Anda di halaman 1dari 1

Aku pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya.

Situasi yang sama dengan orang yang berbeda. Perasaan bersalah itu terus menghantui-ku. Begitu
pahit dan menyesakkan. Mengganggu malam-malam indahku seperti saat ini. Aku menghembuskan
napas pelan, tidak akan mengira seperti ini jadinya.

_________________________________

“Apapun keputusanmu, aku terima. Tapi tolong pertimbangkan baik-baik.” Matanya menatapku
tajam.

Aku tersenyum kecil dan mengganguk. Berbalik arah tanpa berpamitan dan pergi meninggalkannya
sendirian.

Waktu istirahat tersisa 3 menit lagi. Ku percepat langkah menuju kantin dan tersenyum pada abang
bakso langganan. “Biasa bang.”

Tanpa perlu menjelaskan, ia pasti paham maksud ku. Hanya bakso dengan kuah ditambah garam
sedikit. Tanpa embel-embel lainnya.

“Hey Jasmine, Sendirian aja?”

Melihat siapa yang datang, senyumku langsung mengembang. Raka.

“Laper, mau makan dulu.” Kataku sambil menunjuk stand bakso dikantin.

Raka duduk didepanku, mengeluarkan sebatang cokelat dari saku bajunya. “Nih, buat lo.”

Anda mungkin juga menyukai