Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PENDETEKSI DINI KEBAKARAN PADA GEDUNG BERTINGKAT

BERBASIS ZIGBEE MESH NETWORK


Rahmatia Firda Adhana
Jl. Colombo No.1, Caturtunggal, Depok, Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
firdaadhana@gmail.com

Perkembangan teknologi khususnya dalam hal informasi dan komunikasi menjadi peran penting dalam dunia masa kini,
sebagai contoh penerapan teknologi informasi dan komunikasi telah merambah dalam segala aspek kehidupan diantaranya ialah
rumah tangga, otomotif, militer, kesehatan, industri, hingga lingkungan.
Salah satu contoh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini ialah wireless sensor network (WSN) yang
mana pengembangan dan penelitiannya masih sangat terbuka lebar. Pada penelitian ini peneliti membangun sebuah sistem deteksi
bahaya kebakaran dengan mengimplementasikan Zigbee Mesh Network berbasis wireless sensor network (WSN). Untuk sensor
pendeteksi bahaya kebakaran yang digunakan adalah LM35, dan MQ-2 selain itu untuk komunikasi wireless nya menggunakan modul
Xbee S2. Node sensor yang dibangun langsung terghubung antara modul Xbee dengan sensor LM35 dan MQ-2. Hasil dari pembacaan
sensor akan dikirim ke koordinator dan diolah di Arduino. Kemudian data yang telah diolah akan ditampilkan pada antarmuka yang
dibuat menggunakan aplikasi Visual Studio.
Dari sistem yang telah dirancang mampu bekerja tanpa mikrokontroller untuk node sensor karena hanya melakukan pembacaan ADC
dan digital. Sistem dapat bekerja dengan baik apabila jarak node dengan koordinator < 40 m. Selain itu proses pengiriman data tidak
terganggu apabila salah satu node sensor mengalami gangguan.
Kata kunci : LM35, MQ-2, Xbee S2, WSN

The development of technology especially in information and communication sector is now having a major role as the part of
modern era, for example the application of communication and information technology has reached every single aspects of life such
as household, automotive, military, health, industry, and even environment.
One of the concrete communication and information technology product is wireless sensor network (WSN) which is the
research and development is still broadly open for everyone who is willing to learn. Through this research, the researcher built a new
fire detector system by implementing Zigbee Mesh Network based on wireless sensor network (WSN). As for the fire detector that used
is LM35 and MQ-2 while for the wireless communication Xbee S2 module is used. The built-in node sensor directly connected
between the Xbee module and LM35 and MQ2. Result of the sensor reading will be transmitted to the coordinator and processed by
Arduino for next will be displayed on interface which uses Visual Studio application.
The designed system is able to function without any microcontrollers for the node sensor because it only does ADC and
digital reading. System can work well if the node and coordinator's distance is less than 40 m. Beside, the data delivery will not be
interrupted when one of the node sensor is having a bug.

Keyword : LM35, MQ-2, Xbee S2, WSN

I. Pendahuluan pendeteksi kebakaran dini untuk menghindari


1.1 Latar Belakang korban dan mendeteksi lokasi sumber kebakaran
Seiring dengan perkembangan zaman,
pada setiap ruangan gedung.
pembangunan akan gedung-gedung semakin
Sistem pendeteksi dini kebakaran dapat
menjulang tinggi. Dengan pembangunan tersebut
dibangun dengan menggunakan sensor asap dan api
dibutuhkan suatu sistem keamanan khususnya dari
untuk merasakan perubahan keadaan suhu dan
bahaya kebakaran untuk menghindari jatuhnya
adanya asap. Karena sensor hanya dapat mendeteksi
korban. Selain menghindari adanya korban, tak
pada lingkungan dimana sensor tersebut berada
dipungkiri besarnya kerugian material yang
maka setiap sensor memiliki keterbatasan
diakibatkan apabila kebakaran telah terjadi dan
jangkauan dan tidak mampu satu sensor untuk
menyebar luas hingga ke seluruh bagian ruangan
menjaga keamanan seluruh ruangan gedung. Maka
gedung. Maka dari itu dibutuhkan suatu sistem
untuk membangun sistem pendeteksi dini
1
kebakaran dibutuhkan penyebaran sensor pada 1Mbps . Oleh karena itu, jaringan nirkabel dengan
setiap ruangan gedung. Dengan adanya penyebaran menggunakan Zigbee hanya membutuhkan daya
sensor, keamanan setiap ruangan gedung dapat yang rendah. Walaupun memiliki kecepatan
terjaga. pengiriman dan penerimaan data yang lebih rendah
Perkembangan teknologi seperti Wireless dari bluetooth tetapi jarak jangkauan Zigbee
Sensor Network (WSN) saat ini sangat berkembang mencapai 200 meter diluar ruangan dan 40 meter di
pesat (Firdaus, 2014). Proses pengiriman data dalam ruangan. Keunggulan lain dari Zigbee yaitu
secara wireless dan pemantauan jarak jauh tanpa Zigbee memiliki topologi jaringan Mesh yang
peneliti harus berada dilokasi tempat sensor berada mampu membentuk jaringan yang lebih besar dan
membuat teknologi WSN sangat diminati untuk reliable .
diteliti dan dikembangkan. Perkembangan teknologi Pada penelitian yang dilakukan oleh Susana
WSN saat ini telah banyak memberikan inspirasi dkk (2015), telah diteliti sebuah sistem WSN yang
dalam penerapan dan penggunaan untuk segala digunakan untuk mendeteksi kebakaran berupa api
bidang. Beberapa contohnya ialah monitoring dan asap. Sensor api dan asap yang dihubungkan ke
lingkungan, target tracking, pipeline tracking, mikrokontroler Arduino Uno hasil pendeteksian
monitoring pertanian, supplay chain management kemudian dikirimkan melalui sms kepada pemadam
dan traffic management. Maka dari itu, penelitian- kebakaran dan tim investigasi pemadam kebakaran.
penelitian dilakukan guna menambah nilai fungsi komunikasi GSM sistem ini dibuat dengan batasan
dari WSN terutama dalam hal membangun sebuah ruangan sebanyak 3 ruang dengan ukuran sebesar
sistem yang besar namun hemat energi. Salah satu 15x15x15 cm, penemptan sensor tidak
perkembangan dari WSN ialah adanya Zigbee Mesh diperhitungkan dan sensor yang digunakan ialah
Network yang mana dirancang khusus untuk sensor api dan asap. Akan tetapi sistem ini
pembaangunan sistem skala besar dengan mengalami keterbatasan apabila jaringan GSM
pengiriman data secara multi-hop (estafet) sehingga tidak tersedia. Maka dari itu, pada penelitian kali ini
dapat menghemat energi lebih besar dari teknologi peneliti merancang sebuah sistem monitoring
WSN pada umumnya. keamanan sebuah bangunan yang dapat berdiri
Zigbee merupakan spesifikasi untuk sebuah sendiri menggunakan zigbee mesh network
protokol komunikasi tingkat tinggi dengan mengacu sehingga tidak bergantung dengan jaringan lainnya
pada standar protokol IEEE 802.15.4. Zigbee dan proses pengiriman data dapat berjalan secara
mempunyai kecepatan pengiriman dan penerimaan terus menerus.
data sekitar 250 Kbps, yang mana masih lebih
1.2 Tujuan Penelitian
rendah apabila dibandingkan dengan teknologi
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah
jaringan lainnya seperti bluetooth yang memiiki
kecepatan pengiriman dan penerimaan data hingga

