PENDAHULUAN
organisasi dianggap menjadi titik perubahan dan sentral dalam organisasi, tak
terkecuali di dalam rumah sakit. Ada tiga macam gaya kepemimpinan menurut
laissez-faire. Tiga gaya kepemimpinan ini sering menjadi pedoman dan dasar
acuan dalam memimpin suatu organisasi. Menurut penelitian Spinelli (2006), gaya
mengalami perubahan yang cepat, serta menyoroti akan kebutuhan gaya executive
leadership yang kuat. Hal ini dikarenakan industri kesehatan diperlukan kontrol
yang tinggi dari pemimpin agar karyawan tidak melakukan kesalahan kerja dan
1
memotivasi karyawan untuk memaksimalkan potensi kerja mereka.Kesuksesan
secara langsung dan pengoperasian suatu organisasi kesehatan tidak lepas dari
organisasi yang kompleks dan beragam dalam hal ini di rumah sakit.Dalam
dengan lebih baik lagi. Dalam hal ini gaya kepemimpinan yang dimaksudkan
transformational.
peran kerjanya, bekerja dan mengekspresikan dirinya secara fisik, kognitif dan
2
diperlukan untuk mendorong timbulnya semangat kerja karyawan (Hochschild,
recruitment 55% lebih rendah, memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi, dan
bukanlah sebuah sikap, tetapi adalah perilaku yang menjadi pendorong kinerja
employee engagement memiliki tiga dimensi yaitu vigor (semangat), dedikasi, dan
Salah satu bagian dari komponen industri kesehatan di rumah sakit adalah
dialah yang menjadi perantara langsung dari pasien kepada dokter dan
3
terapis.Sehingga dapat dikatakan mutu sebuah rumah sakit dapat dilihat dengan
kualitas dari tenaga perawat yang tersedia. Tenaga perawat yang kurang akan
keperawatan menjadi tidak efektif (Kiekkas et al, 2008). Salah satu cara
engagement terhadap tugas dan peranannya di rumah sakit. Bila hal ini tidak
tersebut. Sebab perawat dituntut untuk selalu dapat mencari “solusi, pilihan, dan
hasil yang terbaik untuk pasien yang memberikan gambaran pengetahuan yang
1999).
Rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta mulai tahun 2010 mulai bebenah diri,
menjadi tututan sebab RS.Panti Rapih Yogyakarta yang sedang besiap diri untuk
akreditasi rumah sakit yang bertaraf internasional. Perombakan ini juga terjadi
dalam bidang keperawatan pada rumah sakit ini.Sistem evaluasi berkala, terus dan
4
menanggapi terhadap manajemen terutama pemimpin mereka jarang sekali
Rapih Yogyakarta”
menciptakan budaya kerja yang engaged (Macey dkk, 2009). Hal ini dapat terjadi
employee engagement. Hal ini dianggap penting sebab perawat menjadi basis
konsumen.
Hal ini menjadi kajian yang menarik untuk diteliti yaitu apakah pengaruh
5
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, dikarenakan pelaksanaan perubahan
organisasi yang baru saja dilakukan dan belum ada penelitian yang menyoroti hal
tersebut.
rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta agar meningkatkan employee engagement dan
6
Yogyakarta sehingga dapat mendorong peningkatan employee engagement
Panti Rapih Yogyakarta dan ditanggapi secara positif oleh karyawan untuk
dan klasifikasi yang digunakan adalah jabatan dalam bidang keperawatan yang
Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab dan setiap bagiannya terdiri
7
1. Bab I berisikan pendahuluan, yaitu latar belakang penelitian, rumusan
data, cara tes validitas dan reliabelitas, dan metode analisa data
demografis dan analisa hasil kuesioner. Hasil kuesioner terbagi menjadi dua
disimpulkan dari analisa adalah hasil penelitian yang bersifat teoritis dan