Anda di halaman 1dari 2

Vivi Virmanda Ramli/170116062

Kinetika Reaksi Fotosintesis (Reaksi Terang)


Reaksi terang merupakan tahap fotosintesis yang mengubah energi matahari
menjadi energi kimia. Kloroplas menyerap cahaya dan cahaya menggerakkan transfer
elektron dan hidrogen ke penerima yaitu NADP+ (nikotinamida adenine dinukleotida
fosfat). Pada proses ini, air terurai. Reaksi terang pada fotosintesis ini melepaskan
O2. Pada reaksi terang, tenaga matahari mereduksi NADP+ menjadi NADPH dengan
menambahkan sepasang electron bersama dengan nukleus hidrogen. Pada reaksi
terang juga terjadi fosforilasi yang mengubah ADP menjadi ATP. Jadi energy cahaya
diubah menjadi energi kimia dengan pembentukan NADPH: sumber dari elektron
berenergi, dan ATP; energy sel yang serba guna. Proses diawali dengan
penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Fungsi reaksi terang mengubah
energi cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan oksigen dan mengubah ADP
dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP dan NADPH.
Mekanisme Reaksi Terang
Reaksi ini melibatkan beberapa kompleks protein dari membran tilakoid
berupa pigmen yang terdiri dari sistem cahaya yang disebut fotosistem. Dua jenis
pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II
dan fotosistem I. fotosistem I dan II sebagai sistem pembawa elektron. Fotosistem
terdapat perangkat komplek protein pembentuk ATP berupa enzim ATP sintase.
Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem
ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter
yang bekerja saling memperkuat. Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi
molekul klorofil pada fotosistem II(P.680). Fotosistem II melepaskan elektron yang
akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan
untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP , satuan pertukaran energi dalam sel.
Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron
yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi
oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil.
Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.Oksigen dari proses fotosintesis
hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksidaPada saat yang sama dengan
ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron
yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP
menjadi NADPH. Jadi P 700 ( Photosistem I ) menhasilkan NADPH2 , sedang
Phoyosistem II (P 680) menghasilkan Oksigen dan ATP. Reaksi terang mengubah
energi cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan oksigen dan mengubah ADP
dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP dan NADPH2. ATP dan NADPH2 inilah
yang nanti akan digunakan sebagai energi dalam reaksi gelap. Reaksi terang terjadi di
tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan membran dalam
kloroplas. Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi
energi kimia. Jika ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka disebut grana
Fosforilasi adalah reaksi penambahan gugus fosfat kepada senyawa organik
untuk membentuk senyawa fosfat organik. Secara ringkas, reaksi terang pada
fotosintesis ini terbagi menjadi dua, yaitu fosforilasi siklik dan fosforilasi nonsiklik.

 Fosforilasi Siklik
Reaksi fotofosforilasi siklik adalah reaksi yang hanya melibatkan satu
fotosistem, yaitu fotosistem I. Dalam fotofosforilasi siklik, pergerakan
elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir di fotosistem I. Pertama, energi
cahaya, yang dihasilkan oleh matahari, membuat elektron-elektron di P700
menjadi aktif karena rangsangan dari luar elektron yang terbentuk itu
kemudian keluar menuju akseptor elektron primer kemudian menuju rantai
transpor elektron. Karena P700 mentransfer elektronnya ke akseptor elektron,
P700 mengalami defisiensi elektron dan tidak dapat melaksanakan fungsinya.
Selama perpindahan elektron dari akseptor satu ke akseptor lain, selalu terjadi
transformasi hidrogen bersama-sama elektron pada fotosistem P 700 itu Rantai
transpor ini menghasilkan gaya penggerak proton, yang memompa ion
H+ melewati membran, yang kemudian menghasilkan gradien konsentrasi
yang dapat digunakan untuk menggerakkan sintase ATP selama kemiosmosis,
yang kemudian menghasilkan ATP. Dari rantai transpor, elektron kembali ke
fotosistem I. Dengan kembalinya elektron ke fotosistem I, maka fotosistem I
dapat kembali melaksanakan fungsinya lagi Fotofosforilasi siklik terjadi pada
beberapa bakteri, dan juga terjadi pada semua organisme fotoautotrof.

 Fosforilasi Non Siklik


Reaksi fotofosforilasi nonsiklik adalah reaksi dua tahap yang melibatkan
dua fotosistem klorofil yang berbeda, yaitu fotosistem I dan II. Dalam
fotofosforilasi nonsiklik, pergerakan elektron dimulai di fotosistem II, tetapi
elektron tidak kembali lagi ke fotosistem II. Mula-mula, molekul air diurai
menjadi 2H+ + 1/2O2 + 2e-. Dua elektron dari molekul air tersimpan di
fotosistem II, Sedang ion H+ akan digunakan pada reaksi yang lain dan O2
akan dilepaskan ke udara bebas. Karena tersinari oleh cahaya matahari, dua
elektron yang ada di P680 menjadi tereksitasi dan keluar menuju akseptor
elektron primer. Setelah terjadi transfer elektron, P680 menjadi defisiensi
elektron, tetapi dapat cepat dipulihkan berkat elektron dari hasil penguraian air
tadi. Setelah itu mereka bergerak lagi ke rantai transpor elektron, yang
membawa mereka melewati pheophytin, plastoquinon, komplek sitokrom b6f,
plastosianin, dan akhirnya sampai di fotosistem I, tepatnya di P700. Perjalanan
elektron diatas disebut juga dengan "skema Z". Sepanjang perjalanan di rantai
transpor, dua elektron tersebut mengeluarkan energi untuk reaksi sintesis
kemiosmotik ATP, yang kemudian menghasilkan ATP. Sesampainya di
fotosistem I, dua elektron tersebut mendapat pasokan tenaga yang cukup besar
dari cahaya matahari. Kemudian elektron itu bergerak ke molekul akseptor,
feredoksin, dan akhirnya sampai di ujung rantai transpor, dimana dua elektron
tersebut telah ditunggu oleh NADP+ dan H+, yang berasal dari penguraian air.
Dengan bantuan suatu enzim bernama Feredoksin-NADP reduktase,
disingkat FNR, NADP+, H+, dan elektron tersebut menjalani suatu reaksi:
NADP+ + H+ + 2e- —> NADPH
NADPH, sebagai hasil reaksi diatas, akan digunakan dalam reaksi Calvin-
Benson, atau reaksi gelap.

1.
Referensi :
Aryulina, Diah. 2006. Biologi SMA dan MA Jilid 3 untuk kelas XII. Jakarta: Esis
Campbell, dkk. 2002 Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kimball, J.W. 2000. Biologi Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja
GrafindoPersada.
Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Bandung : ITB

Anda mungkin juga menyukai