2
1. Membangun sistem pemantauan dan format pesan (message format), dan standar lain
peringatan dini terhadap kebakaran pada seperti kebutuhan khusus komunikasi point to point
gedung bertingkat. untuk tujuan komunikasi antara satu radio ke radio
2. Membangun sistem keamanan yang dapat yang lainnya. Karena Zigbee adalah protokol yang
dibangun tanpa jaringan GSM tetapi dapat dibangun diatas IEEE 802.15.4 maka terdapat
di pantau dari jarak jauh. beberapa hal penting yang ditambahkan kedalam
3. Membangun sebuah sistem yang dapat lapisan jaringan. Berikut ini adalah tiga penting
dibangun dalam skala besar dengan energi yang ditambahkan kedalam lapisan jaringan Zigbee
yang rendah dan biaya yang murah. (Faludi, 2010):
4. Membangun sebuah sistem keamanan yang 1. Routing
dapat menginstalasi sendiri apabila terdapat Routing table menjelaskan bagaimana satu
sensor/jaringan yang rusak. radio dapat melewatkan pesan kepada beberapa
II. Landasan teori jenis radio lainnya selama perjalanan hingga
Wireless Sensor Network (WSN) sampai kepada tujuan pesan tersebut.
Wireless Sensor Network (WSN) atau dikenal juga 2. Ad-hoc Network Creation
dengan jaringan sensor nirkabel adalah sejumlah Ad-hoc Network Creation merupakan suatu
node sensor yang disebar dalam suatu area tertentu proses yang dilakukan secara otomatis dan
dan dihubungkan dengan sebuah jaringan nirkabel menciptakan seluruh jaringan radio di udara
agar dapat saling berkomunikasi. Selain dapat tanpa campur tangan manusia.
berkomunikasi sesama sensor node, sensor node itu 3. Self Healing Mesh
sendiri pun dapat merasakan kondisi yang berada di Self Healing Mesh berhubungan erat dengan
area tersebut seperti suhu, kelembaban, tekanan proses perbaikan jaringan apabila satu atau
udara, asap, intensitas cahaya, perubahan gerak lebih radio terputus (missing) dan kemudian
benda dan parameter-parameter lainnya yang secara otomatis akan mengkonfigurasi ulang
disesuaikan dengan kondisi area penyebaran sensor. untuk memperbaiki router yang rusak.
Protokol Zigbee Penggunaan energi terbesar pada sensor
Zigbee terdiri dari dua kata yaitu zigzag dan node adalah saat melakukan pengiriman dan
bee, yang berarti lebah yang terbang dengan penerimaan data (Abad, dkk. 2011). Zigbee
perubahan arah. Secara teknis, Zigbee merupakan mempunyai kecepatan pengiriman dan penerimaan
spesifikasi untuk sebuah protokol komunikasi data sekitar 250 Kbps, yang mana masih lebih
tingkat tinggi dengan mengacu pada standar rendah apabila dibandingkan dengan teknologi
protokol IEEE 802.15.4 (Liaison, 2008). Standar jaringan lainnya seperti bluetooth yang memiiki
IEEE 802.15.4 menentukan menejemen sumber kecepatan pengiriman dan penerimaan data hingga
daya (power management ), pengalamatan 1Mbps (Liaison, 2008). Oleh karena itu, jaringan
(adressing), perbaikan kesalahan (correction error),
3
nirkabel dengan menggunakan Zigbee hanya Dalam jaringan Zigbee mesh network, setiap
membutuhkan daya yang rendah. Walaupun komponen memiliki fungsi masing-masing agar
memiliki kecepatan pengiriman dan penerimaan dapat menyampaikan suatu pesan/informasi kepada
data yang lebih rendah dari bluetooth tetapi jarak alamat tujuan dengan sempurna. Fungsi tersebut
jangkauan Zigbee mencapai 200 meter diluar terbagi menjadi koordinator, router, dan perangkat
ruangan dan 40 meter di dalam ruangan. akhir (end device). Adapun penjelasan dari fungsi
Keunggulan lain dari Zigbee yaitu Zigbee memiliki tersebut adalah sebagai berikut (Faludi, 2010) :
topologi jaringan Mesh yang mampu membentuk 1. Koordinator (Coordinator)
jaringan yang lebih besar dan reliable (Liaison, Jaringan Zigbee hanya memiliki satu
2008). perangkat/node yang berfungsi sebagai
koordinator (coordinator device). koordinator ini
Zigbee Mesh Networking
bertanggung jawab untuk pembentukan jaringan
Prinsip khusus dari mesh networking adalah
dan menangani pengalamatan (addressing) dan
informasi ditransfer melalui serangkaian perangkat
mengatur fungsi lain yang di tentukan oleh
untuk menutupi jarak jauh dengan sedikit atau tanpa
jaringan, keamanan jaringan, dan kestabilan
degradasi. Kelebihan dari jaringan ini ialah apabila
jaringan. Sensor node yang berfungsi menjadi
salah satu perangkat gagal, mati atau sibuk maka
koordinator tidak boleh lebih dari satu.
informasi masih dapat diteruskan melalui jalur
2. Router
alternatif. Mesh networking mencari jalan paling
Router merupakan layanan terlengkap dari node
efisien yang tersedia dan secara otomatis informasi
Zigbee. Karena router dapat bergabung pada
akan kembali ke rute untuk menghindari kegagalan
jaringan yang sudah ada dan dapat berfungsi
apapun itu. Maka dari itu mesh networking sering
untuk menerima informasi, mengirim informasi,
disebut dengan jaringan yang dapat menyembuhkan
dan mengarahkan data.
dirinya sendiri. Kelebihan dari mesh networking
3. Perangkat akhir (End Device)
lainnya ialah menyediakan konfigurasi diri yakni
Perangkat akhir dapat mengirim dan menerima
ketika perangkat baru ditambahkan atau
informasi kepada router maupun koordinator
dipindahkan maka secara otomatis akan terhubung
akan tetapi perangkat ini tidak berfungsi sebagai
kedalam jaringan (Draintree, 2010). Berikut
pembawa pesan (messenger) antara satu
ilustrasi dari mesh metworking pada Gambar 2.2.
perangkat ke perangkat lainnya.

