Anda di halaman 1dari 17

Desain Bujur Sangkar

The Graeco - Latin


Darmawan Arief RH 145060700111025 DATA DIRI
jobdesc : mencari materi

Antung Yaser Reza P 145060701111039

jobdesc : membuat dan melanjutkan ppt

Redina Bella Masitho 145060701111071

jobdesc : melanjutkan pengerjaan ppt


Saftyanti Ayu M 145060707111010
Jobdesc: mencari materi dan
memulai membuat ppt

Ifthor Dinana Muhammad 145060707111022


Jobdesc : mencari materi
Desain Bujur Sangkar Graeco - Latin
Pada dasarnya RBGL
gabungan dari dua bujur RBGL merupakan perluasan
sangkar yang saling dari RBSL sehingga prosedur
orthogonal, dimana terdiri pengacakan dan analisisnya
dari huruf latin dan hruf sama RBSL
Yunani

RBGL diperuluas dari RBSL Pemasangan suatu huruf


dengan pengacakan yang Latin dengan Yunani hanya
ketiga yaitu faktor α,ß,γ,δ terjadi satu kali
•  Rancangan Bujur Sangkar Graeco Latin
merupakan gabungan dari dua
Rancangan Bujur Sangkar Latin yang
saling ortogonal. Dengan syarat baris,
kolom, huruf Latin, dan huruf Yunani
mempunyai taraf yang sama dan setiap
huruf Yunani hanya muncul sekali di setiap
Hubungan baris, kolom, dan huruf Latin.
dan Tujuan
•  Rancangan Bujur Sangkar Graeco Latin
(RBSGL) bertujuan untuk menghilangkan
tiga variasi.
Model
i = 1,2,..., p
j = 1,2,..., p
Yijkl = µ + θ i + τ j + ωk + Ψij (k )
k = 1,2,..., p
l = 1,2,..., p

y ijkl = observasi pada baris ke i, kolom je l, untuk huruf latin ke j,


dan huruf Yunani ke k.
θi = efek dari perlakuan baris ke - i
τj = efek dari perlakuan huruf latin ke-j
ωk = efek dari perlakuan huruf Yunani ke-k
Ψl = efek perlakuan kolom ke-l
∈ijkl = komponen error, NID(0, σ 2 )
Pengacakan
Pengacakan Pertama
•  Pengacakan huruf latin

Pengacakan kedua
•  Pengacakan huruf Yunani
Contoh Studi Kasus
Seorang peneliti mempelajari efek 5 perlakuan berbeda
dari bahan bakar roket yang dinotasikan A, B, C, D, dan E
terhadap tingkat pembakaran pada aircrew escape system, yaitu
α, ß, γ, δ, dan ε. Masing-masing perlakuan dicampur
berdasarkan bahan mentah dan disiapkan oleh beberapa
operator, dimana operator memiliki skill dan pengalaman berbeda
serta diberikan faktor tambahan yaitu uji perakitan (assembly test).
Bahan Operator
Yi Yi2
Mentah 1 2 3 4 5
1 Aα=24 Bγ=20 Cε=19 Dß=24 Eδ=24 111 12321
2 Bß=17 Cδ=24 Dα=30 Eγ=27 Aε=36 134 17956
3 Cγ=18 Dε=38 Eß=26 Aδ=2 Bα=21 130 16900
7
4 Dδ=26 Eα=31 Aγ=26 Bε=23 Cß=22 128 16384
5 Eε=22 Aß=30 Bδ=20 Cα=2 Dγ=31 132 17424
9
y…l 107 143 121 130 134 635
y…l2 ß=119,
a=135, 11449 20449
γ= 121, 14641
δ=122, ε=13816900 17956
A=143, B=101, C=112, D=149, E=130
Hipotesis
• Tidak ada perbedaan tingkat pembakaran pada aircrew
H0 system berdasarkan formulasi

