Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Rancangan bujur sangkar latin digunakan baik dalam dunia industri,


laboratorium, rumah kaca, pendidikan dan percobaan-percobaan sosial.
Rancangan bujur sangkar latin sebenarnya berawal dari keterbatasan satuan
percobaan. Merupakan suatu rancangan percobaan dengan dua arah
pengelompokan, yaitu baris dan kolom. Banyaknya perlakuan sama dengan
jumlah ulangan sehingga setiap baris dan kolom akan mengandung semua
perlakuan.

Pada rancangan ini, pengacakan dibatasi dengan mengelompokannya


kedalam baris dan juga kolom, sehingga setiap baris dan kolom hanya akan ada
satu perlakuan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan ciri - ciri dari bujur sangkar latin?
2. Apa keuntungan dan kerugian dari bujur sangkar latin?
3. Kapan rancangan bujur sangkar latin digunakan?
4. Bagaimana model rancangan secara matematis pada bujur sangkar latin?
5. Bagaimana interpretasi hasil dan langkah analisis data?
6. Bagaimana contoh kasus pada bujur sangkar latin?

C. Tujuan

Adapuan Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dan ciri – ciri dari bujur sangkar latin

2. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari bujur sangkar latin

3. Untuk mengetahui kapan rancangan bujur sangkar latin digunakan.

4. Untuk mengetahui bagaimana model rancangan secara matematis pada


bujur sangkar latin.

1
5. Untuk mengetahui bagaimana interpretasi hasil dan langkah analisis.

6. Untuk mengetahui contoh kasus pada bujur sangkar latin.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bujur Sangkar Latin

Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Randomized Design)


merupakan salah satu model rancangan lingkungan dalam rancangan
percobaan. Desain rancangan ini berbentuk bujur sangkar sehingga disebut
juga rancangan bujur sangkar latin.

Rancangan ini digunakan apabila unit percobaan tidak homogen, dimana


ketidak homogen tersebut diduga mengarah pada dua arah sehingga
pengelompokan perlakuannya berdasarkan dua kriteria yaitu pengelompokan
ke arah baris dan ke arah kolom/lajur.

Rancangan ini merupakan pengembangan dari rancangan acak lengkap


rancangan acak kelompok. Istilah baris dan kolom/lajur dipakai untuk
menyatakan bahwa kontrol lokal ditentukan oleh dua kondisi berbeda yang
dapat mempengaruhi hasil percobaan, sehingga pengacakan perlu dilakukan
secara kuadrat.

Berbeda dengan Rancangan Acak Kelompok yang hanya mengelompokan


berdasarkan satu kriteria, dalam Rancangan Bujur Sangkar Latin setiap
perlakuan hanya satu dalam setiap baris dan kolom, tidak boleh ada perlakuan
yang sama pada baris dan kolom yang sama.

Setiap baris, begitu pula setiap kolom, merupakan satu kelompok yang
lengkap, sehingga dalam rancangan bujursangkar latin dapat dipisahkan galat
keragaman yang disebabkan oleh perbedaan dalam baris maupun kolom.

Adapun ciri-ciri rancangan bujur sangkar latin adalah


1. Pada unit percobaan dilakukan batasan pengelompokan ganda → seperti
dua rancangan acak kelompok, dua kelompok berbeda dengan baris dan
kolom sebagai ulangan.

3
2. Banyaknya perlakuan sama dengan banyaknya ulangan.
3. Banyaknya satuan percobaan = kuadrat (square) perlakuan atau
ulangannya
4. Setiap perlakuan diberi lambang huruf latin besar → Misalnya: A, B, C, D
sehingga disebut Latin Square Design
5. Terdapat 3 sumber keragaman:
- baris (row) → misalnya: waktu pengamatan
- lajur (kolom) → misalnya: bahan percobaan
- perlakuan → misalnya: ransum
(disamping pengaruh acak)
Ke 3 keragaman tsb. jumlahnya sama besar = r
Syarat RBSL
• Jumlah perlakuan = jumlah baris = jumlah kolom
• Pengacakan, setiap perlakuan harus muncul sekali di
setiap baris dan sekali di setiap kolom
B. Keuntungan dan kerugian dari Rancangan Bujur Sangkar Latin
Adapun keuntungan dari rancangan bujur sangkar latin (RBSL) yaitu:
1. Mengurangi keragaman galat melalui penggunaan dua buah
pengelompokkan.
2. Pengaruh perlakuan dapat dilakukan untuk penelitian berskala kecil.
3. Analisis relatif mudah.
4. Baris atau kolom bisa juga digunakan untuk meningkatkan cakupan
dalam pengambilan kesimpulan.

