JUDUL PROGRAM
PELATIHAN DETEKSI DINI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
MELALUI IDENTIFIKASI KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI
BIDANG KEGIATAN :
PKM-PENGABIDAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M)
Diusulkan Oleh :
VUSFA INDAH RHAMADAYANTY NIM 206117004; 2017; KETUA
NANDITA CITRA FEBRIANI NIM 206118006; 2018; ANGGOTA
TRI WIDIYANINGSIH NIM 116118014; 2018; ANGGOTA
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Infeksi menular seksual (IMS) merupakan masalah kesehatan pada
masyarakat di negara maju dan berkembang, namun prevalensi jauh lebih
tinggi di negara berkembang dengan keterbatasan akses pengobatan IMS
(WHO, 2012; Gandhi, Patel, & Jain, 2015). Lebih dari 30 bakteri, virus, dan
parasit pathogen dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Di Asia, jumlah
kasus baru terdiri dari empat jenis IMS pada tahun 2008 diperkirakan 78,5
juta; 7,2 juta kasus Chlamydia trachomatis; 25,4 juta kasus Neisseria
gonorrheae, 3,0 juta kasus sifilis, dan 42,9 juta kasus Trichomonas vaginalis.
Perbandingan kasus laki-laki dan perempuan masih tetap sama jika
dibandingkan dengan prevalensi pada tahun 2005 (WHO, 2012).
IMS memiliki dampak besar pada kesehatan seksual reproduksi secara
global (Gottlieb, Low, Newman, Bolan, Kamb, & Broutet, 2014). IMS
menjadi penyebab utama infertilitas dan cacat jangka panjang yang akut.
Selain itu, IMS juga dapat menyebabkan kematian dengan konsekuensi
masalah medis dan psikologis yang serius pada jutaan laki-laki, perempuan,
dan bayi (WHO, 2012; WHO, 2013). IMS sering tidak menunjukkan gejala,
sehingga sulit untuk dikontrol (Kobeissi et al., 2012). Jumlah kasus baru IMS
tahun 2012 di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 8.671 kasus, lebih sedikit
disbanding tahun 2011 (10.752 kasus), meskipun demikian kemungkinan
kasus yang sebenarnya di populasi masih banyak yang terdeteksi. Program
pencegahan dan pengendalian IMS hanya terbatas pada gejala dan etiologi
yang ditemukan (Dinkes Jateng, 2012).
Salah satu tanda dan gejala IMS, yaitu keputihan pathologis. Keputihan
pathologis memerlukan perawatan khusus karena dapat menyebabkan IMS
dan memiliki dampak besar terhadap kesehatan reproduksi (Gottlieb, Low,
Newman, Bolan, Kamb, & Broutet, 2014). Keputihan pathologis disebabkan
oleh vagina yang terganggu keseimbangannya, sehingga microbiota yang
protektif terhadap pathogen menjadi penyebab IMS (Martinez-Pena, Castro-
Escarpulli, & Aguilera-Arreola, 2013). Secara global keputihan
merupakankeluhan yang paling sering dilaporkan dan mengganggu
perempuan usia reproduksi (Ravi & Kulasekaran, 2014). Keputihan sangat
bervariasi dalam kualitas dan kuantitas antara individu dan paling sering
disebabkan oleh infeksi organisme menular seksual atau adanya peningkatan
kolonisasi mikroorganisme pathogen yang berbeda (misalnya: Gardnerella
vaginalis). Infeksi vagina yang paling umum pada perempuan disebabkan
oleh Bakterial vaginosis (40%-50%), diikuti oleh kandidosis vulvovaginal
(20- 25%), dan trikomoniasis (15-20%) (Mylonas & Bergauer, 2011).
Sebagian besar perempuan menyadari perubahan keputihan patologis dan
menimbulkan keluhan keputihan abnormal, keluhan yang dialami merupakan
1
bagian penting deteksi dini IMS (Bristow et al., 2013; Mylonas & Bergauer,
2011).
