Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN DAN RENCANA AKSI

PENGENDALIAN KANKER
DI LAMPUNG TIMUR

Sri Edy Haspriyono,SKM


Kabid P2&PL

GRAND SEKUNTUM METRO, 2016

SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGAMATAN PENYAKIT


BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
DINAS KESEHATAN LAMPUNG TIMUR
KEBIJAKAN PENGENDALIAN KANKER
 UU KES. 36/2009
 KEPMENKES
 No.430/Menkes/SK/IV/2007 tentang pedoman pengendalian
penyakit kanker
 No.229/Menkes/SK/III/2009 tentang Panitia peringatan hari kanker
sedunia tahun 2009
 No.276/Menkes/SK/IV/2009 tentang Pokja pengendalian penyakit
kanker Leher rahim dan payudara
 No.796/Menkes/SK/VII/2010 tentang Pedoman Teknis
pengendalian kanker Payudara dan Kanker leher rahim
PERMASALAHAN
 Kanker merupakan penyebab
7,6 juta kematian di dunia pada
tahun 2008 dan diperkirakan
akan menjadi penyebab 13, 1 juta
kematian di Indonesia tahun
2030 jika tidak dilakukan upaya
pengendalian yang sesuai.
 Kanker merupakan penyebab
kematian nomor 7 di Indonesia
dengan presentasi 5,7% dari
seluruh penyebab kematian
(Riskesdas 2007)
 Menurut Jamkesmas 2012, biaya
terbesar pengobatan kanker
menempati urutan ke 2 (Rp 144
Milyar)
Riskesdas 2007 Tumor
dan Kanker : 4,3/1000
PREVALENSI KANKER PROVINSI LAMPUNG
(RISKESDAS 2013)

1.4
1.4

1.2

1.0

0.8

0.6

0.4
0.2 0.2 0.2
0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0
TUJUAN PENGENDALIAN KANKER
DI INDONESIA

• Meningkatkan deteksi, penemuan dan tindak lanjut


dini kanker
• Meningkatkan kualitas hidup penderita kanker
• Menurunkan angka kematian akibat kanker
Kanker adalah…

penyakit tumor ganas yang dapat


menyebar (metastasis) ke organ-organ
yang lain dan menyebabkan kematian
Apa penyebab
Kanker Leher Rahim?
 Infeksi Virus HPV yang onkogenik pada saluran
reproduksi perempuan *

*Hingga saat ini ada 15 jenis virus HPV yang onkogenik, dan
yang tersering adalah HPV 16 dan 18;
Dua jenis virus HPV non onkogenik yang paling sering
menginfeksi saluran reproduksi perempuan adalah HPV 6
dan 11 yang dapat menyebabkan kutil kelamin/kondiloma
dan juga lesi prakanker serviks
Bagaimana seorang perempuan dapat
terinfeksi virus HPV?
 Sebagian besar melalui kontak seksual

 Karena itu..
“semua perempuan yang sudah pernah
melakukan kontak seksual berisiko menderita
Kanker Leher Rahim!”
INFEKSI HPV
( HUMAN PAPILLOMA VIRUS )

 Saat ini, tidak ada pengobatan untuk infeksi HPV


 Setelah terinfeksi, seseorang sangat mungkin akan
terinfeksi seumur hidupnya
 Infeksi aktif dikendalikan oleh sistim kekebalan
tubuh dan dapat menjadi tidak aktif selama
beberapa waktu. Namun demikian, tidak
mungkin memprediksi apakah atau kapan virus
tersebut akan aktif kembali
MEROKOK
PENURUNA
N
KEKEBALA
N TUBUH

