Anda di halaman 1dari 5

SAP 8

PENDEKATAN KONTINJENSI PADA RANCANGAN SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI

1. TEORI KONTINJENSI

Pendekatan teori kontijensi untuk merancang system akuntansi menyatakan bahwa


suatu strategi umum bisa digunakan untuk semua organisasi tidaklah ada. Perumusan
konntijensi telah mempertimbangkan pengaruh dari teknologi, struktur organisasi dan teori,
dan lingkungan dalam upaya untuk menjelaskan bagaimana sistem akuntansi berbeda dalam
berbagai situasi.

a. Kerangka Kerja Waterhouse dan Tiessen


Waterhouse dan Tiessen mengusulkann suatu rancangan efisien dari sistem akuntansi
manajemen dan suatu mekanisme dari kontrol yang tergantung pada struktur dan kontreks
dari suatu organisasi.
b. Kerangka Kerja Gordon dan Miller
Gordon dan Miller mengusulkan suatu kerangka kerja kontijensi untuk rancangan sistem
informasi yang melakukan perhitungan terhadap lingkungan, atribut organisasional, dan
jenis pembuatan keputusan manajerial.
c. Kerangka Kerja MacIntosh dan Daft
MacIntosh dan Daft menyelidiki hubungan antara satu karakteristik dari organisasi dan
rancangan sistem pengendalian. Dengan interdependensi yang mereka temukan suatu
perluasan di mana departemen tergantung satu sama lain dan bertukar informasi dan
sumberdaya untuk menyelesaikan suatu tugas.
d. Kerangka Kerja MacIntosh
MacIntosh mengusulkan suatu model kontekstual dari sistem informasi. Dasarnya, model
menggabungkan tipe keputusan pribadi, teknologi dan struktur organisasi untuk
menurunkan suatu jenis sistem informasi.

1
Variabel-variabel ini dijabarkan sebagai berikut:
 Model jenis keputusan Driver dan Mock digunakan untuk menentukan variabel jenis
keputusan.
 Kategori Perrow tentang teknologi digunakan untuk menentukan variabel teknologi.
 Akhirnya, empat jenis informasi dibedakan dalam dua hal dimensi : jumlah dan
ambiguitas. MacIntosh menjelaskan mereka dengan cara berikut : sistem informasi
ringkas, sistem informasi teliti, sistem informasi kursori, sistem informasi difuse.
e. Kerangka Kerja Ewusi-Mensah
Ewusi menyelidiki dampak dari lingkungan organisasi eksternal terhadap sistem
informasi manajemen.

2. PENGGUNAAN TEKNIK PEMBIAYAAN MODAL

Mengembangkan dan menguji suatu teori kontijensi yang bisa


memprediksiperusahaan mana yang tampaknya paling diuntungkan dengan menggunakan
teknik pembiayaan permodalan. Karakteristik eksternal digunakan dalam model adalah :
1. Strategi perusahaan (bertahan atau prospektor)
2. Prekdiktabilitas lingkungan (stabil dan dinamis)
3. Keragaman lingkungan (homogen atau heterogen)

Karakteristik internal adalah :

1. Sistem informasi (mendukung atau tidak mendukung)


2. Struktur penghargaan
3. Derajat Desentralisasi

Hasil survey memberikan bukti suatu hubungan positif antara efektivitas dari
teknispembiayaan permodalan rumit dan lingkungan yang bisa diprediksi, penggunaan dari
sistem penghargaan jangka panjang, dan derajat dari desentralisasi.

2
3. STRATEGI BISNIS DAN SISTEM PENGENDALIAN

Suatu survey umum dari manajer tentang strategic business unit (SBU) dalam
perusahaan teridentivikasi menghasilkan hal-hal berikut :

1. Ketergantungan lebih besar terhdap kriteria jangka panjang seperti halnya juga
ketergantungan lebih besar terhadap pendekatan subjektif untuk menentukan SBU manajer
umum, binus berperan untuk efektivitas dalam kasus membangun SBU, tetapi lambat
dalam memanen SBU.
2. Hubungan dari perluasan dari ketergantungan terhadap sistem bonus pada kriteria pendek
dan efektivitas SBU secara maya berdiri sendiri dari strategi SBU.

