Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PASUNDAN
Jl. Pasundan No. 99 Bandung Telp. (022) 4236286 Kode Pos 40251

FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS ( FMEA )

JUDUL PROSES : SOP KTD, KPC, KTC DAN KNC, Keracunan dan Pencemaran akibat fogging sehingga dapat menyebabkan efek yang
berbahaya bagi sasaran, petugas dan lingkungan

UNIT KERJA : Wilayah Kerja Puskesmas M. Ramdan

TIM FMEA : Ketua Tim : Siti Nurjanah,SKM

Anggota : Dewi Amaliyah, S.Kep

Reni Respati , SKM

Petugas notulen : Nurul dwiawati, A.Md.Keb

Penanggung jawab Program DBD : Tisnawati, A.Md.Kep

TUJUAN PEMBENTUKAN TIM FMEA

Melakukan Penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap prosedur pelaksanaan fogging.

TANGGUNG JAWAB TIM


a. Melakukan analisis
b. Menyusun rekomendasi perbaikan
c. Melakukan perbaikan prosedur
APAKAH SEMUA AREA SUDAH TERWAKILI : YA / TIDAK

APAKAH MACAM MACAM TINGKAT PENGETAHUAN TELAH TERWAKILI : YA / TIDAK

I. Gambarkan alur proses yang akan dianalisis:

1. Petugas fogging dan penanggung jawab program DBD mendatangi lokasi yang akan difogging

a. Petugas sebelumnya sudah berkoordinasi dengan warga dan lintas sektor

b. Perangkat RT/RW beberapa hari sebelumnya sudah memberitahu warga yang akan di fogging

c. Petugas dan perangkat desa memberitahukan kembali ke lokasi bahwa akan dilakukan fogging fokus setengah jam
sebelum fogging dilakukan

2. Warga Melakukan persiapan sebelum fogging

a. Warga diminta mengosongkan rumahnya, termasuk orang tua renta dan bayi atau orang sakit.
b. Warga menutup makanan dan tempayan air maupun peralatan makan dan masukan ke dalam kulkas atau lemari
makanan

c. Warga memasukan seluruh pakaian kedalam lemari lalu tutup lemari dengan rapat
d. Warga mengeluarkan hewan peliharaan serta peralatan makannya
e. Warga diminta menjauh sejenak dari rumah selama ruangan difogging
3. Petugas menggunakan alat pelindung diri

a. Petugas menggunakan masker wajah dan rambut agar tidak terpapar asap

b. Petugas mempersiapkan wadah pencampuran insektisida


c. Petugas memperhatikan arah angin saat melakukan fogging

4. Petugas meminta warga untuk membersihkan rumah setelah fogging dilakukan

a. Warga membuka pintu, jendela dan menyalakan kipas angin agar sisa asap cepat keluar dari dalam rumah
b. Warga membersihkan rumah seperti menyapu, membersihkan lantai dan perabotan rumah tangga lainnya yang
terpapar asap
c. Warga segera mengganti pakaian dan mandi agar tidak ada sisa asap yang menempel dikulit
II. Identifikasi failure mode:

1. Petugas fogging dan penanggung jawab program DBD mendatangi lokasi yang akan difogging

Kegagalan : Petugas tidak berkoordinasi dengan warga dan lintas sektor sebelum melakukan fogging

2. Warga Melakukan persiapan sebelum fogging

Kegagalan :

a. Warga tidak mengosongkan rumahnya, termasuk orang tua renta dan bayi atau orang sakit.
b. Warga tidak menutup makanan dan tempayan air maupun peralatan makan

c. Warga tidak memasukan seluruh pakaian kedalam lemari


d. Warga tidak mengeluarkan hewan peliharaan serta peralatan makannya
a. Warga tidak diminta menjauh sejenak dari rumah selama ruangan difogging
2. Petugas menggunakan alat pelindung diri