PASANGAN SEKSUAL
LEBIH DARI SATU

KANKER LEHER
RAHIM PADA IBU
DAN SAUDARA
PEREMPUAN

Faktor-faktor yang
meningkatkan risiko Kanker
HUBUNGAN SEKS PERTAMA Leher Rahim
USIA KURANG DARI 20 TAHUN
Fakta tentang Kanker Lhr rahim
 Hanya diderita oleh perempuan yang sudah pernah
melakukan kontak seksual
 Perkembangan penyakit membutuhkan waktu lama ,
antara 10-20 tahun
 Pada stadium awal tidak menimbulkan gejala
 Dapat dicegah!
Bagaimana Mencegah Kanker Leher
Rahim?
 Pencegahan primer: Imunisasi HPV
 Edukasi Hindari Faktor Risiko (bila mungkin)!
 Pencegahan sekunder : Deteksi Dini  memeriksakan
diri secara teratur , minimal satu tahun sekali untuk
dilakukan tes skrining terhadap Kanker Serviks ( tes
Pap, tes IVA- inspeksi visual dengan aplikasi asam
asetat, tes HPV)
Pemeriksaan Skrining Kanker Leher Rahim
 Dapat dilakukan di Puskesmas terlatih dengan cara tes
IVA
 Tes IVA mendeteksi sel-sel epitel leher rahim yang
berpotensi untuk berubah menjadi kanker (lesi
prakanker) sebelum menjadi kanker leher rahim
Pengobatan Lesi Prakanker
 Bila ditemukan pada fase lesi prakanker , keberhasilan
pengobatan mendekati 100 persen!
 Sederhana
 Umumnya dapat dikerjakan di poliklinik tanpa
pembiusan
 Bentuk pengobatan : terapi krio
Fakta Kanker Payudara
• Kanker yang terbanyak diderita wanita di
Indonesia
• Sekitar 25.000 kasus baru di seluruh Indonesia
per tahun
• Jumlah kasus baru meningkat 2 x lipat dalam 3 tahun
• Beban penyakit dan beban finansial yang besar
karena lebih dari 30% datang pada stadium lanjut.
Fakta Kanker Payudara
 Tren menunjukkan peningkatan penderita kanker
payudara berusia di bawah 40 tahun (terutama di
Asia)

 Kanker no.1 pada wanita, tapi awareness wanita sangat


kurang (Penelitian di Jakarta (2007)  80% responden
wanita tidak paham pentingnya pemeriksaan payudara)
Ciri benjolan curiga kanker
 Hanya pada satu payudara
 Perabaan keras
 Permukaan tidak rata
 Terfiksasi (tidak mudah digerakkan)
 Sering tanpa nyeri
Perubahan pada kulit
 Kemerahan
 Cekungan seperti lesung pipi
(dimpling)
 Tampak seperti kulit jeruk
Perubahan pada puting
 Luka di puting tidak sembuh > 6
bulan
 Keluar cairan merah atau kecoklatan
 Puting tertarik ke dalam
 Kulit puting menebal
Deteksi dini kanker payudara
 Mengenali faktor risiko
 Pemeriksaan klinis payudara
 Pemeriksaan payudara sendiri
Diet dan faktor Radiasi pengion Hormon & faktor
yang saat pertumbuhan reproduksi:
berhubungan
Faktor risiko kanker payudara
payudara -Menarche < 12 th
dengan diet: -Menopause >tua
-Berat badan naik -- Nullipara
-- Diet ala Barat -- Primipara saat
(lemak, alkohol) Kanker usia lebih tua
-Kontrasepsi oral
payudara -Infertilitas
-Tidak menyusui
Riwayat
Keluarga: Benign Breast
termasuk BRCA1, disease termasuk
BRCA2, dan p53 atipikal duktal
germline hiperplasia
mutation
Pemeriksaan Klinis payudara
 Dapat mendeteksi sampai 85% kanker payudara
 Dianjurkan 3 tahun sekali untuk wanita usia 20-30
tahun
 Dianjurkan 1 tahun sekali untuk wanita usia di atas 40
tahun
Pemeriksaan Payudara
Sendiri
 Mendorong wanita untuk mau melakukan
pemeriksaan payudara sendiri.
 Sebagian besar benjolan ditemukan sendiri
 Waktu terbaik : 7-10 hari setelah hari pertama
menstruasi
 Tetap periksa sebulan sekali walaupun telah berhenti
haid (menopause)
PROPORSI WUS 30-50 THN YANG DIDETEKSI DINI IVA DAN CBE
TAHUN 2014

