PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tiga tugas pokok yang lebih dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
harus dilakukan oleh seluruh sivitas akademika. Ketiga dharma tersebut adalah:
masyarakat..
proposal penelitian tersebut adalah sebagai pedoman rencana awal yang akan dilakukan
peneliti, baik mengenai masalah, ruang lingkup, metode penelitian yang dipakai,
populasi dan sampel penelitian, perencanaan tempat dan waktu penelitian, instrumen
populasi. Banyak alasan yang mendasari hal tersebut, diantaranya sebaran populasi
yang luas, waktu yang dibutuhkan terlalu lama, keterbatasan biaya, dll. Lebih lanjut
antara lain (1) memudahkan jalannya penelitian, (2) penelitian lebih efisien, (3) lebih
teliti dan cermat dalam pengumpulan data, dan (4) lebih efektif. Dari berbagai alasan di
atas, sangat beralasan jika penelitian dilakukan hanya terhadap sampel saja.
Dalam menentukan sampel mana yang akan dijadikan sebagai objek penelitian
tidaklah mudah, karena sampel yang kita ambil harus dapat mewakili semua
karakteristik dari populasinya. Jika sampel yang kita jadikan tidak dapat mewakili
1
semua karakteristik populasinya, maka hasil penelitian tersebut tidak dapat dibuatkan
generalisasinya.
Dan populasi ini ialah Wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
dalam setiap penelitian harus disebutkan secara jelas yaitu yang berkenaan dengan
besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang dicakup. Tujuan diketahunya
ukuran populasi ialah agar kita dapat menentukan besarnya ukuran sampel yang
mengatakan bahwa “Mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel,
akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya,serta mutu
3. Pilihlah teknik sampling dan hitunglah besar anggota sampel yang sesuai dengan
tujuan penelitiannya.
ditempuh dapat dibagi atas 2 kategori, yaitu : simple random sampling dan multistage
random sampling. Simple random sampling adalah teknik sampling yang hanya
2
memerlukan cukup 1 tahapan dalam penarikan sampel. Sedangkan multistage random
sampel. Teknik sampling yang termasuk kategori simple random adalah simple random
random adalah stratified random sampling, cluster random sampling dan kombinasi
antara keduanya.
jumlah sampel minimal yang digunakan dalam penelitian. Dalam penentukan ukuran
sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara praktis (tidak menggunakan rumus
atau hitungan) dan cara perhitungan dengan menggunakan rumus. Banyak sekali model
rumus-rumus yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel minimum, salah
satunya rumus empiris dianjurkan oleh Issac dan Michael (1981:192) dalam Sukardi
(2004:55)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
2. Menjelaskan tentang Penarikan Sampel Acak Berlapis.
BAB II
PEMBAHASAN
“The process of breaking down the population intostrata, selecting simple random
samples from each stratum, and combining these into a single sampel to estimate
pengambilan sampel melalui proses pembagian populasi kedalam strata atau berlapis,
4
memilih sampel acak sederhana dari setiap stratum, dan menggabungkannya ke dalam
𝑁1 + 𝑁2 + ⋯ + 𝑁𝐿 = 𝑁
dari pelapisan (stratification), nilai 𝑁ℎ harus diketahui. Bila lapisan telah ditentukan,
bebas untuk lapisan yang berbeda. Ukuran sampel di dalam lapisannya dinotasikan
dengan 𝑛1 , 𝑛2 , … , 𝑛𝐿 .
Jika sebuah sampel acak sederhana diambil dari setiap lapisan, seluruh
karakteristik seluruh populasi. Jika populasi bersifat homogen, maka sampel bisa
diambil dari populasi yang mana saja, namun jika populasi bersifat heterogen, maka
sampel harus mewakili dari setiap bagian yang heterogen dari populasi tersebut
sehingga hasil penelitian dari sampel dapat terpenuhi terhadap setiap anggota
berukuran besar dan heterogen. Oleh karena itu, stratum harus dibentuk sehomogen
Keuntungan:
5
a. Dapat diperoleh nilai estimasi dengan presisi lebih tinggi untuk setiap strata
c. Setiap strata dapat dianggap sebagai populasi tersendiri sehingga bisa saja
tersendiri.
adanya pembagian populasi yang besar menjadi stratastrata yang lebih kecil.
Kerugian:
data sulit diperoleh. Akibatnya, strata yang dibuat tidak sesuai dengan tujuan.
b. Diperlukan sebuah kerangka sampel yang terpisah dan berbeda untuk setiap
kelompok.
