Anda di halaman 1dari 2

Analisis Kolorimetri

INSTRUKSI KERJA KA.ANA.U.012.A

Analisis Kimia PENENTUAN KADAR ION


Fe3+ DALAM LARUTAN
SMK N 1 BONTANG SAMPEL Waktu : 4 Jam
TUJUAN
Siswa dapat menentukan kadar/konsentrasi Fe3+ dalam larutan sampel dengan metode
nessler

Alat Bahan
1. labu ukur 100 mL 1. Larutan Induk Fe3+ 100 ppm
2. Tabung Nessler sebanyak 6 buah 2. KSCN 2 M
3. Pipet tetes 3. H2SO4 4 M
4. Pipet ukur 2 mL 4. Air brom
5. Labu ukur 25 mL sebanyak 6 buah 5. Akuades
KESELAMATAN
1. Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini umumnya adalah alat-alat kaca,
sehingga harus berhati-hati dalam menggunakannya, jangan sampai terbentur atau
pecah
2. Hati-hati dalam mengambil air brom. Gunakan masker dan sarung tangan, karena
sangat beracun
3. Bekerjalah mengikuti instruksi kerja

LANGKAH KERJA
1. Pembuatan Larutan Standar
a. Timbang 43,05 mg feriamonium sulfat dalam botol timbang
b. Larutkan dalam sedikit asam sulfat 4 M. Setelah dingin, masukkan ke dalam labu
ukur 100 mL
c. Encerkan dengan aquadest sampai tanda batas. Kocok hingga homogen
2. Pembuatan deret larutan standar Fe(III)
Siapkan 5 buah labu ukur 25 mL yang bersih. Buatlah larutan Fe(III) standar 0 ppm, 0,2
ppm, 0,4 ppm, 0,6 ppm dan 0,8 ppm dengan cara sebagai berikut:
a. Isilah labu ukur 1, 2, 3, 4, 5 masing-masing dengan 0 mL; 0,05 mL; 0,1 mL; 0,15 mL;
dan 2 mL larutan Fe(III) 100 ppm
b. Tambahkan ke dalam labu-labu tersebut masing-masing 3 mL larutan H 2SO4 4 M dan
5 mL KSCN 2 M
c. Encerkan dengan aquadest sampai tanda batas. Kocok hingga homogen
3. Penyiapan larutan contoh
a. Masukkan 100 mL contoh air sumur ke dalam gelas kimia 250 mL. Tambahkan ke
dalamnya 3 mL H2SO4 4 M dan beberapa tetes air brom hingga larutan berwarna
kuning. (air brom dibuat dengan menambahkan 2 tetes brom pada 20 mL aquadest)
b. Didihkan larutan contoh, kemudian kisatkan sampai volume akhirnya 75 mL
c. Setelah dingin, masukkan ke dalam labu ukur 100 mL, encerkan sampai tanda batas.
Kocok hingga homogen
d. Pipet 10 mL larutan contoh kedalam labu ukur 25 mL, tambahkan ke dalamnya 3 mL
H2SO4 4 M dan 5 mL KSCN 2 M, kemudian diencerkan sampai tanda batas.
4. Pengukuran konsentrasi Fe(III) dalam larutan contoh
a. Siapkan 6 tabung nessler (5 untuk standar, 1 untuk contoh). Beri tanda untuk masing-
masing tabung tersebut.
b. Isilah 5 tabung nessler dengan sejumlah volume yang sama dari larutan standar.
Urutkan penyimpanannya dari yang terkecil konsentrasinya.
c. isilah tabung nessler untuk contoh dengan volume yang sama dengan larutan contoh
d. Amati dan bandingkan warna larutan contoh dengan warna deretan standar.
Pengamatan harus dilakukan dari sudut pandang yang sama, dari depan larutan.
Gunakan kertas putih untuk latar belakang
e. warna larutan contoh yang sama dengan warna larutan standar menunjukkan
konsentrasi dari larutan contoh
f. Lakukan perhitungan koncersi volume yang digunakan sehingga konsentrasi Fe(III)
dari contoh air sumur awal dapat diketahui.

EVALUASI
1. Larutan Fe(III) telah berwarna. Mengapa harus dikomplekskan dengan ion SCN-?
2. Reaksi Fe(III) dengan ion SCN- merupakan reaksi kesetimbangan. Apa yang terjadi
pada warna kompleks yang terbentuk bila konsentrasi ion SCN- diperkecil?
3. Uraikan faktor-faktor kesalahan yang mungkin terjadi selama analisis
4. Menurut anda apakah kelemahan teknik kolorimetri visual dengan teknik kolorimetri
lainnya
REFERENSI
1. F. Daniels et. Al.’“Experimental Physical Chemistry“, ed. 7, Mc Grow Hill, Book
Company, 1970.
2. F. Daniels and R.A. Albert,” Physical Chemistry”, ed. 4, Jhon Wiley & Sons, 1974.

Anda mungkin juga menyukai