PROSES PERANCANGAN I
SEMESTER 4 – 2017/2018
Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Proses
Perancangan Model Riba ini. Tugas Programming ini merupakan bagian dari tugas
Proses Perancangan I Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara. Laporan ini disusun sebagai tugas untuk ujian akhir semester mata kuliah proses
perancangan I.
Laporan ini dapat terselesaikan dengan baik berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampakan rasa terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu sehingga tugas dan laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Di luar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan laporan ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat
maupun isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, penulis selaku penyusun
laporan menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Dengan demikian, penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna dikemudian hari
bagi penulis maupun orang lain.
Penulis
Juni 2018
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
2.. Persiapan
Langkah ke dua ini meliputi pengumpulan & analisis informasi mengenai masalah
yang akan dibenahi
• Secara spesifik proses persiapan meliputi pengumpulan secara sistematis &
analisis informasi tentang suatu proyek tertentu.
• Kegiatan yang disebut “Pemograman“ ini menghasilkan suatu laporan tertulis
dengan ikhtisar kebutuhan-kebutuhan suatu proyek & dapat memuat analisa luas
yang mengidentifikasi persoalan- persoalan penting yang harus dibenahi.
3
3. Pengajuan Usul
• Proses pengajuan usul desain sering disebut juga "Sintesa“ yaitu usulan-usulan
perancang yang harus menghimpun berbagai penimbangan dari konteks sosisal,
ekonomi, fisik, program, tempat, klien, teknologi, estetika, & nilai-nilai
perancangan.
• Usulan-usulan ini merupakan suatu peragaan fisik dari integrasi
sejumlah persoalan besar.
Perancang sering membuat gambar-gambar permulaan tumpang tindih guna
merekam dampak informasi pada pemecahan & menyelidiki potensi-potensi
susunan fisik & bentuk yang berbeda-beda.
Pemeriksaan gambar-gambar ini menuntun perancang dari asumsi-asumsi
permulaan perancang ke pemecahan yang diusulkan.
4. Evaluasi
Evaluasi dari rancangan arsitek terjadi pada beberapa skala & bermacam-macam
peserta. Pembahasan ini berpusat pada evaluasi usul-usul alternatif yang di
anjurkan perancang. Evaluasi usul-usul yang dilakukan oleh arsitek meliputi
perbandingan pemecahan-pemecahan rancangan yang diusulkan dengan tujuan-
tujuan & kriteria yang di kembangkan dalam tahap pemrograman.
5. Tindakan
Yang termasuk dalam tahap tindakan dalam proses perancangan adalah kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan mempersiapkan & melaksanaan suatu proyek,
seperti menyiapkan dokumen-dokumen konstruksi & pemilihan kontraktor yang
termasuk dalam dokumen-dokumen konstruksi adalah gambar-gambar kerja &
spesifikasi-spesifikasi tertulis untuk bangunan. Setiap proses diatas dilakukan
secara berurutan supaya mendapatkan hasil yang maksimal dan lebih mudah.
meskipun begitu proses perancangan tidak bersifat kaku sehingga masih dapat
berubah sesuai kebutuhan namun harus tetap sesuai dengan prinsip dasarnya.
4
2.1 Proses Perancangan Model Riba
1. Asimilasi
Akumulasi dan pengaturan informasi umum dan informasi secara khusus
berkaitan dengan masalah yang ditangani
2. Studi Umum
Investigasi karakteristik dan permasalahannya
3. Pengembangan
Pengembangan dan modifikasi satu solusi tentatif atau lebih
4. Komunikasi
Mengkomunikasikan satu solusi atau lebih pada orang-orang di dalam dan luar
tim design.
2. Tsunami
Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebakan oleh perubahan permukaan
laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa
disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung
berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di
laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung
5
dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan
kelajuannya. Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja
yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa
manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah,
dan air bersih.
3. Aceh
Aceh adalah sebuah provinsi di Indonesia. Aceh terletak di ujung utara
pulau Sumatera dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Ibu kotanya
adalah Banda Aceh. Jumlah penduduk provinsi ini sekitar 4.500.000 jiwa. Letaknya
dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut
Andaman. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra
Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera Utara di
sebelah tenggara dan selatan.
4. Monumen
Monumen adalah salah satu upaya manusia untuk mengabadikan bukti adanya
peristiwa sejarah dibuat ada yang dengan kesengajaan untuk sebuah peninggalan,
agar generasi yang akan dating tetap mengenang suatu peristiwa sejarah, namun ada
juga monument yang dibangun dengan begitu saja tidak punya maksud untuk
dikenang.
Tanggal 26 Desember 2004 silam, bencana tsunami Aceh hingga detik ini tak akan
pernah bisa dilupakan oleh ratusan juta publik Asia Tenggara, terlebih jutaan
masyarakat Aceh. 11 tahun silam, sebuah bencana dahsyat yang disebut-sebut sebagai
bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah modern kebencanaan Indonesia.