Sensor MQ-2
Sensor MQ-2 adalah sebuah sensor yang
dapat mendeteksi konsentrasi dari gas yang mudah
terbakar didalam udara dan menghasilkan tegangan

Gambar 2.1 Mesh Networking (Draintree, 2010) analog sebagai hasil pembacaan sensor. Sensor
4
dapat mengukur konsentrasi gas yang mudah C . LM35 bersifat linier contohnya apabila suhu
terbakar pada tekanan 300 hingga 10.000 ppm. 25°C, maka output-nya adalah 250 mV.
Sensor MQ-2 dapat beroperasi pada suhu antara - (Krisnamurthi, dkk. 2015). Secara matematis
20oC hingga 50°C dan membutuhkan arus sebesar pengukuran suhu dan tegangan keluaran dengan
150 mA pada tegangan 5 Volt (Afreen, dkk. 2016). sensor LM35 dapat ditulis sebagai berikut:
Menurut penjelasan Utomo (2010), sensor
𝑉𝐿𝑀35 (2.1)
MQ2 merupakan sebuah sensor yang dibuat oleh 𝑇℃ = atau 𝑉𝐿𝑀35 = 𝑇℃ × 10𝑚𝑉
10𝑚𝑉

Hanwei Electronics Semiconductor yang berfungsi


untuk mendeteksi tingkat kandungan gas tertentu Dalam jangkauan normal, LM35 dapat membaca
yang terdapat di udara. Gas tersebut dapat suhu dari -2°C hingga +150°C dengan sumber
disebakan oleh asap rokok, asap pembakaran, dan tegangan sebesar 4 – 20 V. Sedangkan untuk
gas-gas lainnya yang memiliki konsentrasi rendah jangkauan penuh dapat membaca suhu dari -55°C
seperti halnya Ammoniak, Gas H 2S yang hingga +150° C. Agar dapat membaca suhu dalam
disebabkan dari asap hasil pembakaran material jangkauan penuh maka pada pin keluaran LM35
rumah tangga dan perkantoran. Sensor MQ2 perlu ditambahkan resistor dan tegangan negatif
mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap yang dapat mengalirkan arus sebesar 50 𝜇𝐴 (Texas
perubahan gas. Pada penelitian tugas akhir ini Instruments, 2016).
sensor MQ-2 digunakan sebagai gas detector yang III. Metodologi Penelitian
mendeteksi keberadaan asap dari hasil pembakaran Perancangan Sistem
didalam ruangan. Gambar sensor MQ-2 dapat Pada penelitian tugas akhir ini dilakukan
dilihat pada Gambar 2.7 berikut : perancangan sistem agar sistem yang dibuat sesuai
dengan yang diharapkan dan mempermudah untuk
melakukan penelitian. Pada perancangan sistem
terdiri dari beberapa tahap, yakni :

Perancangan perangkat keras


Pada perancangan perangkat keras
Gambar 2.2 Sensor MQ-2 (Afreen dkk, 2016)
dibuatkan diagram blok yang berfungsi untuk
Sensor LM35DZ
mempermudah perancangan dan
LM35DZ termasuk kedalam salah satu seri
pengimplementasian sistem. Diagram blok yang
dari IC LM35. Yang mana LM35 adalah sebuah
mencakup keseluruhan sistem dapat dilihat pada
sensor suhu yang berbentuk IC dengan dengan
Gambar 3.1 dibawah ini :
keluaran hasil pengukuran sensor dinyatakan dalam
bentuk tegangan sebesar 10 mV / ° C artinya
menghasilkan tegangan 10 mV setiap kenaikan 1°