Adapun kerugian dari rancangan bujur sangkar latin yaitu:

1. Banyaknya baris, kolom dan perlakuan harus sama. Sehingga semakin


banyak perlakuan, satuan percobaan yang digunakan juga semakin
banyak.
2. Apabila banyaknya kelompok bertambah besar, galat percobaan per
satuan percobaan cenderung akan meningkat.
3. Asumsi modelnya sangat mengikat, yaitu bahwa tidak ada interaksi
antara sembarang dua atau semua kriteria, baris, kolom dan perlakuan.

4
4. Pengacakan yang dilakukan sedikit lebih rumit dari pengacakan
rancangan-rancangan yang sebelumnya (RAL dan RAK).
5. Derajat bebas galatnya yang lebih kecil dibandingkan rancangan yang
lain yang berukuran sama, akan menurunkan tingkat ketelitian,
terutama jika jumlah perlakuannya berukuran lebih kecil.
C. Waktu Penggunaan Rancangan Bujur Sangkar Latin

Rancangan bujur sangkar latin ini digunakan apabila unit percobaan tidak
homogen, dimana ketidak homogen tersebut diduga mengarah pada dua arah
sehingga pengelompokan perlakuannya berdasarkan dua kriteria yaitu
pengelompokan baris dan kolom.
Dalam rancangan bujur sangkar latin, blok-blok yang ada tegak lurus ke
arah kolom dan ke arah baris, karena itu banyaknya unit percobaan dalam
rancangan bujur sangkar latin harus sama dengan kuadrat dari banyaknya
perlakuan, atau banyaknya ulangan sama dengan banyaknya perlakuan.,
sehingga bila perlakuan lebih dari delapan buah akan sulit menyediakan tempat
percobaan yang sesuai untuk rancangan bujur sangkar latin.

D. Model Matematis Rancangan Bujur Sangkar Latin

Seperti yang diketahui bahwa pada rancangan bujur sangkar latin terdapat
dua faktor yang turut berperan dalam menentukan nilai respons selain
perlakuan yang diuji, menyebabkan model linier (matematis) lebih kompleks
bila dibandingkan model linier percobaan dengan rancangan acak lengkap
maupun rancangan acak kelompok.
Subu
Denah percobaan RBSL:
r

A B C D E F Br I

F A B C D E Br II

E F A B C D Br III

D E F A B C Br IV
Kurang
subur
C D E F A B Br V

B C D E F A Br VI

5
K1 K2 K3 K4 K5 K6

Peralihan kesuburan

Model linier untuk percobaan rancangan bujur sangkar latin adalah


sebagai berikut:

Y ij = µ + α i + β j + τ k + ε ij
Di mana simbol tersebut adalah
Y ij : nilai respons dari perlakuan ke-i pada ulangan ke-j dan lajur ke-k
yang teramati
µ : nilai rataan umum
αi : kontribusi perlakuan ke-i
βj : kontribusi perlakuan ke-j
τk : kontribusi lajur ke-k
ε ij : sisaan dari perlakuan ke-i pada ulangan ke-j, lajur ke-k
Hipotesis pengaruh perlakuan

