Anda di halaman 1dari 5

TINGGINYA ANGKA HIV AIDS DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KHUSUSNYA DI KOTA PONTIANAK

A. PENGERTIAN HIV AIDS


AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang merupakan kumpulan dari gejala
dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan
tubuh manusia karena virus HIV.
Sementara HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang
dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Jika seseorang terkena virus semacam ini
akan mudah terserang infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor. Untuk sampai saat ini,
penyakit HIV AIDS belum bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalau pun ada itu
hanya menghentikan atau memperlambat perkembangan virusnya saja.

B. HIV AIDS DI PROVINSI KALBAR


Komisi penanggulangan AIDS mencatat bahwa kalimantan barat menduduki posisi
delapan besar dalam angka kasus HIV tertinggi se-Indonesia. Sekretaris Komisi
Penanggulangan AIDS kota pontianak, lusy menuturkan banyaknya penderita yang
terungkap ini menjadi bentuk dari kerasnya upaya yang dilakukan untuk membongkar
fenomena penyebaran virus mematikan tersebut.
Saat ini komisi penanggulagan HIV AIDS sedang gencar melakukan tes HIV/AIDS bagi
setiap masyarakat khususnya di provinsi kalimantan barat. Tes ini, dilakukan untuk
mencegah berkembangnya virus HIV yang bisa menjadi AIDS lebih berkembang di
Pontianak. Bahkan jika ternyata masyarat di kalimantan barat positif menderita HIV atau
AIDS maka akan diberikan obat gratis seumur hidup.
C. DATA HIV AIDS
JUMLAH PENDERITA HIV (+) DAN AIDS MENURUT KABUPATEN/KOTA
Number of Sufferer HIV (+) and AID by !gency/Oty
Komulatif 1994 - 2015

Jumlah Penderita Distribusi Persentase


Kabupaten/Kota Number of Sufferer Persentage Distribution
Regency/City (Jiwa) (%)
HIV (+) AIDS HIV (+) AIDS
1 2 3 4 5
Kab. Sambas 194 60 3.56 2.28
Kab. Bengkayang 26 17 0.48 0.65
Kab. Landak 26 9 0.48 0.34
Kab. Pontianak 337 132 6.18 5.02
Kab. Sanggau 209 75 3.83 2.85
Kab. Ketapang 179 115 3.28 4.37
Kab. Sintang 296 201 5.43 7.64
Kab. Kapuas Hulu 20 11 0.37 0.42
Kab. Sekadau 32 10 0.59 0.38
Kab. Melawi 13 14 0.24 0.53
Kab. Kayong Utara 3 1 0.06 0.04
Kab. KubuRaya 9 3 0.17 0.11
Kota Pontianak 2.576 1.363 47.23 51.79
Kota Singkawang 1534 621 28.13 23.59

Kalimantan Barat 2015 5454 2632 100.00 100.00


2014 4923 2458 100.00 100.00
2013 4252 2163 100.00 100.00
2012 3836 1849 100.00 100.00
2011 3339 1610 100.00 100.00

Sumber/Source : Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat/Health Services


Of Kalimantan Barat
D. PENYEBAB PENYAKIT HIV AIDS
Ada beberapa penyebab meluasnya penularan hiv aids ini di antaranya
1. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril sangat mampu mendorong seseorang terkena
penyakit AIDS, para pengguna narkoba yang terkadang saling bertukar jarum suntik sangat
rentan tertular penyakit ini, karena penularan HIV AIDS sangat besar presentasenya terjadi
karena cairan pada tubuh penderita yang terkena HIV AIDS berpindah ke tubuh normal.
2. Seks bebas serta seks yang kurang sehat dan aman
Berhubungan intim yang tidak sehat dan tidak menggunakan pengaman adalah peringkat
pertama terbesar penyebab menularnya virus HIV AIDS, transmisi atau penularan HIV
(Human Immunodeficiency Virus) dalam hubungan seksual peluang terjadinya sangat besar,
karena pada saat terjadi kontak antara sekresi pada cairan vagina pada alat kelamin.
Hubungan seksual yang kurang aman dan tanpa dilengkapi pelindung
(kondom) akan lebih sangat berisiko dibandingkan hubungan seksual yang tanpa dilengkapi
pelindung (Kondom) dan risiko hubungan seks anal lebih besar dibanding hubungan seks
biasa dan oral seks, meskipun tidak berarti bahwa kedua jenis seks tersebut tidak beresiko.
3. Penyakit menurun
Seseorang ibu yang terkena AIDS akan dapat menurunkan penyakitnya pada janin yang
dikandungnya, transmisi atau penularan HIV melalui rahim pada masa parinatal terjadi pada
saat minggu terakhir pada kehamilan dan pada saat kehamilan, tingkat penularan virus ini
pada saat kehamilan dan persalinan yaitu sebesar 25%. Penyakit ini tergolong penyakit yang
dapat dirutunkan oleh sang ibu terhadap anaknya, menyusui juga dapat meningkatkan resiku
penulaan HIV AIDS sebesar 4%.
4. Tranfusi darah yang tidak steril
Cairan didalam tubuh penderita AIDS sangat rentan menular sehingga dibutuhkan
pemeriksaan yang teliti dalam hal transfusi darah pemilihan dan penyeleksian donor
merupakan tahap awal untuk mencegah penularan penyakit AIDS, Resiko penularan HIV
AIDS di sangat kecil presentasenya di negara-negara maju, hal ini disebabkan karena
dinegara maju keamanan dalam tranfusi darah lebih terjamin karena proses seleksi yang lebih
ketat.
E. SOLUSI DARI PERMASALAHAN HIV AIDS

1. Adanya peran dari pemerintah


Peran pemerintah dalam mencegah penyebaran HIV ini bisa dimulai dengan sosialisasi
kepada masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS, bahaya, dan upaya pencegahannya.
Selain itu, pemerintah bisa melakukan hal-hal berikut ini :
a. Pemberian layanan pengobatan gratis bagi penderita HIV/AIDS
b. Pengadaan kegiatan penyuluhan, pemantauan, pencegahan, pengendalian, dan
penaggulangan HIV/AIDS
c. Pengadaan layanan konseling dan tes HIV
d. Pengadaan kampanye pencegahan penyebaran HIV/ AIDS yang ditujukan kepada
para remaja agar generasi muda kita terjaga dari penularan HIV/AIDS
2. Adanya peran dari masyarakat
Perkembangan epidemi HIV-AIDS didunia telah menyebabkanHIV-AIDS menjadi
masalah global dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Oleh karena itu masyarakat harus ikut membantu dalam mencegah lewat informasi yang
dibagikan kepada para orang tua agar dapat mengontrol anak sehingga terhindar dari jerat
narkoba dan seks bebas yang menjadi pemicu utama penyebaran HIV.
3. Solusi Badan Organisasi Peduli HIV AIDS
Badan dan organisasi yang bekerjasama dengan pemerintah maupun LSM yang
memberikan layanan tatalaksana HIV dan Terapi pengobatan HIV harus terus
berkampanye serta menggalakkan program-program yang nyata dimasyarakat seperti
papua dan kalangan pekerja seks komersial serta para pengguna narkoba.
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

SOSIOLOGI KEPENDUDUKAN

TINGGINYA ANGKA HIV AIDS DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT


KHUSUSNYA DI KOTA PONTIANAK

DOSEN : Antonia Sasap Abao S.sos, Msi

DISUSUN OLEH
WARJANI ( E1041151001)

SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2017

Anda mungkin juga menyukai