Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya POA (Planning Of Action)
program P2 TB PARU tahun 2018. Dalam POA ini memuat Data hasil cakupan yang telah
dilakukan penilaian oleh Dinas Kesehatan Jember. POA program P2 TB PARU ini disusun agar
dapat digunakan sebagai acuan dalam peningkatan dan perbaikan kinerja.
Kepada semua pihak yang telah ikut mendukung dalam penyusunan POA ini, kami
sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga seluruh usaha yang kita lakukan
mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhir kata, kami menyadari bahwa POA ini belum sempurna, untuk itu saran dan kritik
yang membangun demi penyempurnaan sangat kami harapkan.
S. Budi Hartono
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. MANFAAT
D. RUANG LINGKUP
A. DATA UMUM
B. DATA KHUSUS
A. IDENTIFIKASI MASALAH
B. PRIORITAS MASALAH
C. MERUMUSKAN MASALAH
D. MENCARI AKAR MASALAH
E. PEMECAHAN MASALAH DAN PENYUSUNAN RUK
BAB IV : PENUTUP
BAB V : LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HIV/AIDS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagaibelahan bumi. HIV/AIDS
adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS) sangatberakibat pada penderitanya. Acquired immunodeficiency
syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia
setelah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh evina yang membahas pemodelan matematika
pada penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) transmisi vertikal berkaitan dengan
pembuatan model SEIA. Cara penularan HIV dapat melalui hubungan seksual,penggunaan
obat suntik, ibu ke anak-anak dan lain-lain. Mengenai penyakit HIV/AIDS, penyakit ini
telah menjadi pandemi yang mengkhawatirkan masyarakat dunia,karena disamping belum
ditemukan obat dan vaksin pencegahan penyakit ini juga memiliki “window periode” dan
fase asimtomatik (tanpa gejala) yang relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal
tersebut menyebabkan pola perkembangannya seperti fenomena gunung es (iceberg
phenomena).
Jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian dunia terus meningkat
meskipun berbagai upaya preventif terus dilaksanakan. Dari beberapa cara penularan
tersebut, masing-masing penularan memiliki resiko penularan cukup besar. Oleh karena itu,
penularan HIV harus diberi pengobatan agar penyebaran mengalami perlambatan. HIV tidak
dapat disembuhkan karena tidak ada obat yang dapat sepenuhnya menyembuhkan
HIV/AIDS. Perkembangan penyakit dapat diperlambat namun tidak dapat dihentikan
sepenuhnya. Kombinasi yang tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral dapat
memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan
menunda awal terjadinya AIDS.
Pengobatan dan perawatan yang ada terdiri dari sejumlah unsur yang berbeda, yang
meliputi konseling dan test mandiri (VCT), dukungan bagi pencegahan penularan HIV,
konseling tidak lanjut, saran-saran mengenai makanan dan gizi, pengobatan IMS,
pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan
pemberian obat-obat antiretroviral. Obat antiretroviral digunakan dalam pengobatan infeksi
HIV. Obat-obatan ini bekerja melawan infeksi itu sendiri dengan cara memperlambat
reproduksi HIV dalam tubuh. Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang matematika
memberikan peranan penting untuk menganalisa pendekatan dan manajemen penularan
penyakit. Pengobatan penularan penyakit tersebut dapat dimodelkan ke dalam model
matematika yaitu model pandemi SITA (Susceptible, Infected, Treatment, AIDS) yang
dikenalkan oleh F. Nyabadza (2008).
Dalam perkembangannya, untuk menganalisa model pengobatan HIV akan digunakan
model SITA (Susceptible, Infected, Treatment, AIDS)karena HIV tidak dapat sembuh dan
hanya dapat diperlambat penyebarannya melalui pengobatan HIV. Model SITA
memperhatikan pendekatan compartmental (pembagian kelas) maka populasi dibagi
kedalam empat kelas yaitu susceptible, infected, treatment AIDS. Pada pembagian kelas
epidemi, model SITA menggambarkan alur pengobatan virus dari kelas susceptiblemaka
individu susceptiblepertama kali akan melewati periode infeksi sehingga akan memasuki
kelas infected. Setelah periode infeksi berakhir, individu dalam kelas ini akan memasuki
kelas treatment, apabila kekebalan tubuh tinggi HIV akan tetap padakelas treatment namun
jika kekebalan tubuh rendah maka akan kelas AIDS.
Dengan memperhatikan faktor penularan HIV pada model SITApengobatan HIV maka
model pun akan berubah yang kemudian akan dicari solusi sistem dan dianalisis kestabilan
sistemnya. Analisis kestabilan dilakukan menggunakan analisis kestabilan lokal yang
bertujuan untuk mengetahui kestabilan disekitar titik kesetimbangannya. Selanjutnya akan
dilakukan simulasimodel untuk mengetahui gambaran nyata model penngobatan penularan
HIV.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memperlambat kasus penularan HIV yang telah mengkhawatirkan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Menemukan kasus sedini mungkin melalui konseling dan test secara sukarela.
b. Menyebarkan informasi tentang penyakit HIV kepada masyarakat terutama
masyarakat yang beresiko.
c. Menindaklanjuti kasus yang telah ditemukan melaui penanganan komprehensif.
C. Manfaat
Sebagai acuan dalam tatalaksana program HIV di tahun 2018.
