Dosen Prodi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan Jl. Sunan Kalijogo No.
93 Lamongan, Email : virgianti_nf@yahoo.com 08123076206
ABSTRAK
Salah satu permasalahan yang sering timbul setelah menjalani proses pembedahan yaitu
terganggunya pemenuhan kebutuhan tidur. Salah satu upaya mengatasinya yaitu dengan
aromaterapi minyak atsiri mawar. Hasil survey menunjukkan dari 6 pasien post operasi fraktur, 3
pasien mengalami gangguan pemenuhan tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pemberian aromaterapi minyak atsiri mawar terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada
pasien post operasi fraktur diruang bougenville RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Desain penelitian
yang digunakan adalah pre eksperiment dengan pendekatan one group pre-test post-test design.
Metode sampling menggunakan simple random sampling. Sample sebanyak 31 responden, yaitu
pasien post operasi fraktur diruang bougenville RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Data diambil
menggunakan koesioner tertutup. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dengan tingkat
kemaknaan 0,05. Hasil penelitian pada kelompok sebelum diberikan perlakuan menunjukkan 19
pasien (16,3%) yang memiliki kebutuhan tidur kurang, sedangkan pada kelompok sesudah
diberikan perlakuan terdapat 19 pasien (16,3%) kebutuhan tidurnya cukup. Hasil uji statistik
dengan p≤ 0,05 diperoleh hasil signifikan dengan nilai p꞊ 0,000, hal ini berarti ada pengaruh
pemberian aromaterapi minyak atsiri mawar terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada pasien
post operasi fraktur. Berdasarkan hasil penelitian maka aromaterapi minyak atsiri mawar dapat
digunakan sebagai penanganan gangguan tidur pada pasien yang selesai menjalani operasi fraktur.
Kata kunci : Aromaterapi Minyak Atsiri Mawar , Pemenuhan Kebutuhan Tidur pada Post
Operasi Fraktur
malam pertama
PENDAHULUAN perubahan setelah pembedahan
neurovaskuler akibat berkurangnya
(Balck & Hawks, pengaruh anastesi.
Negara Indonesia merupakan negara
Mereka hanya
berkembang yang berada dalam taraf halusinasi 2009).Tingkat dan
keparahan mendapat sedikit tidur
menuju industrialisasi tentunya akan dalam atau Rapid Eye
mempengaruhi peningkatan mobilisasi manifestasi klinis
Movement (REM),
masyarakat / mobilitas masyarakat yang tergantung jenis
sehingga total jam
meningkat otomatisasi terjadi perningkatan fraktur dan area tidur mereka tidak
penggunaan alat-alat transportasi / kendaraan terjadinya fraktur. terpenuhi. Gangguan
bermotor khususnya bagi masyarakat yang pola tidur pada pasien
tinggal diperkotaan. Sehingga menambah Operasi merupakan dewasa umumnya
‘’kesemrawutan’ arus lalu lintas.Arus lalu lintas tindakan pengobatan disebabkan oleh nyeri
yang tidak teratur dapat meningkatkan invasive dengan (34,5%), takut
kecenderungan trjadinya kecelakaan kendaraan membuka bagian penyakit berulang
bermotor.Kecelakaan tersebut sering kali tubuh yang akan (17,24%), cemas
menyebabkan cidera tulang atau disebut fraktur. ditangani tidak akan kembali
(Sjamsuhidayat normal (10,3%),
2005). Pada pasien tindakan perawat
Fraktur adalah terputusnya kontuinitas tulang dan
yang telah mengalami (10,34%) dan lain-
ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer &
tindakan lain (25%).