5
Baterai
Rangkaian
Regulator
Rangkaian
Baterai
sumber tegangan yang masuk pada sensor LM35,
Li-Po 12 V Regulator
3.3v Li-Po 12V
3.3v
Sensor
XBee XBee Sensor
MQ-2 dan tombol. Sebelum sumber tegangan
LM35
40E4210A 40E42290 LM35
Rangkaian
Regulator 5v
Sensor
MQ-2
Sensor Rangkaian masuk kedalam sensor tersebut, diturunkan terlebih
MQ-2 Regulator 5v
Tombol Tombol dahulu nilai tegangannya menjadi 5V maka dari itu
NODE 40E4210A
NODE 40E42290
selain masuk kedalam regulator 3.3V baterai Li-Po
Rangkaian
Baterai
XBee
Regulator
Li-Po 12V
12V juga masuk kedalam regulator 5V. Data yang
XBee 3.3v
40E420E9
40E420F5 Sensor
LM35 dikirimkan berupa hasil pembacaan sensor LM35,
Sensor Rangkaian
Arduino XBEE MQ-2 Regulator 5v MQ-2 dan juga tombol.
Shield
Tombol
Personal
Arduino Uno
NODE 40E420E9 Pengiriman dan penerimaan data terpusat
Computer
pada koordinator yakni menggunakan Xbee
Gambar 3.1 Diagram blok sistem 40E420F5. Koordinator terhubung dengan Arduino
Dari Gambar 3.1 dapat dilihat bahwa sistem Uno menggunakan Arduino Xbee shield . Data
terdiri dari 3 buah node sensor yakni node yang diterima oleh koordinator diolah didalam
40E4210A, node 40E42290 dan node 40E420E9 . Arduino Uno agar kemudian ditampilkan dalam
Node sensor 40E4210A dikonfigurasi sebagai Personal Computer (komputer). Setelah data diolah
router 1, node sensor 40E42290 sebagai router 2 kemudiaan ditampilkan dalam antarmuka
dan node sensor 40E420E9 dikonfigurasi sebagai (interface) dengan menggunakan Visual Studio.
perangkat akhir (end device). Setiap node sensor
Perancangan perangkat lunak
terdiri dari sensor suhu yakni LM35, asap yakni
Pada perancangan perangkat lunak terdiri
MQ2 dan tombol. Karena keluaran LM35 berupa
dari beberapa perancangan yakni perancangan
nilai analog yang dapat dikonversi menjadi nilai
perangkat lunak pada node sensor, perancangan
digital (ADC), sensor MQ-2 dikonfigurasi menjadi
perangkat lunak pada koordinator dan juga
digital dan tombol berupa nilai digital, maka dapat
perancangan perangkat lunak untuk antarmuka pada
dihubungkan langsung dengan Xbee tanpa
komputer. Berikut ini adalah penjelasan dari
menggunakan mikrokontroller . Hal ini dikarenakan
perancangan perangkat lunak yang digunakan:
pada Xbee telah tersedia pin I/O ADC dan digital.
Dapat dilihat juga pada Gambar 3.1 bahwa Perancangan perangkat lunak pada konfigurasi
sumber tegangan yang digunakan untuk setiap modul Xbee
node sensor ialah baterai Li-Po 12V. Karena Xbee Perancangan perangkat lunak pada

menggunakan tegangan maksimum 3.3V yang konfigurasi modul Xbee ialah hal yang terpenting,

digunakan untuk dapat melakukan transmisi data karena pada perancangan ini menentukan topologi

maka sebelum baterai Li-po tersebut masuk jaringan dan proses pengiriman data yang

kedalam Xbee diturunkan nilai tegangannya dengan digunakan. Berikut diagram alir untuk perancangan
menggunakan regulator 3.3v. sama halnya dengan perangkat lunak pada konfigurasi modul Xbee dapat
dilihat pada Gambar 3.2 .
6
Konfigurasi Xbee ini tidak menggunakan mikrokontroller pada node
Menentukan Menentukan
Xbee PC fungsi dan mode
komunikasi
Alamat tujuan sensor dan sensor langsung terhubung dengan
(DH dan DL)
modul Xbee
Xbee
XCTU
modul Xbee maka dalam pengkonfigurasian modul
Adapter
Software
Menentukan Xbee diperlukan juga untuk menentukan pin I/O
Update PIN I/O yang
Kabel firmware digunakan
FTDI
Konfigurasi yang digunakan. Dan yang terakhir adalah
XBee
Menentukan Menentukan menentukan waktu pengiriman untuk setiap data.
PAN ID waktu
(Alamat pengiriman data
Jaringan) (time sampling) Setelah modul Xbee dikonfigurasi menjadi router,

Gambar 3.2 Perancangan perangkat lunak perangkat akhir serta koordinator maka akan

konfigurasi modul Xbee menjalankan fungsinya masing-masing, seperti

Dari Gambar 3.2 diatas menjelaskan tentang yang telah dijelaskan dibawah ini :

perancangan perangkat lunak proses Perangkat akhir (End device)

pengkonfigurasian modul Xbee. Agar dapat Pada konfigurasi modul Xbee sebagai

mengkonfigurasi modul Xbee dibutuhkan Xbee perangkat akhir yakni modul Xbee dengan nomor

