Anda di halaman 1dari 25

LAYANAN REHIDRASI ORAL AKTIF

SEKSI P2
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2015
PENGERTIAN
LAYANAN REHIDRASI ORAL adalah salah satu layanan di
fasyankes, yang menyediakan
- layanan konseling rehidrasi diare
- tatalaksana diare
- upaya yang harus dilakukan dan harus diketahui apabila
terjadi diare
- pencegahan diare
- informasi lain terkait diare
kepada orang tua/pengasuh bayi/balita yang datang ke
fasyankes dan pembina masyarakat/kader dalam upaya
pencegahan dan tatalaksana diare di masyarakat
LAYANAN REHIDRASI ORAL :
 Sarana pemberian oralit dan observasi atau
pengamatan selama 4 jam untuk penderita diare
dehidrasi ringan – sedang serta penyuluhan atau
peragaan tentang cara pemberian oralit
 Sebagai upaya terobosan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat/ibu
rumah tangga, kader dan petugas kesehatan
dalam tatalaksana penderita penyakit diare
 Dapat meningkatkan kepercayaan masy dan
petugas terhadap tatalaksana penderita penyakit
diare, khususnya dengan pemberian oralit & zinc
 Aktif yaitu AKTIF :
a. memberikan layanan kepada orang tua/pengasuh
balita yang berkunjung ke fasyankes untuk
melakukan pengobatan diare;
b. melakukan kegiatan sosialisasi tentang diare, pe-
nanggulangan diare yang dapat dilakukan oleh
masyarakat
c. memberikan informasi lainnya terkait diare ke
masyarakat
d. Merujuk balita dengan diare ke layanan pengobatan
bila diperlukan
 Fasyankes : Rumah Sakit, Puskemas,
Poliklinik, Klinik, Rumah Sakit Bersalin, milik
pemerintah maupun swasta

 Diare : BAB dg frekuensi lebih sering dari


biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) per
hari dengan konsistensi cair dan berlangsung
kurang dari 7 hari

 Balita adalah anak usia 0 – 59 bulan


TUJUAN
 Tujuan Layanan Rehidrasi Oral Aktif :
 Menyediakan pusat informasi tentang
diare dan penatalaksanaannya
 Melakukan konseling rehidrasi
 Menyediakan layanan oralit dan zinc
 Melakukan pembinaan pada masyarakat
untuk dapat melakukan upaya
pencegahan dan penatalaksanaan diare
pada kesempatan pertama
 Tujuan Tatalaksana Penderita Diare :
1) Mencegah dehidrasi
2) Mengobati dehidrasi
3) Mencegah gangguan nutrisi dengan
memberikan makan selama dan
sesudah diare
4) Memperpendek lamanya sakit dan
mencegah diare menjadi berat
FUNGSI
1) Mempromosikan upaya rehidrasi
oral
2) Memberi pelayanan bagi penderita
diare
3) Memberikan pelatihan kepada
ibu/pengasuh dan kader (posyandu)
KEGIATAN
1) Penyuluhan/Desiminasi informasi/sosialisasi
tentang diare, cara pencegahan, pengenalan
dini dan tatalak-sananya
2) Konseling rehidrasi oral
3) Konseling pemberian oralit dan zinc
4) Penyediaan layanan oralit dan zinc
5) Melakukan pembinaan dan peningkatan
kapasitas masyarakat dalam hal diare upaya
pencegahan dan tatalaksananya
6) Pencatatan dan pelaporan
1) Penyuluhan Upaya Rehidrasi Oral
a. Peragaan ttg bgmn mencampur larutan oralit dan
bgmn cara memberikannya
b. Menjelaskan cara mengatasi kesulitan dalam mem-
berikan larutan oralit bila ada muntah
c. Motivasi ibu untuk memberikan makanan pd anak
atau ASI pada bayi
d. Ajari ibu bgmn meneruskan pengobatan di rumah
dan menentukan indikasi kapan anak nya dibawa
kembali ke puskesmas
e. Petugas kesehatan perlu menyuluh pengunjung
puskesmas dg jelaskan tatalaksana penderita diare
di rumah serta cara pencegahan diare
2) Pelayanan Penderita
Setelah penderita diperiksa, tentukan diagnosis dan
derajad dehidrasi di ruang pengobatan, tentukan
jumlah cairan yang harus diberikan dalam 4 jam
berikutnya dan bawalah ibu ke LROA untuk
menunggu selama diobservasi serta :
a. Jelaskan manfaat oralit dan ajari ibu membuat
larutan oralit
b. Perhatikan ibu waktu memberikan oralit
c. Perhatikan penderita secara periodik dan catat
keadaannya (pada catatan klinik penderita diare
rawat jalan) setiap 1-2 jam sampai penderita
teratasi rehidrasinya (4 jam)
d. Catat/hitung jumlah oralit yang diberikan
e. Berikan Zinc dengan dosis sesuai usia anak
f. Berikan pengobatan terhadap gejala lainnya seperti
penurun panas dan antibiotika untuk mengobati
disentri dan kolera
DEFINISI
OPERASIONAL
Layanan rehidrasi oral yg berada di fasyankes, yg
melakukan kegiatan tatalaksana diare dan atau
kegiatan lainnya sebagaimana tersebut diatas,
paling tidak pada 3 bulan terakhir dalam periode
pelaporan tahun berjalan, yang dibuktikan
dengan adanya DATA hasil pelaksanaan kegiatan
Cara Perhitungan
Capaian Indikator
Jumlah LROA di Fasyankes pd kab/kota dalam 1 th
------------------------------------------------------------ x 100%
Jumlah LRO di Fasyankes pd kab/kota dalam 1 th
LANGKAH KEGIATAN
1) Menghitung jumlah fasyankes di masing-
masing kecamatan
2) Menentukan target fasyankes yang aktif pojok
oralitnya
3) Menyiapkan logistik pendukung pojok oralit
aktif
4) Menghitung jumlah fasyankes yang aktif pojok
oralitnya
5) Menghitung jumlah orangtua/pengasuh yang
diberikan konseling rehidrasi, desiminasi
informasi, konseling rehidrasi atau penyediaan
layanan oralit
TEMPAT
1) Ruangan dilengkapi meja, teko, oralit 200
ml, gelas, sendok, lap bersih, wastafel,
poster untuk penyuluhan dan tatalaksana
penderita diare
2) Dekat tempat tunggu (ruang tunggu),
ruang periksa, serambi muka yang tidak
berdesakan
3) Dekat dengan toilet atau kamar mandi
TERIMAKASIH

25

Anda mungkin juga menyukai