Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan energi yang begitu banyak bahan bakar fosil dan gas bumi tidak
mampu mencukupi semua kebutuhan, Dengan kian menipisnya cadangan minyak
bumi di Indonesia, pemanfaatan energi alternatif nonfosil harus ditingkatkan. maka
untuk memenuhi kebutuhan tersebut dimanfaatkan energi terbarukan yaitu energi
yang tidakakan ada habisnya.
Pemanfaatan energi terbarukan diantaranya dengan memanfaatkan tenaga
radiasi matahari dengan menggunakan sel surya sebagai pengkonversi energi
matahari menjadi energi listrik. Tidak diragukan lagi bahwa energi surya adalah salah
satu sumber energi yang ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada masa yang
akan datang, karena tidak ada polusi yang dihasilkan selama proses konversi energi,
dan juga sumber energinya banyak tersedia di alam (Rahayuningtyas, dkk, 2014)
Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yang murah dan
tersedia sepanjang tahun. Disamping itu, kondisi geografis Indonesia yang terdiri
dari ribuan pulau menyebabkan masih banyaknya daerah terpencil yang belum
terjangkau listrik PLN. Oleh karena itu penerapan teknologi Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) untuk memanfaat-kan potensi energi surya yang tersedia
dilokasi-lokasi tersebut merupakan solusi yang tepat.

B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Daya
sel surya) adalah piranti semikonduktor yang dapat merubah cahaya secara
lansung menjadi menjadi arus listrik searah (DC) dengan menggunakan kristal
silicon (Si) yang tipis. Sebuah kristal silindris. silicon (Si) diperoleh dengan cara
memanaskan Si itu dengan tekanan yang diatur sehingga. silicon (Si) berubah
menjadi penghantar. Bila kristal silindris itu dipotong stebal 0,3 mm, akan
terbentuklah sel-sel silikon yang tipis atau yang disebut juga dengan sel surya
(fotovoltaik). Sel-sel silikon itu dipasang dengan posisi sejajar/seri dalam sebuah
panel yang terbuat dari alumunium atau baja anti karat dan dilindungi oleh kaca atau
plastik. Kemudian pada tiaptiap sambungan sel itu diberi sambungan listrik. Bila sel-
sel itu terkena sinar matahari maka pada sambungan itu akan mengalir arus listrik.
Besarnya arus/tenaga listrik itu tergantung pada jumlah energi cahaya yang mencapai
silikon itu dan luas permukaan sel itu.
Komponen utama sistem surya adalah modul yang merupakan unit rakitan
beberapa sel surya . Modul sel surya tersusun dari beberapa sel yang dihubungkan

1
secara seri dan paralel. Teknologi ini cukup canggih dan keuntungannya adalah
harganya murah, bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat.
Sedangkan kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan energi surya
fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh listrik yang
dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan subsistem yang terdiri atas baterai,
unit pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya

B. Lampu Sebagai Alat Uji Coba

BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Teori Dasar
Sel Surya merupakan suatu dioda semikonduktor yang berkerja dalam proses tak
seimbang dan berdasarkan efek fotovoltaik. Dalam proses itu sel surya menghasilkan
tegangan 0,5-1 volt tergantung intensitas cahaya dan jenis zat semikonduktor yang
dipakai. Sementara itu intensitas energi yang terkandung dalam sinar matahari yang
sampai ke permukaan bumi besarnya sekitar 1000 Watt. Tapi karena daya guna
konversi energi radiasi menja-di energi listrik berdasarkan efek fotovol-taik baru
mencapai 25%, maka produksi listrik maksimal yang dihasilkan sel surya baru
mencapai 250 Watt per m2. Komponen
Pengkombinasian dari beberapa sel surya yang ukurannya sangat kecil dan tipis
baik secara seri, paralel ataupun campuran (seri dan paralel), sehingga menjadi
sebuah panel surya yang cukup besar dan dapat menghasilkan arus dan tegangan
yang besar pula. Prinsip kerja dari panel surya adalah jika cahaya matahari mengenai
panel surya, maka elektron-elektron yang ada pada sel surya akan bergerak dari N ke
P, sehingga pada terminal keluaran dari panel surya akan menghasilkan energi listrik.
Besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya berbeda-beda tergantung
dari jumlah sel surya yang dikombinasikan didalam panel surya tersebut.
B. Cara pembuatan
No Alat Bahan
1 Pisau Sel surya
2 Alat Penghalus Lampu
3 Avo Meter Pcb Polos
4 Pinset Seng
5 Tang Buaya Kabel
6 Aki Bekas