Adapter dan kabel FTDI sebagai perantara antara 40E420E9, maka akan menjadi node sensor

modul Xbee dengan komputer. Pengkonigurasian 40E420E9 setelah dihubungkan dengan sensor

modul Xbee menggunakan XCTU software yang LM35, MQ-2 dan tombol. Dalam penelitian ini,

dibuat oleh Digi International. Pengkonfigurasian sensor LM35 yang digunakan untuk membaca suhu

modul Xbee yang pertama dilakukan adalah ruang memiliki nilai keluaran analog yang

menentukan fungsi dari modul Xbee yakni sebagai kemudian di konfigurasi menjadi nilai digital

koordinator, router, ataukah perangkat akhir. menggunakan ADC, dan MQ-2 yang telah diatur

Untuk menentukan fungsi dari modul Xbee yang menjadi keluaran digital serta tombol memiliki nilai

digunakan dilakukan dengan cara memperbaharui keluaran digital. Berikut Gambar 3.3 yang

firmware (update firmware). Karena pada penelitian menunjukkan tentang alur kerja dari node sensor

tugas akhir ini menggunakan modul Xbee S2, maka 40E420E9 sebagai perangkat akhir :
Mulai

pada saat kita update firmware pada saat itu juga


Menghubungkan

kita menentukan jenis mode komunikasi yang Sleep 4


detik
YA
Apakah sedang
Sleep?
dengan
koordinator

digunakan. TIDAK Led Indikator


dari pin DIO 5
menyala blink
Inisialisasi
Setelah itu sangat dibutuhkan untuk PAN ID,
DH, DL, Pin
ADC dan Pin
Digital Mengirim
Memberikan Apakah pin Apakah ada
membangun sebuah jaringan WSN adalah TIDAK
nilai LOW =0
TIDAK
digital HIGH? nilai ADC ?
TIDAK nilai MSB = 0
dan LSB =0

YA
menentukan alamat jaringan Personal Area Mencari
koordinator
dengan PAN
Memberikan
YA

Kirim
nilai HIGH dari
ID yang sama Nilai
Pin digital yang
Network IDentifier (PAN ID), menentukan alamat aktif
MSB
dan LSB

Apakah
tujuan pengiriman data, menentukan fungsi modul Koordinator
tersedia? Mengirim Ke
Koordinator

Xbee yakni sebagai koordinator, router ataukah


Gambar 3.3. Flowchart alur kerja perangkat
perangkat akhir, karena pada penelitian tugas akhir
akhir
7
Pada Gambar 3.3 ditunjukkan alur kerja dari apabila pin ADC menerima data dari sensor yang
node sensor 40E420E9 sebagai perangkat akhir, membaca adanya perubahan kondisi parameter
perangkat akhir memiliki karakteristik khusus yakni maka akan mengirimkan nilai MSB dan LSB yang
dapat dikonfigurasi waktu ketika modul Xbee aktif diterimanya.
dan waktu ketika modul Xbee tidak aktif. Keadaan Router
dimana modul xbee tidak aktif disebut sleep. Pada konfigurasi modul Xbee sebagai router

Apabila modul sedang sleep maka node sensor yakni modul Xbee dengan nomor 40E4210A dan

tidak bekerja, namun apabila modul sedang tidak 40E4210A , maka akan menjadi node sensor

sleep maka akan menginisialisasi pin I/O yang 40E4210A dan node sensor 40E42290 setelah

digunakan, alamat jaringan (PAN ID), alamat dihubungkan dengan sensor LM35, Mq-2 dan

tujuan (DH dan DL). Setelah itu, modul Xbee akan tombol. Pada prinsipnya, alur kerja pengiriman data

mencari koordinator yang memiliki alamat jaringan ke koordinator dari router sama dengan proses data

yakni PAN ID yang sama. Apabila koordinator ke koordinator dari perangkat akhir. Dari proses

yang memiliki alamat PAN ID yang sama tersedia, inisialisasi pin I/O yang digunakan, alamat jaringan

maka modul Xbee akan terhubung langsung (PAN ID), alamat tujuan (DH dan DL) hingga

dengan koordinator tersebut dan kemudian berada proses pengiriman data ke koordinator. Untuk lebih

dalam satu jaringan yang sama. jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.4 yang

Terhubungnya koordinator dengan modul Xbee menunjukkan tentang alur kerja dari router.
Mulai

dapat diketahui dengan berkedipnya nyala lampu Inisialisasi


PAN ID,
DH, DL, Pin
sebagai indikator terhubungnya node perangkat ADC dan
Pin Digital

akhir dengan jaringan. Setelah itu, pin I/O digital Mencari


koordinator TIDAK
dengan PAN ID

maupun ADC akan mengirimkan data ke yang sama

Apakah
koordinator. Data tersebut berdasarkan hasil dari Koordinator
tersedia?

pembacaan sensor baik adanya perubahan kondisi YA

Menghubungkan
dengan
maupun tidak terjadi perubahan kondisi. Sebagai koordinator

contoh apabila pin digital bernilai 1 atau high maka Led Indikator
dari pin DIO
5 menyala
blink

akan mengirimkan nilai 1 pada koordinator dan pin


digital bernilai 0 atau low maka akan mengirimkan Memberik
an nilai
LOW =0
TIDAK
Apakah pin
digital HIGH?
Apakah ada nilai
ADC ?
TIDAK
Memberikan
nilai MSB = 0
dan LSB =0

nilai 0 pada koordinator. Begitu juga pada pin ADC YA YA

Memberikan
nilai HIGH Memberikan
akan mengirimkan nilai MSB (Most Significant dari Pin
digital yang
Nilai MSB
dan LSB
aktif

Byte) dan LSB (Low Significant Byte). Apabila pin Mengirim Ke


Koordinator

ADC menerima data dari sensor membaca tidak


adanya perubahan kondisi parameter maka akan
mengirimkan MSB = 0 dan LSB = 0, sedangkan Gambar 2.4 Flowchart alur kerja dari router

