Anda di halaman 1dari 17

Bab IV.

Rancangan Bujur Sangkar Latin


Rancangan bujur sangkar latin : digunakan jika kita
kekurangan alat atau subyek penelitian karena jika
menggunakan RAL harus dilakukan secara bersamaan.
Disebut bujur sangkar : karena Jumlah ulangan harus
sama dengan jumlah variasi/aras perlakuan.
Misalnya :
Penelitian ingin mengetahui pengaruh jenis substrat
terhadap hasil produksi asam asetat.
RAL : Jika digunakan 4 media dan 3 ulangan perlakuan
maka dibutuhkan 4X3=12 fermentor.
RBL : maka hy dibutuhkan 4 fermentor tetapi ulangan
perlakuan harus 4 kali.
Rancangan yang mengelompokkan perlakuan
perlakuannya dlm 2 cara yaitu berdasarkan baris dan
kolom.
Jumlah ulangan harus sama dengan jumlah
variasi/aras perlakuan
Merupakan keterbatasan RBL
RBL hanya digunakan untuk percobaan dengan 4-
8 perlakuan.
Kurang fleksible.
Efektif dalam mengantisipasi kekurangan satuan
percobaan
Contoh :
Seorang peneliti ingin meneliti pengaruh pencampuran
biosolar pada bahan bakar solar terhadap kinerja mobil
dengan lima macam perlakuan :
A : Bahan bakar solar murni
B : Solar + 20% biosolar
C : Solar + 40% Biosolar
D : Solar + 60% Biosolar
E : Solar + 80% Biosolar
Misalkan akan digunakan mobil yang akan digunakan
untuk menguji lima merk :
Jika menggunakan RAK harus disediakan 5 X 5 mobil
Masing-masing merk lima mobil.
Dengan RBL cukup disediakan lima mobil saja,
namun membutuhkan waktu percobaan yang lebih
panjang.
Perlu tenaga untuk perawatan mobil untuk
menetralkan kembali.

Cara Pengacakan :
Denah untuk RBL pada Tabel lampiran 10 (Tabel dapat
didownload dari Webdosen pada blog UMBY)
Prosedur pengacakan :
1. Pilih denah bujur sangkar latin sesuai jumlah perlakuan
dan ulangannya yaitu 5 x 5
Dalam Lampiran 10 diperoleh :
A B C D E
B A E C D
C D A E B
D E B A C
E C D B A

2. Lakukan pengacakan baris :


a. Pilih angka acak sebanyak 5 yang tersusun dalam tiga
digit dari lampiran 1. Caranya jatuhkan pencil diatas
Tabel angka acak, tempat kedudukan ujung pencil misal
pada baris ke 20 dan kolom ke 35. Pembacaan dapat
dimulai secara horisontal maupun vertikal. Misalkan
pembacaan secara horisontal maka diperoleh susunan
angka acak :
Angka acak : 726 419 538 670 138
Urutan pemilihan : 1 2 3 4 5
Rangking : 5 2 3 4 1

c. Gunakan rangking sebagai nomor baris dari denah


terpilih dan susun kembali denah bujur sangkar latin
pada langkah 1 mengikuti rangking diatas.
Jadi :
• baris 5 pada denah menjadi baris 1
• Baris 2 pada denah menjadi baris 2
• Baris 3 pada denah menjadi baris 3
• Baris 4 pada denah menjadi baris 4
• Baris 1 pada denah menjadi baris 5
Sehingga denah diubah menjadi :
E C D B A
B A E C D
C D A E B
D E B A C
A B C D E

3. Lakukan pengacakan kolom dengan menggunakan prosedur


yang sama seperti pada langkah 2. Misalkan kedudukan ujung
pencil menunjuk angka acak mulai baris ke 25 kolom ke 40 dari
lampiran 1. maka jika dibaca secara horisontal diperoleh 5 angka
acak sebagai berikut :

Angka acak : 729 739 076 086 581


Urutan : 1 2 3 4 5
Rangking : 4 5 1 2 3
Berdasarkan pengacak kolom tersebut maka ditukarkan kolom-
kolom sesuai dengan susunan hasil pengacakan tersebut :
Urutan pemilihan merupakan nomor kolom baru sedangkang
rangking nomor kolom lama: jadi :
 Kolom 4 digeser ke kolom 1
 Kolom 5 digeser ke kolom 2
 Kolom 1 digeser ke kolom 3
 Kolom 2 digeser ke kolom 4 dan
 Kolom 3 digeser ke kolom 5
Sehingga menjadi : B A E C D
C D B A E
E B C D A
A C D E B
D E A B C
Berdasarkan pengacak baris dan kolom tersebut maka diperoleh
denah RBL berukuran 5 X 5 sebagai rancangan percobaan
penelitian tersebut :
Hari Merk Mobil
P M N S T
1 B A E C D
2 C D B A E
3 E B C D A
4 A C D E B
5 D E A B C

Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa mobil merk P pada hari 1


untuk menguji perlakuan B, pada hari 2 untuk perlakuan C, hari
3 untuk perlakuan E, hari 4 untuk perlakuan A, hari ke 5 untuk
perlakuan D dan seterusnya.
Model Linier RBL :