Di wilayah Cilacap setelah di observasi, di ketahui bahwa angka
perempuan yang mengalami IMS karena keputihan relatif tinggi. IMS dialami
oleh perempuan dewasa yang awal mulanya adalah ketidaktahuan mereka
tentang keputihan yang dialami apakah merujuk ke IMS atau tidak pada saat
remaja. Maka dari itu, kegiatan pelatihan deteksi dini infeksi menular melalui
identifikasi keputihan pada remaja putri.
Upaya yang dilakukan dalam hal pelatihan deteksi dini IMS melalui
identifikasi keputihan secara umu adalah dengan memberikan informasi
mengenai pentingnya kebersihan genetalia, bahaya infeksi menular seksual,
tanda-tanda keputihan yang berbahaya sebagai cara untuk mendeteksi apakah
keputihan itu merujuk pada infeksi menular seksual atau tidak kepada para
remaja putri yang beresiko terkena IMS karena keputihan yang dialaminya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan data diatas peneliti sangat tertarik untuk mengadakan kegiatan
PELATIHAN DETEKSI DINI INFEKSI MENULAR SEKSUAL MELALUI
IDENTIFIKASI KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI sejauh mana remaja
menyikapi akan hal itu.
1. Rendahnya pengetahuan remaja putri tentang deteksi dini infeksi menular
seksual melalui identifikasi keputihan
2. Rendahnya kemampuan remaja putri tentang deteksi dini infeksi menular
seksual melalui identifikasi keputihan
1.3 TUJUAN PROGRAM
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk :
1. Meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang deteksi dini infeksi
menular seksual melalui identifikasi keputihan
2. Meningkatkan kemampuan remaja putri tentang deteksi dini infeksi
menular seksual melalui identifikasi keputihan
1.4 KEUTAMAAN KEGIATAN
1. Berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan
wawasan berfikir kritis tentang kesehatan diri, melatih kemampuan
masalah-masalah yang mempengaruhi prestasi belajar para siswi.
2. Memberikan panduan tetang bagaimana sikap remaja putri terhadap
deteksi dini infeksi menular seksual melalui identifikasi keputihan.
1.5 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
1. Adanya peningkatan pengetahuan remaja putri tentang deteksi dini
infeksi menular seksual melalui identifikasi keputihan
2. Adanya peningkatan kemampuan remaja putri tentang deteksi dini
infeksi menular seksual melalui identifikasi keputihan
2
3. Artikel ilmiah tentang Deteksi Dini Infeksi Menular Seksual Melalui
Identifikasi Keputihan Pada Remaja Putri
1.6 MANFAAT KEGIATAN
Kegunaan kegiatan ini adalah :
1. Bagi Remaja
a. Meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan wawasan berfikir
kritis tentang kesehatan diri
b. Memberikan peluang untuk mahasiswa berkreasi
2. Institusi Kesehatan/Perguruan Tinggi
Sebagai salah satu sumber bacaan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan selanjutnya di bidang kebidanan khusus yang berkaitan
dengan kebidanan tentang perkembangan para siswi di sekolah. Selain
itu, hasil dari kegiatan ini juga dapat memberikan masukan di kalangan
masyarakat.
3. Bagi anak sekolah dan orangtua
Di harapkan para siswi sekolah selalu dapat mengambil pelajaran
terhadap deteksi dini infeksi menular seksual melalui identifikasi
keputihan dan dapat di sebarluaskan informasi ini kepada semua
perempuan terutama yang bermasalah dengan keputihan serta orang tua
pun dapat selalu mengawasi kesehatan anak perempuannya.
3
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Para remaja putri mempunyai pengetahuan baik tentang Infeksi
Menular Seksual. Pengetahuan atau kognitif menjadi domain yang sangat
penting dalam pembentukan sikap terhadap tindakan seseorang (overt
behavior) (Natoatmojo, 2005). Pengetahuan remaja tentang Infeksi
Menular Seksual adalah dengan keampuan menjawab pertanyaan tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penularan serta pencegahan
Infeksi Menular Seksual. Bila dilihat dari sikapnya, remaja putri di
wilayah Puskesmas Kesugihan II Cilacap mempunyai sikap yang positif
tentang infeksi menular seksual.
