Anda di halaman 1dari 17

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN

Dalam rancangan bujur sangkar latin ( RBL ) kita akan g j g mencobakan perlakuan perlakuan di dalam kelompok dengan dua cara, yang biasanya disebut baris dan kolom. Setiap perlakuan hanya diberikan sekali untuk setiap baris dan kolom kolom. Rancangan ini dikenal sebagai rancangan yang mampu mengelompokan satuan percobaan berdasarkan dua kriteria melalui pengelompokan baris dan kolom. Dengan kata lain jika pada RAK hanya mengelompokan satuan percobaan pada satu kriteria, sedangkan p , g pada RBL mampu mengelompokan satuan p g p percobaan berdasarkan dua kriteria yaitu melalui baris dan kolom. Persyaratan RBL yang kadang-kadang dianggap sebagai suatu keterbatasan dari rancangan ini adalah bahwa banyaknya ulangan harus sama dengan banyaknya perlakuan.

Keterbatasan ini kadang-kadang dipandang sangat serius, karena untuk jumlah perlakuan yang besar berarti harus diulang sebanyak itu sehingga dianggap kurang praktis. Keterbatasan lain adalah bahwa jumlah perlakuan yang lebih kecil dari empat akan mengakibatkan jumlah derajat bebas galat percobaan menjadi saangat kecil dengan konsekuensinya bahwa galat percobaan menjadi besar. Dengan demikian secara umum RBL hanya digunakan untuk percobaan yang menggunakan empat sampai delapan perlakuan. Karena adanya keterbatasan dan kurang fleksibel membuat RBL tidak digunakan secara luas dalam percobaan meskipun memiliki kemampuan yang besar dalam pengendalian galat percobaan. Bukan berarti RBL tidak penting dan tidak digunakan sama sekali Dalam kenyataan RBL sekali. digunakan secara efektif dalam mengantisipasi masalah kekurangan satuan percobaan.

Sebagai ilustrasi perhatikan percobaan berikut : Ingin dilakukan I i dil k k suatu percobaan untuk mengetahui k b k h i kemampuan penambahan bahan ke dalam bensin dalam mengefisienkan p gg penggunaan bahan bakar, yang diukur adalah j ,y g jarak tempuh p kendaraan yang menggunakan bahan bakar yang dicobakan ( km/ liter ). Misalkan akan dicobakan lima perlakuan berikut A : kontrol ( bensin murni tanpa campuran ) B : kontrol + bahan X yang diproduksi perusahaan I C : kontrol + bahan Y yang diproduksi perusahaan II D : kontrol + bahan U yang diproduksi p y g p perusahaan III E : kontrol + bahan V yang diproduksi perusahaan IV

Misalkan jenis mobil yang akan digunakan sebagai satuan percobaan terdiri 5 merek mobil yaitu P M N S dan T P, M, N, S, T. Dengan menggunakan RAK berarti harus menyediakan 25 mobil dengan setiap merek sebanyak 5 mobil. Dengan menggunakan RBL cukup menyediakan 5 mobil saja dengan masing-masing merek cukup satu saja. Dalam hal ini hanya memperpanjang waktu percobaan saja, yatu setiap merek mobil akan mendapatkan lima perlakuan, dengan catatan setiap berganti perlakuan harus diperhatikan tidak adanya pengaruh perlakuan sebelumnya.

PENGACAKAN DAN DENAH RANCANGAN


Denah untuk RBL dibangun berdasarkan pemilihan denah bujur sangkar, dan selanjutnya dilakukan pengacakan antara sangkar baris dan kolom. Sebagai ilustrasi, perhatikan kasus percobaan pengaruh penambahan bahan dalam bensin. Misalkan akan mencoba lima perlakuan A B C D dan E A, B, C, D, E. Langkah 1: Pilih denah bujur sangkar latin berukuran 5 x 5 sebagai berikut A B C D E B A D E C C E A B D D C E A B E D B C A

Langkah 2 : lakukan pengacakan baris sebagai berikut a. Pilih angka acak sebanyak 5 yang tersusun d l k k b k dalam tiga i digit, misalnya yang terpilih adalah 726, 419, 538, 670, dan 138 b. Tentukan rangking dari lima angka acak yang terpilih Angka acak : 726 419 Urutan ambil: 1 Rangking : R ki 5 2 2 538 3 3 670 4 4 138 5 1

c. Gunakan rangking sebagai nomor baris dari denah terpilih dan susun kembali denah bujur sangkar latin pada langkah satu tersebut mengikuti rangking di atas. Dengan demikian baris ke-5 dari denah awal dipindah menjadi baris ke-1, baris 2, 3, dan 4 tetap, dan baris 1 menjadi baris 5. Sehingga susunannya berubah menjadi sbb:

A B C D E

B A D E C

C E A B D

D C E A B

E D B C A

E B C D A

C A D E B

D E A B C

B C E A D

A D B C E

Langkah 3 : Lakukan pengacakan kolom dengan menggunakan prosedur seperti langkah 2. Misalkan diperoleh angka acak sebagai berikut ; g Angka acak Rangking : 729 1 4 : 739 2 5 076 3 1 086 4 2 581 5 3 Urutan ambil :

Berdasarkan hasil pengacakan kolom berarti denah bujur sangkar latin dari langkah 2 kolomnya diubah menjadi berikut : kolom 4 menjadi kolom 1, kolom 5 menjadi kolom 2, kolom 1 menjadi kolom 3, kolom 2 menjadi kolom 4 dan kolom 5 menjadi kolom 3 4, 3. Sehingga denah langkah 2 menjadi sebaagai berikut :

E B C D A

C A D E B

D E A B C

B C E A D

A D B C E

B C E A D

A D B C E

E B C D A

C A D E B

D E A B C

Denah di atas merupakan denah RBL berukuran 5 x 5 yang telah mengalami p g g pengacakan baris dan kolom. Dengan g demikian untuk percobaan penggunaan bahan bakar pada mobil dapat dirancang sebagai berikut:

Hari 1 2 3 4 5 P B C E A D

Merk Mobil M A D B C E N E B C D A S C A D E B T D E A B C

MODEL LINEAR DAN ANALISIS RAGAM UNTUK RBL Suatu asumsi dasar untuk RBL dengan satu pengamatan per satuan percobaan adalah setiap pengamatan harus dapat dipresentasikan melalui model linear. Model linear untuk RBL adalah : Yijk = + i + j + k + ijk , i , j , k = 1, 2, , r Yijk : pengamatan perlakuan ke-k dalam baris ke I dan kolom ke k ke-I, ke-j. : nilai tengah populasi i : pengaruh aditif dari baris ke-i j : pengaruh aditif d i k l h ditif dari kolom k j ke-j k : pengaruh aditif dari perlakuan ke-k ijk : pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j

Asumsi untuk model tetap

E ( i ) = i ; E ( j ) = j ; E ( k ) = k E ( i ) = i ; E ( j ) = j ; E ( k ) = k
2 2 2 2 2 r r r i =1 j =1 k =1 2

i = j = k = 0; ijk ~ N (0, 2 )
Hipotesis H0 : k = 0 , k = 1,2, ., r H1 : minimal ada satu k 0.

Asumsi untuk model acak

E ( i ) = ; E ( j ) = ; E ( k ) =
2 2 2 2 2

E ( ijk ) = 0; E ( ijk ) = atau


2 2

i ~ N (0, ); j ~ N (0, ); k ~ N (0, );


2 2 2

ijk ~ N (0, 2 ).
Hipotesis H0 : k2 = 0 , k = 1,2, ., r H1 : k2> 0.

Y..2 FK = 2 r JKT = Yij2 FK


ij r r

JKB =

Y
i =1

2 i.

FK ; JKK =

Y. 2 j
j =1

FK

JKP =

Y
k =1

2 ..k

r JKG = JKT JKB JKK JKP

FK

Tabel Anova
Sumber keragaman k Baris Kolom Perlakuan Galat Total db r-1 r-1 r-1 (r-1)(r(r-1)(r-2) r2-1 JK JKB JKK JKP JKG JKT KT KTB KTK KTP KTG Fhit

KTP/KTG

Hasil percobaan penggunaan bahan bakar

Hari 1 2 3 4 5 P B=14 C=10 E=14 A=11 D=13 M A=10 D=10 B=12 C=11 E=12

Merk Mobil N E=11 B=11 C=13 D=10 A=9 S C=12 A=8 D=11 E=10 B=10 T D=10 E=12 A=9 B=13 C=13

DATA HILANG DALAM RBL

r ( B + K + P) 2G Y= (r 1)(r 2)
r = banyaknya perlakuan B = total nilai pengamatan dalam baris yang ada data hilang K = total nilai pengamatan dalam kolom yang ada data hilang P = total nilai pengamatan dalam perlakuan yang ada data hilang G = total jendral dari nilai pengamatan

Anda mungkin juga menyukai