Anda di halaman 1dari 3

Kasus 1.

5
Perusahaan Leslie Fay

1. The Leslie Fay Companies


Paul Polishan, Paul Polishan lulus dengan gelar akuntansi tahun 1969 dan
segera diterima dengan posisi sebagai entry-level (intern) di bagian akuntansi di
perusahaan Leslie Fay. Setelah bergabung dengan Lesley Fay, Polishan dengan cepat
membangun hubungan dengan John Pomerantz, anak pendiri perusahaan. Selama
Polishan menjabat sebagai direktur akuntansi dan keuangan Leslie Fay, Willes-Barre
identik dengan sebutan”Poliworld”. Dengan sifat yang tegas dan otokratik Polishan
mengatur Willes-Bare dengan keras.Setiap tutup buku periode akuntansi, Polishan
selalu meminta anak buahnya untuk bekerja 16 jam dan lembur di akhir minggu.
Datang terlmabat 2 menit bukan kebiasaan di Poliword dan akan mendapatkan
omelan yang menyakitkan dari CFO. Untuk memastikan bahwa anak buahnya
mengerti apa yang dia inginkan, Polishan membuat daftar aturan selama di kantor
Willes-Barre yang menunjukkan hak dan kewajiban pekerja dengan sangat detail.
Seperti contohnya, mereka berhak untuk meletakkan satu dan hanya satu saja foto
keluarga di mejanya. Bahkan, orang di kantor pusat Leslie Fay mau tidak mau harus
membiasakan diri dengan sifat keras Polishan.Ketika senior manager di kantor pusat
meminta informasi keuangan dari Wilkes-Barre, Polishan akan selalu mengirimkan
pesan yang menanyakan mengapa mereka membutuhkan informasi tersebut.
Donald Kenia, Donald Kenia sebagai auditor perusahaan merupakan Orang
kepercayaan Polishan di Wilkes-Bare. Tidak seperti atasannya, Kenia adalah
orang yang lembut yang menikmati menjalankan perintah daripada memberikan
perintah. Karena kepribadian Kenia yang penurut,teman dan bawahannya dibuat
kaget di awal Februari 1993 ketika dia bertanggung jawab penuh atas kesalahan
akuntansi yang diungkapkan kepada media oleh John Pomerantz. Meskipun Kenia
sudah mengaku bersalah atas kecurangan tersebut, banyak pihak ketiga yang tidak
yakin dia berhubungan langsung dengan kecurangan. Ketika salah seorang karyawan
Leslie Fay dan teman dekat Kenia ditanya oleh reporter tentang komentar pengakuan
Kenia, mereka menggambarkan dia sebagai “seseorang yang jujur dan seorang laki-
laki yang baik” dan ada sesuatu yang tidak beres disini.

2. Lipstick-Red Rolls Royces and the Orient Express


Leslie Fay awalnya di bentuk oleh Fred Pomerantz. Fred Pomerantz mengabdi
kepada Negara selama Perang Dunia II, Namun, daripada menyerbu musuh di Pantai
Normandy atau menjadi palang merah di Afrika Utara, Pomerantz mengabdi kepada
negaranya dengan membuat seragam, seragam untuk tentara wanita. Setelah perang,
Pomerantz menggunakan kemampuan yang dia peroleh di militer untuk membangun
perusahaan pakaian wanita. Dia menamakan perusahaannya dengan nama putrinya,
Leslie Fay.
Kegemaran Pomerantz berpetualangan dan pesta pora tidak mencegahnya
untuk mendirikan perusahaan yang menjadi pemain kunci dalam industry pakaian
wanita yang dinamis dan sangat kompetitif.Sejak awal, Pomerantz memfokuskan
Leslie Fay pada satu segmen industry.Dia dan designernya sedang mengembangkan
baju dengan harga dan gaya yang konservatif untuk wanita berumur 30 sampai 55
tahun.Pelanggan utama Leslie Fay merupakan department store yang berkembang di
area metropolitan setelah Perang Dunia II. Diakhir tahun 1980-an, Leslie Fay menjadi
pemasok pakaian wanita terbesar pada department store. Pada saat itu yang menjadi
saingan utama Leslie Fay yaitu Donna Karan, Oscar de la Renta, Nicolle Miller, Jones
New York, dan Albert Nipon.
Fred Pomerantz mengambil alih perusaahan dari milik publik di tahun 1952.
Pada awal 1980, perusahaan menjadi perusahaan swasta selama beberapa tahun
melalui leverage buyout yang diatur oleh John Pomerantz yang menjadi CEO
perusahaan dan ketua dewan setelah kematian ayahnya pada tahun 1982. Tidak
seperti pesaingnya, Pomerantz tidak melakukan pengujian pasar untuk mengukur
perubahan selera wanita dalam berpakaian. Sebaliknya, ia mengandalkan intuisi
dirinya dan desainernya dalam mengembangkan penawaran baru setiap musim.
Pomerantz juga lambat untuk mengintegrasikan komputer ke dalam fungsi utama
intern perusahaan. Setelah banyak produsen pakaian wanita telah mengembangkan
jaringan komputer untuk memantau penjualan harian produk mereka di outlet
pelanggan utama, karyawan Leslie Fay terus mamantau kemajuan penjualan
mereka dengan menelepon pelanggan utama setiap minggu. Pomerantz bersikeras
melakukan bisnis dengan cara yang kuno, hal ini juga berarti bahwa perusahaan yang
ada di Wilkes-Barre akan terlambat dalam mendapatkan keuntungan dibandingkan
dari kecepatan dan efisiensi pengolahan data dengan komputer. Keengganan
manajemen untuk melakukan praktek bisnis modern dan persaingan yang ketat dalam
industri pakaian wanita tidak mencegah Leslie Fay untuk mengalami kemajuan
setelah John Pomerantz menggantikan ayahnya. Berkat keterampilan bisnis
Pomerantz muda, pendapatan tahunan Leslie Fay dan laba tumbuh pesat di bawah
kepemimpinannya.

Anda mungkin juga menyukai