2. Threaded Component atau fitting yang berulir. Dengan menggunakan fitting jenis ini pipa
yang disambung dapat di buka kembali. Dan ini memudahkan untuk proses maintenance.
Adapun macam-macam dari fitting adalah sebagai berikut:
3.Untuk mendapatkan volume dari benda yang akan kita hitung beratnya maka formulanya
adalah luas area penampang dikalikan dengan panjang benda tersebut.
V=A*L
dimana: A = luas area penampang, m2
L = panjang, m
Pipa memiliki penampang yang berbentuk lingkaran , maka rumus area untuk lingkaran
adalah:
A = (π*D2 ) / 4
Dimana: π = 3.14 (koefisien tetap)
D = diameter, m
Karena dalam hal ini pipa memiliki dimensi diameter luar (OD) dan diameter dalam (ID),
maka rumus untuk luas area penampangnya adalah:
A = ((π*OD2 ) / 4) – ((π *ID2 ) / 4)
Maka Volume untuk pipa dapat dicari dengan rumus:
V = (((π*OD2 ) / 4) – ((π *ID2 ) / 4)) * L
5. Setelah kita ketahui rumus untuk mendapatkan harga dari volume satu buah pipa dengan
panjang tertentu, maka dapat kita masukkan rumus volume pipa ke dalam rumus berat.
Sehingga kita dapatkan rumus yang langsung bisa kita gunakan untuk menghitung berat
daripada pipa yang ingin kita hitung beratnya.
Rumus tersebut yaitu:
m = ρ * ((((π*OD2 ) / 4) – ((π *ID2 ) / 4)) * L)
Berikut ini kita ambil contoh untuk menghitung berat satu batang pipa 2” Sch 40.
Parameter yang bisa kita ketahui adalah :
Satu batang pipa, L = 6000 mm = 6 m
Pipa 2” Sch 40, memiliki:
OD = 60.3 mm = 0.0603 m
ID = 52.3 mm = 0.0523 m
Berat jenis pipa baja, ρ = 7850 kg/m3
Dari parameter yang telah kita ketahui tersebut, maka langsung saja kita input ke dalam
rumus berat pipa baja:
m = ρ * ((((π*OD2 ) / 4) – ((π *ID2 ) / 4)) * L)
m = 7850 * (((π*0.06032 ) / 4) – ((π *0.05232 ) / 4)) * 6)
m = 33.323 kg
Maka kita dapatkan berat untuk pipa 2” Sch 40 panjang 6 meter adalah 33.323 kg.