Kegagalan :

a. Petugas tidak menggunakan masker wajah dan rambut agar tidak terpapar asap
b. Petugas tidak mempersiapkan wadah pencampuran insektisida
c. Petugas tidak memperhatikan arah angin saat melakukan fogging

4. Petugas meminta warga untuk membersihkan rumah setelah fogging dilakukan

Kegagalan :

a. Warga tidak membuka pintu, jendela dan menyalakan kipas angin agar sisa asap cepat keluar dari dalam
rumah
b. Warga tidak membersihkan rumah seperti menyapu, membersihkan lantai dan perabotan rumah tangga
lainnya yang terpapar asap
c. Warga tidak segera mengganti pakaian dan mandi agar tidak ada sisa asap yang menempel dikulit

III. Tujuan melakukan analisis FMEA:

Analisis FMEA fogging dilakukan untuk mengenali atau mendeteksi kegagalan/kesalahan yang mungkin akan timbul serta
akibatnya dan mengenali penyebab terjadinya sebelum menjadi masalah yang berbahaya di saat pelaksanaan fogging bagi petugas
dan sasaran.
IV. Tabel Analisis FMEA

FREKWENSI KEMUNGKINAN
KEPARAHAN
PROSES KEJADIAN DI DETEKSI
No FAILURE MODE CAUSE FAILURE EFFECT FAILURE (Severity
(LANGKAH) (occurrence (Detection
Rating scale)
rating scale) Rating scale)

Petugas tidak berkoordinasi dengan lintas Kurangnya koordinasi Warga dan perangkat
sektor sebelum dilakukan fogging antara petugas, desa komplain karna
penanggung jawab tidak ada
program DBD dengan pemberitahuan

Petugas warga dan lintas sector sebelumnya tentang

mendatangi lokasi sebelum melakukan pelaksanaan fogging.


1 Sedang Jarang mudah dideteksi
yang akan fogging agar warga bisa

difogging mempersiapkan rumah


dan penghuninya.

1 Warga tidak mengosongkan rumahnya, Warga tidak Warga bisa mengalami


termasuk orang tua renta, bayi atau orang diberitahukan keracunan dan
sakit persiapan apa saja masalah pernafasan

2 Warga tidak menutup makanan dan yang harus dilakukan akibat pengasapan
tempayan air maupun peralatan makan sebelum dilakukannya fogging
Warga melakukan fogging
2 persiapan sebelum Parah Jarang Sulit di deteksi
3 Warga tidak memasukan seluruh pakain
fogging
kedalam lemari
4 Warga tidak mengeluarkan hewan
peliharaan dan peralatan makannya
5 Warga tidak menjauh dari rumah selama
difogging

Petugas 1 Petugas tidak menggunakan masker Petugas kurang Petugas bisa


3 menggunakan alat 2 Petugas gagal mempersiapkan wadah memperhatikan mengalami keracunan parah jarang mudah dideteksi
pelindung diri pencampuran insektisida keselamatan diri dan masalah
3 Petugas gagal memperhatikan arah angin pernafasan akibat
pengasapan fogging

1 Warga tidak membuka pintu dan jendela


agar sisa asap cepat keluar dari dalam
rumah Warga kurang
Warga
2 Warga tidak membersihkan rumah seperti mendapatkan informasi Warga bisa mengalami
membersihkan
4 menyapu, mengepel lantai dan perabotan tentang apa yang keracunan dan Parah jarang Sulit dideteksi
rumah setelah
rumah tangga lainnya yang terpapar asap seharusnnya dilakukan masalah pernafasan
dilakukan fogging
3 Warga tidak segera mengganti pakaian dan setelah fogging
mandi agar tidak ada sisa asap fogging
yang menempel dikulit