C. Hasil Dan Pembahasan Penelitian

2
1. Pembahasan
Langkah awal dalam penelitian ini adalah melakukan kajian literatur dan
perancangan sistem yang berkaitan mengenai sistem pembangkit listrik tenaga sel
surya seperti disajikan pada Gambar 2.
Gambar 1. Diagram alur penelitian
Gambar 2. Rangkaian Pemasangan Sel surya
Berdasarkan Gambar 2, diagram blok PLTS yang dirancang, maka prinsip
kerja dari Simulasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibuat adalah
sebagai berikut: matahari bersinar, radiasi yang dihasilkan dari cahaya matahari
ini kemudian ditangkap oleh panel surya fotovoltaik. Keluaran dari panel surya
ini adalah berupa listrik arus searah (DC) yang besar tegangan keluarnya
tergantung dengan jumlah sel surya yang dipasang didalam panel surya dan
banyaknya sinar matahari yang menyinari panel surya tersebut (Bansai, 1990).
Keluaran dari panel surya ini sudah dapat digunakan langsung ke beban yang
memerlukan sumber tegangan DC dengan konsumsi arus yang kecil. Agar energi
listrik yang dihasilkan juga dapat digunakan pada kondisi – kondisi seperti pada
malam hari (kondisi saat panel surya tidak disinari cahaya matahari), maka
keluaran dari panel surya ini harus di hubungkan ke sebuah media penyimpanan
(storage), dalam hal ini adalah batere. Tetapi ini tidak langsung dihubungkan
begitu saja dari panel surya ke batere, tetapi harus dihubungkan ke rangkaian Ces
Aki, dimana didalam rangkaian tersebut adalah rangkaian pengisi Batere otomatis
(Automatic charger). Fungsi dari Ces Aki ini adalah untuk meregulasi tegangan
keluaran dari panel surya dan mengatur arus yang masuk ke batere secara
otomatis. Selain itu Ces Aki berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan
arus dari Panel Surya ke Batere secara otomatis dan juga berfungsi untuk
memutuskan aliran arus dari batere kebeban bila terjadi hubung singkat ataupun
beban yang berlebihan.
Selain itu Ces Aki ini juga berfungsi untuk mengamankan dari terjadinya
kelebihan beban dari panel surya sehingga panel surya tidak cepat rusak (Widodo
dkk., 2010). Hubungan batere dengan beban adalah dihubungkan paralel langsung
ke beban. Jika batere tersebut telah terisi dengan penuh. Untuk melindungi batere
akibat adanya beban yang berlebihan (over load) ataupun hubungsingkat pada
beban, maka sebelum batere dihubungkan langsung harus melewati rangkaian
proteksi.
Arus keluaran listrik dari PLTS ini berupa listrik arus bolak-balik (AC) maka
PLTS yang sudah dapat mengeluarkan listrik arus searah (DC) ini harus
dihubungkan ke sebuah rangkaian elektronik yang bernama Inverter DC-AC.
Dimana Inverter DC-AC berfungsi untuk mengubah arus listrik searah (DC)
menjadi arus listrik bolak-balik (AC). Dimana inverter ini menghasilkan daya
sekitar 20 W.
2. Hasil

3
Pemasangan sebuah panel sel surya dengan posisi tegak lurus terhadap arah
sinar matahari dilakukan untuk mengetahui keluaran maksimum, sedangkan
untuk mengetahui pengaruh arah sinar matahari terhadap keluaran panel
dilakukan dengan merubah arah panel sel surya tiap 10° hingga mencapai sudut
45° terhadap sudut datang matahari.
Pengambilan data posisi/sudut matahari sangat diperlukan, hal ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar pergeseran sudut matahari pada selang waktu
tertentu. Pengambilan data ini dilakukan pukul 09.00 hingga pukul 16.00.
Dalam percobaan pengambilan dara menjelaskan bahwa nilai pengukuran
rata-rata tegangan rangkaian terbuka pada modul surya posisi bentuk sudut
sebesar 18,27 V dan diperoleh nilai rata-rata tegangan hubung singkat pada saat
modul surya posisi tegak (horisontal) sebesar 19,67 V. Perbedaan hasil tegangan
rangkaian terbuka (Voc) yang didapat dikarenakan modul surya selalu
memposisikan tegak lurus terhadap matahari sehingga hasil yang di dapatkan akan
lebih besar dibandingkan dengan modul surya dengan posisi membentuk sudut.
Dari tegangan rangkaian terbuka (Voc) dan Arus hubung singkat (Isc) yang
di dapatkan pada saat pengujian maka dihasilkan daya keluaran dengan
mengalikan faktor pengisi (FF) pada modul suryanya sehingga didapatkan grafik
perbandingan daya keluaran pada posisi membentuk sudut dengan modul surya
pada saat posisi tegak lurus. Daya keluaran rata-rata yang dihasilkan pada saat
modul surya posisi membentuk sudut sebesar 20 W dan diperoleh nilai rata-rata
daya keluaran pada saat modul surya posisi tegak lurus (horizontal) sebesar 18 W.
D. Implementasi
Implementasi Setelah arus listrik searah diubah menjadi arus listrik bolak-
balik, selanjutnya keluaran dari inverter ini yang telah berupa arus bolak-balik ini
dapat langsung digunakan untuk mencatu peralatan listrik dan elektronika yang
membutuhkan arus bolak-balik.. Seperti lampu dan untuk mengecharge dan
menghidupkan alat elektronika

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Total (Rp)
1 Peralatan Rp. 1.540.000
2 Bahan dan penunjang Rp. 2.670.000
3 Perjalanan Rp. 1.200.000

4
4 Lain – lain Rp. 4.250.000
TOTAL Rp.9.660.000

B. JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi Pembimbing

2 Membuat Konsep Kegiatan

3 Melakukan Persiapan
Realisasi Kegiatan
4 Realisasi Kegiatan

5 Evalusi Program

6 Pembuatan Laporan

Anda mungkin juga menyukai