Jumlah arus yang melewati belitan menentukan besarnya torsi poros motor yang
dihasilkan. Karena medan seri yang terbuat dari konduktor yang berukuran besar
sehingga mampu membawa arus yang besar pula, maka torsi yang dihasilkannya pun
juga besar. Misalnya, motor starter yang digunakan untuk menghidupkan mesin
sebuah mobil adalah motor seri dan mungkin menarik sampai 500 A ketika memutar
poros engkol mesin pada pagi hari yang dingin. Motor seri yang digunakan pada crane
atau kerekan listrik dapat menarik arus hingga ribuan ampere selama beroperasi.
Motor seri dapat beroperasi dengan aman dalam menangani arus yang begitu besar
karena motor ini tidak beroperasi untuk periode yang panjang atau lama. Dalam
sebagian besar aplikasi, motor hanya beroperasi selama beberapa detik. Bayangkan
saja, berapa lama motor starter pada mobil harus beroperasi untuk menghidupkan
mesin mobil.
Prinsip dasar motor seri mudah dimengerti. Ketika tegangan tersedia, arus mulai
mengalir dari terminal catu daya negatif ke gulungan medan dan dinamo. Pada saat
itu dinamo tidak langsung berputar, dan satu-satunya hambatan pada rangkaian ini
adalah konduktor yang digunakan pada gulungan medan dan dinamo. Dan hal ini
membuat motor menarik sejumlah besar arus dari catu daya. Ketika arus mulai
mengalir ke gulungan medan dan dinamo, akan menimbulkan medan magnet. Dan saat
arus yang mengalir begitu besar, akan menyebabkan kumparan mencapai kejenuhan
dan akan menghasilkan medan magnet terkuat.
Dari gambar diagram diatas terlihat ketika motor berputar maju(forward), kontak
F menutup dan kontak R tetap terbuka, sehingga menghubungkan catu daya positif
dengan terminal angker A1 dan terminal angker A2 terhubung dengan terminal
medan S1 dimana ujung terminal yang satunya (S2) terhubung dengan catu daya
negatif. Sedangkan ketika motor berputar mundur (reverse), kontak R menutup dan
kontak F terbuka, sehingga membalik polaritas angker, dimana A2 kini terhubung
dengan catu daya positif dan A1 terhubung dengan terminal medan S1-S2 yang
terhubung dengan catu daya negatif. Dan dari rangkaian diagram kontrolnya terlihat
sama saja dengan diagram kontrol forward reverse biasanya. Untuk yang belum
mengerti tentang diagram kontrolnya bisa mempelajari artkel saya sebelumnya
tentang “Membalik arah putaran motor 3 fasa (forward reverse)”.