Anda di halaman 1dari 4

1

Hidrocephalus

Definisi:
Hidrocephalus adalah peningkaan volume CSS (Cairan cerebrospinal) pada sistem ventrikel
yang menyebabkan pelebaran sistem ventriel (Lindsay K, 1998)

Patofisiologi:
Terdapat dua ventrikel lateralis di otak yang saling terhubung melalui foramen monro
menuju ventrikel III (terletak pada diencephalon diantara 2 thalamus). Dari ventrikel III CSS
melalui aquaduktus sylvii yang berada pada mesencephalon menuju ventrikel IV yang
terletak diantara cerebellum dan batang otak. CSS keluar dari ventrikel IV melalui foramen
luscha dan magendi. CSS akan melewati otak dari sisterna basalis menuju ruang sub
arachnoid di sekitar otak dan medulla spinalis. Jumlah CSS normanya ± 130 ml dengan
tekanan ± 130 mmH2O. CSS diproduksi oleh pleksus choroideus yang terletak pada ventrikel
lateralis, ventrikel III dan ventrikel IV. CSS secara pasif melewati melewati eendim pada
dinding ventrilkel menuju jaringan otak, pembuluh darah dan serabut saraf. Produksi CSS
sekitar 20 ml/jam atau 500 ml/hari. CSS diabsorbsi di villi arachnoid dan sinus venosus
(Gambar 1). Absorbsi CSS di villi arachnoid dan sinus venosus bterjadi oleh karena
perbedaan tekanan. Hidrocephalus dapat terjadi oleh karena gangguan aliran likuor (non
komunikating) atau oleh karena over produksi CSS atau hambatan absorbsi CSS
(kommunikating) (Rosenfeld JV and Watters DAK, 2000).

Gambar 1. Aliran likuor serebrospinalis (dikutip dari: Netter FH, et al, 2004)
2

Penyebab
Congenital:
1. Perdarahan neonatus
2. Stenosis aquaduktus
3. Kista ependim
4. Kisa arachnoid suprasella
5. Malforasi Chiari
6. Kista fossa posterior

Di dapat:
1. Post infeksi
2. Post trauma
3. Tumor fossa posterior
4. Tumor ventrikel III
5. Tumor pineal
6. Ventrikulitis kronis
7. Akut IVH (intraventrikel haemorhage)

Tabel 1 . Penyebab umum hidrocephalus (dikutip dari: Rosenfeld JV, Watters DAK, 2000)
Communicating Non communikating
Congenital Perdarahan ventrikel pada Stenosis aquaduktus
neonatus Kista ependim
Kista arachnoid suprasella
Malformasi chiari
Kista fossa posterior

Di dapat Post meningitis Tumor fossa posterior


Post Otitis media- meningitis Tumor ventrikel II/kista
Trauma-SAH koloid
Tumor pineal
Ventrkulitis kronis
IVH

Gambaran klinis:
Pada bayi
Muntah-muntah, mengantuk, rewel, panas, dan kejang adalah gambaran gejala paling umum.
Bila sutura belum menutup, maka perlu mengukur lingkar occipitofrontal kepala. Pengukuran
serial akan menunjukkan apakah ukuran lingkar occipitofrntal melewati garis persentil.
Fontanella cembung, vena skalp yang prominen dan “setting sun eyes”, yaitu mata tidak
dapat melakukan up gaze adalah tanda penting lain. Juga terdapat tanda “crack pot” saat
dilakukan perkusi.

Anak-anak
Panas, muntah-muntah, nyeri nkepala, gelisah, mengantuk adalah keluhan yang umum. Pada
anak juga akan terjadi kemunduran mental.

Remaja dan dewasa


Panas, nyeri kepala, dapat merupakan tanda satu-satunya hidrocephalus. Kaku kuduk dapat
terjadi oleh karena herniasi tonsiler (Avellino, 2005)
3

Dasar diagnosis
1. Pemeriksaan lingkar kepala
Lingkar kepala normal pada bayi aterm adalah 33-36 cm saat lahir. Lingkar kepala ini
akan bertambah 2 cm/bulan pada 3 bulan pertama. Antara usia 4-6 bulan akan
berambaha 1 cm. Antara usia 7-12 bulan akan bertambah 0.5 cm/ bulan.
Bertambahnya lingkar kepala secara cepat dan progresif melewati garis persentil
pada kurva pertumbuhan kepala adalah indikator diagnosis hidrocephalus.
Bertambahnya lingkar kepala secara konsisten namun masih dibawah kurva 95
persentil bukanlah hidrocephalus (Avellino, 2005)
2. USG Jaringan otak
USG dapat dilakukan bila fontanella masih terbuka atau sutura belum menutup. Pada
USG didapatkan pembesaran ventrikel dan kadang dapat memperlihatkan penyebab
hidrocephalus seperti perdarahan intraventrikuler atau sub ependim pada neonatus,
kista ventrikel II ataupun tumor ventrikel IV(Rosenfeld JV and Watters DAK, 2000)
3. Foto polos kepala
Pada anak-anak dan bayi didapatkan agambaran “split suture”. Tekanan yang tinggi
pada tulang tengkorak menunjukkan gambaran “copper beaten appearance”, erosi
dorsum sella dan kalsifikasi pada tumor atau tuberkuloma dapat menyebabkan deviasi
pineal ((Rosenfeld JV and Watters DAK, 2000; Linsay K, 1998)
4. CT Scan atau MRI
CT sacan kepala dapat menunjukkan derajat hidrocephalus dan penyebabnya.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan bila fontanella sudah menutup (Rosenfeld JV and
Watters DAK, 2000).
5. Ventrikulogram
Ventrikulogram mempelihatkan derajat hidrocephalus dan juga dapat menunjukkan
tempat hambatan (Rosenfeld JV and Watters DAK, 2000)

Differensial Diagnosis:
1. Megancephali
2. Pembesaran rongga subarchnoid
Pembesaran jaringan otak, hemimegancephali, sindroma sotos (Rosenfeld JV and
Watters DAK, 2000)

Managemen
1. Diuretik
Acetazolamid dapat mengurangi jumlah sekresi CSS pada pleksus choroideus.
Furosemid akan mengurangi kadar air pada jaringan otak, namun tidak mempengaruhi
produksi CSS. Di uretik memiliki nilai terapi rendah pada terapi hidrocephalus,
namun kadang dapat memperbaiki, bahkan mengentikan progresifitas hidrocpalus
secara temporer.
2. Shunting
Terapi definitif hidrocephalus adalah pemasangan shunting (Rosenfeld JV and
Watters DAK, 2000)

Daftar pustaka
1. Lindsay KW, Bone I (1998). Neurology and neurosurgery illustrated: raised
intracranial pressure. Churcil livingstone, Edinburg. pp: 72-80
2. Rosenfeld JV, Watters DAK (2000). Neurosurgery in the tropics: Hidrocephalus and
congenital abnormality. Maxmillian ed. Ltd. London, pp: 90-107
4

3. Avellino AM (2005). Hydrocephalus in: Singer HS, et al . Treatment of Pediatric


neurologic disorders. Taylor and Francis, London, pp: 25-35
4. Netter FH, craig JA, Perkins J (2004). Atlas of neuroanatomy and neurophysiology.
Icon, USA, pp: 6$2

Anda mungkin juga menyukai