Tetapi, karena masih terbatasnya pengetahuan tentang IMS maka
masih seringkali ditemukan penyakit IMS yang diderita kaum hawa yang
penyebab awal mulanya adalah dari keputihan yang mana mereka tidak
tahu bahwa yang dialami dirinya itu adalah tanda dari munculnya penyakit
infeksi menular seksual.
Pelatihan deteksi dini infeksi menular seksual melalu identifikasi
keputihan pada remaja merupakan pelatihan potensial yang perlu
dikembangkan baik dari segi kesehatan maupun dari segi ekonomi. Ide
pelatihan ini berasal dari adanya keinginan mahasiswa untuk
meminimalisirkan terjadinya peningkatan infeksi menular seksual yang
dialami masyarakat terutama pada remaja kini namun masih belum
disadari sepenuhnya bahaya keputihan yang menandakan infeksi menular
seksual.
Masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan pelatihan ini adalah
para remaja putri yang ada di kawasan kota Cilacap yaitu remaja putri di
wilayah Puskesmas Kesugihan II Cilacap dengan jumlah 30-35 orang.
Kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan di Cilacap adalah tempat yang
cukup rawan terjadi penularan infeksi menular seksual sehingga kegiatan
pelatihan ini adalah kegiatan yang tepat untuk dilaksanakan.
4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
5
c. Sosialisasi mengenai pentingnya bahaya infeksi menular seksual
yang seringkali ada di masyarakat.
d. Sosialisasi mengenai pentingnya tanda-tanda keputihan yang
berbahaya sebagai cara untuk mendeteksi apakah keputihan itu
merujuk pada infeksi menular seksual atau tidak.
5. Evaluasi
Sarana untuk operasional kegiatan dalam program pelatihan
deteksi dini infeksi menular seksual melalui identifikasi keputihan
pada remaja putri dan dinilai sudah cukup.
6. Laporan Akhir
6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Pencarian tempat
di wilayah
1 Puskesmas
Kesugihan II
Cilacap
Kerjasama
dengan bidan
2 Puskesmas
Kesugihan II
Cilacap
Pengurusan izin
3
pelatihan
Pembagian
modul dan
pendidikan
4
kesehatan
kepada remaja
putri
5 Pengevaluasian
pengetahuan
remaja putri
setelah diberikan
7
modul dan
pendidikan
kesehatan
Penyusunan draft
6
laporan
Penyusunan dan
7 penyerahan
laporan akhir
LAMPIRAN-LAMPIRAN
8
Lampiran 1. Biodata Ketua
4 NIM 206117004
B. Riwayat Pendidikan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
9
ternyata dijumpai ketidaksesuaiaan dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri Anggota 1
4 NIM 206117006
B. Riwayat Pendidikan
10
C. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang /Pernah Diikuti
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaiaan dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri Anggota 2
4 NIM 106118014
11
B. Riwayat Pendidikan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-M
Anggota Pelaksana II
( Tri Widiyaningsih )
12
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengangelar) Sohimah, M. Keb
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 1031003469
5 NIDN 061010117701
6 Tempat dan TanggalLahir Cilacap, 10 Jnauari 1979
7 E-mail Sohimah79@yahoo.com
9 NomorTelepon/HP 085842538844
10 Alamat Kantor Jl. Cerme No 24 Sidanegara Cilacap
11 Nomor Telepon/Faks 0282 532 975
12 Lulusan yangTelah Dihasilkan S-1 = -… orang; S-2 = -…orang; S-3 =-… orang
1. asuhan kebidanan patologi
2. kesehatan reproduksi remaja
3.asuhan kebidanan ibu nifas
B. RiwayatPendidikan
S-1 S-2 S
Nama Perguruan Tinggi UNPAD UNPAD -3
Bidang Ilmu Kebidanan Kebidanan -