A. Data Umum
A. Data Wilayah
1. Luas Wilayah : 3.115 KM2
Wilayah dataran rendah : 70 %
Wilayah dataran tinggi : 30 %
2. Jumlah Desa/Kelurahan : 3 Desa
Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 3 Desa
Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 3 Desa
Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 & 4 : 0 Desa
B. Data Kependudukan
1. Jumlah penduduk seluruhnya : 32.488 Jiwa
Laki–laki : 15.953 Jiwa
Perempuan : 16.495 Jiwa
2. Piramida penduduk :
LAKI-LAKI UMUR PEREMPUAN
239 0-1 234
534 1-4 576
1329 5-9 1266
1452 10-14 1595
1475 15-19 1665
1379 20-24 1536
1478 25-29 1499
1374 30-34 1507
1306 35-39 1340
1188 40-44 1227
974 45-49 1068
897 50-54 749
844 55-59 857
810 60-64 588
614 > 65 738
D. Sarana Kesehatan
1. Rumah Sakit
- Rumah Sakit Pemerintah :-
- Rumah Sakit Swasta :-
2. Rumah Bersalin :-
3. Puskesmas Pembantu :2
4. Puskesmas Keliling :1
5. Polindes :1
6. BP Swasta :1
7. Praktek Dokter Swasta :-
8. Praktek Bidan Swasta :6
9. Praktek Perawat : 11
E. Ketenagaan
1. Dokter :1
2. Dokter gigi :1
3. Dokter spesialis jiwa :0
4. Sarjana Kesehatan Masyarakat :-
5. Bidan
- P3B :-
- D3 Kebidanan : 13
- Bidan di Desa :-
6. Perawat Kesehatan
- SPK :2
- D3 Keperawatan :3
- S1 Keperawatan :-
- Perawat Gigi :-
7. Sanitarian/D3 Kesling :-
8. Petugas Gizi/D3 Gizi :-
9. Asisten Apoteker :-
10. Analis Laboratorium/D3 Laboratorium :-
11. Juru Imunisasi/Juru Malaria :-
12. Tenaga Administrasi : 10
13. Sopir, Penjaga :3
14. Lain – lain :-
B. Data Khusus
No Cakupan
Indikator Penilaian Target Kesenjangan
. Nogosari Rowotamtu CurahMalang
Jumlah anak sekolah (SMA sederajat)
1 yang sudah dijangkau penyuluhan 100%
HIV/AIDS Target: 100%
Kelompok sasaran yang dijangkau Target:
2
1 kelompok / tahun
Kasus PMS yang diobati Target: 100%.
3 100%
Klien yang mendapat penanganan HIV/
4 100%
AIDS Target: 100%.
Hasil PKP
No Pencapaian
Variabel Target %
. L P Total
Jumlah anak sekolah (SMA sederajat)
1. yang sudah dijangkau penyuluhan
HIV/AIDS
Kelompok sasaran yang dijangkau
2.
Target: 1 kelompok / tahun
Kasus PMS yang diobati Target:
3.
100%.
Klien yang mendapat penanganan
4.
HIV/ AIDS Target: 100%.
BAB III
1. IDENTIFIKASI MASALAH
No Cakupan
Indikator Penilaian Target Masalah
. Nogosari Rowotamtu CurahMalang
Jumlah anak sekolah (SMA sederajat)
1 yang sudah dijangkau penyuluhan 100%
HIV/AIDS Target: 100%
Kelompok sasaran yang dijangkau
2
Target: 1 kelompok / tahun
Kasus PMS yang diobati Target: 100%.
3 100%
Klien yang mendapat penanganan HIV/
4 100%
AIDS Target: 100%.
2. Prioritas Masalah
Kasus HIV/AIDS
tinggi : Orang
N
MASALAH ANALISA MASALAH ANALISA PENYEBAB MASALAH
O
Alternatif Pemecahan Masalah
No
Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
.
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Target Waktu Volume Hasil yang Diharapkan
Kegiatan
1 Orientasi kepada kader kesehatan Peningkatan kapasita Kader 3 Desa Januari-Desember Tidak putus pengobatan
skader
2 Pengambilan sample darah Ibu Penemuan kasus/Deteksi Ibu Hamil 3 Desa Maret/Juni/September/ Ditemukan kasus secara dini
Hamil Baru Dini Desember
3 Pengambilan sample darah Penderita Penemuan kasus/Deteksi TB BTA 3 Desa Maret/Juni/September/ Pelaksananaan berjalan
TB BTA Post Dini Post Desember sukses
4 Penyuluhan HIV-AIDS Informasi tentang HIV- Siswa 3 Desa Agustus Memahami tentang penyakit
AIDS SMA dan HIV
Kelompok
beresiko
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM HIV-AIDS TH 2018
Deteksi Menemukan Bumil dan 3 Desa Januari- Wilayah Petugas Lab Terlampir
Dini kasus Px TB Paru Desember ,Bidan Wil
sedini
mungkin
JUMLAH
METRIK KEGIATAN PROGRAM HIV/AIDS TH 2018
Deteksi Dini
Rujukan
kasus
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
.
No
Uraian Kegiatan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
GANCHART
PUSKESMAS NOGOSARI
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Pelaksana
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
UPT PUSKESMAS NOGOSARI
Jl. KH. HAFIDTZ No. 1 NOGOSARI
2 Deteksi Dini
Mengetahui,
Dr. TUNSIAH
NIP. 19840620 201001 2 018
PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai POA HIV Tahun 2018, kami menyadari bahwa dalam penyusunan POA HIV ini masih ada kekurangan, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran baik dari segi penulisan maupun materi, guna perbaikan penyusunan laporan tahunan program HIV Puskesmas Nogosari yang akan datang. Semoga POA P2 HIV ini
bermanfaat terutama bagi kami dan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Nogosari pada umumnya.