4. PENTINGNYA PENGAMATAN DAN PENGGUNAAN KONTROL PEMBIAYAAN

Pengawas manajer menggunakan kontrol pembiayaan fleksibel merupakan suatu


fungsi positif dari kompetisi yang dihadapi oleh organisasi mereka. Dia menyimpulkan hal
berikut : Ketika kompetisi diintensifkan, keuntungan yang diharapkan dari penerapan kontrol
ini cenderung memberatkan biaya mereka. Oleh karena itu, untuk mereka yang dipercayakan
dengan sistem pengendalian, adalah penting untuk mengetahui derajat kompetensi yang
dihadapi perusahaan yang tidak menghadapi kompetisi serius juga bisa membuat lebih
merugikan daripada mendatangkan kebaikan. Burns dan Waterhouse (1975) menemukan
bahwa kepentingan dan penggunaan Sistem Pengendalian pembiayaan adalah lebih tinggi
dalam organisasi yang lebih besar, lebih desentralisasi dan lebih banyak menggunakan
teknologi.

5. PILIHAN DARI TINDAKAN DAN SISTEM PENGENDALIAN

Kemampuan anggota organisasi untuk merancang dan memelihara sistem


pengendalian untuk sesuai dengan keseluruhan struktur juga bisa menjadi kontingen pada
berbagai faktor lainnya. Sebagai contoh Das menggunakan suatu pengaturan simulasi,
menemukan bahwa seseorang yang bekerja dalam suatu organisasi organic lebih suka memilih
strategi control yang memotivasi secara intrinsic dan mereka yang bekerja dalam organisasi
mekanis lebih suka memilih strategi control yang memotivasi secara ekstrinsik.

3
6. PENDEKATAN KONTIJENSI UNTUK MENGUKUR PENAMPILAN

Suatu pendekatan kontijensi untuk mengukur penampilan didemonstrasikan dalam


studi Hayes (1977) dalam Bekaoui (1989). Hasilnya menunjukkan bahwa :

a. Faktor internal merupakan penjelasan utama untuk penampilan pada departemen produksi.
b. Lingkungan sebagaimana juga halnya variabel interdepedensi memberikan kira-kira
sumbangan sementara terhadap penjelasan terhadap penampilan pada departemen
penjualan.

7. PENENTUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Kritikan terhadap penelitian kontijensi lebih banyak diarahkan dalam desain rerangka
kontijensi, terutama pada aspek metode pengujian. Drazin dan Van de Ven (1985)
mengusulkan tiga pendekatan penting dalam penelitian kontijensi, meliputi : seleksi, interaksi,
dan sistem. Kenyataan bahwa dalam pendekatan seleksi dan interaksi memunculkan sejumlah
kelemahan baik dalam konsep maupun konsekuensi hasil, arah metode pendekatan kemudian
difokuskan terhadap pendekatan sistem.

8. PENDEKATAN RESIDUAL ANALISIS

Pendekatan residual analisis mengacu pada konsep nilai residual dari persamaan
regresi. Dalam pendekatan ini, residual diasumsikan sebagai unfit dari persamaan regresi.
Terdapat tiga tahap dalam uji ini, pertama adalah penentuan desain hubungan variabel
organisasional dengan konstektual. Pendekatan seleksi dan interaksi dalam fit memfokuskan
pada bagaimana faktor tunggal dari variabel kontekstual berpengaruh terhadap faktor-faktor
organisasional dan bagaimana pasangan variabel kontekstual organisasional tersebut
berinteraksi dalam memengaruhi kinerja.

4
Referensi

Mahastanti, Linda Ariany dan Katarina Kumalasari Wiharjo. 2012. Mental Accounting dan
Variabel Demografi : Sebuah Fenomena pada Penggunaan Kartu Kredit. KINERJA
Volume 16, No.2, Th. 2012 Hal. 89-102

Pangestuti, C Desi.2014. Aplikasi Teori Utilitas Untuk Melihat Minat Pembelian Produk Asuransi
Pendidikan. Doctoral Dissertation. Universitas Pendidikan Indonesia.

Suartana, Wayan. 2010. Akuntansi Keperilakuan Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Penerbit
Andi.

Anda mungkin juga menyukai