Kala itu, 26 Desember 2004, guncangan gempa terlama sepanjang sejarah bergetar
bergitu hebat dengan titik gempa di sekitar barat daya Provinsi Aceh. Tak disangka
sangka, gempa di minggu pagi pukul 07.58 WIB itu menjadi awal dari bencana dahsyat
tsunami. Gelombang tsunami menggulung dahsyat, meluluhlantakkan kota-kota di
Aceh, terutama yang berada di pesisir pantai.
6
2. Studi Umum
Peristiwa gempa bumi dan tsunami tersebut meluluh lantakkan Aceh dan juga
sebagian wilayah pesisir barat Sumatera Utara. Tidak hanya itu peristiwa bencana
alam ini termasuk salah satu bencana alam paling mematikan di dunia dan merupakan
salah satu gempa terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah pada abad 21. Bencana
alam ini mendapat respon yang luar biasa bahkan menjadi trending topic dunia selain
Perang Irak. Gempa dan tsunami ini tidak hanya berdampak bagi Indonesia, tapi juga
melanda hingga ke kawasan pesisir timur Afrika, seperti Somalia hingga Madagaskar.
Oleh karena itu, hal tersebut menjadi latar belakang pembangunan Museum Tsunami
Aceh.
Museum ini terletak di pusat kota Banda Aceh dan tidak terlalu jauh kira-kira 500 meter
dari arah Masjid Raya Baiturrahman. Untuk akses jalan menuju museum sangatlah
mudah baik secara jalan kaki ataupun menggunakan kendaraan bermotor pribadi dan
umum. Tak butuh waktu lama, hanya kurang lebih 9-15 menit saja. Letaknya tidak
terlalu jauh dari tempat destinasi wisata lainnya, seperti Monumen Pesawat R,
Gunongan, Taman Putroe Phang, Makam Sultan Iskandar Muda dan Museum Aceh.
Bagi pengguna jalan kaki& bisa menggunakan trotoar yang luas dan bersih untuk
menuju Museum Tsunami Aceh.
7
Gedung Aceh Community Center, dalam pameran ini di pajang 152 desain rencana
gedung museum tsunami, di buka resmi oleh Gubernur Aceh diwakili Asisten II Usman
Budiman. Pameran sayembara desain arsitektur museum tersebut berlangsung tanggal
13-23, Agustus 2007.
3. Pengembangan
M. Ridwan Kamil berhasil memadukan kearifan lokal dan kejadian tsunami menjadi
karya yang sangat indah. Bahkan ia merasa kesulitan dalam merancang museum
tersebut, karena ia juga terbawa emosional mengenang peristiwa tersebut. Dalam
menghasilkan karya yang dinamai )umoh Aceh as Escape Hill itu, kata Kang Emil,
membutuhkan waktu yang panjang. Dirinya terpaksa beberapa kali melihat kembali
video musibah gempa dan tsunami agar setiap bangunan tersebut memiliki makna.
Pada awalnya baginya terpikir untuk membuat memorial saja, tetapi ia tidak mau
seperti itu. Ia merancang museum itu menjadi pengingat dan mendidik. Konsep
menginggat tapi tidak larut dalam kesedihan tersebut berhasil dipadukan.
Terciptanya kolam di permukaan museum sebagai penginggat tsunami dan di
atasnya terdapat ruang memorial dan edukasi sebagai pendidikan mitigasi.
8
Harapannya, masyarakat Aceh dapat belajar menyelamatkan diri ketika tsunami
kembali datang.
Museum Tsunami Aceh ini diisi dengan 55 koleksi terdiri dari : 7 unit maket, 22 unit
alat peraga, dan 26 unit foto ataupun lukisan yang menggambarkan keadaan tsunami di
Aceh. Dan ketika memasuki ruang koleksi, suasana mengenang tsunami terusik oleh
kondisi koleksi yang tak sempurna. Sejumlah koleksi yang ada, seperti ruang simulasi
gempa, alat peraga rumah tahan gempa dan rumah tak tahan gempa, serta alat peraga
gelombang tsunami. Pameran di museum ini meliputi simulasi elektronik gempa bumi
dan tsunami Samudra Hindia 2004, serta foto korban dan kisah yang disampaikan
korban selamat. Terdapat juga diorama-diorama peristiwa gempa bumi dan juga
tsunami, lalu diorama Museum Tsunami Aceh. Juga terdapat beberapa benda milik
masyarakat yang dipajang, kemudian lukisan bagaimana masyarakat Aceh membangun
kembali disertai proses bantuan dari luar negeri serta proses perdamaian di Aceh.
Lukisan rancangan yang berjudul Rumoh Aceh as Escape Hill juga terpajang dan
lukisan tentang 152 karya desain museum yang ikut dalam berpartisipasi pun
dipamerkan.