Metode acak (Probability sampling) adalah metode pemilihan sampel dimana setiap
anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Pada probability
karena itu, sampel yang ditarik dengan cara ini dapat dipergunakan untuk melakukan
Teknik ini digunakan apabila populasi memiliki anggota atau unsur yang
homogeny dan bersrata secara proporsional. Langkah-langkah dalam teknik ini yaitu
6
memiliki unsur populasi. Masing-masing subpopulasi diusahakan homogen. Dari
jumlah anggota sampe penelitian. Cara-cara penarikan sampel acak berlapis dengan
Di dalam sampling acak berlapis, penentuan besarnya sampel ditentukan oleh tiga hal,
yaitu:
7
2. Besarnya tingkat keyakinan untuk menjamin bahwa nilai parameter yang
dengan:
stratum, sebab
𝒌
𝑵= ∑ 𝒏𝒊
𝒊=𝟏
𝜎𝑖, 𝑖 = 1, 2, 3, … , 𝑘
3. Biaya untuk memperoleh satu observasi dalam setiap stratum dengan symbol
8
𝐶𝑖, 𝑖 = 1, 2, 3, … , 𝑘
Alokasi sampel kesetiap stratum untuk estimasi rata rata populasi diperoleh
dengan
𝑁𝑖 𝜎𝑖 ∕√𝐶𝑖
rumus: 𝑛𝑖 = dimana 𝑖 = 1, 2, 3, … , 𝑘
∑𝑘 𝑁𝑖 𝜎𝑖 ∕√𝐶𝑖
𝑖=1
Keterangan :
stratum, maka 𝐶𝑖 = 1 untuk setiap I, maka rumus alokasi optimum dari Neyman
𝑁𝑖 𝜎𝑖
sebagai berikut: 𝑛𝑖 = ⌊ 𝑘 ⌋𝑛 dimana 𝑖 = 1, 2, 3, … , 𝑘
∑𝑖=1 𝑁𝑖 𝜎𝑖
𝐍𝐢 √𝐏𝐢 𝐐𝐢 ∕𝐂𝐢
𝑛𝑖 = dimana 𝑖 = 1, 2, 3, … , 𝑘
∑𝐤
𝐢=𝟏 𝐍𝐢 √𝐏𝐢 𝐐𝐢 ∕𝐂𝐢
Keterangan :
G. Contoh Soal
9
dalam tabungan oleh karyawan-karyawan dari pendapatan mereka bulan lalu.
Penyelesaian:
pekerja kerikil atau laboraturium, 1000 adalah mandor atau manager menengah,
𝑁𝑖
𝑛𝑖 = 𝑛
𝑁
𝑁1 3500
𝑛1 = 𝑛 = 50 = 35
𝑁 5000
𝑁2 1000
𝑛2 = 𝑛 = 50 = 10
𝑁 5000
𝑁3 500
𝑛3 = 𝑛 = 50 =5
𝑁 5000
Kemudian kita pilih sampel acak dengan menggunakan tabel bilangan acak, sesuai
1
= [(3500)(10,16) + (1000)(22,15) + (500)(21,18)]
5000
= 14,39
10
Varian yang diduga :
3
1 𝑁𝑖 − 𝑛𝑖 𝑠𝑖2
𝑠𝑋2̅ 𝑠𝑡 = 2 ∑ 𝑁2 ( )
𝑁 𝑁𝑖 𝑛𝑖
𝑖=1
= 0,57
2. Seorang peneliti pasar ingin mengetahui proporsi para ibu rumah tangga yang
menyenangi sejenis barang konsumsi X. Untuk itu ibu rumah tangga dikelompokan
menjadi 3 stratum yaitu stratum I mereka yang tinggal di daerah yang banyak
pabrik, stratum II mereka yang tinggal didaerah pertokoan, dan startum III mereka
𝑛1 = 20, 𝑛2 = 8, 𝑛3 = 12
𝑎1 = 16, 𝑎2 = 2, 𝑎3 = 6
𝑎𝑖 = banyaknya sampel ibu rumah tangga stratum ke-I yang meyukai barang
konsumsi X
Berdasarkan data diatas buat perkiraan interval proporsi ibu rumah tangga yang
11
menyukai barang konsumsi X. Dengan tingkat kepercayaan 95%.