V. Identifikasi penyebab dan upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi failure mode

No Failure Mode Penyebab Upaya yang ada


1 Petugas tidak berkoordinasi dengan lintas sektor Petugas kurang koordinasi dengan warga dan Petugas berkoordinasi dengan warga dan lintas sektor
sebelum dilakukan fogging lintas sektor sebelum dilakukan fogging sebelum dilakukan fogging
2 Warga tidak mengosongkan rumahnya, termasuk Petugas tidak memberitahukan apa saja yang Petugas memberitahu warga agar mengosongkan
orang tua renta, bayi atau orang sakit harus dipersiapkan warga sebelum fogging rumahnya, termasuk orang tua renta, bayi/orang sakit
3 Warga tidak menutup makanan dan tempayan Warga kurang pengetahuan tentang Petugas memberitahu warga agar menutup makanan
air maupun peralatan makan persiapan fogging dan tempayan air maupun peralatan makan
4 Warga tidak memasukan seluruh pakain Warga kurang pengetahuan tentang Petugas memberitahu warga agar memasukan seluruh
kedalam lemari persiapan fogging pakain kedalam lemari
6 Warga tidak menjauh dari rumah selama proses Warga kurang pengetahuan tentang bahaya Petugas memberitahu warga agar menjauh dari rumah
fogging pengasapan fogging selama proses fogging
7 Petugas tidak menggunakan masker Petugas tidak bekerja sesuai SOP Petugas menggunakan masker sebelum fogging
8 Petugas gagal mempersiapkan wadah Petugas kurang persiapan Petugas mempersiapkan wadah pencampuran
pencampuran insektisida insektisida sebelum brangkat ke lokasi
9 Petugas gagal memperhatikan arah angin Petugas tidak bekerja sesuai SOP Petugas bekerja sesuai SOP
10 Warga tidak membuka pintu dan jendela agar Warga kurang pengetahuan tentang bahaya Petugas memberitahu warga apa yang harus dilakukan
sisa asap cepat keluar dari dalam rumah dari asap fogging setelah proses fogging
11 Warga tidak membersihkan rumah seperti Warga kurang pengetahuan tentang bahaya Petugas memberitahu warga apa yang harus dilakukan
menyapu, mengepel lantai dan perabotan rumah dari asap fogging setelah proses fogging
tangga lainnya yang terpapar asap
12 Warga tidak segera mengganti pakaian dan Warga kurang pengetahuan tentang bahaya Petugas memberitahu warga apa yang harus dilakukan
mandi agar tidak ada sisa asap fogging yang dari asap fogging setelah proses fogging
menempel dikulit

VI. Pelaksanaan tindak lanjut

Tindak Lanjut berdasarkan rapat FMEA oleh Penanggungjawab program DBD, ketua Tim managemen resiko terhadap adanya
keracunan dan pencemaran akibat fogging yang meliputi kegagalan dalam berkoordinasi dengan lintas sektor dan warga yaitu
meningkatkan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor. Untuk kegagalan dalam persiapan sebelum fogging tim
membuat dibuatnya SOP Pelaksanaan fogging dan melakukan fogging sesuai SOP. Untuk petugas menggunakan alat pelindung
diri, tim melakukan Pembinaan kepada petugas fogging untuk selalu menggunakan alat APD setiap melakukan fogging sesuai
dengan SOP. Tim juga memberikan pembinaan kepada warga apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah dilaksanakannya
fogging. Tujuan melaksanakan audit sebagai bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan SOP dan melakukan pengendalian
terhadap terjadinya keracunan akibat fogging serta melakukan pemantauan kejadian tidak diharapkan pada lembar pelaporan
KTD, KPC, KNC. Bukti pembuatan SOP terlampir dalam laporan FMEA ini.
Bandung, 23 Februari 2018

Mengetahui
Penanggung Jawab Puskesmas
M. Ramdan
Ketua Tim Manajemen Risiko

Siti Nurjanah dr. Nita Aprilia


NIPK : 2017.05.12.176 NIP.19850405 201212 2 002

Anda mungkin juga menyukai