12.00
10.89

10.00
8.57

8.00

6.00

4.00

2.07
2.00 1.57
0.75
0.34 0.25 0.23 0.16 0.08 0.00 0.00
0.00
TARGET CAPAIAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DAN KANKER PAYUDARA
PROVINSI LAMPUNG, 2015 - 2019

WUS 30-50 TARGET


NO KABUPATEN/KOTA
TAHUN * 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Lampung Barat 42,808 4,281 8,562 12,842 17,123 21,404


2 Tanggamus 83,243 8,324 16,649 24,973 33,297 41,622
3 Lampung Selatan 142,850 14,285 28,570 42,855 57,140 71,425
4 Lampung Timur 154,426 15,443 30,885 46,328 61,770 77,213
5 Lampung Tengah 192,002 19,200 38,400 57,601 76,801 96,001
6 Lampung Utara 89,038 8,904 17,808 26,711 35,615 44,519
7 Way Kanan 62,988 6,299 12,598 18,896 25,195 31,494
8 Tulang Bawang 62,994 6,299 12,599 18,898 25,198 31,497
9 Pesawaran 61,691 6,169 12,338 18,507 24,676 30,846
10 Pringsewu 57,838 5,784 11,568 17,351 23,135 28,919
11 Mesuji 28,235 2,824 5,647 8,471 11,294 14,118
12 Tulang Bawang Barat 39,444 3,944 7,889 11,833 15,778 19,722
13 Pesisir Barat 20,805 2,081 4,161 6,242 8,322 10,403
14 Kota Bandar lampung 147,576 14,758 29,515 44,273 59,030 73,788
15 Kota Metro 25,009 2,501 5,002 7,503 10,004 12,505

PROVINSI 1,210,947 121,095 242,189 363,284 484,379 605,474


INDIKATOR

RENC 2016 2017 2018 2019


No INDIKATOR ANA
2015
1 Jumlah perempuan usia 30- 50 tahun yang
dideteksi dini kanker serviks dan payudara (IVA
dan atau Papsmear untuk Ca Serviks dan CBE 10% 20% 30% 40% 50%
untuk Ca Payudara)
2 Jumlah fasyankes primer yang melaksanakan
deteksi dini kanker leher rahim dan payudara
20% 40% 60% 80% 100%
melalui metoda IVA / Pap Smear dan CBE
Rekapitulasi Deteksi Dini Kanker Payudara Dan Kanker
Leher Rahim/Puskesmas s/d Bulan Juni 2016
Hasil Pemeriksaan PAYUDARA Hasil Pemeriksaan LEHER RAHIM Krioterapi
Puskesmas RS Puskesmas RS
No PUSKESMAS Diperiksa Kelainan Kelainan Kanker Hari yg Hari yg Keterangan
Tumor / Curiga Kanker Curiga
Payudara IVA Positif Ginekologi Leher sama berbeda
benjolan Kanker Payudara Kanker
Lainnya Lainnya Rahim
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14]
1 Margototo 193 3 - - 3 33 4 6 - - - -
2 Batanghari 177 4 - - - 41 1 2 - - 27 -
3 Sekampung - - - - - - - - - - - -
4 Trimulyo - - - - - - - - - - - -
5 Pugung Raharjo 264 - - - - 17 1 2 - - - -
6 Lab. Maringgai 31 - - - - - - - - - - -
7 Mataram Baru 161 5 1 - - 9 - - - - - -
8 Sribawono - - - - - - - - - - - -
9 Way Mili - - - - - - - - - - - -
10 Way Jepara 22 1 - - - - - - - - - -
11 Sukaraja Nuban 26 - - - - - - - - - - -
12 Pekalongan 181 - - - - - - 2 - - - -
13 Raman Utara 29 1 - - 3 1 - 1 - - 1 -
14 Purbolinggo 60 2 - - - 6 4 2 - - - -
15 Tambah Subur 38 1 - - - 2 - - - - - -
16 Rumah Sakit - - - - - - - - - - - -
Total 1,182 17 1 - 6 109 10 15 - - 28 -
 Jumlah posbindu s/d Bulan Juni 2016 sebanyak 85 unit.

