1 Pengertian Suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis
(defisit neurologic fokal atau global) yang terjadi secara mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian, yang semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak karena pecahnya pembuluh darah secara spontan
2 Anamnesis Defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba, saat aktifitas/
Banding 2. Kelainan non neurologist / fungsional (contoh: kelainan jiwa) 3. Bangkitan epilepsi yang disertai paresis Todd 4. Migren hemiplegik. 5. Lesi struktural intrakranial (hematoma subdural, tumor otak, AVM). 6. Infeksi ensefalitis, abses otak. 7. Trauma kepala. 8. Ensefalopati hipertensif. 9. Sklerosis multiple 7 Pemeriksaan Laboratorium Dilakukan pemeriksaan Darah Perifer Lengkap Penunjang (DPL), Gula Darah Sewaktu (GDS), Fungsi Ginjal (Ureum, Kreatinin dan Asam Urat), Fungsi Hati (SGOT dan SGPT), Profil Lipid (Kolesterol, Trigliserida, HDL, LDL), dan Elektrolit ( Na, K, Cl). Jika perlu pemeriksaan cairan serebrospinal. Radiologis Pemeriksaan Rontgen dada untuk melihat ada tidaknya infeksi maupun kelainan jantung ( atas indikasi) Brain CT-Scan tanpa kontras (atas indikasi ) 8 Terapi 1. Konservatif: - Memperbaiki faal hemostasis (bila ada gangguan faal hemostasis) - Mencegah / mengatasi vasospasme otak akibat perdarahan : Nimodipine - Neuroprotektan:
a. Citicolin diberikan dalam 24 jam sejak awal stroke. untuk stroke
hemoragik : 150-200 mg/hari, i.v, terbagi dalam 2-3 ka;i/hari selama 2-14 hari (kelas 1 tingkat evidensi A)
b. Piracetam pemberian pertama 12 gram perinfus habis dalam 20
menit, dianjurkan dengan 3 gram bolus intra vena per 6 jam 12 gram/24 jam dengan drip kontinyu sampai hari ke 4 diberikan 4,8 gram 3 kali per hari per oral. Minggu ke 5 -12 diberikan 2,4 gram 2 kali sehari per oral ( kelas 1 tingkat evidensi B) Keterangan : pemilihan neuroprotektan berdasarkan indikasi dan kontra indikasi
2. Operatif : Dilakukan pada kasus yang indikatif/memungkinkan
(dirujuk ke faskes yang memadai) : - Volume perdarahan lebih dari 30 cc atau diameter > 3 cm pada fossa posterior. - Letak lobar dan kortikal dengan tanda-tanda peninggian TIK akut dan ancaman herniasi otak - Perdarahan serebellum - Hidrosefalus akibat perdarahan intraventrikel atau serebellum - GCS > 7 Terapi Komplikasi - Antiedema : larutan Manitol 20% - Antibiotika, Antidepresan, Antikonvulsan : atas indikasi - Anti trombosis vena dalam dan emboli paru. Penatalaksanaan faktor risiko: - Antihipertensi : fase akut stroke dengan persyaratan tertentu (Guidelines stroke 2010) - Antidiabetika : fase akut stroke dengan persyaratan tertentu (Guidelines stroke 2010) - Antidislipidemia : atas indikasi Terapi Nonfarmaka - Operatif ( dirujuk ke faskes yang memadai ) - Phlebotomi - Neurorestorasi (dalam fase akut) dan Rehabilitasi medik Infark berdarah Hidrosefalus - Non Neurologis : Hipertensi / hiperglikemia reaktif Edema paru Gangguan jantung Infeksi Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Fase lanjut : - Neurologis : gangguan fungsi luhur - Non Neurologis : Kontraktur Dekubitus Infeksi Depresi
2. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko dan komplikasi 3. Penjelasan alternative tindakan 4. Penjelasan perkiraan lama rawat 5. Penjelasan rencana tindak lanjut ( kontrol rawat jalan atau rujuk). 10 Prognosis Advitam : tergantung berat stroke dan komplikasi yang timbul Ad Fungsionam : Penilaian dengan parameter : - Activity Daily Living (Barthel Index) - NIH Stroke Scale (NIHSS) Risiko kecacatan dan ketergantungan fisik/kognitif setelah 1 tahun : 20- 30% 11 Penelaah kritis SMF Neurologi
12 Indikator Mutu 1. Perbaikan defisit neurologis
2. Tidak ada komplikasi 13 Kepustakaan Mayer stephan A, Rincon F, Treatment of IntracerebralHemorrhage. Lancet neurol 2005;4:662-72 2.Guideline Stroke 2010, klompok studi serebrovaskuler