Anda di halaman 1dari 2

4.2.

1 Pembahasan
Putri Dewi Kencana
2017210169
Laboratorium merupakan sebuah tempat observasi atau penelitian yang
harus bersih, hygine, dan steril baik alat, bahan, media, maupun praktikan yang
akan terlibat dalam observasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari
terkontaminasinya media dan bahan dengan lingkungan sekitar. Media untuk
observasi juga memegang peranan penting untuk menjadi tempat mikroba
melakukan metabolisme untuk tumbuh dan berkembang biak. Ini berhubungan
dengan pengambilan nutrisi yang berasal dari lingkungannya, yaitu media
pertumbuhannya dan metabolisme nutrisi tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

Praktikan didampingi oleh asisten mahasiswa mengenal dan membuat


beberapa media pertumbuhan dan mikroba. Sebelum praktikum dimulai, semua
praktikan wajib menggunakan jas lab, sarung tangan, masker, dan shower cap. Meja
praktikum disemprot dengan menggunakan cairan alkohol dan dilap dengan tissue
kering untuk mensterilkan dan mencegah terjadinya kontaminasi.

Media yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba dapat dibedakan


berdasarkan kegunaan dan sifat fisiknya. Media pertumbuhan berdasarkan
kegunaannya meliputi : Media dasar/pokok, media yang diperkaya (enrichment
media), media selektif/diferensial, media inklusif, media
pengangkutan/transportasi, dan media identifikasi (assay media). Sedangkan media
berdasarkan sifat fisiknya adalah media padat (berbentuk agar), misalnya: Nutrient
Agar, Potato DextrOse Agar. Media cair, contohnya: Tryptic Soy Broth, Nutrient
Broth. Media semi solid (setengah padat-cair), misalnya: Nutrient Gelatin.
Pada praktikum kali ini, media pertumbuhan mikroba yang digunakan
adalah Potato DextrOse Agar (PDA) dan Tryptic Soy Broth (TSB). PDA digunakan
untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang sedangkan TSB
adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan penumbuhan
bermacam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari
spesimen laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri
patogen.

PDA dibuat dengan media agar miring, dengan sifat fisik larutan kuning dan
hasil uji sterilitas media (-) negatif yang artinya tidak ada pertumbuhan mikroba
(steril). TSB dibuat dengan media agar miring, dengan sifat fisik larutan kuning
jernih dan hasil uji sterilitas media (-) negatif yang artinya tidak ada pertumbuhan
mikroba (steril) dan dapat ditabelkan sebagai berikut : dan dapat ditabelkan sebagai
berikut :
Nama Media Bentuk Sifat Fisik Hasil Uji Sterilitas
Media (=/-)
PDA Agar miring Larutan kuning - (steril)
jernih
TSB Agar miring Larutan kuning - (steril)

Pada umumnya, PDA 39 gram/liter, artinya dilarutkan 39 gram PDA dalam


satu liter air, sedangkan praktikum kali ini hanya menggunakan 100 ml air, sehingga
𝑚1 𝑚2
dengan persamaan = didapatkan PDA sebesar 3,9 gram.
𝑣1 𝑣2

Sedangkan untuk perhitungan TSB, pada umumnya, TSB 30 gram/liter,


artinya dilarutkan 30 gram PDA dalam satu liter air, sedangkan praktikum kali ini
𝑚1 𝑚2
hanya menggunakan 40 ml air, sehingga dengan persamaan = didapatkan
𝑣1 𝑣2
TSB sebesar 1,2 gram.

Selain itu, praktikan juga diajarkan bagaimana untuk membungkus media


dengan kertas kraft untuk nantinya disterilkan di dalam alat sterilisasi seperti oven
dan autoklaf. Media harus dibungkus dengan baik dan benar dengan tujuan tidak
terjadi kontaminasi.

4.2.2. Kesimpulan
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa media dasar/pokok yang dapat
digunakan untuk praktikum mikrobiologi adalah PDA dan TSB. PDA digunakan
untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang sedangkan TSB
adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan penumbuhan
bermacam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari
spesimen laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri
pathogen. Alat yang dapat digunakan untuk sterilisasi adalan oven dan autoklaf.
Hasil uji sterilitas dari PDA dan TSB adalah (-) negatif yang berarti bahwa tidak
ada pertumbuhan mikroba.

Anda mungkin juga menyukai