Anda di halaman 1dari 33

Dr. H.

Yorisa Sativa,
M.Kes

Seksi Pencegahan Dan


Pemberantasan Penyakit
• Diare penyebab kematian no. 4 pada gol semua
umur (kelompok penyakit menular)
• Penyebab kematian no. 1 pada bayi post
neonatal (31,4%) dan pada anak balita
(25,2%).
(Hasil Riskesdas 2007)

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


• Diare, merupakan salah satu penyebab kematian
utama pada bayi dan balita (menurut hasil Kajian
Masalah Kesehatan Berdasarkan Siklus Kehidupan
2011, oleh Litbangkes). Berdasarkan hasil penelitian
tsb, estimasi utk 2015 sebanyak 95.430 balita
meninggal karena diare, sehingga balita yang
meninggal krn diare sebanyak 7.953/bln;
1.988/minggu; 284/hari dan 12 org/jam.

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


• SETIAP TAHUN TERJADI 11 JUTA KEMATIAN BALITA,
2/3 DIANTARANYA DAPAT DICEGAH
• 2 JUTA DIANTARANYA DISEBABKAN OLEH DIARE
• 88% KEMATIAN AKIBAT DIARE DAPAT DICEGAH
DENGAN ORALIT DAN ZINC
• DI INDONESIA KEMATIAN AKIBAT DIARE 20
BALITA/HARI.

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


• Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit menular.
• Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.
• Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan.
• Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 Tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular.
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 949/MENKES/PER/VIII/2004 tentang
Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa.
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/ Kota.
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010 Tentang
Penyakit Menular Tertentu Yang dapat menimbulkan wabah dan Upaya
Penanggulangan.

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


KARAKTERISTIK DIARE SECARA
EPIDEMIOLOGIS

1.Menyerang semua golongan usia terutama


balita.
2.Tidak mengenal batas wilayah
3.Tidak mengenal waktu baik musim
kemarau maupun penghujan (Endemis)
4.Sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa
(KLB)

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


• Kesehatan Lingkungan yg belum memadai
• Keadaan Gizi
• Kependudukan
• Pendidikan
• Perilaku masyarakat ( PHBS )

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


Tak terjangkau
Pelayanan
imunisasi

Higiene perorangan bermasalah


seksi P2P dinkes kota bandung 2016
seksi P2P dinkes kota bandung 2016
• Tatalaksana Penderita di Rumah Tangga
• Tatalaksana Penderita di Sarana Kesehatan
• Penanggulangan KLB
• Pencegahan

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


• TATALAKSANA STANDAR DILAKSANAKAN
100%
• CAKUPAN PELAYANAN 100%

• CFR KLB < 1%

• SKD DILAKSANAKAN 100%

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


seksi P2P dinkes kota bandung 2016
seksi P2P dinkes kota bandung 2016
TREND KASUS DIARE DI KOTA BANDUNG
TAHUN 2010 - 2015
80000
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
seksi P2P dinkes kota bandung 2016
119%

83 87
78,5% 76,8%
70,4%

2010 2011 2012 2013 2014 2015

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


PROPORSI (%) PEMBERIAN ORALIT
TAHUN 2010 - 2015

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


Cakupan Diare Tahun 2013 s/d 2015 Perbulan
Dinkes Kota Bandung
70000
60000
50000
Axis Title

40000
30000
20000
10000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des Total
2013 5322 4372 4875 4976 4979 5503 5585 5585 4404 6408 6049 5838 63896
2014 4079 5916 4784 4131 3728 3475 3552 4696 5168 4580 5243 5390 54742
2015 4614 4177 4058 4812 5096 5264 4737 5240 5245 5391 5858 3000 57492

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


Kasus Diare Berdasarkan Waktu Penemuan
Tahun 2015

7000

6000 5858
5096 5264 5240 5245 5391
5000 4812
4614 4737
4000 4177 4058

3000 3000 Kasus Diare

2000

1000

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


seksi P2P dinkes kota bandung 2016
 Pencatatan dan pelaporan data diare di puskesmas
dilakukan melalui laporan rutin.
 Karena diare dapat menimbulkan KLB/wabah
maka dapat menggunakan laporan mingguan (W2)
“surveilans”
 Laporan rutin dari pencatatan register setiap hari
penderita diare yang datang ke fasyankes,
posyandu atau kader dengan menggunakan format
yang telah ada.
 Laporan dikompilasi oleh petugas RR diare pkm
kemudian dilaporkan ke Dinkes Kota Bandung
melalui laporan bulanan

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


 Kegiatan monitoring dilakukan terhadap :
- Tatalaksana Diare (klasifikasi, tindakan, Obat,
kualitas tata laksana, pojok oralit (LROA),
pengetahuan petugas)
- Surveilans epidemiologi (pelaksanaan SKD, lap
bulanan, penanggulangan KLB)
- Pelaksanaan Promosi Kesehatan (Advokasi,
Pemberdayaan masy dan ketersediaan KIE)
- Pengelolaan logistik

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


1. Cakupan penemuan diare beberapa puskesmas masih rendah.
2. Pengetahuan petugas ttg tatalaksana masih kurang (menentukan
klasifikasi, derajat dehidrasi, dan tindakan yg tepat)
3. Sumber laporan puskesmas masih berdasarkan pasien yg berobat ke
puskesmas.
4. Tenaga kesehatan Puskesmas merangkap beberapa program dan
sering rotasi/mutasi,shg untuk untuk pelaksanaan program kurang
optimal

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


1. Sosialisasi kemasyarakat tentang 5 langkah tuntaskan diare (Lintas
Diare)
2. On The Job Training (OJT) petugas puskesmas tentang tatalaksana
Diare dan Pencatatan pelaporan yang benar.
3. Penggunaan antibiotik dan antidiare secara selektif
4. Kerjasama dengan BP, Klinik Swasta dan Rumah Sakit dalam
pengambilan data diare.
5. Komitmen yang kuat antara puskesmas dan dinas untuk ketepatan
waktu pelaporan.
6. Sebelum adanya Tenaga kesehatan Puskesmas yang dirotasi atau
dimutasi diharapkan dapat mentransfer ilmu dari Petugas lama ke
Petugas baru, sehingga program diare tetap bisa berjalan dengan baik
dan mencapai target.
7. Diharapkan Bulan April 2015 Sudah menggunakan Format laporan
baru dan laporan LROA (Layanan Rehidrasi Oral Aktif)

seksi P2P dinkes kota bandung 2016


1. Sosialisasi kemasyarakat tentang 5 langkah tuntaskan diare
(Lintas Diare) (untuk meningkatkan cakupan)
2. Laporan Dibuat oleh masing2 UPT dan Puskesmas Jejaring
3. Laporan by gender, (masih ada beberapa puskesmas yang belum
menggunakan laporan by gender), dan Bulan April menggunakan
Format Baru dan laporan LROA
4. Cara perhitungan oralit/ zinc di laporan mohon di hitung dengan
benar (tidak sesuai dengan jumlah penderita)
5. Beberapa puskesmas tidak ada laporan penggunaan zinc???
6. Laporan diare sebelum tanggal 5

seksi P2P dinkes kota bandung 2016

Anda mungkin juga menyukai