Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KOMUNIKASI UMUM
MODEL INTERAKSI IMOGENE KING

DI SUSUN
OLEH:

KELOMPOK VI

 FAIDIN (12-071-014-010)
 SUFANDI SAID (12-071-014-019)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2013
KATAPENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul MODEL INTERAKSI IMOGENE KING
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah KOMUNIKASI
UMUM, Program Studi Keperawatan.

Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari


berbagai layanan internet. Oleh karena itu, Penulis menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi untuk saya
maupun untuk semuanya.

Makassar 06 November 2013

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 4
A. Latar belakang……………………………………………………………. 4
B. Perumusan masalah………………………………………………………. 5
C. Tujuan……………………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………... 6
A. Pengertian………………………………………………………………… 6
B. Tujuan …………………………………………………………………… 6
C. Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene King……. 7
D. Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene M. King............................ 7
E. Kerangka Konsep Sistem Terbuka……………………………………. 8
F. Model Konsep Imogene King…………………………………………. 10
G. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King.. 14
H. Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan……………………... 18
BAB III PENUTUP……………………………………………………………… 20
A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 20
B. Saran……………………………………………………………………… 20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan
komunikasi.Sehingga sekarang ilmu komunikasi berkembang pesat. Salah
satu kajian ilmu komunikasi ialah komunikasi kesehatan yang merupakan
hubungan timbal balik antara tingkah laku manusia masa lalu dan masa
sekarang dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan
perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut atau partisipasi
profesional dalam programprogram yang bertujuan memperbaiki derajat
kesehatan melaui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan timbal balik
melalui perubahan tingkah laku sehat ke arah yang diyakini akan
meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
Kenyataaanya memang komunikasi secara mutlak merupakan bagian
integral dari kehidupan kita, tidak terkecuali perawat, yang tugas sehari-
harinya selalu berhubungan dengan orang lain. Entah itu pasien, sesama
teman, dengan atasan, dokter dan sebagainya. Maka komunikasi sangatlah
penting sebagai sarana yang sangat efektif dalam memudahkan perawat
melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik.
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku
dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia
sekitarnya. Proses dimana orang yang bekerja dalam organisasi saling
mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya.
Definisi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya,
definisi komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut definisi
komunikasi nonverbal.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of
Goal Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971.
Teori pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis,
dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi,
transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner, A.
1986).
B. Perumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan di rumuskan dalam memecahkan
masalah konsep keperawatan antara lain :
1. Bagaimana gambaran model konseptual keperawatan menurut Imogene
King ?
2. Apa saja asumsi model konsep keperawatan Imogene King?
3. Apa saja model konsep dan teori keperawatan Imogene King?
4. Apa saja konsep paradigma keperawatan Imogene King?
5. Apa saja proses keperawatan menurut Imogene King?

C. Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang teori keperawatan menurut Imogene King.
2. Mengetahui asumsi model keperawtan Imogene King.
3. Mengetahui model konsep dan teori keperawatan Imogene King.
4. Mengetahui konsep paradigma Imogene King.
5. Mengetahui proses Keperawatan menurut Imogene King
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian komunikasi

Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai interaksi sosial

melalui simbol dan sistem penyampain pesan dari satu pihak kepada pihak

lain agar terjadi pengertian bersama.

Definisi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi


(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya,
definisi komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut definisi
komunikasi nonverbal.

B. Tujuan komunikasi
Tujuan Komunikasi dari Sudut Tujuan Komunikasi dari sudut
kepentingan sumber kepentingan penerima
1. memberikan informasi 1. memahami informasi
2. mendidik 2. mempelajari
3. menyenangkan/menghibur
3. menikmati
4. menganjurkan suatu tindakan/
persuasi 4. menerima atau menolak
anjuran
C. Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene King
King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan,
ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan
menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari
beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut,
kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual
(Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka
kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja
sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King
mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa
manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara
konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa
keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan
tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan kelompok dalam
memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual
Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic
Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal
systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi
sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).

D. Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene M. King


King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara
eksplisit maupun implisit.
1. Asumsi eksplisit
a. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan
lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia.
b. Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol,
berorientasi pada kegiatan waktu.
c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan
nilai klien serta perawat.
d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yang
mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas
dan menerima atau menolak keperawatan.
e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan
informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk
membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan
mungkin tidak sama.
2. Asumsi implisit
a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam
pembuatan atau pengambilan keputusan.
c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan
kesehatan.

E. Kerangka Konsep Sistem Terbuka


King memperkenalkan beberapa asumsi sebagai dasar konseptualnya.
1. Keperawatan
Keperawatan merupakan perilaku yang dapat diobservasi yang
ditemukan dalam system perawatan kesehatan masyarakat. Tujuan
keperawatan adalah menolong individu mempertahankam kesehatannya
sehingga mereka dapat berfungsi dalam peran-peran mereka. Keperawatan
dipandang sebagai proses interpersonal aksi, reaksi, interaksi dan transaksi
sehingga model keperawatan King dikenal sebagai “ An Interaction
Model”.
2. Individu
Asumsi spesifik King mengenai individu adalah individu sebagai
makhluk sosial, individu sebagai makhluk berakal, individu sebagai
makhluk rasional, individu sebagai makhluk perasa, individu sebagai
makhluk pengontrol, individu sebagai makhluk yang bertujuan, individu
sebagai makhluk berorientasi tindakan, dan individu sebagai makhluk
berorientasi waktu. Menurut King, individu mempunyai hak untuk
mengetahui berbagai hal menyangkut dirinya, hak untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan dan
kesehatan mereka, serta hak untuk menerima atau menolak perawatan
kesehatan.

3. Kesehatan
Kesehatan dipandang sebagai bagian dinamis dalam lingkaran
kehidupan, sedangkan penyakit merupakan bagian dalam lingkaran
kehidupan tersebut. Kesehatan memengaruhi upaya adaptasi yang terus-
menerus terhadap kondisi stress, baik internal maupun eksternal, melalui
pemanfaatan optimum sumber daya manusia guna meraih potensi
maksimal bagi kehidupan keseharian.

4. Lingkungan
King menyatakan, “Pemahaman mengenai tata cara manusia
berinteraksi dengan lingkungannya guna mempertahankan kesehatan
merupakan inti bagi perawat”. Sistem terbuka berimplikasi pada
terciptanya interaksi antara system dan lingkungan yang memengaruhi
perubahan lingkungan secara konstan.
F. Model Konsep Imogene King

King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan


menggunakan pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang
konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model
konsep interaksi. Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan
konsep kerjanya yang meliputi :

1. Sistem Personal
Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka).
Untuk sistem personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception),
diri (self), pertumbuhan dan perkembangan (growth and development),
citra diri (body image), ruang (space), dan waktu (time).
a. Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan
kejadian-kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang ke orang lain dan
hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang,
pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal
atau dialami oleh semua, elektif untuk semua orang, dansu bjektif
atau personal.
b. Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-
benda dan orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata
“AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, sistem
terbuka dan orientasi pada tujuan.
c. Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan
perilaku manusia. Perubahanini biasanya terjadi dengan cara yang
tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan
sumbangan fungsi genetik, pengalaman yang berarti dan memuaskan.
Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh
kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk
mencapai aktualisasi diri.
d. Citra diri (body image)
King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang
merasakan tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
e. Ruang (space)
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep
ruang, personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung
dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional,
atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi
secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah,
didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan
perilaku orang yang menempatinya.
f. Waktu (time)
` King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian
dengan kejadian yang lain, merupakan pengalaman unik setiap orang

2. Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi
antar manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang
disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relevan
dengan sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi, transaksi, peran
dan stress.
a. Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat
diobservasi oleh dua orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
b. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses
dimana informasi yang diberikan dari satu orang ke orang lain baik
langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telepon, televisi
atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal,
situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak
maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat
dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide
satu orang ke orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang sangat
penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur,
ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
c. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu
mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi
temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-
rangkaian kejadian dalam waktu.
d. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang
pada suatu saat sebagai pemberi dan disaat yang lain sebagai
penerima. Ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi perilaku yang
di harapkan pada orang yang menduduki posisi di sistem sosial,
prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang
berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2
orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
e. Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang
dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk
memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan
perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara
seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress
adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang
terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya
bervariasi, ada dimensi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu, individual, personal, dan subjektif.

3. Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran
organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk
memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik-praktik
dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem sosial
adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
a. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan
aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan formal dan informal
seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau
organisasi.
b. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa
wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik dimana latar
belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi,
validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi sertaberhubungan
dengan wewenang.
c. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan
sumbangan personal, esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-
sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
d. Pembuatan Keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk
mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual,
personal, subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan
berorientasi pada tujuan
e. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat
diubah. King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam
kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain
di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan
hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara


perawat dan pasien/klien. Hubungan perawat dan pasien/klien
merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, di mana
proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan
pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain,
demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan
perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu
pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif
terhadap lingkungan.
G. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King
1. Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi,
dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka
konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu
disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam
kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika
kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu
komunitas atau masyarakat.

Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :


a. kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat
diperlukan dan dapat digunakan.
b. Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c. Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat
membantu/merawat diri mereka sendiri.

2. Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang
dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap
stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan
menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu
untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.
3. Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam
masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara
terbuka. Merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku
sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan merupakan suatu
sistem terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi
dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan
lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus
menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan
melibatkan :

a. Lingkungan internal: mengubah energi untuk memungkinkan orang


untuk menyesuaikan diri dengan terus menerus perubahan lingkungan
eksternal.
b. Lingkungan eksternal: melibatkan organisasi formal dan
informal. Perawat adalah bagian dari lingkungan pasien.

4. Konsep Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan
interaksi perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi
mereka dalam situasi keperawatan. King menyampaikan pola intervensi
keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi
komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada
gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu
persetujuan dan membuat transaksi.
Transaksi:
 Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
 Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis
maka tujuan tercapai.
 Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan
tercapai.
 Jika interaksi perawat dan pasien/klien berjalan baik maka
tumbuh kembang dapat ditingkatkan .
 Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama
maka transaksi terjadi.
 Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
 Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian
tujuan terjadi.
Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat
professional
1. Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka,
sehingga mereka dapat berfungsi dalam peran mereka.
2. Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan
kesehatan, dan merawat orang sakit, terluka dan sekarat.
3. Fungsi perawat professional
Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses
keperawatan untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi asuhan keperawatan. King berkata dalam teori nya,
seorang perawat profesional, dengan pengetahuan khusus dan
keterampilan, dan klien yang membutuhkan perawatan, dengan
pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah pribadi, bertemu
sebagai orang asing di lingkungan alam. Mereka saling
berinteraksi, mengidentifikasi masalah, menetapkan dan mencapai
tujuan.

H. Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan


1. Pengkajian
a. Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat
membawa pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien
membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang
menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,
diantaranya adalah :
 Tingkat tumbuh kembang.
 Pandangan tentang diri sendiri.
 Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi
data terhadap status kesehatan.
 Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan
persepsi, untuk interaksi dan transaksi.
 Sosialisasi
2. Diagnosa Keperawatan
a. Dibuat setelah melakukan pengkajian.
b. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan
diagnosa keperawatan.
3. Perencanaan
a. Dibuat berdasarkan dengan keperawatan.
b. Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah
tersebut dilakukan.
c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan
tujuan dan membuat keputusan.
d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang
dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus
bertanggung jawab.
4. Implementasi
a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual
untuk mencapai tujuan.
b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
5. Evaluasi
a. Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.
b. Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan
proses keperawatan tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada
individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan
derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan,
menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau
kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan
berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu
untuk membentuk suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam
proses interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien
berbagi informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan

B. Saran
Kita sesama manusia harus saling berinteraksi agar mancapai tujuan bersama.
DAFTAR PUSTAKA

Murwani, Arnita, S.Kep. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit


Fitramaya: Yogyakarta.
Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit
Salemba Medika: Jakarta.
Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik: Edisi
4,Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Taylor, Carol, dkk. 1993. Fundamentals of Nursing The Art and Science of Nursing
Care: 2nd Edition, J.B. Lippincott Co: Philadelphia.
Perry, Potter. 1992. Fundamentals of Nursing –Concepts Process & Practice: 3rd
Edition, Mosby Year Book: London.

Anda mungkin juga menyukai