8
Koordinator Pada Gambar 3.5 dapat dilihat alur kerja dari
Dalam sebuah jaringan WSN menggunakan node koordinator yang mana dimulai saat
Zigbee, koordinator menjadi salah satu syarat wajib koordinator diaktifkan dengan menginisialisasi
yang harus ada dan dimiliki pleh jaringan tersebut. alamat jaringan (PAN ID) yang sama. Apabila
Pada penelitian tugas akhir ini node yang berfungsi terdapat node dengan PAN ID yang sama ,
sebagai koordinator ditugaskan untuk menerima dan koordinator akan langsung menghubungi node
mengolah data, memberikan tanggapan terhadap tersebut dan memasukkannya daam jaringan yang
data yang telah diterima, dan terhubung dengan dipimpinnya. Saat koordinator bekerja maka lampu
antarmuka sistem. Apabila koordinator tidak aktif indikator akan menyala berkedip-kedip. Setelah
maka, node sensor yang berada dalam satu jaringan node berada dalam suatu jaringan yang sama
yang sama juga tidak aktif. Maka dari itu dengan koordinator, kemudian koordinator dapat
koordinator memiliki peran yang sangat penting menerima setiap data yang dikirim dari node sensor
dalam pembangunan jaringan ini. Berikut Gambar tersebut. Akan tetapi node koordinator memiliki
3.5 yang mennunjukkan tentang alur kerja dari node karakteristik tersendiri agar data yang dikirimkan
koordinator : dapat dibaca dan diterima. Karakteristik tersebut
Mulai berdasarkan pada mode komunikasi yang digunakan
Inisialisasi
PAN ID,
oleh koordinator. Karena dalam sebuah jaringan
DH, DL,
Chanel
yang luas membutuhkan komunikasi yang luas
Mencari node namun spesifik agar setiap data yang masuk tidak
yang terhubung
dalam jaringan

TIDAK
tertukar dan menyebabkan eror yang besar, maka
LED Asosiasi
menyala
berkedip-kedip
pada penelitian tugas akhir ini menggunakan mode
pemrograman Application Programming
Apakah ada node
yang aktif dalam
Interfacing (API).
jaringan?
Pada mode API, data dikirim dalam bentuk
YA

Menghubungkan
paket data (frame data) maka satu paket data
Node dalam satu
jaringan
TIDAK memiliki panjang 0 – 23 byte termasuk nilai
Apakah ada data
checksum. Untuk data pertama, atau byte ke – 0
yang masuk?

dijadikan sebagai start byte dengan nilai yang sudah


YA
pasti yaitu 0x7e. Maka pada saat penerimaan data,
Apakah data
berawalan 0x7E?
TIDAK
Abaikan
data
koordinator hanya mengambil data dengan start
byte 0x7e. Apabila data yang dikirin oleh node
YA

sensor bukan 0x7e maka data tersebut akan di


Terima data

abaikan. Kemudian dari setiap data akan akan


Gambar 3.5 Flowchart alur kerja koordinator dimasukkan kedalam mikrokontroller untuk diolah

9
dan hasil pengolahan data tersebut dikirim ke dikarenakan sensor yang digunakan menghasilkan
antarmuka untuk ditampilkan secara visual. nilai ADC dan digital yang mana pada modul Xbee
S2 memiliki konfigurasi untuk masukkan ADC
Perancangan Perangkat Lunak Antarmuka
maupun digital. Masing-masing sensor node dibuat
Pengguna
dengan sumber daya sendiri-sendiri hal ini
Berikut Gambar 3.6 alur kerja dari antar
membuat sensor node bersifat portable. Sumber
muka yang dibuat.
daya yang digunakan dalam perancangan peneitian
kali ini ialah baterai li-po 12V . Karena modul Xbee
hanya membutuhkan masukkan 3.3v dan sensor
membutuhkan 5V, maka itu digunakan rangkaian
regulator yang dapat mengubah nilai tegangan
masukkan.
Untuk tegangan keluaran 5V digunakan
regulator LM7805 sedangkan untuk keuaran 3.3 V
digunakan regulator LM317. LM317 bersifat
adjustable, yakni nilai keluaran dapat disesuaikan
dengan kebutuhan. Berbeda dengan LM7805 yang
nilai keluarannya sudah pasti 5 V. Untuk mengubah
nilai keluaran LM317 maka rangkaian ditambahkan
Gambar 3. 6 Activity Diagram antarmuka dengan resistor dan juga resistor variabel. Apabila
pengguna nilai resistor variabel diubah maka nilai tegangan
Dari Gambar 3.6 dapat dilihat alur kerja antarmuka keluaran juga akan berubah. Secara matematis
sistem. Pertama adalah memasukkan port perancangan dengan regulator LM317 dapat
komunikasi yang digunakan, kemudian pengguna dituliskan sebagai berikut :
menghubungkan perangkat dengan antarmuka. 𝑅2 (3.1)
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 1.25𝑉 × (1 + ) + 𝐼𝑎𝑑𝑗𝑅2
Apabla com tersedia maka perangkat akan 𝑅1
terhubung dan antarmuka akan menerima data dari R2 adalah nilai resistor yang kita ubah agar
perangkat.apabila data yang diterima error maka menghasilkan keluaran yang sesuai. Dalam hal ini
antarmuka akan langsung berhenti. Namun, apabila R2 menggunakan trimpot dengan nilai 5 K ohm
data tidak error maka antarmuka akan menampilkan sedangkan R1 menggunakan resistor dengan nilai
data yang diterima. 330 ohm. Selain itu pada rangkaian regulator
menggunakan masing-masing menggunakan 2 buah
Implementasi perangkat keras
kapasitor, kapasitor disini berfungsi sebagai
Pada perancangan perangkat keras yakni
penyaring sinyal yang dapat mengganggu
node sensor yang berfungsi sebagai router dan end
komunikasi Xbee. Untuk masing-masing sensor
device tidak menggunakan mikrokontroller. Hal ini
10
seperti LM35 dapat langsung dihubungkan pada atau Zigbee Coordinator AT. API dan AT adalah
Xbee, karena nilai pin analog Xbee dapat membaca pilihan mode komunikasi yang dapat digunakan.
nilai tegangan 0 – 1,2V sedangkan keluaran dari Berikut ini Gambar 3.8 antarmuka konfigurasi Xbee
sensor tidak lebih dari jangkauan pin Xbee sehingga pada XCTU.
dapat langsung dihubungkan. Begitupun untuk MQ-
2 dan tombol yang berfungsi sebagai tombol
darurat. Pada rangkaian tombol hanya ditambahkan
sebuah resistor yang berfungsi sebagai rangkaian
pull-down. Rangkaian dari sensor node dapat dilihat
pada Gambar 3.7