• Paling tidak terdapat satu perbedaan tingkat pembakaran


H1 pada aircrew system berdasarkan formulasi

• Tidak ada perbedaan rata-rata tingkat pembakaran pada


H0 aircrew system berdasarkan bahan mentah

• Paling tidak terdapat satu perbedaan rata-rata tingkat


H1 pembakaran pada aircrew system berdasarkan bahan
mentah
Hipotesis
• Tidak ada perbedaan rata-rata tingkat pembakaran pada
H0 aircrew system berdasarkan operator

• Paling tidak terdapat satu perbedaan rata-rata tingkat


H1 pembakaran pada aircrew system berdasarkan operator

• Tidak ada perbedaan rata-rata tingkat pembakaran pada


H0 aircrew system berdasarkan uji perakitan

• Paling tidak terdapat satu perbedaan rata-rata tingkat


H1 pembakaran pada aircrew system berdasarkan uji perakitan
Perhitungan ANOVA Graeco-Latin
SS_Total =∑𝑖𝑗𝑘𝑙=1↑𝑝▒𝑌​𝑖𝑗𝑘𝑙↑2 
− ​𝑌↑2 /𝑁  
= (242+202+192+…+312) - ​ SS_Kolom = ​1/𝑝 ∑𝑙=1↑𝑝▒𝑌​𝑙↑2 
635↑2 /25  − ​𝑌↑2 /𝑁  
= 16805 – 16129 = ​(​107↑2 +​143↑2 +​121↑2 +​
= 676 130↑2 +​134↑2 )/5  - ​635↑2 /25 
= 150

SS_Baris =​1/𝑝 ∑𝑖=1↑𝑝▒𝑌​𝑖↑2 − ​
𝑌↑2 /𝑁  
= ​(​111↑2 +​134↑2 +​130↑2 +​
128↑2 +​130↑2 )/5  - ​635↑2 /25 
= 68
Perhitungan ANOVA Graeco-Latin
SS_Yunan =​1/𝑝 ∑𝑘=1↑𝑝▒𝑌​
𝑘↑2 − ​𝑌↑2 /𝑁  
=​ SS_Error = SS_Total – SS_Baris –
(1352+1192+1212+1222+13 SS_Kolom – SS_Yunani – SS_
82)/5  - ​635↑2 /25  Latin
= 62 = 676 – 68 – 150 – 62 – 330
=66

SS_Latin/Formulasi =​1/𝑝 
∑𝑗=1↑𝑝▒𝑌​𝑗↑2 − ​𝑌↑2 /𝑁  
= ​(​143↑2 +​101↑2 +​112↑2 +​
149↑2 +​130↑2 )/5  - ​635↑2 /25 
= 330
Tabel ANOVA
Sumber SS df MS F
Formulasi/Latin 330 4 82,5 10
Bahan Mentah/Baris 68 4 17 2,06
Operator/Kolom 150 4 37,5 4,54
Uji Perakitan/Yunani 62 4 15,5 1,89
Error 66 8 8,25
Total 676 24

Daerah Kritis

•  Fhitung ˃ Ftabel(3,84)
Kesimpulan
Karena Fhitung = 2,06 ˂ 3,84,
Karena Fhitung = 10 ˃ 3,84,
maka H0 diterima artinya tidak
maka H0 ditolak artinya ada
ada perbedaan rata-rata tingkat
perbedaan tingkat pembakaran
pembakaran pada aircrew
pada aircrew system
system berdasarkan bahan
berdasarkan formulasi
mentah

Karena Fhitung = 1,89 ˂ 3,84,


Karena Fhitung = 4,54 ˃ 3,84,
maka H0 diterima artinya tidak
maka H0 ditolak artinya ada
terdapat perbedaan rata-rata
perbedaan rata-rata tingkat
tingkat pembakaran pada
pembakaran pada aircrew
aircrew system berdasarkan
system berdasarkan operator
berdasarkan uji perakitan
Pertanyaan
•  Apakah bisa hanya dilakukan 1 uji hipotesis ? Iqlima
•  Nilai latin dan yunani muncul dari mana ? deka
•  Maksud dari menghilangkan 3 variasi ? winona
Sekian dan terima kasih J
Any question?

Anda mungkin juga menyukai