Desain dan pembangunan Museum Aceh dengan konsep ‘Rumoh Aceh as Escape
Building’ mempunyai beragam filosofi. Seperti pada lantai dasar museum ini
9
menceritakan bagaimana tsunami terjadi melalui arsitektur yang didesain secara
unik. Pada masing-masing ruangan memiliki filosofi tersendiri yang
mendeskripsikan gambaran tentang tsunami sebagai memorial dari bencana besar
yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 silam yang menelan ratusan ribu
korban jiwa. Berikut filosofi desain lantai dasar Museum Tsunami Aceh:
10
korban tsunami yang tertera di setiap dindingnya. Ruangan ini di filosofikan sebagai
kuburan massal tsunami dan pengunjung yang memasuki ruangan ini dianjurkan
untuk mendoakan para korban menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
Ruangan ini juga menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhannya
(Hablumminallah) yang dilambangkan dengan tulisan kaligrafi Allah yang tertera
di atas cerobong dengan cahaya yang mengarah ke atas dan lantunan ayat-ayat Al-
Qur’an. Ini melambangkan bahwa setiap manusia pasti akan kembali kepada Allah
(penciptanya).
11
Konsep Museum Tsunami Aceh:
1. Rumoh Aceh (Rumah Aceh)
Desain Museum Tsunami ini mengambil ide dasar dari rumah panggung Aceh sebagai
contoh kearifan arsitektur masa lalu dalam merespon tantangan dan bencana alam.
Desain ini mengacu pada keadaan Aceh pada masa silam yang juga pernah dilanda
bencana. Konsep ini merefleksikan keyakinan terhadap agama dan adaptasi terhadap
alam.
2. Escape Building
Desain Museum Tsunami ini berbentuk bukit penyelamatan sebagai antisipasi terhadap
bahaya tsunami di masa yang akan datang
12
3. Sea Waves
Denah bangunan merupakan anologi dari episenter sebuah gelombang laut sebagai
pengingat akan tsunami.
13
Di dalam bangunan Museum Tsunami ini terdapat ruang berbentuk sumur silinder yang
menyorotkan cahaya ke atas sebagai symbol hubungan manusia dengan tuhannya.
6. Public Park
MuseumTsunami ini juga merupakan taman terbuka piblik yang dapat diakses dan
difungsikam setiap orang masyarakat, sebagai respon terhadap konteks urban.
4. Komunikasi
Inovasi yang ditawarkan sebagai saran untuk objek
Saran untuk objek ke depannya adalah perlunya penataan para pedangan kaki lima yang
menjual souvenir di ruang terbuka. Selain itu mengenai kondisi koleksi dalam museum
14
masih perlu di inventaris dan diperbaiki ke depannya tentunya juga melalui
penambahan-penambahan berbagai koleksi untuk kepentingan ilmu pengetahuan akan
bencana gempa dan tsunami jika sewaktu-waktu melanda kembali. Kemudian akses
jalan bagi pengguna jalan kaki yang harus menyebrang jalan perlu dibuatkan jembatan
penyebrangan untuk mempermudah akses menuju objek, karena berdasarkan
pengalaman kami, sangat sulit untuk menyebrang jalan di Kota Banda Aceh karena
kendaraan yang lalu-lalang sangat kencang dan sulit berhenti.
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Museum Aceh adalah museum di Banda Aceh yang dirancang sebagai monument
simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami samudera hindia 2004 sekaligus pusat
pendidikan dan tempat perlindungan darurat andai tsunami terjadi lagi. Museum ini
dibangun pada tahun 2007 di atas lahan 10.000 m persegi yang terletak di ibukota
provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yaitu Kota Banda Aceh, bangunannya bergaya
rumah panggung ini cukup unik karena apabila dipandang dari jarak jauh menyerupai
kapal laut dengan cerobongnya. Tidak hanya memperlihatkan koleksi peninggalan-
peninggalan dari peristiwa tsunami aceh, namun museum ini juga memperlihatkan kerja
sama yang baik dengan negara lain. Hal ini dibuktikan dengan diperlihatkan 54 bendera
negeara asing yang ikut membantu Aceh pasca tsunami. Dengan ini terselip nilai moral
untuk para pengunjung.
3.2 Saran
Makalah ini diharapkan memberikan manfaat dari setiap bagian dan permasalahan yang
dikaji. Tidak menutup kemungkinan makalah ini akan terus diperbaharui baik
dalam metode, kasus, teori kajian dan aspek terkait lain dimasa yang akan
mendatang. Bagi dunia akademik khususnya pendidikan dalam bidang arsitektur, harus
lebih banyak memahami proses perancangan pada design sebuah bangunan. Penelitian
ini dapat menjadi bahan rujukan untuk pengembangan makalah mengenai proses
perancangan model riba.
17
Daftar Pustaka
http://id.infografik.print.kompas.com/tsunamiaceh/museum-tsunami-aceh.php
18