1 20 16 0,80
2 18 2 0,25
3 12 6 0,50
1
𝑃̂𝑠𝑡 = [(150)(0,80) + (62)(0,25) + (93)(0,50)] = 0,60
310
3
1
𝑠𝑃2̂ 𝑠𝑡 = 2 ∑ 𝑁𝑃2̂𝑖 𝑆𝑃2̂𝑖
𝑁
𝑖=1
1
𝑠𝑃2̂ 𝑠𝑡 = [(155)2 (0,007) + (62)2 (0,024) + (93)2 (0,020)]
310
= 0,0045
Perkiraan interval proporsi ibu rumah tangga yang menyukai barang konsumsi X
12
Maka batas bawah selang kepercayaan adalah sebagai berikut:
Kesimpulan :
Jadi, dengan tingkat kepercayaan 95%. Proporsi ibu rumah tangga yang menyukai
adalah sebesar 0,1342 atau 13,42% yang berarti sangat besar, sehingga untuk
jumlah jam perminggu yang dihabiskan oleh suatu sebuah rumah tangga untuk
menonton televisi survei dilakukan oleh 3 kota yang memiliki karakteristik yang
kebanyakan orang lanjut usia dengan sedikit sekali anak-anak. Sedangkan kota B
sampel sebanyak 40 rumah tangga dengan 𝑛𝐴 = 20, 𝑛𝐵=8, 𝑛𝐶=12 . Hasil surveinya
36 28 26 41 27 4 49 10 8 15 21 7
43 29 32 37 15 41 25 30 14 30 20 11
36 25 29 31 12 32 34 24
13
39 38 40 45
28 27 35 34
Dugalah rata-rata jumlah menonton televisi untuk semua rumah tangga dikit 3 kota
Jawab:
N 20 8 12
𝑁1 155 62 93
1
𝑦̅𝑠𝑡 = [155(33900) + 62(25125) + 93(19000)] = 27,7
310
𝐿
1 𝑁𝑖 − 𝑛𝑖 𝑠𝑖2
𝐵 = 2 √𝑉̂ (𝑦
̅𝑠𝑡 ) = 2 √ 2 ∑ [𝑁𝑖2 ]
𝑁 𝑁𝑖 𝑛𝑖
𝑖=1
1 2
(0,871)(35,358) 2
(0,871)(232,411) 2
(0,871)(87,636)
=2√ [155 + 62 + 93 ] = 2,8
(310)2 20 8 12
4. Dengan menggunakan sebagian data diatas, ingin diketahui berapa besarnya sampel
secara keselurahan dan bagi setiap stratum untuk membuat perkiraan proporsi ibu
rumah tangga yang menyukai barang konsumsi X, kalau batas atas kesalahan
𝑁1 = 155, 𝑁2 = 62, 𝑁3 = 93, sedangkan 𝑃1 , 𝑃2, 𝑃3 diganti dengan nilai hasil survei
sebelumnya 𝑝1 =0,8, 𝑝2 =0,25, 𝑝3 =0,50 dan 𝑐1= 𝑐2= 9 SMU dan 𝑐3 = 16 SMU dengan
14
Untuk menentukan jumlah sampel yang akan digunakan kita gunakan rumus
Dimana
𝑁1
√𝑃̂1 𝑄̂1⁄𝑐
1
𝑊𝑖 = | ∑3 |
𝑖=1 𝑁1
√𝑃̂1 𝑄̂1⁄𝑐
1
Jadi :
155
√(0,8+0,2)⁄
𝑊1 =
155 62
9
155
= [20.667
41,214
]= 0,50
√(0,8+0,2)⁄ + √(0,25)(0,75)⁄ + √(0,5)(0,5)⁄
9 9 16
62
√0,25+0,75⁄9 8,949
𝑊2 = 155 =[ ]= 0,22
62 155 41,214
√(0,8)(0,2)⁄ + √(0,25)(0,75)⁄ + √(0,5)(0,5)⁄
9 9 16
93
√0,5+0,5⁄16
11,625
𝑊3 = 155 =[ ]= 0,28
62 155 41,214
√(0,8)(0,2)⁄ + √(0,25)(0,75)⁄ + √(0,5)(0,5)⁄
9 9 16
𝐵 = 0,10
𝐵2
𝐷= = 0,0025
4
̂ 𝑄
𝑁 𝑃 ̂
∑3𝑖=1 1 1 1 18686,46
𝑊1
𝑛= = = 62,3 = 63
𝑁2 𝐷+∑3𝑖=1 𝑁1 𝑃̂1 𝑄̂1 240,25+59,675
𝑛2 = 𝑛𝑤2 = (63)(0,22) = 14
𝑛3 = 𝑛𝑤3 = (63)(0,28) = 18
15
5.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
𝑁1 + 𝑁2 + ⋯ + 𝑁𝐿 = 𝑁
dari pelapisan (stratification), nilai 𝑁ℎ harus diketahui. Bila lapisan telah ditentukan,
bebas untuk lapisan yang berbeda. Ukuran sampel di dalam lapisannya dinotasikan
dengan 𝑛1 , 𝑛2 , … , 𝑛𝐿 . Jika sebuah sampel acak sederhana diambil dari setiap lapisan,
karakteristik seluruh populasi. Jika populasi bersifat homogen, maka sampel bisa
diambil dari populasi yang mana saja, namun jika populasi bersifat heterogen, maka
sampel harus mewakili dari setiap bagian yang heterogen dari populasi tersebut
sehingga hasil penelitian dari sampel dapat terpenuhi terhadap setiap anggota
berukuran besar dan heterogen. Oleh karena itu, stratum harus dibentuk sehomogen
17
3.2 Saran
kekurangan, untuk itu saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/133749290/Contoh-Penarikan-Contoh-Berlapis
https://statistikaterapan.files.wordpress.com/2008/09/sampel-acak-berstrata.pdf
http://stat.ipb.ac.id/en/uploads/STK221/STK221_04.pdf
http://stat.ipb.ac.id/en/uploads/STK221/STK221_04.pdf
http://nenengismayanti.blogspot.com/2010/04/penarikan-sampel.html
http://aina-tunk.blogspot.com/2012/07/pengertian-populasi-sampel-teknik.html
http://hakikatilmudanpenelitian.blogspot.com/2010/04/penarikan-sampel.html
http://www.portal-statistik.com/2014/02/sampel-acak-berstrata-atau-stratified.html
http://www.portal-statistik.com/2014/02/teknik-pengambilan-sampel-dengan-metode.html
19