Tahun Masuk-Lulus 2002 – 2003 2009– 2011 -
Judul Perbedaan hasil Faktor-faktor yang -
Skripsi/Tesis/Disertasi persalinan sebelum dan mempengaruhi
setelah Metode Asuhan pelaksanaan Asuhan
Persalinan Normal Persalinan Normal
(APN) (APN)
Nama Prof. Hidayat Prof Nurhalim SPOG -
Pembimbing/Promotor Wajayanegara,SPOG Dr. Tri Wahyu Murni, dr
13
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 TahunTerakhir
(Bukan Skripsi, Tesis,maupun Disertasi)
Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
No. Tahun JudulPenelitian
1 2013 Analisis perbedaan pengaruh pendamping Dikti 9
persalinan terhadap lama kala II pada Ibu
primigravida di RSUD Cilacap Tahun 2013
2 2014 Analisis perilaku pekerja seks komersial dalam Dikti 14
upaya pencegahan HIV/AIDS dilokalisasi Slarang
Cilacap
3 2014 Analisis sikap remaja terhadap perilaku Dikti 11
penyimpangan seksual pada remaja di KAbupaten
Cilacap
2015 Analisis Perbedaan Kejadian Near Miss Pada Dikti 11
Pasien Obstetri Sebagai Penyebab Morbiditas Ibu
4
di RS Pemerintah dan Swasta di Kab Cilacap
14
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 TahunTerakhir
Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor/Tahun
1 Analisis perbedaan pengaruh pendamping persalinan Jurnal V/I/2014
terhadap lama kala II persalinan pada Ibu Kesehatan Al-
primigravida Irsyad
2
3
Dst
15
I. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Penghargaan Tahun
1 Tim Pemantau Independen Ujian Akhir UNNES Semarang 2012
2 Tim Pemantau Independen Ujian Akhir UNNES Semarang 2013
3 Tim Pemantau Independen Ujian Akhir UNNES Semarang 2014
Dst.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Pengabdian Masyarakat.
(Sohimah, M. Keb)
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Satuan Keterangan
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (45%)
Listrik Untuk penunjang 1 Rp 400.000 Rp 400.000
pengerjaan
laporan penelitian
Sewa Printer Untuk memprint 1 buah Rp 350.000 Rp 350.000
laporan penelitian
Flashdisk Untuk 1 Rp 80.000 Rp 80.000
penyimpanan data
SUBTOTAL (Rp) Rp 830.000
2. Perlengkapan Habis Pakai
Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp) (35%)
Kertas HVS Untuk print 5 rim Rp 80.000 Rp 400.000
naskah penelitian
Brosur Edukasi Untuk media 35 brosur Rp 25.000 Rp 875.000
informasi
Modul Edukasi Untuk media 35 buah Rp 30.000 Rp 1.050.000
panduan informasi
Poster Publik Untuk media 2 buah Rp.100.000 Rp.200.000
informasi
Air Mineral Untuk konsumsi 1 dus Rp 30.000 Rp 30.000
(Gelas)
Air Mineral Untuk konsumsi 10 botol Rp 5.000 Rp 50.000
(Botol)
Makan Siang Untuk konsumsi 40 peserta Rp 15.000 Rp 600.000
Peserta
Makan Siang
Panitia dan Untuk konsumsi 10 panitia Rp 15.000 Rp 150.000
pemateri
Biaya Untuk mencari
Telekomunikasi referensi 10 Voucher Rp 50.000 Rp 500.000
informasi laporan
17
Tinta Isi Ulang Untuk print
Printer 1 catrider
naskah laporan Rp 250.000
warna
penelitian dari
hitam Rp 750.000
pendahuluan
sampai dengan 2 catrider Rp 250.000
penutup serta warna
lampiran
Sewa LCD Untuk alat bantu
1 buah Rp 150.000 Rp 150.000
media penyuluhan
18
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
Website : www.stikesalirsyadclp.ac.id
Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Departemen/Program
Studi/Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa Ketua Pelaksana Kegiatan
20
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra
21
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
22