Gambar 3.8 Konfigurasi modul Xbee pada


XCTU
Untuk konfigurasi dari Xbee pada Sensor
node berbeda-beda khususnya pada firmwarenya
dan harus sama pada PAN IDnya, berikut Tabel 3.3
Gambar 3.7 Rancangan perangkat keras node adalah konfigurasi dari setiap sensor node :
sensor Tabel 3.1 konfigurasi modul XBee
Dari rangkaian pada Gambar 3.7 kemudian Konfigura Sensor Sensor Sensor Sensor
si node 1 Node 2 Node 3 Node 4
dicetak diatas papan PCB dan dihasilkan PAN ID AF30061 AF30061 AF30061 AF300613
implementasi perangkat keras node sensor. 3 3 3
DH 0 0 0 0
DL 0 0 0 0
Implementasi perangkat lunak JV 1 1 0 0
Pada implementasi perangkat lunak JN 0 0 1 0
IR 1388 1388 1388 0
dilakukan beberapa tahap yakni konfigurasi Xbee, SM 0 0 4 0
Digital D0 D0 D0 -
Program Arduino, dan Program Antarmuka. input 1
Analog D1 D1 D1 -
input 2
Konfigurasi modul Xbee
Digital D4 D4 D4 -
Sebelum menggunakan Xbee terlebih dahulu harus input
Firmware Zigbee Zigbee Zigbee Zigbee
di konfigurasi fungsi dari Xbee tersebut. Pada Xbee Router Router End coordinato
AT AT Device r API
S2 fungsi dari yang akan digunakan sudah AT
terkonfigurasi pada firmware-nya. Sebagai contoh
Setelah dikonfigurasikan, dapat dibentuk
XBee yang difungsikan sebagai koordinator maka
sebuah jaringan dengan topologi Mesh. Hasil
dalam firmware digunakan Zigbee Coordinator API
11
konfigurasi dan visualisasi jaringan dapat dilihat Percobaan 2
pada Gambar 3.10 dibawah ini. Pada percobaan 2 dilakukan dengan
menonaktifkan node 40E4210A, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini :
Tabel 4.2 Percobaan 2
Node Status Lokasi
40E420E9 Aktif Lantai 3 Ruang 2
40E42290 Aktif Lantai 3 Ruang 1
Gambar 3.10 Visualisasi Zigbee Mesh Network 40E4210A Tidak Aktif Lantai 2 Ruang 1
40E420F5 Aktif Tangga Lt. 1
IV. Hasil dan Pembahasan
(Koordinator)
Hasil pengujian sistem
Pengujian sistem dilakukan dengan dua
tahap yakni pengujian komunikasi data dengan
Percobaan 3
Zigbee Mesh Network dan pengujian sistem secara
Pada percobaan 3 dilakukan dengan
keseluruhan. Pengujian ini bertujuan untuk
menonaktifkan node 40E42290, untuk lebih
menentukan penempatan node sensor yang efektif
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini :
pada Zigbee Mesh Network secara nyata. Pengujian
Tabel 4.3 Percobaan 3
sistem dilakukan dengan cara langsung
Node Status Lokasi
mengimplementasikan seluruh node sensor yang 40E420E9 Aktif Lantai 3 Ruang 2
disebarkan pada beberapa ruangan di Gedung 40E42290 Tidak Aktif Lantai 3 Ruang 1
Perpustakaan (GP) Sekolah Vokasi Universitas 40E4210A Aktif Lantai 2 Ruang 1
40E420F5 Aktif Tangga Lt. 1
Gadjah Mada. Pengujian dilakukan dengan (Koordinator)
beberapa percobaan.
Percobaan 1 Percobaan 4
Pada percobaan 1 dilakukan dengan Pada percobaan 3 dilakukan dengan
mengaktifkan semua node sensor, untuk lebih menonaktifkan node 40E42290, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini : jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.19 dibawah ini :
Tabel 4.1 Percobaan 1 Tabel 4.4 Percobaan 4
Node Status Lokasi Node Status Lokasi
40E420E9 Aktif Lantai 3 Ruang 2 40E420E9 Tidak Aktif Lantai 3 Ruang 2
40E42290 Aktif Lantai 3 Ruang 1 40E42290 Aktif Lantai 3 Ruang 1
40E4210A Aktif Lantai 2 Ruang 1 40E4210A Aktif Lantai 2 Ruang 1
40E420F5 Aktif Tangga Lt. 1 40E420F5 Aktif Tangga Lt. 1
(Koordinator) (Koordinator)