Bare, 2006).Tanda gejala fraktur berupa
pembedahan, sering Sedangkan pada
deformitas, bengkak, bruising (ekimosis), spasme
terjadi gangguan orang dewasa
otot, nyeri, kehilangan fungsi, mobilitas abnormal
tidur.Pasien sering menengah disebabkan
(krepitus), dan
terbangun selama
oleh nyeri (32,8%), takut penyakit berulang dan
(15,5%), tindakan perawat (3,5%), pusing (5,2%)
SURYA 41 Vol. 08, No. 02, Agustus 2016
Aromaterapi Minyak Atsiri Mawar Efektif dalam Pemenuhan Kebutuhan Tidur pada Pasien
Post Operasi Fraktur
simpatis. Kondisi ini
lain-lain termasuk sesak nafas, berkeringat, Misalnya, pada menyebabkan
perut kembung, udara panas, atau dingin dan pasien yang berkurangnya siklus
tidak nyaman (25,86%). mengalami tidur Non-Rapid Eye
gangguan pada Movement (NREM)
Tidur merupakan status perubahan kesadaran sistem pernafasan. tahap IV dan tidur
ketika persepsi dan reaksi individu terhadap Dalam kondisinya Rapid Eye
lingkungan menurut (Mubarak, 2006). Setiap yang sesak nafas, Movement (REM)
orang membutuhkan istirahat dan tidur agar maka seseorang serta seringnya
dapat mempertahankan status kesehatan pada tidak mungkin dapat terjaga saat tidur. 5)
tingkat yang optimal selain itu,proses tidur istirahat dan tidur. 2) Diet: Penurunan
dapat memperbaiki sel-sel dalam tubuh. Lingkungan: Faktor berat badan
Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur lingkungan dapat dikaitkan dengan
terutama sangat penting bagi orang yang membantu sekaligus penurunan waktu
sedang sakit agar lebih cepat memperbaiki menghambat proses tidur dan seringnya
kerusakan sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur. Tidak adanya terjaga di malam
tidur tersebut cukup,maka jumlah energi yang stimulus tertentu hari. Sebaliknya,
diharapkan untuk memulihkan status kesehatan atau adanya stimulus penambahan berat
dan mempertahankan kegiatan dalam yang asing dapat badan dikaitkan
kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu, menghambat upaya dengan peningkatan
orang yang mengalami kelelahan juga tidur. Sebagai total dan sedikitnya
membutuhkan istirahat dan tidur lebih dari contoh temperatur periode terjaga di
biasanya (Hidayat, 2006). yang tidak nyaman malam hari. 6)
atau ventilasi yang Merokok : Nikotin
Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat pada buruk dapat yang terkandung
tahun 2008 terdapat lebih dari tujuh ribu pasien mempengaruhi tidur dalam rokok
yang mengalami fraktur. Berdasarkan Rekam seseorang. Akan memiliki efek
Medis di RSUD Dr. Soegiri Lamongan tahun tetapi, seiring waktu stimulasi pada
2014 terdapat 172 kasus pasien yang individu dapat tubuh. Akibatnya,
mengalami fraktur. Hasil survey awal yang beradaptasi dan perokok sering kali
dilakukan di Ruang Boegenville RSUD tidak lagi kesulitan untuk tidur
Dr.Soegiri Lamongan tanggal 3 Oktober 2014 terpengaruh dengan dan mudah
ternyata dari 6 pasien post operasi fraktur kondisi tersebut. 3) terbangun pada
didapatkan 3 pasien (50%) mengatakan mereka Kelelahan : Kondisi malam hari (Potter
hanya dapat tidur kurang lebih 5-6 jam/hari tubuh yang lelah and Perry, 2005).
diakibatkan rasa nyeri dan cemas, dan 3 pasien dapat mempengaruhi
(50%) mengatakan jumlah tidurnya 6-7 pola tidur seseorang. Upaya untuk
jam/hari.Dengan demikian dapat dikatakan Semakin lelah menurunkan
seseorang, semikin gangguan tidur pada
bahwa masih banyak pasien yang mengalami
pendek siklus Rapid pasien dengan fraktur
gangguan pemenuhan kebutuhan tidur setelah
Eye Movement adalah dengan
menjalani operasi fraktur.
(REM) yang menggunakan metode
dilaluinya. Setelah farmakologi dan
Dampak yang terjadi pada pasien post operasi nonfarmakologi.
fraktur apabila kebutuhan tidur tidak terpenuhi beristirahat biasanya Metode farmakologi
maka individu sering kali menjadi irritable, siklus Rapid Eye
dapat dilakukan
depresi, letih atau lelah dan mempunyai Movement (REM)
dengan cara
kemampuan pengendalian yang buruk terhadap kembali memanjang. memberikan obat
emosinya (Kozier, 2006). 4) Stress emosional: berupa suntikan anti
Anastesi dan depresi nyeri sesuai dengan
sering kali dosis yang dituliskan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dan
mengganggu tidur dokter untuk
kualitas tidur sebagai berikut: 1) Status
kesehatan: Seseorang yang kondisi tubuhnya
seseorang. Kondisi mengurangi rasa