E. Interpretasi Hasil dan Langkah Analisis Data


Sumber Jumlah Kuadrat
db Fhit Ftab
keragaman kuadrat tengah
Baris r-1 JTB KTB KTB/KTG F r-1;r-1)(r-2)(α)
Kolom r-1 JTK KTK KTK/KTG F r-1;(r-1)(r-2)(α)
Perlakuan r-1 JKP KTP KTP/KTG F r-1;(r-1)(r-2)(α)
Galat (r-1)(r-2) JKG KTG
Total r.r-1 JKT
Langkah Analisis:
1. Hitung faktor koreksi: FK = Y..2/ a.n
2. Hitung jumlah kuadrat total
JKT = ∑ Yij2 – FK = (Y112+ Y122 + Y132 + …. ++ Y532 ) – FK
3. Hitung jumlah kuadrat perlakuan
JKP = ∑ Yi**2/r – FK
JKP = (Y1.2+ Y2.2 + Y3.2 + Y4.2 + Y5.2 )/r – FK

6
4. Hitung jumlah kuadrat kolom
JKP = ∑ Y*j*2/r – FK
5. Hitung jumlah kuadrat kolom
JKP = ∑ Y**k2/r – FK
6. Hitung jumlah kuadrat galat: JKG = JKT – JKP – JKK - JKB
7. Buat Tabel ANOVA dan cari Ftabel
db perlakuan = r-1
db kolom = r-1
db baris = r-1
db galat = (r-1)(r-2)
db total = r2 – 1
8. Hitung Kuadrat tengah (KT) masing-masing sumber keragaman:
KTP = JKP / db Perlakuan
KTK = JKK / db Kolom
KTB = JKB / db Baris
KTG = JK galat / db galat
9. Hitung nilai F hitung (F hit.)
F hit = KTP / KTG
F hit = KTK / KTG
F hit = KTB / KTG
10. Tentukan nilai F tabel dengan kolom = db perlakuan dan baris =db galat.
Tentukan nilai F tabel dengan kolom = db kolom dan baris =db galat.
Tentukan nilai F tabel dengan kolom = db baris dan baris =db galat.
11. Bandingkan antara F hitung dan F tabel : F hitung > F tabel, maka tolak Ho pada
taraf kepercayaan .
12. Jika ternyata, Ho ditolak (H1 gagal ditolak), langkah selanjutnya
melakukan Uji pembandingan berganda (uji lanjut) untuk menentukan
perlakuan mana yang menyebabkan Ho ditolak. Beberapa uji dapat
digunakan, seperti : LSD, Tukey, Duncan

cukup pilih salah satu saja.


13. Perhitungan koefisien keragaman (KK):

7
KK adalah ukuran nilai keragaman hasil pengamatan. Semakin besar nilai
KK berarti semakin besar keragaman dalam satu ulangan, yang berarti
tingkat ketelitian semakin rendah.

F. Contoh Aplikasi Penggunaan Rancangan Bujur Sangkar Latin


Seorang peneliti ingin mengetahui komposisi subtitusi yang tepat antara
tepung ubi jalar dengan terigu pada pembuatan kue donat. Pada pembuatan itu
digunakan 5 perbandingan antara tepung ubi jalar dengan terigu. Dengan
menggunakan 5 kelompok varietas ubi jalar dan teknik pengeringan.
Tepung ubi Kelompok varietas ubi jalar dan teknik Jumlah
jalar: terigu pengeringan pada
(gram) 1 2 3 4 5 baris
0: 100 A B D C E 27.9
5 6.6 4.6 5.8 5.9
10: 90 C D B E A 41.2
7 7.3 10.2 7.9 8.8
20: 80 B A E D C 34.2
6 5.6 6.8 8.9 6.9
30: 70 D E C A B 38.4
6.5 6.1 7.9 10 7.9
40: 60 E C A B D 37.9
7.5 6.6 8.9 7.0 7.9
Jumlah pada 32 32.5 38.4 39.6 37.4 179.6
kolom
Jumlah pada 38.3 37.7 34.2 35.2 34.2
perlakuan A B C D E

1. Menghitung Faktor Koreksi (FK)


FK = (∑i∑jYij(k))2/ r2
= (179.6)2 / 52

8
= 1290.246

2. Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKT)