12
Pengujian Sistem dan Antarmuka didapatkan hasil pembacan suhu seperti yang
Pada pengujian ini, seluruh node sensor disajikan dalam grafik pada Gambar 4.6 dibawah
aktif dan data ditampilkan ke antarmuka. Berikut ini :
Gambar 4.5 Tampilan antarmuka hasil pengujian. Hasil Pembacaan Suhu Node
40 Sensor Vs Suhu Ruang

35
Node
40E420E9
30
Node
40E42290
25
Node
40E4210A
20
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Gambar 4.1 Hasil pengujian tampilan
antarmuka
Gambar 4.2 Hasil pembacaan suhu node sensor
Analisa Data Dari Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa hasil
Analisa data dilakukan untuk membuktikan pembacaan suhu pada setiap node sensor bersifat
kebenaran antara teori dasar dengan data hasil yang linier. Semakin tinggi suhu ruang maka hasil
diperoleh secara nyata. Analisa data berupa pembacaan suhu pada node sensor juga semakin
perhitungan atas data yang diperoleh dan pada tinggi.
penelitian ini dilakukan analisa data terhadap hasil Berdasarkan data hasil pengujian sistem
dari pembacaan suhu pada setiap node sensor. jaringan Zigbee Mesh Network dapat dilihat bahwa
Karena hasil pembacaan sensor suhu yang setiap data yang masuk ke koordinator data tersebut
dikirimkan ke koordinator berupa ADC, maka berupa frame paket data dengan panjang 0-23 byte.
digunakan persamaan sebagai berikut : Hal ini dikarenakan mode komunikasi yang
𝑑𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐷𝐶 (4.1)
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝐿𝑀35 = × 𝑉𝑟𝑒𝑓 digunakan yakni mode komunikasi API. Setiap byte
𝑚𝑎𝑘𝑠_𝑑𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶
dari paket data tersebut bernilai Heksadesimal dan
Keterangan :
memiliki informasi yang berbeda-beda.
Data ADC = hasil pembacaan adc
Maks_dataADC = 1023
KESIMPULAN
Vref = tegangan referensi (V)
Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh
Vout LM35 = hasil pembacaan sensor LM35
peneliti, dapat disimpulkan sebagai berkikut :
(mV)
1. Sistem peringatan dini kebakaran berbasis
Setelah menghitung dengan persamaan 4,
zigbee mesh network telah dapat dibangun
maka untuk mendapatkan hasil pembacaan suhu
dari jarak jauh dan hemat energi.
kedalam celcius ditambahkan dengan menggunakan
persamaan 2. Kemudian dari ketiga node sensor
13
2. Alamat PAN ID pada node sensor dalam satu Network. International Journal of Computer
jaringan harus sama agar dapat saling Science , Vol. 8 No.1.
berkomunikasi.  Afreen, S., & Begum, I. (2016). Wireless
3. Dalam satu jaringan hanya memiliki satu Sensor Network and Web Based
koordinator dan pada koordinator harus Information System for Asthma Trigger
menggunakan mikrokontroller. Factors Monitoring. International Journal &
4. Pembangunan sistem sensor jaringan nirkabel Magazine of Engineering, Technology,
dengan menggunakan topologi Mesh pada Management and Research , 334.
Zigbee Mesh Network Xbee S2 dapat  Algoiare, O. T. (2014). Design and
dibangun dengan mengkonfigurasi alamat Implementaton of Intelligent Home Using
DH= 0 dan DL=0 pada XCTU. GSM Network. Ankara: Cankaya University.
5. Node sensor yang tidak aktif tidak  Draintree. (2010). Appliying Mesh
mempengaruhi pengiriman data pada node Networking to Wireless Lighting Control.
sensor yang aktif. Mounain View: DraintreeNetwoeks.
6. Komunikasi yang digunakan oleh koordinator  Faludi, R. (2010). Building Wireless Sensor
harus dalam mode komunikasi API sedangkan Network. United States of America:
node sensor dapat menggunakan AT maupun O'Reilly.
API.  Firdaus. (2014). Wireless Sensor Network
SARAN Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha
Penelitian yang telah dilakukan dapat Ilmu.
dikembangkan dan disempurnakan lebih lanjut.  Firman, Beny; Suharyanto; Firmansyah,
Berikut saran penulis ebagai acuan pengembangan. Eka. (2012). Implementasi Komunikasi Data
1. Menambah jumlah node agar jaringan dapat Berbasis Zigbee pada SCADA. Jurnal
dibangun secara maksimal. Teknologi , 149-155.
2. Penggunaan sensor gas MQ-2 dapat  Joni, Koko; Hidayat, Risanuri; Sumaryno,
dikembangkan tidak hanya untuk mendeteksi
Sujoko. (2012). Pengujian Protokol IEEE
ada atau tidaknya asap dalam ruangan 802.15.4/Zigbee di Lingkungan Outdoor.
melainkan untuk membaca beberapa jenis
Seminar Nasional Informatika. Yogyakarta:
kandungan gas lainnya seperti CH4, LPG, UPN.
Alkohol dan Propana.
 Krishnamurti, K., & dkk. (2015). Arduino
Based Weather Monitoring System.
Daftar Pustaka
 Abad, M., & Jamali, M. (2011). Modify International Journal of Engineering
Research and General Science , Vol.3, Issue
LEACH algorithm for Wireless Sensor
2.

14
 Mige, G. E. (2012). Desain Rumah Cerdas
Berbasis Wireless Sensor Network untuk
Manajemen Energi. Seminar Nasional Sains
dan Teknologi. Kupang.
 Susana, Ratna; Ramadhan Arsyad; Aqil,
Sayidino. (2015). Implementasi Wireless
Sensor Network Prototype Sebagai Fire
Detector menggunakan Arduino Uno.
Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan .

15

Anda mungkin juga menyukai