Anda di halaman 1dari 2

Menuju Baitullah - Makkah & Madinah

27 November 2013 ·

Tips Memilih Waktu Terbaik Untuk Perjalanan Umroh

Memilih waktu untuk melakukan Perjalanan umroh seringkali menjadi pertanyaan bagi umat
Muslim yang akan menunaikan kegiatan sekaligus cita – cita nya, melaksanakan perjalanan umroh.
Memang perjalanan umroh dapat dilakukan sewaktu-waktu, sepanjang tahun terkecuali pada hari
Arafah (tanggal 10 Dzulhijah dan hari Tasyrik tanggal 11 – 13 Dzulhijah). Walaupun perjalanan
umroh dapat dilaksanakan kapan saja, pemilihan waktu berangkat adalah hal yang patut menjadi
pertimbangan. Hal ini tentunya terkait dengan iklim, cuaca, biaya umroh, kepadatan, dan kondisi
Arab Saudi.

Faktor Biaya Umroh

Bulan Keberangktan dalam Perjalanan umroh sangat menentukan jumlah Biaya yang dibebankan
kepada jamaah. Jika Jamaah memilih melakukan perjalanan umroh nya pada musim umroh liburan
sekolah dan umroh liburan akhir, atau menjelang musim haji bukan dzulhijjah ataupun menjelang
bulan Ramadhan, maka biaya umroh yang dikeluarkan pun pasti akan lebih besar. Mengapa?
Karena inilah masa “peak season” dimana banyak jamaah dari seluruh dunia melaksanakan ibadah
umrohnya, sehingga secara otomatis hukum ekonomi supply and demand terhadap harga paket
umroh terjadi pada tiga musim ini. Pada ketiga musim terjadi persaingan ketat antar maskapai
penerbangan, untuk menutup kerugian pada masa “low season”. Otomatis kebijakan (yang
sebenarnya tidak bijak) ini turut mempengaruhi harga tiket pesawat yang akan dipakai. Pihak biro
travel umroh umroh juga tentunya akan kesulitan untuk mendapatkan tiket pesawat di bawah 1.200
USD untuk penerbangan Indonesia – Saudi Arabia.

Solusi nya, jika jamaah ingin biaya umroh yang relatif murah, sebaiknya mengambil paket umroh
murah pada bulan Januari hingga bulan Mei. Pada sekitar bulan ini, harganya relatif bisa lebih
murah dan terjangkau dibandingkan biaya umroh untuk bulan Juni hingga Desember.

Faktor Cuaca

Selain biaya umroh, apabila pertimbangan jamaaah saat melakukan perjalanan umroh adalah faktor
cuaca, maka sebaiknya hindari musim panas yang biasanya sering terjadi pada bulan Juni – Agustus.
Karena pada bulan ini suhu udara di Mekkah dan Madinah bisa mencapai lebih dari 45-55 derajat
celcius. Dan sebaliknya, musim dingin terjadi pada November hingga Februari. Suhu pada saat
siang mencapai 38 – 42 derajat celsius, sementara suhu malam hari di kota Mekkah dan Madinah
bisa mencapai 8 hingga minus 2 derajat celsius. Pada sekitar bulan Februari hingga Mei, cuaca bisa
dikatakan sedang bersahabat. Mengingat cuaca yang cepat berubah dan iklim gurun dengan
kelembaban udara yang rendah, maka ada baiknya jika jamaah dapat lebih bijak dalam menentukan
waktu perjalanan umroh nya disesuaikan dengan kondisi fisik masing – masing.

Jika Anda berusia diatas 40 tahun ataupun Anda yang mudah lelah, tidak disarankan untuk
mengambil paket umroh backpacker, walaupun paket ini cukup menghemat biaya umroh, namun
sebaiknya kedepankan aspek keamanan dan kenyamanan Anda dan keluarga selama beribadah.
Usahakan memilih waktu yang tepat dan cuaca yang sedang bersahabat. Setelah terbang sekitar 9 –
10 jam, dengan selisih waktu 4 jam di belakang waktu Jakarta, banyak jamaah yang mengalami jet
lag . Belum lagi sebagian besar waktu dimanfaatkan tidak hanya di dalam masjidil haram dan
masjid nabawi yang dingin dan nyaman berAC dan melimpahnya air zam – zam, tapi juga di ruang
terbuka. Terutama dalam perjalanan jamaah umroh menuju masjid, sehingga jika anda lebih
mengedepankan faktor cuaca, lebih baik memilih paket umroh hotel dekat masjid atau dengan
mesiasati suhu panas kota mekkah

Faktor Kepadatan Jamaah


Musim Umroh mencapai puncak kepadatannya pada bulan Ramadhan, terutama di 10 hari terakhir
(biasanya dikemas dalam paket umroh lailatul qadr). Kota Mekkah Al Mukarramah dan Madinah Al
Munawwarah akan dibanjiri jutaan jamaah umroh dari seluruh dunia. Puncak musim umroh di bulan
Ramadhan biasanya jatuh bersamaan pula dengan puncak musim panas, namun tidak menyurutkan
niat jamaah untuk berumrohkarena besarnya pahala Umroh di bulan Ramadhan yang setara dengan
haji bersama Rasulullah, masih di tambah pula “grand prize” pahala di malam Lailatul Qadr. Masih
ditambah lagi “hadiah istimewa” dimana ibadah di Masjidil haram setara dengan seratus ribu
beribadah di masjid tanah air. Suasana bulan Ramadhan, suara Imam shalat tarawih di kedua
Masjidil Haram menjadi magnet yang sangat kuat, bahkan mampu mengalahkan sengatan musim
panas di kedua kota tersebut.

Kepadatan jamaah dari seluruh dunia di kedua Masjidil Haram sangatlah tinggi, belum lagi
ditambah perluasan masjidil haram membuat jamaah harus rela berdesak-desakan dengan beberapa
jamaah dari seluruh dunia di dalam area masjid. Harga hotel, akomodasi dan transportasi pun
melonjak hingga puluhan kali lipat yang berakibat biaya umroh pada bulan Ramadhan pun semakin
tinggi. Sekedar gambaran, untuk harga hotel Grand Zam – Zam dan Sofwa Orchid Hotel yang
biasanya dipatok 3-4 juta setiap malam, melonjak hingga 25-35 juta per malam untuk kelas terendah

Nah setelah membaca artikel diatas anda dapat mempertimbangkan kapan paling enak untuk
melaksanakan perjalanan umroh ? Tentunya sangat bergantung pada situasi dan kondisi masing-
masing jamaah. Namun yang jelas Kalau yang diajukan adalah pertanyaan kapan waktu terbaik
untuk melakukan perjalanan umroh ? maka menurut hemat kami jawaban terbaik adalah semakin
cepat maka itu semakin baik, tanpa memperdulikan masalah harga biaya umroh, cuaca panas,
bahkan kesibukan duniawi yang terus – menerus menumpuk tak ada habisnya, karena kita tidak
mengetahui sisa umur dan kenikmatan yang Allah akan berikan.

Bila memiliki kemampuan dan kesempatan beribadah ke Baitullah maka segerakanlah penuhi
panggilan berumroh dimana Rasulullah telah berjanji umroh merupakan salah satu penghapus
segala dosa. Wallahu ‘alam…

Anda mungkin juga menyukai