Anda di halaman 1dari 18

LAYANAN REHIDRASI

ORAL AKTIF
(LROA)

Oleh :
dr. Dwi Rahayu Manan
P2 Diare & Isp
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Grafik : Trend Insiden Diare Berdasarkan Hasil Kajian
Morbiditas Diare
di Indonesia dari Tahun 1992 s/d 2014
CFR KLB Diare Tahun 2005-2014
CAKUPAN PELAYANAN DIARE JAWA BARAT
TAHUN 2014
180,0
160,0
140,0
120,0
100,0
80,0
60,0
40,0
20,0
0,0
PROPORSI (%) PEMBERIAN ZINC TAHUN 2014
PROPORSI (%) PEMBERIAN ORALIT TAHUN 2014
CAKUPAN PENGGUNAAN ORALIT DI MASYARAKAT
( Riskesdas 2007 dan 2013)

45
40
35
30
25
Oralit (%)
20
zinc (%)
15
10
5
0
2007 2013
PENGERTIAN

Layanan Rehidrasi Oral

•layanan konseling rehidrasi diare


•tatalaksana diare
•upaya yang harus dilakukan dan harus diketahui apabila
terjadi diare
•pencegahan diare
•informasi lain terkait diare
Aktif yaitu..

Aktif memberikan layanan kepada orang tua/pengasuh


balita yang berkunjung ke fasyankes
Fasyankes:
Rumah Sakit, Puskemas, Poliklinik, Klinik, Rumah
Sakit Bersalin, milik pemerintah maupun swasta

Diare : BAB dg frekuensi lebih sering dari


biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) per
hari dengan konsistensi cair dan berlangsung
kurang dari 7 hari

Balita adalah anak usia 0 – 59 bulan


TUJUAN

Tujuan Layanan Rehidrasi Oral Aktif :


 Menyediakan pusat informasi tentang diare dan
penatalaksanaannya
 Melakukan konseling rehidrasi
 Menyediakan layanan oralit dan zinc
 Melakukan pembinaan pada masyarakat untuk
dapat melakukan upaya pencegahan dan
penatalaksanaan diare pada kesempatan pertama
Tujuan Tatalaksana penderita diare :

1) Mencegah dehidrasi
2) Mengobati dehidrasi
3) Mencegah gangguan nutrisi dengan
memberikan makan selama dan
sesudah diare
4) Memperpendek lamanya sakit dan
mencegah diare menjadi berat
STRATEGI
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan diare.
2. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan
potensi dan peran serta masyarakat dalam
penyebarluasan informasi kepada masyarakat
tentang pencegahan dan penanggulangan diare.
3. Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan
dalam melaksanakan Layanan Rehidrasi Oral
Aktif.
4. Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui
peningkatan sumber daya manusia, penguatan
institusi, dan standarisasi pelayanan.
 
FUNGSI

Layanan Rehidrasi Oral Aktif berfungsi:


1.Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang
diare, dan upaya pencegahan dan penanggulangannya.
2.Promosi upaya rehidrasi oral dan pemberian zinc
3.Pemberian pelayanan bagi penderita diare (yang mengalami dehidrasi
ringan- sedang), diobservasi di Layanan Rehidrasi Oral Aktif paling
sedikit selama 3 jam; orang tua/pengasuh/keluarganya akan diajarkan
bagaimana cara penyiapan oralit dan berapa banyak oralit yang harus
diminum oleh penderita.
4.Sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyarakat tentang diare dan
upaya pencegahan dan penanggulangannya.
 
KEGIATAN LROA

1) Penyuluhan/Diseminasi informasi/sosialisasi tentang


diare, cara pencegahan, pengenalan dini, dan
tatalaksanya
2) Konseling rehidrasi oral
3) Konseling pemberian oralit dan zinc
4) Penyediaan layanan oralit dan zinc
5) Melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas
masyarakat dalam hal diare upaya pencegahan dan
tatalaksananya
6) Pencatatan dan pelaporan
LOGISTIK DAN SARANA PENDUKUNG
• Tenaga Pelaksana : Dokter atau Paramedis Terlatih

• Paket aktifasi layanan rehidarsi oral:


• Persiapan
• LROA set (Media KIE, Oralit, Zinc, Air bersih, gelas,
sendok, tempat air matang, tempat duduk, TV,
wastafel, tisue, serbet, dll)

• Operasional:
• Dana untuk melakukan penyuluhan/pelatihan
• Dana bimtek
Jumlah LROA di Fasyankes pd kab/kota dalam 1 th
---------------------------------------- x 100%
Jumlah LRO di Fasyankes pd kab/kota dalam 1 th
TERIMAKASIH

18

Anda mungkin juga menyukai