 Jumlah wanita usia 30-50 tahun yang sudah melakukan


deteksi dini kanker leher rahim s/d Bulan Juni 2016 di
Kabupaten Lampung Timur sebanyak 1.182 orang dengan
hasil pemeriksaan IVA positif sebanyak 109 orang, sudah
dilakukan kraioterapi dipuskesmas.

 Yan Kraio Terapi >>> Lab. Maringai, Btg. Hari, ....


Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Lampung Timur Tahun 2016
NO Sarana Kesehatan Jumlah
1 Puskesmas Rawat Inap 12 Unit
2 Puskesmas Non Rawat Inap 22 Unit
3 Puskesmas Pembantu 87 Unit
4 Posyandu 1255 Unit
5 Posbindu 85 Unit
Sumber : Seksie Cegmat 2016
PREVENTIF

• Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara pada


wanita usia 30 – 50 tahun melalui metoda IVA / Pap
Smear dan CBE
• IVA positif dilakukan krioterapi dan pengobatan
segera yang dilakukan secara berjenjang
• Penemuan dini kanker
• Integrasi dengan program lain ( IMS dan KB)
Strategi Pencapaian target Kabupaten
• Jumlah perempuan usia 30-50 tahun di masing-masing
Kabupaten yang menjadi target pemeriksaan IVA-SADANIS
• Prevalensi IVA (+) & pengobatan IVA (+) + 3-5% dari yg
melakukan deteksi dini
• Untuk itu diperlukan strategi
1. Menghitung jumlah target masing2 Kabupatendi bagi dalam
beberapa Puskesmas
2. Mengidentifikasi Puskesmas yang akan dikembangkan secara
bertahap (prioritas Puskesmas MDGs atau jumlah wanita ter
banyak)
3. Merencanakan pengembangan puskesmas yang akan
melakukan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara
4. Penyiapan SDM yang kompeten
5. Menyiapkan sarana dan prasarana penunjang (kemampuan
APBD, mengajukan ke DAK)
Upaya pencapaian target Kabupaten

• Identifikasi jumlah Puskesmas mampu IVA


• Identifikasi kebutuhan tenaga kompeten tiap
puskesmas 1 dokter 2 bidan
• Identifikasi target pemeriksaan IVA dan CBE
• Tetapkan pencapaian target
• Identifikasi Kebutuhan peralatan penunjang
(krioterapi).
Penyiapan SDM Kompeten

• Dokter kompeten IVA dan Kompeten Krioterapi


• Bidan kompeten IVA
PELATIHAN & KOMPETENSI

• Pasca pelatihan mendapat sertifikat pelatihan.


• Pasca pelatihan peserta latih harus memasang spanduk
sebagai media informasi kpd masyarakat telah tersedia
pelayanan deteksi dini kanker dengan IVA.
PENCATATAN PELAPORAN
 Melalui aplikasi web PPTM

Pembiayaan melalui BPJS


• Pemeriksaan IVA
• Tatalaksana IVA (+) dengan Krioterapi
• Pemeriksaan Papsmear
• Rujukan Kasus suspect Kanker
PEMBIAYAAN

• PMK NO. 59 TAHUN 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan


Kesehatan pada Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
-Pemeriksaan IVA @Rp. 25.000,-.
- Krioterapi @ Rp.150.000,-.
- Pemeriksaan Papsmear @ Rp. 125.000,-.
PENUTUP

 Dari 34 Puskesmas, baru 15 Puskesmas yang terlatih


IVA
 Belum terlatihnya kader Posbindu untuk pelaporan
WEB
 Perlu ditingkatkan kerjasama lintas sektor untuk
pelaksanaan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan
Metode IVA (inspeksi visual asam asetat). dan Kanker
Payudara .
PTM terintegrasi (Kesorga & UKK)

Anda mungkin juga menyukai