Program P2 ISPA
a Menyusun rencana kegiatan P2 ISPA
b Melaksanakan kegiatan pertemuan, pengobatan dini,
penyuluhan dan koordinasi lintas program
c Mengevaluasi hasil kegiatan P2 ISPA secara keseluruhan
d Membuat catatan kegiatan dan laporan kegiatan
e Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
f Melaporkan kegiatan kepada Kepala Puskesmas
TUGAS INTEGRASI 1: Program Usila
2 Melaksanakan tugas sebagai Tim Komite Mutu
3 Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja Indikator
Proses
Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja Puskesmas
Melaksanakan tugas sebagai Tim Perencana Puskesmas
Bulan Vitamin A
Bulan Februari dan Agustus adalah bulan vitamin A. Pada kedua bulan ini akan dilakukan
pembagian suplementasi vitamin A bagi anak berumur 6 – 59 bulan. Kapsul biru (dosis 100.000
IU) diberikan untuk bayi umur 6-11 bulan dan kapsul merah (dosis 200.000 IU) untuk anak umur
12-59 bulan. Vitamin A kapsul merah juga diberikan kepada ibu yang dalam masa nifas.
Vitamin A terbukti bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian anak karena vitamin A
berfungsi memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sebanyak 190 juta anak usia 5 tahun ke bawah
mengalami kekurangan vitamin A, bahkan WHO memperkirakan terdapat 250 juta anak pra-
sekolah yang mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 – 500.000
anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12
bulan akibat kekurangan vitamin A.
Negara-negara kaya dan maju jarang ditemukan kasus kekurangan vitamin A karena mereka
telah melakukan fortifikasi vitamin A pada produk-produk makanan jadi. Daya beli dan
ketersediaan masyarakat untuk menjangkau bahan makanan sumber vitamin A juga telah tinggi.
Masyarakat di Negara maju juga terbiasa untuk mengkonsumsi suplemen multivitamin harian.
Kekurangan vitamin A meningkatkan risiko anak menjadi rentan terkena penyakit infeksi seperti
infeksi saluran pernafasan atas, campak dan diare. Kekurangan vitamin A pada ibu hamil juga
berisiko meningkatkan kebutaan. Oleh sebab itu WHO berserta UNICEF bekerja sama dengan
Canadian International Agency dan United State Agency for International Development and The
Micronutrient Initiative mengkampanyekan “The Vitamin A Global Initiative” yang salah
satunya dengan pemberian suplementasi vitamin A dosis tinggi 2 kali dalam satu tahun kepada
kelompok-kelompok masyarakat yang rentan mengalami kekurangan vitamin A.
Di Indonesia pemberian suplementasi vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan Agustus
dengan sasaran anak usia 6 – 59 bulan. Gambar menunjukkan kecenderungan cakupan
pemberian kapsul vitamin A pada anak 6-59 bulan menurut propinsi pada tahun 2007 dan 2013.
Cakupan pemberian vitamin A meningkat dari 71,5 persen (2007) menjadi 75,5 persen (2013).
Namun demikian masih terdapat kesenjangan persentase anak umur 6-59 bulan yang menerima
kapsul vitamin A selama enam bulan terakhir, tertinggi di Nusa Tenggara Barat (89,2%) dan
terendah di Sumatera Utara (52,3%).
Indonesia telah aktif mengkampanyekan penanganan kondisi kekurangan vitamin A, dengan
program suplementasi vitamin A dua kali dalam satu tahun, sejak tahun 1970-an sehingga saat
ini permasalahan kekurangan vitamin A sudah tidak menjadi permasalahan kesehatan
masyarakat. Hingga saat ini program pemberian suplementasi vitamin A pada kelompok
masyarakat yang rentan kekurangan vitamin A masih terus dilakukan.
1. Waktu pemberian suplementasi Vitamin A dosis tinggi untuk bayi dan anak balita
Suplementasi Vitamin A diberikan kepada seluruh anak balita umur 6-59 bulan secara serentak:
Untuk bayi umur 6-11 bulan pada bulan Februari atau Agustus
Untuk anak balita umur 12-59 bulan pada bulan Februari dan Agustus
2. Tenaga yang memberikan suplementasi Vitamin A pada bayi dan anak balita
3. Cara Pemberian
Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah (200.000 SI) untuk balita
Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih
Pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi kapsul (dan tidak membuang sedikitpun isi
kapsul)
Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung satu kapsul untuk diminum.
(Bungkus kapsul lunak insya Allah aman untuk ditelan, namun pastikan anak sudah bisa menelan
kapsul. Jika takut tersedak sebaiknya kapsul digunting dan diberikan isinya saja.)
Pastikan anak belum menerima pemberian kapsul vitamin A dalam 1 bulan terakhir.
4. Tempat pemberian
Banyak ibu bertanya dimana bisa memperoleh vitamin A ini. Vitamin A dibagikan secara gratis
di:
Suplementasi vitamin A juga diperuntukkan bagi ibu nifas [ibu yang baru melahirkan sampai 6
minggu setelah kelahiran bayi (0- 42 hari)]. Ibu nifas harus diberikan kapsul Vitamin A dosis
tinggi karena:
Pemberian 1 kapsul Vitamin A merah cukup untuk meningkatkan kandungan Vitamin A dalam
ASI selama 60 hari
Pemberian 2 kapsul Vitamin A merah diharapkan cukup menambah kandungan Vitamin A dalam
ASI sampai bayi berusia 6 bulan.
Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
Mencegah infeksi pada ibu nifas
Kapsul Vitamin A merah (200.000 SI) diberikan pada masa nifas sebanyak 2 kali yaitu :
Catatan :
Jika sampai 24 jam setelah melahirkan ibu tidak mendapat vitamin A, maka kapsul Vitamin A
dapat diberikan pada kunjungan ibu nifas atau pada KN 1 (6-48 jam) atau saat pemberian
imunisasi hepatitis B (HB0) pada KN 2 (bayi berumur 3-7 hari) atau pada KN 3 (bayi berumur
8 -28 hari).
3. Cara Pemberian
Sebelum dilakukan pemberian kapsul, tanyakan pada ibu apakah setelah melahirkan sudah
menerima kapsul Vitamin A, jika belum :
Kapsul Vitamin A merah diberikan segera setelah melahirkan dengan cara meminum langsung 1
(satu) kapsul
Kemudian minum 1(satu) kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul pertama
4.Tempat pemberian
1. Bila ada Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan infeksi lain, maka suplementasi vitamin A
diberikan pada :
Seluruh balita yang ada di wilayah tersebut diberi 1 (satu) kapsul Vitamin A dengan dosis sesuai
umurnya.
Balita yang telah menerima kapsul Vitamin A dalam jangka waktu kurang dari 30 hari (sebulan)
pada saat KLB, maka balita tersebut tidak dianjurkan lagi untuk diberi kapsul.
Catatan :
Pemberian vitamin A pada anak balita dalam situasi KLB campak dikoordinasikan dengan
penanggung jawab surveilans di puskesmas.
Bila ditemukan kasus xeroftalmia, campak dan gizi buruk (marasmus, kwashiorkor dan
marasmik kwashiorkor), pemberian Vitamin A mengikuti aturan sebagai berikut :
Saat ditemukan: Berikan 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai umur anak
Hari berikutnya: Berikan lagi 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai umur anak
Dua minggu berikutnya: Berikan 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai umur anak.
Kapsul Vitamin A termasuk dalam katagori obat yang lebih stabil dari vaksin. Penyimpanan
kapsul Vitamin A sebaiknya menghindari tempat yang panas dan sinar matahari langsung karena
dapat merusak kandungan vitamin A dalam kapsul. Kapsul vitamin A disimpan di gudang
farmasi dengan prosedur yang telah ditetapkan. Cara penyimpanan kapsul vitamin A yang benar
adalah :
Jadi, misalnya anak ibu saat ini berumur 5,5 bulan dan sudah diberi vitamin A oleh kader
posyandu maka vitamin A disimpan dengan baik dan diberikan setelah anak genap berumur 6
bulan.
Sosialisasi pemberian vitamin A biasanya sudah dilakukan satu bulan sebelum bulan-vitamin A.
Vitamin A/retinol terlibat dalam pembentukan, produksi, dan pertumbuhan sel darah merah, sel
limfosit, antibodi juga integritas sel epitel pelapis tubuh. Pada anak dengan kekurangan vitamin
A akan sangat bermanfaat membantu menjaga kesehatan tubuhnya.
Mengurangi jumlah kunjungan dokter dan angka rawat jalan karena anak menjadi lebih jarang
sakit.
Mengurangi angka rawat inap di rumah sakit.
Berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anak dan keluarga.
Banyak ibu ragu memberikan suplementasi vitamin A kepada anak-anaknya. Jika memang yakin
anak sudah mendapatkan cukup asupan vitamin A dari konsumsi makanan harian memang tidak
masalah tidak ikut diberi suplementasi.
Bahan pangan hewani seperti daging merah (contohnya daging sapi), hati, telur, minyak ikan dan
olahan susu seperti susu, yoghurt, keju, mentega juga bahan makanan-hewani yang telah
difortifikasi vitamin A lainnya. Vitamin A dari sumber hewani dalam bentuk retinyl palmitate.
Bahan pangan nabati seperti sayur-mayur hijau serta buah-buahan berwarna kuning/oranye
mengandung beta-carotene dan carotenoid sebagai bahan pembentuk vitamin A. Jadi, tubuh akan
mengubah karoten tersebut menjadi vitamin A. Di pasaran juga terdapat olahan serealia dan
tepung yang telah difortifikasi vitamin A.
Nah, masalahnya apakah anak mau memakan dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan
vitaminnya?
Jangan meminum suplemen vitamin A harian tanpa petunjuk dokter. Kelebihan dosis vitamin A juga
tidak baik untuk kesehatan.
Nah, untuk tahu kecukupan simpanan vitamin A maka kita bisa periksa di laboratorium, biasanya
pemeriksaan yang digunakan adalah pemeriksaan konsentrasi retinol serum darah. Pastikan juga
anak mendapatkan kapsul vitamin A dengan dosis yang sesuai umur. Jangan sampai dosisnya
berlebihan. Jika ragu silakan konsultasikan dengan dokter anak anda ya..
Pemberian suplementasi vitamin A ini murah dan mudah sehingga diharapkan mampu
mengeliminasi kejadian kekurangan vitamin A di negara-negara yang rentan mengalami
defisiensi vitamin A pada tahun 2010. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo segera ke posyandu kita bantu
pemerintah mensukseskan Bulan Vitamin A ini.
Share this:
Twitter
Facebook2K+
Google
Related
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HJ.HODIJAH,SIP
Nip : 1966303061983022001
Tujuan : 1. Ditemukannya kasus baru balita gizi buruk untuk dapat ditangani secara
Cepat, tepat dan komprehensif
2. Teridentifikasinya factor resiko gizi buruk di suatu wilayah sebagai
Bahan informasi bagi sektor terkait dalam penentuan intervensi
3. Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan gizi buruk
Secara komprehensif
Sasaran : Balita gizi buruk yang di laporkan dan balita yang ada di wilayah tempat
kasus
Kebijakan : Pedoman kerja bagi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Barat