sehat memungkinkan ia dapat tidur dengan anastesi dapat nyeri. Sedangkan
nyenyak. Tetapi pada orang yang sakit dan rasa meningkatkan kadar tindakan
nyeri, maka kebutuhan istirahat dan tidurnya noreephinefrin darah nonfarmakologi
tidak dapat dipenuhi dengan baik sehingga ia melalui stimulus untuk mengatasi
tidak dapat tidur dengan nyenyak. sistem saraf kebutuhan tidur
terdiri dari beberapa tindakan penanganan, pemenuhan yang
meliputi: teknik relaksasi, terapi musik, dan terapikebutuhan tidur yaitu
menggunakan aromaterapi (Tamsuri, 2007). Salahdengan menggunakan
satu upaya untuk mengatasi gangguan Minyak atsiri mawar
SURYA 42 Vol. 08, No. 02, Agustus 2016
Aromaterapi Minyak Atsiri Mawar Efektif dalam Pemenuhan Kebutuhan Tidur pada Pasien
Post Operasi Fraktur
Jenis Penelitian ini Dr. Soegiri
diharapkan dapat mengurangi nyeri fisiologis, adalah pra- Lamongan
stress, dan kecemasan dengan memberikan efek experimental dengan
relaks. Minyak atsirimerupakan salah satu pendekatan one
kandungan tanaman yang sering disebut “minyak group pre-test post- No
terbang” (Inggris: volatile oils). test. Populasinya Kebutuhan Tidur
adalah seluruh F
Minyak atsiri dinamakan demikian karena pasien post operasi %
minyak tersebut mudah menguap.Selain itu, fraktur pada bulan
minyak atsiri juga disebut essential oil (dari kata Januari sampai
1
essence) karena minyak tersebut memberikan bauFebruari 2015 di
pada tanaman. Minyak atsiri berupa cairan jernih, RSUD Dr. Soegiri Baik
tidak berwarna, tetapi selama penyimpanan akan Lamongan perkiraan 0
mengental dan berwarna kekuningan atau 0
sebanyak 34 pasien,
kecoklatan. Hal tersebut terjadi karena adanya sedangkan sampel
pengaruh oksidasi dan resinifikasi (berubah 2
penelitian adalah
menjadi dammar atau resin). Untuk mencegah sebagian pasien post Cukup
atau memperlambat proses oksidasi dan 12
operasi fraktur yang
resenifikasi tersebut, minyak atsiri harus 38,7
memenuhi kriteria
dilindungi dari pengaruh sinar matahari yang
dapat merangsang terjadinya oksidasi dan
inklusi sejumlah 31
3
oksigen udara yang akan mengoksidasi minyak pasien. variabel Kurang
atsiri (Malfrisco, 2005). independen
penelitian adalah 19
pemberian 61,3
Mawar (Rosa Hybrid L.) merupakan tanaman
suku Rosaceae dengan kandungan minyak atsiri aromaterapi minyak
atsiri mawar, Total
terkenal harum dan spesifik aromanya serta
banyak dimanfaatkan di indrustri khususnya sedangkan variabel
parfum, selain juga sebagai antiseptik. Standar dependennya adalah 31
kualitas minyak mawar selama ini ditetapkan kebutuhan tidur 100
berdasarkan kandung geraniol dan citronellol, pada pasien post
masing-masing dengan kadar variatif. Kedua operasi fraktur. Dari tabel 1 dapat
komponen minyak atsiri tersebut berperan Pengumpulan data diketahui bahwa dari
penting dalam menentukan derajat aroma minyak menggunakan 31 pasien sebagian
bunga mawar. Minyak atsiri mawar yang lembar koesioner besar pasien sebelum
diekstak dari bahan mahkota bunga berfungsi untuk pemenuhan diberikan
menjaga kelembapan kulit dan membantu kebutuhan tidur, aromaterapi minyak
menyamarkan kerutan pada kulit (Buckle, J, analisis data atsiri mawar
2005). Efek emosional minyak atsiri mawar menggunakan uji kebutuhan tidur
adalah : menenangkan, mengurangi depresi, Wilcoxon pasien kurang
stress, ketenangan, mengendorkan saraf dan (Notoatmojo, 2005). sebanyak 19 pasien
membantu mengatasi masalah insomnia
(61,3%).
(Yulianingsih dkk, 2006). Manfaat minyak atsiri
yang dihasilkan oleh mahkota bunga mawar
HASIL
sebagai aroma terapi yang bersifat menenangkan, PENELITIAN Kebutuhan Tidur
meningkatkan mood bila dicampur dengan sesudah Pemberian
minuman seperti teh dan juga dapat digunakan Data Khusus Aromaterapi Minyak
sebagai antiseptic pembunuh jamur candida Atsiri Mawar
albican. Kebutuhan Tidur
sebelum Pemberian Tabel 2 Distribusi
Tujuan penelitian diatas untuk Menganalisis Aromaterapi Minyak kebutuhan tidur
pengaruh pemberian aromaterapi minyak atsiri Atsiri Mawar sesudah pemberian
mawar terhadap kebutuhan tidur pada pasien minyak atsiri mawar
post operasi di Ruang Bougenvil RSUD Tabel 1 Distribusi di Ruang Bougenvile
Dr.Soegiri Lamongan. kebutuhan tidur RSUD Dr. Soegiri
sebelum pemberian Lamongan
METODE PENELITIAN minyak atsiri mawar
di Ruang
Bougenvile RSUD
No 29,0 Kurang
Kebutuhan tidur 3
F 2 9,7
% Cukup
19 Total
1 61,3
Baik 31
9 3 100