Yijk  u   i   j   k  ijk
Dimana : i=1…….r
j=1…….r
k=1…….r
Yijk=Nilai pengamatan dari perlakuan ke k dalam baris ke I dan kolom
ke j
U=nilai tengah populasi atau rata-rata populasi yang sesungguhnya
αi = pengaruh aditif dari baris ke i
βj=pengaruh aditif kolom ke j
τk= pengaruh aditif perlakuan ke k
εijk=pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke k pada baris ke i dan
kolom ke j
Contoh Aplikasi RBL :
Setelah dilakukan percobaan untuk mengukur efektivitas biodiesel
tersebut maka diperoleh data sebagai berikut :
Data hasil pengukuran efektivitas bahan bakar (km/liter)
Hari Merk Mobil Total
P M N S T baris

1 B=14 A=10 E=11 C=12 D=10 57


2 C=10 D=10 B=11 A=8 E=12 51
3 E=14 B=12 C=13 D=11 A=9 59
4 A=11 C=11 D=10 E=10 B=13 55
5 D=13 E=12 A=9 B=10 C=13 57
TotalTotal
Kolomdan Nilai
62 rata-rata
55 tiap perlakuan
54 :51 57 279
Perlakuan : A B C D E
Total : 47 60 59 54 59
Rata-rata : 9,4 12 11,8 10,8 11,8
Hipotesis ;
Ho: τ1 = τ2 ….. = τi = 0 (Berarti tidak ada pengaruh perlakuan
pencampuran biodisel terhadap efektivitas kinerja mobil)
H1 : minimal ada satu τk≠0 untuk j=1,2,..5 (berarti minimal ada
satu perlakuan pencampuran biodiesel yang mempengaruhi
penggunaan bahan bakar solar).

Perhitungan :
a. Derajat bebas
db total = total banyaknya pengamatan – 1 = r2-1= 52-1=24
db baris = banyak baris -1 = 5 -1 =4
db kolom = banyak kolom – 1 = 5 – 1 =4
db perlakuan = banyak perlakuan – 1 = 5 – 1 = 4
db galat = (r-1)(r-2)=(5-1)(5-2) = 12
a. Perhitungan anava :
b. Perhitungan Anava :
Y 2 .. ( 279) 2
Faktor koreksi ( FK )  2   3113,64
r 25
JKT   Yij2  FK  (14) 2  (10) 2  ....  (13) 2  3113,64  61,36
i, j

 .i
j
Y 2

(57) 2  (51) 2  ...  (57) 2


JKB   FK   3113,64  7,36
r 5

 .j
Y 2

j (62) 2  (55) 2  ...  (57) 2


JKK   FK   3113,64  13,36
r 5

k
Y 2
(47) 2  (60) 2  ...  (59) 2
JKP  k
 FK   3113,36  23,76
r 5

JKG = JKT – JKB-JKK – JKP= 61,36-7,36-13,36-23,76=16,88


JKB 7,36 JKK 13,36
KTB    1,84 KTK    3,34
r 1 4 r 1 4

JKP 23,76 JKG 16,88


KTP    5,94 KTG    1,41
r 1 4 (r  1)(r  2) 12

KTB 1,84
Fhit . Baris    1,30
KTG 1,41
KTK 3,34
Fhit .Kolom    2,37
KTG 1,41
KTP 5,94
Fhit . Perlakuan    4,21
KTG 1,41
Berdasarkan hasil perhitungan disusun tabel anava :

Sumber Deraj JK Kuadrat F F tabel F tabel


Keragaman at Tengah hitung 5% 1%
bebas
(db)
Baris (hari) 4 7,36 1,84 1,30 3,26 5,41
Kolom (Mobil) 4 13,36 3,34 2,37 3.26 5,41
Perlakuan 4 23,36 5,94 4,21 3.26 5,41
Galat 12 16,88 1,41
Total 24 61,36 -

Kesimpulan :
Karena F hitung untuk perlakuan > F tabel pada tingkat signifikansi 5%
maka Ho ditolak jadi dapat disimpulkan bahwa pencampuran
biodiesel mempengaruhi efektivitas kinerja mobil.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perlakuan dapat dilakukan uji
perbandingan berganda dengan galat baku = Sy= (2 KTG/r)1/2 =
(2,82/5)1/2=0,75 dengan satuan km/liter.
Soal Latihan :
• Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh empat macam
metode perakitan (A, B, C, D) terhadap waktu perakitan
(Menit). Untuk penelitian ini dipilih 4 operator, diketahui pula
bahwa tiap metode perakitan mempunyai tingkat kelelahan
tertentu sehingga mungkin dibutuhkan waktu lebih lama
untuk pekerjaan terakhir. Oleh karena itu urutan perakitan
menjadi pertimbangan dalam percobaan ini, sehingga dipilih
rancangan percobaan RBL. Data percobaan hasil pengacakan
urutan pekerjaan dan waktu perakitan adalah :
Urutan Operator
perakitan 1 2 3 4

1 C=10 D=14 A=8 B=8


2 B=7 C=18 D=11 A=8
3 A=5 B=10 C=11 D=9
4 D=10 A=10 B=12 C=15
Berdasarkan data tersebut :  
• Tentukan model dan hipotesis data percobaan
diatas
• Lakukan analisis variansi dan buatlah tabel
anavanya, bagaimanakah kesimpulannya.

Anda mungkin juga menyukai