Anda di halaman 1dari 4

GRAFIK MOTOR

Ketika kecepatan rotor


berkurang dari kecepatan
sinkronnya, medan stator
berpindah melewati
konduktor rotor. Besar dari
tegangn induksi di dalam
konduktor rotor meningkat
secara linear berbanding
lurus terhadap slip,
sehingga arus juga
proporsional terhadap slip.
Dapat disimpulkan bahwa
torsi berbanding lurus
dengan slip.
 Pada kondisi baru mulai menyala terdapat arus dengan nilai awal yang
besar dan torsi yang rendah.
 Mencapai 80% kecepatan maksimum, torsi berada pada tingkat
tertinggi (pull out torque)
 Pada kecepatan penuh atau kecepatan sinkron, arus torsi dan stator
turun ke nol.
 Pada kecepatan hipersinkron (kecepatan melebih kecepatan sinkron), slipnya
negatif (biasanya kecil), mesin beroperasi sebagai generator induksi dengan
torsi bekerja dengan arah yang berlawanan dengan putaran medan putar.
 Saat mesin bekerja pada kecepatan di antara standstill dan kecepatan sinkron,
dengan slip positif antara 1 dan 0: Mesin berputar pada keadaan tanpa beban
sehingga slipnya kecil sekali, GGL rotor juga kecil sekali, Z2 (rotor circuit
impedance) hampir R murni dan arus cukup untuk membangkitkan torsi dan
memutar rotornya.
Lanjutan...

 Selanjutna beban mekanik dipasang pada poros sehingga putaran rotor makin
lambat, slip naik, GGL rotor naik (besar maupun frekuensinya), menghasilkan
arus dan torsi yang lebih besar.
 Jika motor induksi diputar berlawanan dengan arah putaran medan putar maka
masih akan dihasilkan torsi yang bertindak sebagai rem dan terjadi penyerapan
tenaga mekanik: misalnya mesin dalam keadaan berputar dengan slip “s”,
kemudian arah medan putar tiba-tiba di balik, maka akan terjadi rotor
mempunyai slip (2 - s), kecepatan turun menuju nol dan dapat dibawa ke
kondisi standstill. Cara ini adalah cara pengereman motor yang disebut dengan
plugging. 83 3.10 strategi dalam penggunaan.

Anda mungkin juga menyukai