Anda di halaman 1dari 24

RANCANGAN BUJUR

SANGKAR LATIN
1 FAKTOR

Aminullah MSi
LATIN SQUARE DESIGN
• Pada kondisi tertentu heterogenitas unit percobaan tidak
bisa dikendalikan hanya dengan pengelompokan satu sisi,
namun memerlukan penanganan yang lebih kompleks.

• Salah satu rancangan yang mampu mengendalikan


komponen keragaman unit-unit percobaan lebih dari satu sisi
komponen keragaman adalah rancangan bujur sangkar latin.
• RBSL mengendalikan komponen keragaman unit-unit
percobaan dari dua arah (arah baris dan arah lajur).

Beberapa kasus yang memerlukan penanganan lebih dari satu


arah, misalnya:
• Percobaan yang dilakukan di daerah perbukitan (arah
kemiringan dan arah mata angin),
• Percobaan ban mobil (posisi muka/belakang dan posisi
kanan/kiri),
• Percobaan efektifitas berbagai jenis mesin (shif kerja dan
operator).
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
• Banyaknya perlakuan yang dicobakan harus sama dengan
ulangan,
• Perlakuan hanya boleh muncul satu kali pada setiap baris
dan setiap lajur.

• Dengan demikian RSBL menjadi sangat tidak efektif bila


percobaannya melibatkan perlakuan dalam jumlah besar.
KASUS
• Suatu penelitian melibatkan 4 perlakuan (A,B,C,D), dimana
penempatan perlakuan diacak berdasar posisi baris dan lajur.
• Dengan demikian diperlukan empat posisi baris dan empat
posisi lajur.
• Oleh karena posisi perlakuan tersarang pada posisi baris dan
lajur, maka banyaknya unit percobaan yang diperlukan
adalah 4 x 4 = 16 unit percobaan.
Salah satu cara untuk mendapatkan penempatan perlakuan
yang tepat dapat diambil tiga (3) langkah utama sbb:
1. Tempatkan perlakuan pada arah diagonal secara acak
2. Acaklah penempatan baris
3. Acaklah penempatan lajur
(1) Penempatan perlakuan searah diagonal
(2) Pengacakan penempatan baris
(3) Pengacakan penempatan lajur
TABULASI DATA
MODEL LINIER
HIPOTESIS
TABEL SIDIK RAGAM

KTL/KTG
TABULASI DATA
TABULASI DATA
PERLAKUA K1 K2 K3 K4 TOTAL
N (Y..(k))
A Y21(1) Y32(1) Y43(1) Y14(1) Y..(1)
B Y11(2) Y42(2) Y23(2) Y34(2) Y..(2)
C Y41(3) Y12(3) Y23(3) Y24(3) Y..(3)
D Y31(4) Y22(4) Y13(4) Y44(4) Y..(4)
(Y..(k))
PENGUJIAN HIPOTESIS
EFISIENSI RELATIF (ER) DARI RBSL
• Tingkat efisiensi dari RSBL dibandingkan terhadap RAK. Jika
baris dalam RSBL dianggap blok dalam RAK maka efisiensi ini
sebesar membandingkan rancangan tanpa kolom dan
dengan kolom. Efisiensinya dirumuskan sbb:

• dimana dbl adalah db galat dari RSBL, dbb adlah db galat dari
RAK, σ2l dan σ2b adalah ragam galat dari RBSL dan RAK
• Misal jika nilai ER = 5, berarti untuk memperoleh sensitifitas
RAK sama dengan RBSL maka ulangan yang digunakan dalam
menerapkan RAK harus 5 kali dari ulangan yang digunakan
dalam RBSL.
CONTOH
• Pengujian pengaruh 4 metode penyimpanan (A, B, C, D)
terhadap lama waktu pembusukan (hari).
• Sebelumnya diketahui bhw alat yang digunakan akan
menurun kemampuannya dari waktu ke waktu. Dengan
demikian urutan penyimpanan juga harus diperhatikan.
• Setelah dilakukan percobaan untuk mengukur pertumbuhan
ikan yang diberi perlakuan dengan kadar protein berbeda
maka diperoleh data sebagai berikut (gram):
Suatu penelitan dilakukan untuk mengetahui pengaruh perawatan tanaan hias terhadap munculnya bunga.
Cara perawatan dibedakan menjadi empat yaitu P1 = disiram setiap hari, P2 = disiram dua hari sekali dan
dipangkas seminggu sekali, P3 = disiram dua hari sekali, dipangkas seminggu sekali, dan tanahnya digemburkan
seminggu sekali. Tanaman hias ditanam pada sebuah pot dan setiap perlakuan diulang 4 kali. pot tanaman yang
tersedia berbeda-beda baik bentuk, maupun ukuran. Selain hal tersebut semua kondisi relatif homogen.

Anda mungkin juga menyukai