1. TEORI KONTINJENSI
1
Variabel-variabel ini dijabarkan sebagai berikut:
Model jenis keputusan Driver dan Mock digunakan untuk menentukan variabel jenis
keputusan.
Kategori Perrow tentang teknologi digunakan untuk menentukan variabel teknologi.
Akhirnya, empat jenis informasi dibedakan dalam dua hal dimensi : jumlah dan
ambiguitas. MacIntosh menjelaskan mereka dengan cara berikut : sistem informasi
ringkas, sistem informasi teliti, sistem informasi kursori, sistem informasi difuse.
e. Kerangka Kerja Ewusi-Mensah
Ewusi menyelidiki dampak dari lingkungan organisasi eksternal terhadap sistem
informasi manajemen.
Hasil survey memberikan bukti suatu hubungan positif antara efektivitas dari
teknispembiayaan permodalan rumit dan lingkungan yang bisa diprediksi, penggunaan dari
sistem penghargaan jangka panjang, dan derajat dari desentralisasi.
2
3. STRATEGI BISNIS DAN SISTEM PENGENDALIAN
Suatu survey umum dari manajer tentang strategic business unit (SBU) dalam
perusahaan teridentivikasi menghasilkan hal-hal berikut :
1. Ketergantungan lebih besar terhdap kriteria jangka panjang seperti halnya juga
ketergantungan lebih besar terhadap pendekatan subjektif untuk menentukan SBU manajer
umum, binus berperan untuk efektivitas dalam kasus membangun SBU, tetapi lambat
dalam memanen SBU.
2. Hubungan dari perluasan dari ketergantungan terhadap sistem bonus pada kriteria pendek
dan efektivitas SBU secara maya berdiri sendiri dari strategi SBU.
3
6. PENDEKATAN KONTIJENSI UNTUK MENGUKUR PENAMPILAN
a. Faktor internal merupakan penjelasan utama untuk penampilan pada departemen produksi.
b. Lingkungan sebagaimana juga halnya variabel interdepedensi memberikan kira-kira
sumbangan sementara terhadap penjelasan terhadap penampilan pada departemen
penjualan.
Kritikan terhadap penelitian kontijensi lebih banyak diarahkan dalam desain rerangka
kontijensi, terutama pada aspek metode pengujian. Drazin dan Van de Ven (1985)
mengusulkan tiga pendekatan penting dalam penelitian kontijensi, meliputi : seleksi, interaksi,
dan sistem. Kenyataan bahwa dalam pendekatan seleksi dan interaksi memunculkan sejumlah
kelemahan baik dalam konsep maupun konsekuensi hasil, arah metode pendekatan kemudian
difokuskan terhadap pendekatan sistem.
Pendekatan residual analisis mengacu pada konsep nilai residual dari persamaan
regresi. Dalam pendekatan ini, residual diasumsikan sebagai unfit dari persamaan regresi.
Terdapat tiga tahap dalam uji ini, pertama adalah penentuan desain hubungan variabel
organisasional dengan konstektual. Pendekatan seleksi dan interaksi dalam fit memfokuskan
pada bagaimana faktor tunggal dari variabel kontekstual berpengaruh terhadap faktor-faktor
organisasional dan bagaimana pasangan variabel kontekstual organisasional tersebut
berinteraksi dalam memengaruhi kinerja.
4
Referensi
Mahastanti, Linda Ariany dan Katarina Kumalasari Wiharjo. 2012. Mental Accounting dan
Variabel Demografi : Sebuah Fenomena pada Penggunaan Kartu Kredit. KINERJA
Volume 16, No.2, Th. 2012 Hal. 89-102
Pangestuti, C Desi.2014. Aplikasi Teori Utilitas Untuk Melihat Minat Pembelian Produk Asuransi
Pendidikan. Doctoral Dissertation. Universitas Pendidikan Indonesia.
Suartana, Wayan. 2010. Akuntansi Keperilakuan Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Penerbit
Andi.