JKT = ∑i∑jYij(k) – FK
= {(5)2 + (6.6) 2 + (4.6) 2 + (5.8) 2 + (5.9) 2 + (7) 2 + (7.3) 2 + (10.2)
2
+ (7.9) 2 + (8.8) 2 +
(6) 2 +(5.6) 2 + (6.8) 2 +(8.9) 2 + (6.9) 2 + (6.5) 2 + (6.1) 2 + (7.9) 2 + (
10) 2 + (7.9) 2 +
(7.5) 2 + (6.6) 2 + (8.9) 2 + (7.0) 2 + (7.9) 2} - 1290.246
= 17390.48 - 1290.246
= 16100.234
3. Menghitung Jumlah Kuadrat Baris (JKB)
JKB = (∑i(∑jYij(k))2/ r) – FK
= {(27.9)2 + (41.2)2 + (34.2)2 + (38.4)2 + (37.9)2} – 1290.246
= 6556.46 – 1290.246
= 5266.214
4. Menghitung Jumlah Kuadrat Kolom (JKK)
JKK = (∑j(∑iYij(k))2/ r) – FK
= {(32)2 + (32.5)2 + (38.4)2 + (39.6)2 + (37.4)2} – 1290.246
= 6502.32 – 1290.246
= 5212.074
5. Menghitung Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
JKP = (∑k(∑ijYij(k))2/ r) – FK
= {(38.3)2 + (37.7)2 + (34.2)2 + (35.2)2 + (34.2)2} -1290.246
= 6466.5 – 1290.246
= 5176.254
6. Menghitung Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
JKG = JKT – JKB – JKK – JKP
= 16100.234 – 5266.214 - 5212.074 - 5176.254
= 445.69
7. Menghitung Kuadrat Tengah Baris (KTB)

9
KTB = JKB / r -1
= 5266.214 / 5-1
= 1316.55
8. Menghitung Kuadrat Tengah Kolom (KTK)
KTK = JKK / r – 1
= 5212.074 / 5-1
= 1303.02
9. Menghitung Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)
KTP = JKP / r – 1
= 5176.254 / 5-1
= 1294.06
10. Menghitung Kuadrat Tengah Galat (KTG)
KTG = JKG / (r - 1)(r – 2)
= 445.69 / (5-1) (5-2)
= 445.69 / 12
= 37.141
11. Menghitung F hitung:
Fhitung baris: = KTB/KTG
= 1316.55 / 37.141
= 35.447
Fhitung kolom: = KTK/KTG
= 1303.02 / 37.141
= 35.08
Fhitung perlakuan: = KTP/KTG
= 1294.06 / 37.141
= 34.84
TABEL ANOVA
Sumber Db Jk KT Fhitung Ftabel
5% 1%
keragama
n
Baris 4 5266.214 1316.55 35.447 3.26 8.41

10
Kolom 4 5212.074 1303.02 35.08 3.26 8.41
Perlakuan 4 5176.254 1294.06 34.84 3.26 8.41
Galat 12 445.69 37.141
Total 24 16100.234

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) merupakan salah


satu bentuk rancangan yang mampu mengendalikan komponen keragaman
unit-unit percobaan lebih dari satu sisi komponen keragaman dalam artian
rancangan ini mengendalikan komponen keragaman unit-unit percobaan dari
dua arah yakni arah baris dan arah lajur.
Alasan disebut sebagai RBSL yaitu : Bentuk rancangannya bujur sangkar
dengan kata lain jumlah taraf antara baris dan kolom sama dengan jumlah
taraf perlakuan dan Perlakuan diberi nama sesuai dengan huruf latin seperti:
A,B,C,…,Z Dalam RBSL setiap perlakuan yang diwakili dengan huruf latin
hanya muncul tepat satu kali dalam tiap baris dan kolom.

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan karena masih minimnya pengetahuan yang
penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ke depannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Modul-3 rancangan bujur sangkar latin. From(oldlms.unhas.ac.id)

Anonim. Rancangan bujur sangkar latin (RBSL)-Wordpress.com.


From(https://smartstat.files.wordpress.com)

Anonim. RBSL (Rancangan Bujur Sangkar Latin)-stat.ipb.ac.id.


from( www.stat.ipb.ac.id)

13

Anda mungkin juga menyukai